Terdapat sejumlah kejanggalan dari peristiwa baku tembak dan dugaan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo. #IDNTimes mencoba merangkumnya berikut ini.
Berdasarkan pemaparan rilis kronologi kasus, dijelaskan ada istri Kadiv Propam, Bharada E, dan Brigadir J ada di dalam rumah. Hal ini janggal, karena seharusnya staf pengamanan dan sopir seharusnya tidak ada di dalam lokasi peristiwa.
Dijelaskan bahwa 5 tembakan Bharada E semua tepat sasaran, satu di antaranya tembus dari tangan ke badan. Secara logika, harusnya hanya ada 6 luka tembak. Tapi dari pihak keluarga, menemukan 4 luka tembak, ada luka akibat senjata tajam di kaki.
Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo Sambo sedang tes PCR di luar rumah saat istri dilecehkan. Hal ini janggal, seharusnya sebagai perwira tinggi, petugas PCR bisa didatangkan ke rumah.
Peristiwa baru dirilis 3 hari setelah kejadian. Baku tembak terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022, tapi baru dikonfirmasi oleh Mabes Polri pada Senin, 11 Juli 2022 siang.
Keluarga Brigadir J meminta kepolisian untuk membuktikan dugaan pelecehan, dengan membuka rekaman CCTV, tapi ternyata CCTV rusak sejak 2 minggu sebelum kejadian. Menurut Ketua RT pun, Bareskrim Polri telah mengganti CCTV di kompleks Perumahan Polri, Duren Tiga pasca-insiden.
Bagaimana menurut kamu terkait kasus baku tembak ini guys?
Sri Lanka kini tengah mengalami krisis ekonomi terparah dalam sejarah negara tersebut sejak memperoleh kemerdekaan pada 1948 silam. Namun Sri Lanka bukanlah satu-satunya negara yang berada dalam krisis.
Kebangkrutan Sri Lanka juga ikut membunyikan “lonceng alarm bahaya” negara-negara dengan permasalahan ekonomi yang serius di seluruh dunia. Dilansir dari Associated Press, ada sembilan negara lain yang rupanya juga terancam.
Krisis pada suatu negara ini juga diakibatkan berbagai macam hal yang berbeda. Misal karena harga makanan, bahan bakar, dan bahan pokok yang melonjak.
Sejak Selasa malam, Tim Gabungan Pencari Fakta bentukan Kapolri menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Kalibata.
Seperti yang sudah kita tahu dan ramai dibicarakan, telah terjadi baku tembak antara Birgadir J dan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo yang menyebabkan Brigadir J meninggal dunia.
Garis polisi nampak membentang di sepanjang rumah yang jadi lokasi baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J. Adapun olah TKP dilakukan secara tertutup dan dipimpin langsung oleh Kabareskrim Komjen Pol Agus Andriyanto.
Anggota Propam Polri, Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB. Brigadir J diduga memasuki kamar pribadi Irjen Pol Ferdy Sambo dan melecehkan istri perwira tinggi itu.
[A THREAD]
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi ketika Bharada E menegur korban saat masuk ke rumah dinas Ferdy Sambo.
"Ada anggota lain, Bharada E menegur, yang bersangkutan (Brigadir J) mengacungkan senjata dan melakukan penembakan. Bharada E menghindar dan membalas. Akibatnya Brigadir J meninggal dunia," ujar Ramadhan di Mabes Polri.
Kesalahan Memasak Kue Kering Lebaran yang Harus Kamu Hindari
[THREAD]
Bulan Ramadan dan Lebaran identik dengan hidangan kue kering yang beraneka ragam. Cara pembuatannya pun tidak begitu sulit dan bahan-bahan yang digunakan juga mudah ditemukan.
Namun, ada beberapa hal penting yang tidak diperhatikan dan menjadi kesalahan dalam membuat kue kering. Akibatnya, hasil kue kering jadi tidak renyah dan mudah remuk. Perhatikan beberapa kesalahan memasak kue kering ini, supaya tidak terjadi padamu!
#IDNTimesInfografis - Sejak tragedi hilang kontak pada Rabu (21/4/2021), kelaikan kapal selam ini dipertanyakan. Nanggala-402 dibuat oleh Howal Deutsche Werke di Kiel pada tahun 1977 dan difungsikan pada tahun 1981.
#IDNTimesInfografis - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Yudo Margono, menjelaskan secara rinci kronologi hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402.
Kapal selam Nanggala-402 diperkirakan hilang di perairan Bali sekitar 60 mile laut utara Pulau Bali, pada Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 03.00 Wita. Pencarian yang dilakukan melibatkan bantuan kekuatan militer negara asing.
Pada Sabtu (24/4/2021), TNI akhirnya menyatakan kapal selam KRI Nanggala-402 berada di fase sub sunk atau sudah tenggelam. Kepastian itu diperoleh usai ditemukan beberapa benda atau puing yang melekat pada komponen kapal selam.