Thread by @neohistoria_id

Ave Neohistorian!

Merokok adalah sebuah kegiatan yang kerap dilakukan oleh orang-orang untuk mengusir rasa jemu. Baik tua dan muda, orang desa dan orang kota, serta buruh, tani, santri dan kiai, banyak diantara mereka yang menyukai rokok.

Ternyata, kegiatan merokok sudah ada di Tanah Jawa sejak masuknya tembakau pada tahun 1600 yang dibawa oleh pedagang Eropa.

Menghisap rokok kretek tradisional sangat disukai oleh penguasa Jawa seperti Sultan Agung Hanyokrokusumo karena bisa mengurangi stress yang disebabkan oleh kehidupan beliau yang penuh akan peperangan.

Rokok pun muncul dalam sumber Sejarah Jawa yakni Babad Tanah Jawi yang mulai ditulis pada masa Pakubuwono I. Dalam kitab tersebut terdapat kisah legenda Rara Mendut yakni selir Adipati Pragola dari Kadipaten Pati.

Setelah Kadipaten Pati diserbu Sultan Agung karena makar dan Pragola tewas, selir Pragola yakni Rara Mendut diperisteri secara paksa oleh Tumenggung Wiraguna, komandan operasi militer ke Pati.

Akan tetapi, Rara Mendut menolak diajak bercumbu oleh Wiraguna sehingga Wiraguna marah dan membebankan pajak yang besar yang harus dibayar oleh Rara Mendut. Rara Mendut pun terpaksa putar otak untuk melunasi hutang pada Wiraguna.

Akhirnya ia berjualan rokok kretek yang dilinting sendiri dan direkatkan dengan air liurnya sendiri. Karena Rara Mendut sangat cantik nan gemulai, maka banyak pemuda yang tertarik untuk membeli rokok yang dijajakan oleh Rara Mendut.

Pajak yang dibebankan oleh Tumenggung Wiraguna disebut merupakan cikal bakal cukai rokok dan Rara Mendut sendiri bisa disebut sebagai pelopor profesi SPG rokok.

Referensi:

Amen Budiman. Rokok kretek: lintasan sejarah dan artinya bagi pembangunan bangsa dan negara. Djarum Kudus, 1987

JB Kristianto. 1000 Tahun Nusantara. PT Kompas Gramedia Nusantara, 2000