Thread by @gurun_cacing

Adi Hidayat dan Rumah Proklamasi yang ter-"arabkan"

Oleh: Baskoro A

(1)Ustadz Adi Hidayat (UAH) seharusnya lebih hati hati dengan narasi sejarah yang dia tidak pahami, sehingga tidak terjebak pada glorifikasi buta yang sangat 'politis'
#Jumatberkah

(2)Tidak sekali ini saja UAH berkomentar asal tentang sejarah Indonesia yang sebenarnya bukan bidang dia. #Jumatberkah

(3)Dalam bahasa Islam, UAH ini semacam tidak memiliki sanad riwayat kesejarahan Indonesia yang berarti ia tidak punya kapabilitas untuk berbicara, apalagi menjadi rujukan sejarah. #Jumatberkah

(4)UAH pernah berspekulasi bahwa Pattimura bernama asli Ahmad Lusi yang dia narasikan sebagai pahlawan yang beragama Islam asal Sumatra. #JumatBerkah

(5)Hal ini kemudian dibantah oleh banyak Sejarawan dan juga keturunan dari Pattimura sendiri. #JumatBerkah

(6)Sekarang, viral kembali video lama UAH yang menyatakan bahwa rumah Proklamasi adalah WAKAF dari seorang saudagar kaya Yaman yang bernama Syekh Faradj Bin Marta. #JumatBerkah

(7)Bahkan ia mengatakan bahwa saat menjelang pembacaan teks Proklamasi, Soekarno yang sedang tidak enak badan itu diberikan madu Yaman oleh Syekh Farajd. Benarkah demikian? #Jumatberkah

(8)UAH tentu paham bagaimana ulama-ulama Islam memiliki tradisi jarh wa ta'dil dalam memverifikasi kebenaran dan ketepatan sumber hukum islam dengan seperangkat kaidah dan syarat yang sangat ketat, termasuk bukti tertulis dari keotentikan sebuah kabar. #JumatBerkah

(9)Janganlah hanya karena semangat menggebu untuk menampilkan peran umat Islam untuk Indonesia, malah menafikan objektifitas data yang memang lebih kuat. Alih alih membuat banggaa, malah terkesan norak dan memalukan. #JumatBerkah

(10)------

Sejarah memang sesuatu yang dapat diperdebatkan. Teori sejarah pun beraneka ragam dan tidak tunggal. Proses penulisan sejarah tergantung pada kondisi sosial dan terpengaruh oleh adat, politik, kondisi geografis, dll. #JumatBerkah

(11)Tulisan ini sedang tidak ingin membahas sejarah dan data administratif kepemilikan rumah tersebut, karena kebenaran terkait asumsi ini bisa dirujuk kepada tulisan seperti dibawah ini. #JumatBerkah historia.id/urban/articles…

(12)Atau jika ingin melihat proses tarjih (adu kekuatan data) sejarah ini, bisa disimak dalam video berikut ini. #JumatBerkah

(13)Fokus tulisan ini adalah menjawab narasi UAH yang seakan -secara tidak langsung- ingin menyatakan adanya ketimpangan dalam penulisan sejarah bangsa, khususnya yang berhubungan dg umat Islam.
#JumatBerkah

(14)UAH seringkali memantik sentimen agama dalam menyimpulkan suatu fenomena kesejarahan. Ilmu cocoklogi pun digunakan tanpa peduli data kesejarahan mana yang lebih otentik dan 'mutawatir'. #JumatBerkah

(15)Sejarah memiliki metodologinya sendiri, sama seperti ilmu bahasa -sebagai spesialisasi UAH- berdiri pada metodologinya. Jangan karena popularitas membuat UAH menganggap dirinya jadi ahli segala bidang. #JumatBerkah

(16)Jamaah UAH pun harus rendah hati menerima bahwa panutannya ini memang bukan ahli sejarah, jadi kalau dia memberikan statemen sejarah jangan lalu ditelan mentah-mentah. #JumatBerkah

(17)Pun, UAH. Sebagai seorang agamawan dan dianggap oleh tidak sedikit orang sebagai ulama, dia juga harus rendah hati untuk tidak berbicara diluar konteks keahliannya, baik sejarah apalagi politik! #JumatBerkah

(18)Cukuplah tragedi elus elus dada Capres di 2019 menjadi pelajaran agar lebih hati-hati dalam mendialektikakan sesuatu hal. #JumatBerkah

(19)Dalam beberapa videonya, UAH ini seperti ingin memantik sebuah anggapan bahwa ada diskriminasi pengungkapan sejarah Indonesia yang memiliki kaitan dengan Islam dan Arab. Tentu hal ini sangat tidak mendasar. #JumatBerkah

(20)Islam dan keturunan Arab bukan warga kelas dua di negara ini. Keturunan Arab banyak yang menjadi menteri dan menempati jabatan jabatan strategis pemerintahan lainnya. #JumatBerkah

(21)Pun, Islam telah mengakar dan berakulturasi sebagai bagian tak terpisahkan dari adat dan kearifan bangsa ini. #JumatBerkah

(22)Bukan karena ada keturunan Arab-Yaman yang saat ini menjadi kriminal dan dipenjara, lalu seakan menafikan bagaimana negara ini telah memberikan tempat yang terhormat dan layak bagi mereka. #JumatBerkah

(23)Jika dikatakan bahwa sejarah Indonesia tidak menyebutkan peran tokoh-tokoh Islam dalam kemerdekaan dan pembangunan bangsa ini, mungkin UAH hanya membaca buku sejarah anak SD, SMP atau SMA. #JumatBerkah

(24)Padahal di dunia akademik yang lebih tinggi atau di pesantren, kisah kisah heroik para tokoh Islam ini seringkali diperbincangkan. #JumatBerkah

(25) Jika ada keturunan Yaman yang kena kasus hukum, itu karena memang mereka melanggar hukum dan kriminal. Sama saja dengan keturunan China atau Jawa yang melanggar hukum, tentu harus diproses. #JumatBerkah

(26) Tidak ada tendensi diskriminatif terhadap pengungkapan sejarah. Semua narasi sejarah disimpulkan dari data dan bukti paling otentik terhadap sebuah realita. Bukan karena dia Arab atau Islam, sehingga sejarah tidak dituliskan. #JumatBerkah

(27) Sudah saatnya para agamawan lebih bijak dalam memberikan nasehat dan arahan kepada umat. Jangan ada lagi statemen yang melampaui keahlian masing-masing.
#JumatBerkah

(28) Kalau anda bukan ahli agama, tidak usahlah bicara agama, nanti malah tidak karu-karuan. Pun jika anda bukan Sejarawan, tidak usah berspekulasi tentang sejarah, nanti malah membuat geger banyak orang.

Ingat!! Kita ini bukan Novel Bamukmin.

#JumatBerkah