Rencana giant seawall baru yang udah ganti nama lagi di 2019 (d/h JCDS, d/h NCICD) jadi IFSP …
Mau bikin tembok buat nutup teluk….. padahallllll ….
Padahalll …. Kalau yg 5 proyek dikerjakan bener (kecuali yg Sunda Kelapa showcase - entah itu apaan), ya tembok laut yg bakal ada tolnya itu jadi gak ada gunanya.
😂😂 itu mah tembok akal2an aja supaya bikin pulau2 palsunya nambah lagi.
Kenapa bisa bikin pulau palsunya 1-2 bahkan muncul semua lagi? spt bisa pemerintah akan bilang: gak cukup duit buat bikin tanggul, kudu kpbu lah, atau kewajiban pengembang lah dlll.
Padahal ya ela, pengembang aja masih lari dari kewajiban bikin tanggul di masing2 kawasannya.
Tembok dan tol laut, loe tuh gak dibutuhkan - loe sendiri yang bilang gitu. 😑
Udah deh, @KemenPU kelarin aja tuh yg wajib2 dan bukannya malah ngerjain yg ngawang2 dan cuma dorong spekulasi real estate aja.
Duh baca alinea akhir ini kok ya gimana banget. Kalau jadi satpam dan PRT itu emang auto lebih bagus utk orang pesisir? 😑
Namanya boleh bawa2 Flood Safety, tapi sebetulnya isi sebagian besar laporan ini cuma bagaimana caranya mengkapitalisasi penurunan tanah & rob jd proyek TOL & real estate!!
Dan proyek2 yg berhubungan langsung dgn penurunan tanah, adanya di proyek2 lain di luar IFSP. Hadeuh.
Hadeuh @KemenPU loe nulis sendiri tapi ingkari sendiri. Udah fokus aja di no 1-2-3 dan bukannya malah lompat langsung ngurusin no 3857283. 😑
Proyek jual2an kondisi penurunan tanah, tapi perlu prekondisi “perlambatan laju penurunan tanah” - HALAHHH … akal2 disaster capitalism 😑😑
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Gabut sore adalah nyimak pidato Menkeu dan Presiden soal penandatanganan MoU INA (Indonesia Investment Authority) - SWF nya Indonesia dgn Hutama Karya & Waskita Toll.
Rada aneh deh pas nyimak.
SWF alias sovereign wealth fund/pengelola investasi dana abadi biasanya antara basis sumber daya alam, surplus amggaran atau keuangan. Investasi SWF biasanya dilakukan di luar negeri.
SWF bisa ada di Indonesia tak lain tak bukan hasil UU Cilaka.
Yg rada bikin bingung saya yg bukan orang keuangan, INA menarik investasi luar negeri (dari 3 lembaga sesama SWF & dana pensiun asing) utk investasi proyek tol di dalam negeri - Trans Jawa dan Sumatera.
Biasanya kalau ada yg ungkit2 betapa hebatnya HDB Singapore atau betapa jagonya pengembangan distrik dan MRT, mereka lupa sebutkan 1 hal penting yaitu periode dimana Singapore berlakukan Land Acquisition Act di 1960an - yg memungkinan Pemerintah SG jadi tuan tanah terbesar.
HDB town hingga MRT serta segala kawasan industri itu tetap berdiri di atas tanah. Dan tanahnya itu diakuisisi dan ditransfer besar2an ke Negara berdasarkan perencanaan yg mereka buat.
Tuan tanah lama cuma dpt harga appraisal - TANPA memperhitungkan nilai masa depan.
LAA ini gak cuma kena ke “kampung” tapi kena ke tanah perkebunan perusahaan hingga tanah2 institusi, tmsk macam Gereja Katolik.
Cuma memang ada tuduhan “beda perlakuan dan harga” antara akuisisi tanah kampung vs swasta.
Ku baru tahu kalau pak Presiden ke 🇺🇦 dan 🇷🇺 itu terutamanya urusan gandum. Nah itu alasan gandum baru rada pas gitu. Mengingat Indonesia abstain saat sidang Dewan HAM PBB terkait Russia.
Indonesia adalah importir terbesar gandum, dan 🇺🇦 eksportir terbesar kedua - selain dari 🇦🇺.
Harga indomie naik gila2an (ditengah kenaikan minyak yg blm beres juga) jangan2 bisa bikin gaduh dalam negeri 😅
Hahaha … miriplah kek Son/Softbank dan IKN. Softbank gak ada keluar pernyataan apapun, tapi yg heboh2 bilang akan inves2 +62 😅
Pun yg Menteri Bappenas dan Elon Musk 😅
Bapak PM Singapore berkali2 ngomong soal perlu kampung spirit, kampung spirit. Tapi kampungnya gak ada. Jadinya di revival dan difabrikasi dgn berbagai cara di hunian vertikal. Ya itu harga dari transisi semalam tanpa beri kesempatan orang utk beradaptasi dan belajar 😅.
Karena kampungnya sudah dihancur2kan, Singapore cari cara lagi utk hidupkan dan menghidupkan kampung spirit jadi bagian dari “nation building”. Mungkin dipikirnya kampung spirit itu semacam Phoenix kali ya 😅
Jadi, kalau punya visi, Ali Sadikin sptnya perlu: reforma agraria, nyusun rencana tata ruang bareng dgn trade off densifikasi dan penataan, memperkuat organisasi kemasyarakatan - demi menjaga kampung spirit yg disebut2 mulu ama LHL.
Fafifuwasweswosnya: pemisahan antara public housing sebagai produk kelas menengah dengan kampung adalah warisan kolonialisme. Hawa liberalisme jg masuk ke kebijakan perumahan publiknya kolonial. Kampung pun dianggap sebagai urusan diluar yg diatur pemerintah kolonial.