Dia menjadi orang yang berbeda! Nenek yang suka padaku! Mahluk jail yang menyerupai Ibuku. Menetap dalam ketakutan atau pindah kedalam ketidakpastian

Thread Base On True Story

@JeroPoint @IDN_Horor @mwv_mystic @RestuPa71830152 @cerita_setann #ceritasetan @ceritaht @C_P_Mistis
Halo selamat malam teman teman. Balik lagi bersama gue Mito. Kali ini gue akan upload bagian terakhir dari kisah Ana yang mengisahkan pengalaman dirinya saat tinggal di rumah tersebut.
Untuk teman teman pembaca, Mohon dukungan nya dengan Like dan RT Thread ini, supaya gue lebih semangat Upload nya. Terimakasih!
Halo, namaku Ana, mungkin beberapa dari kalian yang sudah mengenalku di dua cerita ku sebelumnya. Kali ini aku akan menceritakan akhir dari kisahku di Rumah Kontrakan tersebut.
Setelah Rumah kontrakan sudah selesai di Ruqyah. Kami pun Kembali menempati rumah tersebut, dengan harapan setelah di ruqyah gangguan-gangguan yang menimpa ku akan berakhir.
Aku masih tidak bisa memaafkan Rizal karena ulahnya melakukan ritual ritual aneh kemarin. Bahkan dia tak ada sekalipun meminta maaf dan menyesali perbuatan dia. Aku biarkan saja dia.
Hari demi hari ku jalani seperti biasa. Hubungan ku dan Rizal tak terlalu jauh berubah, aku masih memperlakukan dia selayaknya istri melayani suami. Namun aku selalu mengingatkan dia bahwa jangan pernah sekalipun melakukan ritual tersebut lagi.
Karena itu sama Saja bersekutu dengan Setan. Dia hanya menjawab “ iya iya” dengan wajah datar seolah peringatan dariku hanya angin lewat.
Namun beberapa bulan berselang, keluarga kami di timpa situasi ekonomi sulit, yang mengharuskan ku bekerja untuk membantu situasi ekonomi keluarga ku. Aku menitipkan Anak-ku, Azis kepada Seorang bibi kenalan Keluarga ku.
Aku menitipkan Azis dari Pagi sampai sore, sebelum magrib sudah ku jemput pulang.
Aku bekerja di pabrik yang memproduksi tekstil dan kain kain yang biasa dipakai untuk sofa, tak terlalu jauh dari rumah kontrakan ku. Aku bekerja di bagian Administrasi.
Aku bekerja rutin seperti biasa, sampai ada suatu saat, aku merasa tak enak badan saat bekerja. Aku pun meminta izin untuk pulang lebih awal.
Aku pun di antar oleh salah satu staff pabrik sampai Rumah kontrakan ku. Sesampainya di Rumah kontrakan, aku pun langsung merebahkan diriku di tempat tidur.
Sampai pada suatu kondisi, aku seperti setengah sadar dari tidur ku, aku melihat sesosok nenek-nenek membelakangi, aku tidak tahu siapa dia sampai dia berkata
“Kumaha neng? Betah didieu?” Ucap nenek tersebut
(“Gimana neng, betah di sini”)
Aku pun langsung tahu, nenek ini yang sebelumnya pernah ada di mimpi ku saat awal-awal aku menempati Rumah Kontrakan ini.
“Kumaha bade betah mak… Di ganggu wae nu aya. Capek mak eneng teh, naon sih salah eneng nepi ka di ganggu wae?” Nada suaru ku terdengar lemah, entah ini mimpi, namun sangat terlihat nyata.
(“Gimana mau betah mak… yang ada di ganggu terus, udah cape aku mak, apa sih salah saya sampai di ganggu terus?”)
“Mereka Cuma pengen kenalan, biarin aja. Tapi ada sosok yang marah atas perbuatan kalian. Suami yang menurut kamu baik, tak sebaik yang kamu pikir” Ucap Nenek tua itu
“ Satu hal lagi, kamu jangan pindah dari sini. Tetaplah di sini, Mak suka sama kamu, jika kamu memilih menetap segala hal kamu inginkan pasti terkabul dengan cara apapun. Namun sebaliknya!, jika kamu memilih pindah dari sini, mak yakin rumah tangga kamu bakal runtuh!”
“Ritual yang dilakukan suami-mu telah gagal, dia akan segera menerima konsekuensinya!” Lanjut Nenek tua tersebut.
Lantas si Nenek pun beranjak pergi berjalan keluar membelakangi ku. Aku pun Kembali tertidur lalu terbangun jam 4 sore. Aku pun bergegas menjemput Azis dari pengasuhnya.
Malam tiba, namun Rizal belum juga sampai sekarang. Aku dan Azis pun menunggu hingga larut malam. Rizal pun baru sampai Rumah Pada Jam 10 Malam, saat masuk wajah rizal terlihat kusut, masuk tak mengucapkan salam.
Aku pun heran tak seperti biasanya, hari ini dia hanya diam. Semenjak sampai rumah hanya dia, langsung tidur. Aku pun tak mau mengganggu lantas pergi tidur.
Saat tengah malam aku terbangun dengan suaru erangan sesuatu. Aku pun terbangun dan memeriksa sekitar, dan ternyata asal suara tersebut berasal dari Rizal!
Rizal terlihat kesakitan, sepertinya dia bermimpi buruk! Dia terus memegang dada nya, seperti nya dia merasa sesak nafas. Aku pun mencoba membangun Rizal dengan menggoyang goyang tubuh nya! Namun yang dilakukan Rizal membuatku terkejut!
“Awas sia! Gara gara sia! Jadi kieu!” Bentak Rizal kepadaku. Dia masih di posisi berbaring. Masih terus memegangi Dada nya.
(“Awas kamu! Semua ini gara gara kamu! Jadi begini!”)
Tak mau bertambah runyam. Aku pun menggendong Azis dan berlari keluar meminta Bantuan!. Syukurlah! Kebetulan di depan kontrakan ada Bapak bapak Ronda yang kebetulan sedang melintasi di depan Kontrakan ku.
“Pak!!! Tolong suami saya Pak!!!” Teriak ku pada sekumpulan Bapak bapak yang sedang Ronda. Mereka pun bergegas menghampiri ku, langsung aku persilahkan masuk.
Setelah masuk ke dalam rumah, mereka melihat Rizal sedang mengerang menahan sakit di Dadanya. Dua orang dari bapak bapak tersebut mendekati Rizal untuk menyadarkan Rizal.
Sesaat akan menyentuh tubuh Rizal, dua orang itu berteriak terkejut! Saat di tanya kenapa, mereka menjawab Tubuh Rizal panas!!!
“Ambil air dan kain cepat!” salah satu dari anggota ronda bergegas ke arah dapur dan mengambil segayung Air, aku pun mengambil pakaian asal yang berada di rak Baju, lalu ku berikan ke Bapak tersebut.
Saat akan meletakan Kain basah pada tubuh Rizal, tiba tiba Rizal berteriak!
“Panas!!! Panas!!! Pergi kalian semua dari sini! Jangan ikut campur!”
Bapak-bapak ronda langsung mundur, heran kenapa bisa begini, lalu bertanya padaku apa yang sebenarnya terjadi.
Aku pun menjelaskan bahwa saat tengah malam aku menemukan Rizal sedang mengerang kesakitan di samping ku.
Lalu bapak bapak pun mengusulkan untuk memanggil Pak Ustadz, lantas salah satu dari bapak bapak tersebut bergegas menuju rumah Pak Ustadz. Tak butuh waktu lama, bapak itu Kembali bersama Pak Ustadz dan juga Om-ku!
“Kenapa Ini Na! kok bisa kayak gini!” Tanya om-ku dengan nada panik.
“Ga tau om, bangun-bangun Rizal udah kayak gitu!” Jawabku, masih menutupi bahwa ini adalah karma dari Ritual yang dilakukan oleh Rizal.
Pak Ustadz pun bergegas menghampiri Rizal dan berusaha berkomunikasi dengan Rizal.
“Halo Nak Rizal, Masih bisa sadar Nak?” Tanya Ustadz.
“CICING MANEH! TONG PIPILUEUN! LAIN URUSAN MANEH! BALIK KADITU!!!” Bentak Rizal yang membuat semua orang terkejut.
(“DIAM KAMU! JANGAN IKUT-IKUTAN! BUKAN URUSAN KAMU! PULANG SANA!”)
“GARA GARA KAMU ANA!!! SEMUA JADI BERANTAKAN DAN KAMU JUGA SEHARUSNYA MENANGGUNG AKIBATNYA!!!”
Aku pun terdiam setelah mendengar tuduhan Rizal. Kenapa aku? Bukankah hanya dia yang ingin melakukan ritual tersebut? Aku hanya menendang sesajen yang dia siapkan!
Apakah itu yang membuat mereka marah terhadap kami berdua!? Apakah ini juga yang di maksud oleh Nenek tua yang selalu hadir di Mimpi ku?
“Ana! Sebenarnya ada apa ini!? Kenapa Rizal sampai begini!? Apa yang kamu perbuat Na!?” Tanya om-ku dengan intonasi tinggi.
Aku pun menunduk, tak bisa lagi menutupi kesalahan suami ku. Aku meminta Om dan Pak Ustadz untuk berbicara Di Dapur. Setelah di Dapur aku pun menjelaskan awal mula tragedi ini.
Di saat aku menemukan Rizal sedang menyiapkan Ritual aneh, lalu aku menendang sesajen nya ( Kontrakan Angker Bagian 2).
Setelah menjelaskan semuanya, Om dan Pak Ustadz akhirnya mengerti asal masalah ini. Pak Ustadz menyarankan untuk membawa ke pesantren yang berada tak jauh dari rumah ku. setidaknya di sana tempatnya Netral.
Rizal pun dibawa ke sana dengan Pak Ustadz. Aku dan Azis ditemani Oleh bibi yang datang pada saat pagi baru sampai ke rumah ku. Pagi nya Bibi menelepon Kakaknya yang merupakan orang tua Rizal dan meminta mereka datang Ke kontrakan ku.
Mertua ku baru sampai pada siang hari, Lalu Bibi menceritakan awal mula semua tragedi yang menimpa keluarga kecil ku. Dari mulai saat aku kerasukan di Pohon Kersen!, Saat Aku kerasukan setelah menendang sesajen yang di buat Rizal, dan kejadian tadi Malam.
Namun bukan nya meminta maaf atas kebodohan Anak mereka, Mereka malah menyalahkanku karena menendang sesajennya! Sungguh miris!. Aku pun tak kuasa menahan Amarah!
“ANAK KALIAN YANG TOL*L!!! KALAU MAU KAYA YA KERJA! BUKAN PESUGIHAN!!!” Aku pun meluapkan emosi ku, bisa bisa mereka menyalahkan ku.
FYI, sebelum menikah dengan Rizal, sebetulnya Aku sudah putus terlebih dahulu dengan dia. Namun, selang beberapa hari, orang tua Rizal mendatangi rumah kelurga ku untuk melamarku.
Saat itu aku belum bisa memikirkan dengan matang, karena saat itu aku masih berumur 19 Tahun. Jadi orang tua ku pun menyetujui nya.
Tak terima dengan tuduhan mereka, aku pun menelepon orang tua ku, untuk segera datang. Satu jam kemudian, orang tua ku akhirnya sampai.
Ayah ku saat pertama kali datang langsung memaki keluarga dari Rizal! Dia terus memaki mereka dan menyebut mereka Orang tua yang Tak becus mendidik.
Ayahku langsung Meminta keluarga mereka untuk memaksa Rizal menceraikan ku. Pertikaian kedua keluarga tak terhindarkan. Akhirnya Dipisahkan Oleh warga sekitar.
Keluarga Rizal pun pergi terlebih dahulu karena di minta untuk menemani Rizal di Pesantren. Sedangkan keluarga ku, tetap tinggal di Kontrakan untuk menemani ku.
Namun ada kejanggalan di Sore Hari. Saat itu keadaan dalam rumah hanya ada Aku, Ibuku, Dan Azis. Ayahku sedang pulang untuk mengambil Pakaian ganti untuk menginap. Saat itu ibuku bilang ingin mandi, gerah katanya.
“Na, Ibu mau Mandi ah, gerah!” Lalu ibu ku Masuk ke Dapur, karena Kamar mandi ada di area Dapur.
Beberapa detik berselang, keluarlah sosok Wanita dari Dapur. Dengan rambut basah menutupi wajah. Handuk yang masih terlipat ada di atas kepala, melintas di hadapan ku.
“Mah.. katanya mau Mandi? Kok cepet banget!?” Tanya ku.
Namun Anehnya, Wanita yang kukira itu Ibu ku terus berjalan tanpa menghiraukan tanya ku. Wanita it uterus berjalan keluar, lalu hilang dari pandangan ku.
“Kok cepet ya? Ah mungkin keramas doang” Batinku
Namun setelah batinku berbicara, terdengar Langkah kaki dari arah dapur.
Tap tap tap…
Deg! Jantungku pun berdebar. Siapa itu? Bukan kah Ibu ku sudah keluar, Lalu siapa di dalam? Dengan perlahan aku menghampiri dapur. Sesaat sampai di depan pintu dapur, Ibu ku muncul dari dapur! Dan membuatku terkejut!
“Mamah!!! Bukan nya tadi udah Mandinya!?” Tanya ku sembari mengatur nafas karena terkejut.
“Hah!? Apaan, orang mamah gak jadi Mandinya! Airnya nya dingin banget! dah ah awas jangan diem di depan pintu!” Jawab Ibuku.
Lantas, yang tadi keluar dari dapur Siapa!?
Setelah obrolan Panjang, aku pun memutuskan untuk pergi dari kontrakan ini, Orang tua ku membantu untuk mengemasi barang barangku. Membiarkan barang barang Rizal tetap di sini. Aku akan pulang ke rumah orang tua ku sementara.
Namun di sela sela mengemasi barang. Aku mendapatkan Telepon, Suamiku setuju untuk menceraikan ku! Entah harus senang atau sedih.
Diluar ritual yang Rizal lakukan, dia tergolong suami yang baik, ya walaupun mempunyai emosi yang tak stabil. Namun jika diteruskan pun tak akan menemukan ketidakpastian dalam hidup.
Aku pun menangis! Memikirkan Masa depan Anak ku! bagaimana aku membesarkan dia Tanpa sosok ayah? Namun setelah memikirkan lebih matang, aku pun ikhlas dan siap mendidik anak ku sampai dewasa.
Kami pun bercerai! Aku ikut orang tua ku Pindah ke Daerah perbatasan Bandung Barat dan Purwakarta! Mendidik Azis sampai Umur 6 tahun. Aku pun Kembali bekerja, seminggu sekali aku bertemu anak ku.
Itulah pengalaman ku selama tinggal di rumah kontrakan tersebut. Pahit manis aku rasakan di tempat itu. Ya, walaupun berujung pahit bagiku, namun aku harus mendidik anak ku agar tak seperti Ayah nya.
Terima kasih telah mau berbagi kisah dengan ku. Semoga kisahku ini menjadi pelajaran bagi kalian semua.
KONTRAKAN ANGKER SELESAI!
Terimakasih untuk teman teman pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk berbagi kisah dengan Ana (Nama samaran).
Sampai jumpa di Thread Selanjutnya!

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Mitologue | Horror, Mitologi, Misteri

Mitologue | Horror, Mitologi, Misteri Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @mitologue

Nov 17
“Ngapain kamu bikin sesajen buat mereka!?, jadi banyak gangguan di sini tuh gara gara kamu ngundang mereka!”
A Thread base on true story
Kontrakan Angker - Bagian Dua

@JeroPoint @C_P_Mistis @ceritaht @cerita_setann @IDN_Horor @bacahorror_id #ceritaserem Image
Halo teman teman! Balik lagi dengan Gue, Mito. Untuk thread kali ini kita akan melanjutkan Kisah Ana (Nama samaran) tentang kontrakan angker yang pernah Ana tempati. Untuk teman teman, Gue minta bantuan Like dan RT-nya. Terimakasih!
untuk yang belum membaca bagian satu, ini link bagian satu nya.
Read 54 tweets
Nov 12
Tangisan itu terdengar semakin kencang! Seakan ada di samping ku. Drap drap drap.. Suara langkah kaki siapa diluar?

A Thread Base on true story.

Kontrakan Angker - Bagian satu
@JeroPoint @ceritaht @mwv_mystic @IDN_Horor #ceritaserem @diosetta @cerita_setann Image
Untuk Thread kali ini, Aku akan menyampaikan Cerita dari salah satu orang terdekat ku. Sebut saja Ana. Kejadian ini di alaminya sekitar beberapa tahun lalu saat menyewa Rumah Kontrakan di daerah Bandung Barat.
Untuk teman teman pembaca, mohon bantuan RT dan Like nya. Jangan lupa Follow Akun @mitologue Untuk Update Kisah Mistis, Mitos, Dan Tragedi.
Read 62 tweets
Nov 9
Anak Kecil menari nari, Kakek-kakek misterius pengendara sepeda Ontel, dan Kuntilanak yang mengikutiku pulang! yang membuatku lebih dekat dengan ‘mereka’

"LEBIH DEKAT DENGAN MEREKA"
A THREAD

#bacahorror #ceritaserem
@JeroPoint @cerita_setann @diosetta
@IDN_Horor Image
Halo semuanya selamat malam!
Cerita kali ini merupakan pengalaman pertamaku yang membuat diriku menjadi lebih dekat dengan 'mereka'
Kejadian ini terjadi disaat aku berumur 3-4 tahun. Kala itu, usia yang belum mengenal tentang hal-hal ghaib.
Saat malam hari, kedua orang tuaku menitipkanku pada nenek, ketika itu mereka akan menginap di rumah bibi yang tak jauh dari rumah nenek.
Read 44 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(