Dihuni pemain-pemain beken EPL, Inggris diragukan lantaran performa terakhirnya jeblok tanpa kemenangan di Nations League. Pun begitu, anak asuh Southgate ini punya senjata yg membuat mereka melaju ke semifinal & final pada turnamen besar lalu.
Utas...
Jika melihat starting line-up timnas Inggris di final Euro 2020 kemarin vs Italia, seluruh 11 pemain kembali dipanggil untuk membela The Three Lions. Artinya, skuat Inggris dipenuhi oleh pemain yang sudah berpengalaman di level timnas.
Di posisi kiper masih ada Pickford, lalu Ramsdale yg punya kemampuan ball playing yg juga catatkan paling banyak cleansheet di EPL. Menariknya, ada nama Nick Pope yg juga catatkan CS terbanyak saat ini bersama Ramsdale (7).
Perlu dicatat, parameter kiper ga bisa kita ukur dengan metrik seperti ini. Dari prosentasi penyelematan pun, nama kedua pemain ga ada. Justru malah nama Pickford yg tertinggi ketiga. Hmmm
Ada metrik sebetulnya utk ukur seberapa bagus tembakan-tembakan yg diselamatkan kiper tsb, namanya psxG. Nilai ini dikurangi dgn jumlah kebobolan maka urutannya kaya gini. Kurang lebihnya, Pickford banyak bikin penyelamatan bola-bola sulit.
Jadi, kiper nampaknya akan tetap dihuni Pickford kalo dr perspektif gaya main Southgate.
Nah, yg menarik di posisi bek karena ada nama Maguire. Memang jadi kontroversi lantaran ia udah ga jadi starter di MU. Tapi kita akan coba selami pikiran Southgate lewat data.
Pada Piala Dunia 2018 lalu, sembilan dari 12 gol Inggris tercipta dari situasi set piece.
Hal yang sama juga terulang pada Kualfiikasi Piala Dunia tahun lalu. Inggris menjadi tim dengan jumlah gol set piece terbanyak, Maguire berkontribusi dengan catatan empat gol.
Pada ajang Nations League tahun ini Inggris jg jadi tim dgn shot dari set piece terbanyak di grup. 34% dari total shots Inggris berasal dari set piece. Jadi, besar kemungkinan Maguire masih starter berdasarkan gaya main ini. Apalagi di Pildun lalu ia terang2an belajar dr NFL.
Soal formasi, Inggris termasuk yg memilih fleksibilitas dalam pemilihannya. Di Euro 20, Inggris bermain dengan empat bek di fase grup & ganti menjadi tiga bek di beberapa laga knockout hingga final. Hal yang sama juga terjadi pada laga-laga Nations League tahun ini.
Namun formasi 343 atau 3421 tampaknya akan menjadi andalan Inggris untuk Piala Dunia nanti. Southgate tampak ingin mematenkan sistem ini pada laga terakhir Nations League kontra Jerman.
Pemain yg menarik utk kita lihat adalah Bellingham & Rice di lini tengah.
Dengan cederanya James, kemungkinan besar posisi wingback diisi Trippier. Shaw akan mengisi sisi sebaliknya. Formasi ini bisa diubah jadi 5 bek yg compact, double 10 turun utk bantu 2 gelandang utk cover area sayap.
Inggris tuh cuma bisa cetak gol dlm pertandingan Nations League kontra Jerman home & away. Selebihnya, mandul. Ini adalah masalah utama Inggris yg harus diperbaiki pada #WorldCup2022
Harry Kane masih menjadi pemain kunci bagi Inggris. Striker berusia 29 tahun itu menjadi top skor kedua di Premier League setelah Haaland. Ia juga merupakan pemain dengan gol terbanyak di timnas Inggris asuhan Southgate.
Selain kontribusi gol, Kane juga penting dalam link-up play. Ia bisa melebar dan menarik lawan keluar dari posisi sembari menunggu rekannya melakukan run in behind.
Ia juga punya umpan-umpan yg tergolong baik utk ukuran striker. Itu sebabnya role-nya di antara no 9 & 10.
Kebutuhan goalscorer selain Kane sangat dibutuhkan Inggris utk menyelesaikan peluang-peluang.
Analisis dibuat oleh @dzikrylzs & sudah tayang di channel Ruang Taktik.
Big thanks buat retweet & likenya.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kalo baca artikel di Kompas ini setelah press conference tadi lalu mundur ke belakang, rasanya memang masalahnya lebih besar ke non teknis. Erick Tohir bilangnya 'dinamika' yg tentunya pengaruh ke performa di lapangan. Gong-nya kalah vs Bahrain
Sekitar 2 Minggu lalu kebetulan Mintak habis ngobrol sama pemain Liga 1 yg udah berkarir lama. Memang ga nyambung sama STY, tapi soal komunikasi ini relevan. Bayangin aja si pelatih ini ngasih instruksi/program latihan bisa molor sampe setengah 15-30 menit.
Diperparah oleh pelatihnya yg memang baru mengutus asisten pas latihan. Idealnya H-1 sebelum latihan. Waktu 15-30 menit itu habis dipakai utk translate/distribusi instruksi program latihan ke pemain.
Adalah Gasperini yg mampu menghentikan rekor unbeaten Xabi Alonso, dengan taktik man to man high pressnya. Taktik ini jitu membuat bangun serangan Leverkusen tak menemui jalan keluar.
Let's go kita bahas!
#Blibli @bliblidotcom
@bliblidotcom Gasperini memang sudah dikenal dengan manajer yg memakai pendekatan ekstrim dalam bertahan. Sejak jaman Gosens, Hateboer, Ilicic, cara bertahan yg 'kuno' ini tetap jadi identitasnya. Ditambah, kemarin ia bisa ciptakan situasi 'mirroring' formasi.
@bliblidotcom Hal ini lantaran formasi Leverkusen serta Atalanta identik. Sehingga banyak situasi 1v1 secara natural ketika terjadi tumbukan formasi. Hal ini pula yg menyebabkan Gasperini ambil inisiatif pressing tinggi. Lihat saja 2 gelandangnya sampai maju ke depan.
Ramai pendapat salah satu pemain yg menyebut kualitas pemain keturunan 11-12 saja dgn lokal. Mungkin beliau merujuk di 1 elemen saja yaitu teknik. Sementara ada 3 elemen lain & aspek penting spt yg dimiliki Thom Haye. Let's go kita bahas
#Blibli
@bliblidotcom
@bliblidotcom Pemain lokal banyak berkutat sama teknik yg mana bisa dikatakan di beberapa aspek spt dribbling bisa saja beberapa pemain lebih unggul. Tapi elemen lain spt taktik, fisik serta mental yg bisa dikatakan tertinggal.
Dalam mekanisme aksi, kita ambil contoh dribbling, melewati 3 tahapan. Pertama pencarian informasi lewat scanning juga komunikasi.
Lalu pemain tsb mengolah & memutuskan. Ini membutuhkan football knowledge, apakah ada space, apakah ada rekan yg lebih kosong, mana kaki terlemah lawan, dst.
Kemudian lanjut ke eksekusi. Bisa dribbling menjauhkan bola, bisa dribbling dgn bola dekat kaki, atau bahkan dribbling cuma memancing 1 lawan lalu diumpan.
Sebelum laga nanti sore, kita bedah kekuatan Australia. Apa yg jadi keunggulan Socceroos & kira-kira ada tidak kelemahannya yg bisa diekspos Timnas.
Let's go kita bahas...
#Blibli @bliblidotcom
Australia lolos dari grup B sbg juara grup dengan 7 poin hasil dari 2 kemenangan atas India & Syria, serta seri atas Uzbekistan.
Meski cetak 4 gol, Australia cukup kesulitan melepaskan shot on target. Total ada 46 tembakan hanya 8 yg on target, 4 jadi big chances (peluang yg langsung berhadapan dgn kiper).
Kelebihan Australia justru di aspek bertahan yg baru kebobolan 1 gol. Dibanding Jepang yg cukup agresif tanpa bola garis tinggi, Australia tidak terlalu. Banyak bermain di blok medium & ga jarang semua pemainnya ikut turun ke belakang.
Ancelotti memang bukanlah manager yg bergantung sama positional ketat. Sehingga cukup sulit lihat shape serta pemosisian pemainnya lantaran memang rotasinya yg cukup ekstrim. Ini juga yg bikin pemain tipikal 'playmaker' macam Ceballos bisa fit-in/nge-blend dgn 'playmaker' lain.
Klip di atas Ceballos bisa jauh di area sayap/halfspace kiri agar bisa dorong Garcia lebih naik. Tapi di klip bawah ini dia berada di kanan utk dorong Vazquez naik. Garis besarnya bukan posisi, namun fungsi utk 'dorong' tadi. Makanya pendekatan ini disebut "functional".
Jadi gaya melatih ini juga ga menitikberatkan pada hafalan atau repetisi pola serangan tertentu. Paling kentara di laga kemarin adalah permainan rotasi. Di babak pertama, peran Rodrygo seringnya di area kanan atau sesekali akan masuk ke tengah.
Sewaktu Alonso berkarir sbg pemain, ia banyak dilatih manager-manager top yg berpengaruh pada karir selanjutnya sebagai pelatih. Ia memadukan berbagai filosofi manager top dunia seperti Pep, Ancelotti, Tuchel, dll.
Let's go kita bahas!
#Blibli @bliblidotcom
Pada musim sebelumnya, Alonso jadi penyelamat Leverkusen yg diangkatnya dari posisi bawah hingga finish di peringkat 6. Menariknya, manager asal Spanyol ini menggunakan formasi 3 bek yg identik dgn bertahan.
Memang ide Alonso di musim itu utk memperbaiki fase bertahan terlebih dahulu. Namun, musim ini tim yg bermarkas di BayArena mengalami peningkatan dr segi attacking. Musim lalu hanya mencatatkan xG/90 1.51 & awal musim ini sudah di 2.14 tertinggi ketiga sementara di Bundesliga