Beberapa bulan terakhir, di berbagai wilayah berbeda di Indonesia, tiba2 banyak ditemukan, dalam waktu relatif bersamaan, anak dengan gangguan fungsi ginjal yg kondisinya memburuk dengan cepat sampai ada yg butuh terapi pengganti ginjal. Apa yg sebenarnya terjadi? #utasanak
Gangguan ginjal akut misterius, istilah yg dipakai banyak media untuk menjelaskan fenomena tersebut. Kenapa misterius? Karena selain kejadian dan perburukannya cepat, penyebabnya saat ini juga masih belum jelas apa. 😢
Kecurigaan awal tentunya infeksi, karena banyak yg datang disertai dengan gejala demam, atau punya riwayat demam/batuk/pilek beberapa saat sebelumnya, sudah dicari tau kemungkinan etiologi infeksi, tapi belum konklusif sampai sekarang.
Kecurigaan selanjutnya adalah komplikasi pasca COVID19. Kecurigaan ini berdasar pada perjalanan penyakit COVID19 pada anak, yang bisa berujung pada peradangan parah pada organ tubuh si anak, termasuk ginjal. Tapi ini juga belum konklusif.
Kecurigaan yg lain adalah efek dari obat tertentu. Kebetulan di negara lain, Gambia, ada kasus gagal ginjal yg disebabkan oleh pemakaian obat tertentu. Ini kemungkinannya paling kecil, karena obat2an yg dimaksud, setelah dicek BPOM, tidak beredar di Indonesia.
Lalu apa yang bisa dilakukan oleh orang tua? Pertama tentu saja jangan panik. Kalo anaknya lagi gak enak badan, selalu waspada dengan tanda dan gejala yang sedang dialami oleh anak. Terutama kencingnya.
Produksi air kencing adalah output utama dari ginjal, sehingga jika ada gangguan pada ginjal, gejala awalnya bisa dilihat dari air kencing anak kita. Anak biasanya kencing setiap ~4 jam sekali. Nah jika lebih dari 6 jam anak tidak kencing sama sekali, segera konsultasi ke dokter.
Selain produksi urin, perhatikan juga warna urinnya. Urin seharusnya kuning jernih. Jika pekat, kemungkinan kekurangan cairan. Apalagi kalo warna atau bentukannya dah gak wajar, misal berbusa/kemerahan/keruh dll, segera konsultasikan ke dokter ya.
Gangguan ginjal ini ada fase2nya, jadi anak dengan kondisi ini tidak tiba2 ginjalnya rusak total. Penting buat orang tua mengenali tanda awal gangguan ginjal, semakin awal diketahui dan diterapi, semakin baik kemungkinan sembuhnya.
Sebagian besar usianya di bawah 6 tahun, jadi memang gak divaksin. 🙏🏻
Ini lah kenapa untuk pilihan susu UHT, saya selalu bilang ke orang tua untuk hanya memberikan yang full cream saja, murni isinya susu sapi segar. Coba bandingkan jenis dan kandungan gulanya, sekilas saja kita bisa tau mana yang harus dihindari oleh anak2.
Yang kita hindari itu gula tambahan. Nah udah dari sananya secara alami susu murni memang ada gulanya. Gula pada susu namanya laktosa. Perhatikan yang kemasan biru, 8 gram itu adalah laktosa semua. 😊
Berarti emang intoleransi laktosa, semakin murni dan semakin banyak jumlah susu yg diminum, semakin diare. Ya ini membuktikan jika susu berasa2 itu emang bukan 100% susu murni. 😊
Satu hal menarik yang saya temui sejauh ini, hasil kultur pasien saya yang orang Indonesia/tinggal lama di Indonesia, seringnya adaaa aja antibiotik yg resisten. Kalo pasien dari negara maju/orang Indonesia yg lahir di luar, banyakan mulus bener hasil kulturnya sensitif semua.🙂
Penggunaan antibiotik yang tidak rasional, baik di manusia maupun hewan dan perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang optimal.
Pagi2 menjalani sumpah dokter dulu guys tapi maap gak pake begadang udah gak kuat. 🥹. Kalo dipikir2, kok kuat ya pas residen dulu bisa berhari2 gak tidur? 🥲
Durasi pasien ada di IGD masuk ke standar pelayanan rumah sakit, kalo lama silahkan boleh banget komplain 😊. Kalo saya oncall, malam hari pasti pada telpon kalo ada pasien. Kalo GP mulai konsulnya via WA di luar jam kerja biasanya saya tegur. 🙂
Sebelum tahun 2000, jenis minuman manis pabrikan tuh terbatas, paling cuman sari buah, soft drink, dst. Sekarang? Mulai dari kopi2an, teh aneka macam, sampai air gula yg mengandung susu seikhlasnya pun dijual bebas. Ada gak yg masih suka ngasih anaknya minum2an tersebut?
Sebelum saya bahas lebih lanjut, mau reminder dulu nih. Batasan konsumsi gula tambahan per hari pada anak itu ~5% dari total asupan kalori harian anak. Atau kalo anaknya dah gedean (di atas 5 tahun) maksimal ya ~25 gram gula tambahan per hari.
Saya pernah iseng sampling beberapa minuman manis pabrikan yg dijual di pasaran, ternyata per botol rata2 mengandung gula paling tidak 25gram 😢. Dan tau gak, berapa persentase balita Indonesia yg sudah mulai rutin mengkonsumsi minuman manis botolan? Jawabannya, ~43% 😭😭😭.
Karena gak ada yang menarik dari cerita keluarga saya, maupun cerita saya sampai jadi spesialis anak. Saya mau cerita aja soal perjalanan kita sampai terlahir di dunia ini, literally. Cerita soal sperma ayah yang berhasil ketemu sama sel telur ibu kita. 🥹🫰🏻#spermlyfe#ovumslay
Saat ibu kita lahir ke dunia, beliau sudah terlahir dengan semua sel telur yang suatu saat, salah satunya akan berkembang menjadi kita seutuhnya. Ada ~1 juta sel telur kira2 jumlahnya. Sel2 telur itu menunggu seumur hidupnya sperma pilihan yg berani datang untuk meminang mereka.
Gak ada sel telur baru yang muncul belakangan. Yang ada malah pada setiap fase kehidupan wanita, sel2 telur itu semakin lama semakin berkurang. Dari jutaan tadi, hanya bersisa ratusan ribu telur saat ibu beranjak remaja dan mulai menstruasi pertama kali.
Kalo bukan karena mas Anang, saya juga kurang familiar dengan istilah asma kulit. Ternyata yang dimaksud adalah dermatitis atopik. Baiklah kita bahas di #utasanak kali ini yah. Pertanyaan langsung drop di reply aja, jangan lupa passwordnya. 🙏🏻
Wkwk, sebenernya asma kulit ini istilah yang awam tapi secara saintifik agak nyambung juga. Cerdas yang bikin istilah. Karena ada persamaan antara asma dengan dermatitis atopik/eksim. Mau tau persamaannya? Scroll ke bawah ya. Tetap bersama selebrita dokdenta. 😅
Persamaan antara asma dengan dermatitis atopi ada di proses yang mendasari. Sama2 ada mekanisme radang/inflamasi yang terjadi. Bedanya di output gejala, kalo asma gejalanya bengek,sesak. Kalo dermatitis atopi gejalanya ya di kulit, bisa ruam, gatal, kering, dll.