Sekaten bukan sekedar Pasar Malam
Sekaten merupakan Hajatan Rakyat

Sekaten yang berasal dari kata Syahadatain merupakan perhelatan besar tahunan bagi masyarakat Jawa
Sekaten sebuah pencampuran nilai Religi dan Budaya, pengaruhnya sangat besar dalam proses penglslaman Nusantara
Sekaten dimulai sejak jauh pada zaman Kasultanan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah/ Fattah, bersama para wali songo beliau merumuskan strategi untuk melakukan syiar agama islam yang bersifat besar dan menarik perhatian masyarakat banyak waktu itu
Kemudian dibuatkanlah Gamelan
Gamelan Sekaten yang ukurannya lebih besar daripada ukuran yang biasa yang tujuannya lebih nyaring suaranya daripada gamelan sebelumnya demung, bonang, kenong, gong dan bedug merupakan instrumen pokok dari gamelan sekaten
Gamelan Sekaten ditabuh pada bulan Mulud atau Rabbiul Awal
Dimulai dari tanggal 5 sampai dengan 12 Rabbiul Awal
Pada waktu itu masyarakat berbondong menuju pusat kota Demak, menuju pelataran Masjid Demak untuk melihat dan mendengarkan Gamelan Sekaten, disela pertunjukan Gamelan tersebut diselipkanlah tausiah
agama dari para Wali Songo
Masyarakat yang hadir mendengarkan tembang mocopat, Sekar Ageng dan sejarah tentang Nabi Muhammad SAW

Pendekatan yang dilakukan Kasultanan Demak dan para Wali ini sangat luar biasa, banyak masyarakat yang kemudian masuk Islam

Akulturasi sudah sangat mengental di Nusantara 🙏
Cara dan pola seperti ini akhirnya oleh para wali di terapkan juga di Kasultanan Cirebon, baik di Kasepuhan dan Kanoman, sepangkon gamelan dikirim ke Cirebon Kyai Sekati namanya

Gamelan Sekaten Kasultanan Ngayogjakarta (Mataram) namanya
Kyai Guntur Madu dan Kyai Nogo Wilogo
Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Madu adalah nama Gamelan Sekaten di Kasultanan Surakarta, Kyai Guntur Sari di tabuh terlebiih dulu baru kemudian Kyai Guntur Madu
Bersamaan alunan gamelan, ratusan warga berebut janur kuning yang terpasang memutar di teritis Bangsal Pradonggo
Menilik sejarahnya tradisi Sekaten sampai saat ini berumur lebih dari 500 th (R.Patah th 1450 an)
Tradisi perayaan Maulid Nabi ini terus berlangsung dari Kerajaan Demak, Kasultanan Pajang, Kasultanan Kotagedhe, Plered, Kartasura, Kasultanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogjakarta
Karena semakin banyak masyarakat yang berduyun duyun ke masjid bukan hanya masyarakat dari Kuthogoro saja tetapi banyak juga masyarakat dari Mancanegoro, lalu perlu dipikirkan tempat untuk menampung mereka maka disiapkanlah Alun-alun Keraton

-alun alun identik dengan sekaten-
Mereka yang datang membawa hasil bumi dari desa tempat asal kemudian di serahkan ke keraton dan masjid agung sebagai ulu bekti (upeti)
Selain itu juga membawa barang dagangan, makanan dan hasil bumi lainnya untuk di perjual belikan seperti gerabah, kepang, pande besi
Sejarah Sekaten ini dihimpun dari berbagai sumber untuk kembali mereview kenangan masa kecil
Disamping ingin sedikit mengulas dan berdiskusi tentang
"Kasultanan Mataram Islam sing wis Ilang ke Islamanya lan Sayidin sing wis Ilang Panatagamane"

Rahayu 🌹🙏
#CintaBudayaNusantara

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Den Ayu Nyimas

Den Ayu Nyimas Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @wongAyoe2021

Aug 25, 2021
-thread
TOLERANSI 2 HATI ❤ BEDA KEYAKINA (CANDI PLAOSAN)

Berdasarkan prasasti Cri Kaluhunan (842M) Candi Plaosan dibangun Ratu Cri Kaluhunan Pramodyawardhani putri Raja Samaratungga dr Wangsa Syailendra, yg dimaksud Cri (Raja) adl Rakai Pikatan

#CintaBudaya
#GerakanMERAHPUTIH
Rakai Pikatan dr Wangsa Sanjaya Dlm sejarah Mataram Kuno, Wangsa Syailendra adl pengikut setia agama Budha sedangkan Wangsa Sanjaya pengikut setia agama Hindu, mereka menikah saling mencintai dan masih mempertahankan kesetiaannya pd agama masing2

#CintaBudaya
#GerakanMERAHPUTIH
Read 7 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(