Andre bertanya "Aji, kamu mau kan satu regu dengan kami?".
"Boleh aja tuh, selama kalian tidak keberatan aku mau". Jawabku.
"Besok kita bahas lagi h-1 sebelum berangkat". tambah Andre.
"Baik, bisa diatur itu mah nanti" jawabku.
Singkat cerita, pada hari Kamis tanggal 15 Desember 2016. Kami pun berkumpul di kantin sekolah ketika jam istirahat. Kami ingin membahas tentang barang bawaan yang harus dipersiapkan untuk kegiatan besok pagi.
"Bro, tadi aku dapat info dari senior Bantara bahwa besok kita disuruh membawa baju ganti, kain sarung, peralatan makan dan bahan makanan, untuk tenda telah di siapkan oleh sekolah" ucap Dayat membuka pembicaraan.
"Baiklah, kalau begitu tas bawaan kita jadi ringan, tak perlu membawa barang terlalu banyak"timpal Riski.
Kami terus mengobrol disitu, sampai akhirnya bel masuk berbunyi. Setelah waktu pulang, seperti biasa aku berkumpul dengan sahabat-sahabat ku kembali.
Kami mengobrol untuk membagi tugas barang yang harus dibawa. Aku dan Dayat bertugas untuk membawa bahan makanan, Rudi dan Riski bertugas untuk membawakan baju ganti kami, Yahya dan Andre bertugas untuk membawa peralatan memasak.
Setelah selesai membagi tugas, kami pun pulang kerumah masing-masing. Pada malam harinya, aku mendapatkan pesan WhatsApp dari Yahya.
Yahya berkata "Aji, jangan lupa untuk meminta restu dari kedua orang tuamu ya, semoga besok kegiatan kita berjalan dengan lancar".
"Siap bro, itu bisa di atur" jawabku.
Setelah itu aku pun pergi keruang tamu untuk berpamitan dengan orang tuaku. "Bapak,ibu Aji minta doanya ya, semoga kegiatan Pramuka besok berjalan dengan lancar" ucapku membuka pembicaraan.
"aamiin nak, semoga Allah selalu melindungi mu dan teman-temanmu" jawab bapakku.
Singkat cerita aku pun pergi ke kamar untuk beristirahat. Keesokan harinya, pada pukul 06.00 pagi aku berangkat ke Sekolah. Sesampainya aku di sekolah aku pun bertemu dengan sahabat-sahabatku.
Lalu kami mengecek barang-barang yang harus kami bawa agar tidak ada barang yang tertinggal. Setelah selesai mengecek barang-barang, peluit pun berbunyi pertanda kami dikumpulkan untuk berdoa bersama sebelum berangkat untuk kegiatan.
Kakak kakak senior kami pun berpesan agar selalu menjaga ucapan dan perbuatan ketika berada di alam bebas. Setelah apel pagi kami pun dibagi ke beberapa bus.
Ada tiga bus yang digunakan untuk mengangkut siswa-siswi yang ikut dalam acara kemah pelantikan Bantara ini. Aku bersama kelima sahabatku ditempatkan dalam bus yang sama.
Di dalam perjalanan ini karena cukup jauh kami pun memutuskan untuk tidur. Hitung-hitung untuk menghemat tenaga ketika nanti sampai di tempat perkemahan. Tepat pada pukul 10.00 pagi kami pun sampai di bumi perkemahan.
Di sepanjang perjalanan tadi alhamdulillah perjalanan sangat lancar tidak ada halangan apapun. Sesampainya di bumi perkemahan kami pun lalu turun dari bus,dan istirahat sejenak untuk menunggu perintah dari kakak-kakak senior.
Tidak lama kemudian peluit pun berbunyi tanda kami akan dikumpulkan untuk apel dan pengarahan dalam kegiatan hari ini. Setelah apel kami pun disuruh untuk mendirikan tenda bersama sangga masing-masing.
Ada 20 sangga yang ikut dalam kegiatan ini, setiap sangga berisi 5 sampai 7 orang. Setelah selesai mendirikan tenda kami pun diminta untuk persiapan salat Jumat berjamaah.
Ternyata benar memang bumi perkemahan untuk kegiatan kali ini sangat jauh dari pemukiman. Aku sedikit takut karena hal itu, namun Sahabatku Dayat menenangkanku bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Bagi yang belum baca part sebelumnya aku saranin baca dulu, biar tau ceritanya
Nih link nya :
Di tengah kegelisahan ku, terdengar
sayup-sayup orang bernyanyi dengan bahasa jawa. Intinya tembang tersebut berkisah tentang asmara. Entah
aku tidak mengetahui tembang itu. Aku pun mencoba untuk tidak peduli dengan suara tersebut dan melanjutkan perjalanan menuju pos 2.
Setelah tidak melihat
pendaki itu aku memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu. Tak lama beristirahat kabut tebal mulai datang bersamaan
dengan hujan deras. Disini aku mengecek jam tanganku kembali, berharap semuanya kembali normal.
Setelah selesai packing semua barang-barangku, aku pun melihat jam ku kembali. Hal aneh pun terjadi kembali jam tanganku masih menunjukkan pukul 01.00 dini hari, padahal tadi aku membongkar tendaku ada 30 menitan. Aneh kenapa jam tanganku tidak berubah sama sekali.
Aku berkata kepada "Yat apakah benar di sini memang tidak ada pemukiman?". "Setahuku 10 km dari bumi perkemahan ini baru ada pemukiman warga Halah santai saja bro kan kita bersama-sama di sini nggak akan terjadi apa-apa" ucap Dayat.
Sorotan senter yang ku keluarkan, memperlihatkan bahwa tenda dari pada pendaki itu melayang, tidak menapak di tanah. Karena sorotan dari lampu senter ku juga, ada beberapa pendaki yang menoleh ke arahku. Aku pun mencoba untuk melihat bentuk wajah para pendaki itu.
Aku pun langsung mendatangi sumber suara tersebut. Sesampainya di sumber suara, aku bertemu dengan kakak yang membantu ku mengurus simaksi dan rombongannya. Mereka mengajakku untuk makan bersama. "Dek bagaimana pendakian mu tadi malem? asik engga?" Tanya salah satu rombongan.