Sahabat Bilal Radhiyallahu’a
Setelah Bilal ra menginjak tanah Syam dia melihat Nabi dalam mimpinya.
Nabi SAW bertanya : “Sombong sekali kamu ya Bilal, seharusnya engkau berziarah dulu ke tempatku. Maka hati-hatilah engkau, hidupmu akan resah dan gelisah”
Lalu dia menaiki kudanya menuju Madinah, setelah sampai dia pergi ke kuburan Nabi dalam keadaan menangis, mencium kuburan Rasulullah.
Lalu Sayyidina Hasan dan Sayyidina Hussein datang menyambutnya dengan pelukan dan ciuman rindu.
“Kami sangat rindu mendengar adzan mu, yang mana sewaktu Nabi hidup engkau selalu adzan di atas Masjid itu” seru Hasan dan Hussein. Lalu dia pergi ke tempat tersebut dan mengumandangkan adzan.
📚Wafa’ul Wafa’ 4/1405, Imam As Samhudi dan Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dikasyq 7/137
Sahabat Abu Ayyub al-Alshari Radhiyallahu’an
Dawud bin Abi Shalih berkata: “pada suatu hari Marwan datang, lalu menemukan seorang laki-laki menaruh wajahnya di atas makam Nabi SAW. Marwan berkata: “Tahukah kamu, apa yang kamu perbuat?”
Lalu laki-laki tersebut menghadapnya, ternyata ia Sahabat Abu Ayyub. Lalu ia menjawab: “Ya aku mendatangi Rasulullah, bukan mendatangi batu. Aku mendengar Rasulullah bersabda: “jangan tangisi agama apabila di urus oleh ahlinya.
Akan tetapi tangisilah agama apabila di urus oleh bukan ahlinya”
📚HR. Ibnu Hibban Shahihnya, Ahmad 5/422
Tabrani Mu’jamul Kabi 4/189
Awsat, Ibnu Hajar Haitami al-Zawa’id 5/245
📚al-Hakim Mustadrak 4/515
Tabrani dan al-Hakim, Al-Subki Syifa’ al-Siwam 126
Hadist di sahihkan Ibnu Hajar Asqalani dan Adz Dzahabi
Sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’an
Dari Nafi’, bahwa apabila Ibnu Umar ra datang dari suatu perjalanan,
ia menunaikan shalat dua raka’at di Masjid, lalu mendatangi Nabi, lalu meletakkan tangan kanannya ke makam Nabi dan membelakangi kiblat kemudian mengucapkan salam kepada Nabi, kemudian kepada Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu’an “
📚Al-Qadhi Ismail al-Baghdadi, Fadhl al-Shala ‘ala al-Nabi, hal 84
Al-Hussein bin Abdullah (Ahlul-Bait dari generasi Salaf)
Yahya bin al-Hasan bin Ja’far berkata dalam kitabnya Akhbar al-Masinah:
“Aku belum pernah melihat orang yang lebih utama dari al-Hussein bin Abdullah di antara kami Ahlul Bait. Kebiasaannya, apabila ia merasakan sakit pada sebagian tubuhnya,
ia membuka kerikil dari batu yang di rumah Fathimah Az-Zahra yang menempel ke makam Nabi yang mulia, lalu ia mengusapkannya”
📚Al-Hafidz al-Sakhawi, ala-Tuhfah al-Lathifah di Tarikh al-Madinah al-Syarifah 1/292
Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
“Aku bertanya kepada Ayahku tentang laki-laki yang menyentuh mimbar Nabi, ia bertabaruk dengan menyentuhnya dan menciumnya, dan ia melakukan hal yang sama ke makam Nabi, atau yang sesamanya.
Ia bertujuan mendekatkan diri kepada Allah dengan hal tersebut, beliau menjawab: “Tidak apa-apa”
📚Abdullah bin al-Imam Ahmad, al-‘Ilal wa Ma’rifah al-Rijal 2/492
Adz Dzahabi membenarkan pendapat Imam Ahmad dan menyatakan bahwa yang mengingkarinya adalah Khawarij dan Ahlu Bid’ah
📚Siyar A’lam an-Nubala 11/212
Berikut dari kalangan Salaf yang kalau lagi galau otw kuburan (ziarah)
Salah Seorang 'Ulama Salaf, murid Imam Al-Firyabi (w :301), Imam Abul Fadl Al-Zuhriy (w : 381 H) Rahimahullah menceritakan dari Abi nya bahwa kuburan Imam Ma'ruf Al-Karkhiy (w : 200H) Rahimahullah
Mujarrab untuk dikabulkannya berbagai hajat. Apalagi kalau diawali dengan membaca Surat Al-Ikhlas 100 kali
📚Imam Khothib Al-Baghdadiy (w : 463 H) Rahimahullah di kitabnya Tarikh Baghdad
Kemudian ‘Ulama Salaf, yang juga murid Imam Bukhori (w : 256 H), Imam Ibn Abi 'Ashim (w : 287 H) menceritakan pengalaman nyarkubnya, bahwa Para Ulama di zamannya jika sedang Galau mereka menziarahi makam Sahabat Tholhah ibn Ubaidillah (w : 36 H) Radhiyallahu’an
dan konon itu sudah menjadi tradisi lama 'Ulama sebelumnya.
📚Imam Abu Nu'aim (w : 430 H) melaporkan dari Gurunya, Imam Abu Syaikh (w : 369 H) di kitab Ma'rifatus Shohabah
Begitu juga salah seorang Ulama Salaf, yang juga Guru dari Imam Hakim (w : 405 H) penulis kitab "Mustadrok", Imam Al-Masarjiy (w : 350 H) pernah menceritakan acara (Ziarah Bareng) sama Imam Ibnu Khuzaimah (w : 311 H)
dan Para Masyayikh senior lainnya ke kuburan nya Imam Ali Ridho Rahimahullah.
Dalam acara di kuburan itu nampak Imam Ibnu Khuzaimah SANGAT KHUSYUK SEKALI, sampai-sampai yang melihatnya pada terkesima.
Demikian Imam Ibnu Hajar Al-Asqolaniy melaporkan dari 📚Tahdzibut Tahdzib
Begitupun dengan Ulama pakar hadits terkemuka, Imam Ibnu Hibban (w : 354 H) Rahimahullah menceritakan pengalamannya, bahwa berkali-kali ketika beliau sedang galau, beliau pergi ke kuburan nya Imam Ali Ridho Rahimahullah dan memang terbukti 100 % setelah itu galaunya pun hilang.
Ulama Salaf, Imam Al-Mahamiliy Al-Syafi'iy (235 H -330 H) Rahimahullah menceritakan pengalamannya selama 70 tahun, bahwa orang-orang di zamannya kalau pada lagi galau mereka mencari solusi pergi ke kuburan Imam Ma'ruf Al-Karkhiy,, akhirnya galaunya pun hilang.
Tambahan dari kisah Imam Malik Radhiyallahu’an
Pernah suatu hari, hujan tidak juga kunjung turun, tepatnya di masa Imam Malik Bin Dinar (w :123 H) Rahimahullah. Lantas murid Sahabat Anas bin Malik ra itu keluar ke musholla untuk istisqo' memohon turunnya hujan
bersama para 'Ulama Sholihin dan para warga zaman itu, yang di antaranya ada juga Imam Tsabit Al-Bunaniy (w : 123 H) Rahimahullah. Namun hujan belum juga turun. Akhirnya para warga pun pulang, hanya Imam Malik dan Imam Tsabit yang masih menunggu di tempat sampai malam.
Ketika malam sudah gelap, mereka melihat ada sesosok laki-laki misterius berkulit hitam melakukan shalat 2 raka’at, setelah itu dia berdoa yang intinya agar diturunkan hujan. Tak lama kemudian hujanpun turun.
Singkat cerita, setelah itu sosok misterius itu pun pergi. Karena penasaran dengan sosok tadi, akhirnya Imam Malik dan Imam Tsabit membuntutinya, berharap bisa berkenalan lebih dekat.
Sampailah mereka di sebuah rumah saudagar kaya yang memiliki banyak budak, dan baru diketahui ternyata sosok yang shalat dan berdoa minta hujan yang ditemui Imam Malik bin Dinar dan Imam Tsabit malam itu ternyata budak milik si saudagar tersebut.
Singkat cerita, si budak hitam yang bernama MAIMUN itu lalu dibeli oleh Malik bin Dinar untuk DITABARRUKI, tetapi karena rahasia keshalihan si budak tadi sudah terbongkar, akhirnya dia berdoa agar Allah mecabut nyawanya,
karena menurutnya sudah tidak lagi bisa merasakan nikmatnya bermunajat denganNya dalam keterasingan.
Akhirnya doanya dikabulkan, saat si budak itu sedang sujud, diketahui ternyata nyawanya sudah berpindah dari jasadnya.
Imam Malik bin Dinar menceritakan, bahwa pasca wafatnya, KUBURAN si budak itu masih sering diTABARRUKI untuk meminta hujan dan keperluan lainnya, sampai detik dimana beliau melaporkan kisah ini.
Subhanallah
📚Imam Abu Nua'im Al-Ashbahaniy (w : 430 H) di kitabnya Hilyatul Auliya'
Qultu; jika ada orang/dai-dai yg menyesatkan amaliyah Ahlusunnah wal Jamaah, bahwa ziarah kubur itu Bid’ah dan tdk pernah di lakukan oleh Ulama Salaf, maka jejelin mulutnya dgn apa yg saya terangkan di atas
Dari situ akan terlihat siapa yang ikut Salaf (kita Ahlulsunah) atau mereka yang mengaku-ngaku ikut Salaf.!
Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
TABARRUK DARI BEKAS AIR MINUM RASULULLAH ﷺ DAN DENGAN BEKAS ORANG-ORANG SHOLEH
Umar bin Abdul Aziz Radhiallahu’an bertabarruk dengan gelas Nabi ﷺ
Dari Sahal bin Sa’ad, beliau berkata: “Suatu hari aku mendapati Rasulullah duduk-duduk dengan para sahabat di Saqifah Bani Saidah.
Ketika itu, beliau ﷺ bersabda: ‘Berilah kami minum, wahai Sahal.’ Kemudian aku keluarkan gelas ini dan kuberi minum mereka dengannya. (Perawi berkata) lalu Sahal mengeluarkan gelas tersebut dan memberi kami minum dengan menggunakan gelas tersebut.
Dia berkata: ’Kemudian Umar bin Abdul Aziz meminta gelas bekas minum beliau ﷺ, dan ia pun lantas memberikan kepadanya.’
DAHULU GELAR HAJI TIDAK BID'AH, SEKARANG JADI BID'AH
Dua ulama Wahabi, Syekh Utsaimin dan Syech Albani menghukumi tidak boleh adanya panggilan "Haji" bagi orang yang sudah melakukan ibadah Haji.
Padahal di masa imam-imam dahulu panggilan haji ini sudah diperbolehkan bagi yang sudah melakukan haji, bahkan Ayahnya Syech Albani sendiri bergelar Haji
Riwayatnya berikut;
Pernyataan ini jelas tidak menunjukkan sikap Salaf.
Kita lihat situs resmi Albani
ولد الشيخ محمد ناصر الدين بن الحاج نوح الألباني عام 1333 ه الموافق 1914 م
“Dilahirkan Syekh muhammad nashiruddin anaknya "Haji nuh al Albani tahun 1333 H bertepatan tahun 1914 M…”
Wirid Al-Imam Fakhrul Wujud
Syekh Abu Bakar bin Salim
Berikut ini adalah lafal wirid berisi pujian dan doa penting kepada Allah. Lafal wirid ini biasa dibaca setelah sholat lima waktu dan di acara-acara keagamaan lainnya. Berikut ini lafal wirid Syekh Abu Bakar bin Salim:
“Tuhan kami, segala puji hanya bagi-Mu sebagai syukur, hanya milik-Mu segala pemberian sebagai kelebihan, (Kau Tuhan kami sebenarnya, pada sebagian riwayat), kami adalah hamba-Mu sebagai sahaya, dan Kau selalu pantas untuk semua itu.”
KISAH AHLI PUASA DZULHIJJAH YANG MAKAMNYA DIZIARAHI NABI ﷺ DAN PARA SAHABAT
Dalam kitab An-Nawadir
karya Syekh Syihabuddin Ahmad ibn Salamah al-Qalyubi diceritakan:
Suatu kali Abu Yusuf Ya’qub bin Yusuf Rahimahullah bercerita tentang salah
seorang sahabatnya yang unik.
Beliau orang yg wara’ dan takwa meski orang-orang mengenal karibnya itu
sebagai orang fasik dan pendosa
Sudah 20 tahun Abu Yusuf melakukan tawaf di sekitar Ka’bah bersamanya.
Tak seperti Abu Yusuf yang berpuasa terus menerus (dawam), sahabatnya ini sehari puasa sehari berbuka.
Memasuki 10 hari bulan Dzulhijjah, sahabat Abu Yusuf ini menunaikan puasa
secara sempurna kendati Beliau berada di padang sahara yang tandus.
Bersama Abu Yusuf, Beliau masuk kota Thurthus dan
menetap di sana untuk beberapa lama.
ALBANI BERKATA HARAM MENGANTAR JENAZAH PAKAI MOBIL AMBULANCE
Mulai detik ini, wahabi tdk boleh lagi memakai mobil jenazah untuk mengangkut mayyit jamaahnya ke kuburan, sebab itu adalah bid'ah, tdk pernah dicontohkan oleh Nabi dan salaf, juga masuk kategori bid'ah dalam ibadah.
حمل الجنازة علی عَرَبَة أو سَیَّارة مخصصة للجناٸز ، و تشییع المشیعین لها و هم فی السیارات فهذہ الصورة لا تشرع البتة ، و ذالك لأمور ؛ [الأولی] أنها من عادات الکفار ، و قد تقرر فى الشريعة أنه لا يجوز تقليدهم فيها . و فى ذالك أحاديث كثيرة
جدا ، كنت استوعبتها و خرّجتها فى كتابى حجاب المرأة المسلمة فى الكتاب و السنة ، بعضها فى الأمر و الحض على مخالفتهم فى عباداتهم و أزيائهم و عاداتهم ، و بعضها من فعله صلى الله عليه و سلم فى مخالفتهم فى ذالك ، فمن شاء الاطلاع عليها فاليرجع إليه . [الثانى] أنها بدعة فى
Dalil Larangan Safar Kecuali Pada Tiga Masjid, Yakni Masjidil Haram, Masjid Rasulullah dan Masjidil Aqsha. Oleh Wahabi Di Belokin Ke Kuburan, Jahil Muroqab.!!
Dalil yang mereka gunakan cuma satu, berikut ini.
Nabi ﷺ bersabda :
لا تشد الرحال إلا إلى ثلاثة مساجد، المسجد الحرام ومسجد الرسول صلى الله عليه وسلم ومسجد الأقصى.
Tidaklah ditekankan untuk melakukan perjalanan kecuali pada tiga Masjid, yakni Masjidil Haram, Masjid Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan Masjidil Aqsha.
HR. Bukhari : No. 1189
Penjelasan hadits sekaligus bantahan untuk Manhaj Meme.
.
IMAM IBNU HAJAR AL-ASQALANI Rahimahullah mengatakan :
.
والأولى أن يقدر ما هو أكثر مناسبة، وهو : لا تشد الرحال إلى مسجد للصلاة فيه إلا إلى الثلاثة، فيبطل بذلك قول من منع شد الرحال إلى زيارة القبر الشريف وغيره من قبور