OM RASTH Profile picture
Dec 16, 2022 201 tweets >60 min read Read on X
PENGHUNI KAMAR KOSONG

(Nama tokoh dan tempat kejadian sudah di samarkan)

@IDN_Horor @ceritaht @bacahorror_id

#ceritahantu #kisahseram #omrasth Image
Pertama2 om ucapkan terima kasih buat ponakan2 yang selalu support om rasth, semoga kalian semua sehat selalu dan lancar rejekinya.

Aamiin Ya Rabbal Alamin🤲.

--------

2020 lalu..

Ada sepasang suami istri yang baru beberapa bulan menikah, dan suaminya ini
Bekerja di salah satu perusahaan batubara yang ada di kalimantan. Karena suaminya hanya mendapatkan cuti 3 bulan sekali, akhirnya istrinya ini pun memutuskan untuk ikut suaminya ke daerah MN, daerah tempat suaminya bekerja.
Namun karena disana messnya khusus untuk karyawan saja (tidak diperkenankan untuk membawa anak istri) maka dari itu mereka terpaksa harus mengontrak salah satu rumah yang tidak begitu jauh dari lokasi suaminya bekerja.
(Biar lebih gampang kita sebut saja nama suaminya Iyan, dan istrinya Lita.) Nah rumah itu sudah cukup lama kosong dan tidak terurus. Di dinding2 rumahnya pun sudah banyak terdapat coretan2 tangan yang tidak bertanggung jawab.
Sehingga Iyan harus membagi waktu antara bekerja dan memperbaiki sedikit demi sedikit bagian rumah yang rusak.

Rumah itu di sewakan satu buah utuh dengan 4 kamar tidur, 1 sumur, 2 kamar mandi dan 1 wc.

Karena mereka hanya berdua, jadi 3 kamar lainnya di biarkan
Kosong dan terkunci. Harga sewanya perbulan pun tergolong sangat murah untuk ukuran satu buah rumah, hanya berkisar sekitar 300 ribuan saja.
Di sekitar rumah itu hanya ada kebun pisang yang rimbun, sama sekali tidak ada tetangga. Tapi ada sebuah warung yang jaraknya sekitar 700 meteran dari rumah itu.

Singkatnya setelah selesai perbaikan, Lita pun datang menemui suaminya.
Ia bersama seorang adiknya yang diminta untuk menemani Lita karena pada saat itu ternyata Lita sedang hamil muda. Baru 4 mingguan.
"Harusnya kamu tidak usah memaksakan diri kesini. Apalagi sekarang kamu lagi hamil muda begitu, kalau sampai terjadi apa2 pada kandunganmu bagaimana?" Ujar Iyan yang baru mengetahui istrinya tengah hamil
"Tapi tidak terjadi apa2 kan? Anak kita kuat kok."

Iyan terdiam, tangannya masih mengelus2 perut istrinya.

"Kandunganmu masih sangat muda, jadi ku mohon jangan terlalu memaksakan diri. Kamu harus banyak istirahat, aku tidak mau terjadi apa2 pada kalian berdua." Ujar Iyan
"Dika libur?" Tanya Iyan pada Lita

"Iya. Seminggu."

"Kalau Dika pulang, dan aku masuk shif malam, kamu akan sendirian disini. Aku khawatir terjadi apa2 padamu saat aku tidak ada dirumah."
"Aku berani kok sendirian, nanti tinggal kamu tambahkan palang saja dipintu2 dan jendela. Biar tidak ada orang jahat. Karena yang paling menakutkan itu penjahat, bukan hantu." Ujar Lita
"Kamu tidak tau keadaan disini sayang, sangat tidak aman, apalagi kamu sedang hamil begitu. Kalau tentang penjahat, maling atau perampok, disini cukup aman. Selama aku bekerja disini, aku belum pernah mendengar kabar tentang perampokan dll."
"Nah apalagi kalau begitu, aku jadinya semakin berani untuk tinggal disini."

"Tapi.." Perkataan Iyan terhenti, raut wajahnya mendadak pucat
"Tapi apa?" Tanya Lita penasaran

"Tidak jadi, bukan apa2." Iyan mengalihkan pandangannya, kini matanya menerawang kelangit2 kamar, mengingat kejadian yang menimpa istri temannya beberapa bulan lalu
Waktu mereka baru pindah ke kontrakan yang ada di dekat pelabuhan. Seminggu setelah pindah kesana istri temannya yang hamil 4 bulan itu mendapat gangguan sehingga mengakibatkan anak yang dia kandung tidak selamat.
Menurut pengakuannya, pada shif malam suaminya bekerja, suaminya tiba2 pulang dan meminta jatah pada istrinya. Entah bagaimana setelah melakukan hubungan suami istri tersebut, si istri mendadak merasakan sakit yang luar biasa pada kandungannya.
Pendarahan hebat terjadi, untungnya disebelah kontrakan mereka pada saat itu ramai orang, sehingga si istri temannya tersebut langsung mendapatkan pertolongan dan berhasil diselamatkan. Namun malang bagi janinnya yang tidak bisa di selamatkan.
Konon katanya yang pulang pada malam kejadian itu, bukanlah suaminya, melainkan mahluk halus yang menyerupai si suami.

Gangguan seperti itu tidak hanya sekali terjadi menurut warga sekitar, karena memang daerah tersebut masih sangat kental dengan mistisnya dan lagi
Disekitar sana dikelilingi oleh hutan yang tentu saja menjadi tempat tinggal mahluk2 halus.

"Kenapa diam?" Tanya Lita pada Iyan

"Aku khawatir padamu dan juga kandunganmu."
Lita tersenyum manis..

"Aku tau yang ada dikandunganku ini merupakan anak pertamamu, tapi kau jangan lupa, dia juga merupakan anakku, dan sebagai ibunya, aku tidak akan membuat kandunganku kenapa2. Jadi kamu tidak perlu sekhawatir itu padaku." ucap Lita
"Kamu laparkan? Aku akan ke warung sana membeli makanan untuk kita bertiga." ujar Iyan

"Aku ikut."

"Jangan, warungnya jauh. Nanti kakimu sakit. Lelah diperjalanan saja belum hilang, lalu kamu mau ikut ke warung yang jauh itu, nanti kalau kamu sakit bagaimana?
Bidan/mantri jauh dari sini." tolak Iyan

Lita menghela nafas panjang, kemudian ia mengangguk.

Iyan pergi dengan berjalan kaki menuju ke arah warung seorang diri.
Jalanan tanpa lampu dan berdebu itu sangat sunyi dimalam hari, tak ada satupun truk yang lewat.

Iyan mempercepat langkahnya ketika lampu warung mulai terlihat dari kejauhan.

Sesampainya di warung, ia bertemu beberapa orang sopir yang tengah singgah makan.
Ramah sekali mereka menyapa Iyan. Padahal mereka belum saling mengenal. Karena memang Iyan tidak terlalu kenal dengan kebanyakan sopir2 truk disana.
"Anaknya si Rusdi meninggal."ujar salah satu sopir

"iya. Untung istrinya selamat, dulu sudah ku nasehati si Rusdi itu. Kalau membawa istri yang sedang hamil begitu memang harus bersyarat. Karena disini berbeda dengan di banjarmasin sana. Tapi susah memberitahukan orang yang
tidak percayaan, dia malah mengejekku yang bukan2." sahut sopir lainnya

Iyan berpindah tempat duduk dan merapat pada sopir2 tersebut.

"Syarat seperti apa itu bang?" tanya Iyan

"Ya seperti penangkal2 mahluk halus. Karena orang mengandung itu baunya wangi sekali. Wanginya
tersebutlah yang mengundang mahluk2 halus mendekat dan menganggu."

"anu, contoh penangkalnya itu seperti apa bang? Maaf sebelumnya, saya lancang bertanya seperti ini. Karena saya ingin tau sekali, sebab istri saya juga tengah hamil 4 minggu saat ini."
"Seperti duri jeruk, kayu sompun, tamiyang, bawang tunggal, gunting, belayung, pecahan kaca, cermin dan jangan lupa kelambu." ujar sopir tersebut
"Tamiyang itu seperti apa bang? Dan baliyung itu juga bagaimana bentuknya?" tanya Iyan antusias

"Tamiyang itu bambu kecil, tapi bukan bambu sembarangan. Ah susah aku menjelaskannya. Nah kalau baliyung itu mirip kapak tapi bisa juga diganti dengan parang." ujar sopir itu
Salah satu sopir tersebut beranjak dari duduknya, ia berjalan kearah truk yang terparkir didepan warung. Lalu tak berapa lama kemudian ia kembali lagi ke dalam warung sambil menenteng bambu kecil sepanjang pulpen.
"Ini tamiyang. Kamu ambil saja. Nanti di gantung di atas pintu kamar bersama duri jeruk nipis." ujar sopir berwajah sangar tersebut seraya memberikan bambu kecil itu pada Iyan
"Terima kasih banyak bang. Berapa saya harus bayar?"

"Tidak usah, aku ikhlas." tolak sopir itu

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih bang."
"Iya sama2. Nanti parang/baliyungnya itu taruh di samping tempat tidur istrimu. Oh iya sama itu nanti bikin kadut/kantong dari kain hitam, isinya taruh bawang tunggal, jariangau, sahang/merica 7 biji dan jeruk nipis. Suruh istrimu bawa kemanapun dia pergi. Bau jeruk nipis
dan jariangau itu tidak disukai mahluk halus."

"Siap bang. Akan saya cari langsung besok." jawab Iyan

"Ini makanannya. Ayam 2 sama ikan nilanya satu kan?" ujar pemilik warung pada Iyan
"Iya. Nasi nya 5 bungkus ya. Jadinya berapa?"

"Iya. Semuanya 100 ribu."

"Tambah sama itu aqua besarnya 2 botol." ujar Iyan
Setelah selesai membayar makanannya, Iyan pun berpamitan pada para sopir baik hati tersebut.

Ia melangkah cepat menuju ke rumah. Karena pada saat itu kilat mulai menyambar2, pertanda sebentar lagi hujan akan segera turun.
Di dalam rumah, Dika dan Lita sudah menunggu sambil mengobrol yang sesekali dihiasi tawa riangnya Lita.

Malam itu mereka makan dengan sangat lahap, sementara diluar hujan mulai turun dengan sangat lebat.
Subuh2 sekali, Iyan sudah bangun dan bersiap berangkat bekerja. Ia duduk di teras rumah menunggu bus jemputan karyawan lewat.
Disebelahnya Lita duduk sambil terus memegangi tangan suaminya seakan tak mau suaminya berangkat kerja hari itu.

Tidak berapa lama, cahaya lampu bus mulai terlihat, Iyan bergegas memasang sepatunya dan menciumi Lita, lalu kemudian ia berlari ke arah jalan untuk menghadang bus.
Sepi, itulah yang Lita rasakan saat suaminya sudah pergi bersama rombongan karyawan yang berada di bus tersebut.

Karena masih sangat pagi, akhirnya Lita memutuskan untuk kembali melanjutkan tidurnya.
Sementara Dika masih tidur dengan sangat lelap di depan kamar Lita dengan berbantalkan tas berisi baju2nya.
Sekitar pukul 9an pagi, Dika membangunkan Lita, rupanya Dika sudah mandi dan membeli makanan diwarung.

Lita tersenyum kecil melihat perhatian adiknya itu.

"Cuci muka dulu gih, baru makan. Sudah jam segini kakak belum sarapan, kasian bayinya." ujar Dika
Hari itu, Dika membantu kakaknya beberes rumah sampai semua perabotan tertata rapi.

"Nanti beli mesin genset saja kak, karena rumah ini kan besar, kalau gelap rasanya terlalu menyeramkan. Apalagi nanti kakak sendirian disini bila kak Iyan masuk shif malam."
"Iya. Aku tau." jawab Lita

"Dan nanti coba kakak minta belikan motor bekas, siapa tau kan kakak ada keperluan ke warung dll. Kalau harus jalan kaki lumayan jauh kak."
"Iya Dika. Kakak tau."

------

Sore harinya sekitar jam 5an, Iyan pulang membawa sebuah motor beat.

"Motor kita." ujarnya sebelum Lita bertanya
"Besok kita beli barang2 ke pasar, soalnya besok aku off."

"Wihh.. Aku di ajak kan kak?" tanya Dika

"Tentu saja. Setidaknya kamu bisa bantu angkat2 barang." jawab Iyan tertawa
Ketika Iyan mandi, Dika disuruh oleh Lita untuk membeli makanan ke warung. Sementara Lita menyiapkan pakaian suaminya.

Tiba2 ia merasa ada hembusan angin seperti ada yang lewat di belakangnya membuat bulu kuduk Lita seketika meremang.
"Sayang, menurutmu kita beli tenaga surya saja atau genset?" tanya Iyan mengagetkan Lita

"Ah, huuhh.. Kau mengagetkan aku. Terserah saja menurutmu bagus yang mana." ujar Lita kesal
"Lah kok marah? Aku kan cuma bertanya pendapatmu."

"Kau sadar tidak sudah mengagetkan aku dengan cara muncul dan bertanya tiba2 begitu."

"Ya aku minta maaf kalau kamu merasa terkagetkan olehku."
-------

"Ampun, maafkan aku. Tolong jangan sakiti aku..!!" terdengar suara Dika yang meracaukan kata2 yang sama berulang2

Lita lantas keluar untuk memeriksa keadaan adiknya tersebut. Takut kalau2 ada sesuatu yang terjadi pada sang adik kesayangan.
Rupa2nya Dika hanya tengah mengigau, matanya masih tertutup rapat, namun keringatnya bercucuran.

"Dika. Dik. Bangun Dika..!"
Dika terbangun dengan nafas yang terengah2 seperti orang yang baru saja berlari puluhan kilometer.

"Mimpi apa kamu hah? Sampai mengigau begitu."
"Aku mimpi ada kurungan ayam ditutup kain hitam dan sebuah kepala dengan rambut acak2an menutupi wajahnya muncul dari atas kurungan ayam itu kak, perlahan2 kurungan itu berubah menjadi sosok perempuan berambut panjang dengan pinggang yang sangat besar
Dan tubuhnya sangat tinggi, dia menghampiriku dia hendak mencabik2ku dengan kukunya yang panjang. Aku sangat ketakutan kak."cerita Dika dengan nafas yang masih ngos2an
Lita menarik nafas panjang,
Ia kemudian membelai2 rambut sang adik.

"Itu hanya mimpi dik."

"Kak, mendadak perasaanku tidak enak. Sebaiknya kakak ikut aku pulang saja ya. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk pada kakak dan keponakanku." rengek Dika
"Tidak akan terjadi apa2 Dika. Semuanya akan baik2 saja. Perasaanmu tak enak, karena memang kau habis bermimpi buruk. Sudah, ayo lanjut tidur, biar kakak temani."
4 hari telah berlalu, hari itu Dika sudah harus pulang. Ia tampak tak tenang dan berkali2 mengajak kakaknya untuk ikut serta pulang ke kampung halaman mereka. Namun Lita cukup keras kepala, ia tetap menolak ajakan sang adik meskipun Iyan juga menyuruhnya untuk pulang bersama
Dika.

"Kamu menyuruhku pulang karena mau berselingkuh kan? 3 bulan sekali cuti, dan saat aku kesini, kau malah menyuruhku pulang." ujar Lita malah menuduh Iyan yang tidak2
"Yaampun.. Sampai seperti itu kau menuduhku."

"Ya kalau tidak, buat apa kau menyuruhku pulang?"

"Aku takut terjadi hal2 buruk padamu dan kandunganmu, itu saja."
Percekcokan antara keduanya tak dapat di hindari, bahkan Dika yang menjadi penengah pun ikut terkena imbas dari kemarahan Lita.

---------

Sampai sore harinya ketika Iyan sudah hendak berangkat kerja, Lita masih cemberut dan tak mau berbicara padanya.
"Kunci semua pintu, dan jangan lupa kelambunya di pasang. Parang itu juga taruh di samping tempat tidur." pesan Iyan, namun Lita masih tak menanggapi
Ketika Iyan sudah berangkat, Lita mulai merasakan sepi berada di rumah itu sendirian.

Meski didalam rumah sudah ada penerangan, namun di 3 kamar kosong itu memang sengaja tak dipasangi lampu.
(Mohon maaf sebelumnya om rasth numpang ngiklan dulu🙏.. Barangkali ponakan2 ada yang berminat dengan akar kejantanan, stok masih ready. Selain untuk kejantanan juga bisa untuk pencegahan tulang keropos, prostat dan sakit pinggang. Image
Ada juga akar kuning khusus untuk mengobati penyakit Liver. Atau bajakah yang berkhasiat untuk mengobati kanker, tumor, stroke, kista dan masih banyak lagi manfaatnya untuk kesehatan. ImageImage
Atau mungkin ada yang berminat dengan minyak-minyak kalimantan nya, Om rasth ada mulai dari Pelet pangkanang, Raja pemikat, Raja penunduk, Perkasih, Saluang mudik, Minyak rejeki, Minyak untuk kewibawaan, Minyak melati pembuk aura, minyak pemikat laki2 Dewi Sinta, minyak
Arjuna khusus untuk memikat perempuan, minyak semar kuning, 7bidadari dan pengasihan 3khasiat khusus untuk yang sudah berumah tangga.
Minyak Om ini tidak ada efek sampingnya seperti diikuti mahluk halus dll, kalau pantangan nya terlanggar, maka khasiat minyaknya akan hilang,
Adapun pantangan nya, minyak tidak boleh di bawa masuk WC, area pekuburan, rumah orang meninggal/dibawa ngelayat, wanita haid atau saat ketika belum mandi setelah berhubungan.
Ada juga untuk pemagar diri/tempat usaha dan rumah.
Kalau berminat silahkan Tanya2 melalui DM atau WA - 0856 5403 7262) Image
Apalagi ketiga kamar itu tak pernah mereka bersihkan. Bahkan membukanya saja mereka berdua enggan.

Untuk mengurangi rasa sepinya malam itu, Lita menonton film di dvd portable yang dibelikan oleh Iyan.
(Gambar diambil dari google untuk sekedar pemanis) Image
Film barbie tersebut cukup membuatnya terhibur, sampai2 ia lupa kalau malam itu ia hanya seorang diri dirumah.

Ketika sudah mulai mengantuk, Lita mematikan dvd nya, pada saat itu jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.
Namun pada pukul 12 malam, ia kembali terbangun karena nafasnya terasa sesak, dan ternyata lampu penerangan mati. Dan dengan gugup (Lita memiliki ketakutan dalam gelap) ia mencari2 senter di dekatnya, untung saja senter itu berhasil dia dapatkan
Sehingga ia bisa kembali bernafas dengan lega.

Lita berjalan keluar kamar, untuk mengecek aki, dan rupanya salah satu jepitan aki yang menghubungkan ke lampu terlepas.
Entah terlepas karena apa, tapi Lita tak mau berpikiran yang aneh2. Dan dia langsung membetulkan kembali jepitan aki tersebut.
Saat lampu kembali menyala, Lita menghela nafas lega.

Lita masuk kedalam kamar dan melihat jam, saat itu rasa kantuknya sudah menghilang, sehingga ia memutuskan untuk lanjut menonton film barbie.
Pukul setengah 3 dinihari, barulah matanya mulai terasa berat. Namun ketika ia mulai memejamkan matanya, antara tidur dan tidak Lita melihat ada seorang perempuan berpinggul besar dengan tubuh yang sangat tinggi berada di atas tubuhnya. Sampai2 Lita merasa kesulitan untuk
Bernafas dan bergerak.

Lita ketindihan. Tapi untung saja ia berhasil kembali menggerakkan tubuhnya setelah berusaha sekuat tenaga.

Namun entah kenapa saat ia sudah berhasil membuka matanya, Lita kembali merasakan matanya sangat berat.
Sehingga matanya terpejam lagi. Dan kejadian yang sama kembali terulang.

Yang dikedua kalinya itulah Lita memberanikan diri menatap sosok perempuan itu. Sosok itu menyeringai, dan seringainya begitu menyeramkan.
Lita merasakan sesak nafas, bahkan tubuhnya sangat sulit digerakkan. Lita hampir menangis, namun untung saja ada sesuatu yang membuat tubuhnya kaget, sesuatu itu terasa dingin kala menyentuh jari jempol kakinya.
Saat berhasil terbangun itulah, Lita langsung beranjak dari tempat tidur lalu duduk bersandar sambil mengatur nafasnya yang terengah2.
Akhirnya Lita takut untuk kembali tidur lagi, ia memutuskan untuk memasak didapur sembari menunggu kepulangan suaminya.

Sekitar pukul 5 subuh, Iyan datang.
Tapi Lita sama sekali tidak menceritakan apa yang dia alami semalam.

"Kok bangunnya pagi sekali?" tanya Iyan

"Iya, rasanya aku lapar, makanya aku memasak." jawab Lita
Iyan mengangguk, lalu mengganti pakaian kerjanya dengan kaos oblong berwarna putih.
Ia duduk di dekat Lita yang tengah memasak.
"Oh iya, nanti kalau sudah gajian, aku minta 2 juta ya. Untuk bayar uang motor itu." ujar Iyan

"Harusnya kamu tidak perlu membeli motor segala, apalagi sampai berhutang. Kasian temanmu yang punya motor itu kan, dia juga pasti membutuhkan uang hasil penjualan motornya dengan
Cepat, tapi kamu bayarnya malah dikredit."

Iyan terdiam, ia menggaruk2 kepalanya yang terasa gatal ketika mendengar omelan Lita.

---------

Malam itu, Lita tidur lebih awal dikarenakan semalam dia tidak tidur dari jam 12 hingga pagi.
Akan tetapi, lagi2 pada pukul 12 malam, lampu kembali mati. Dan ketika di cek, penyebab mati lampu itu sama seperti kemarin malam.

Ketika lampu kembali menyala, dan Lita sudah kembali masuk kedalam kamar, ia tak bisa memejamkan matanya.
Lita berusaha untuk kembali tidur, namun matanya tetap tak bisa terpejam. Lita mulai resah, terlebih lagi ketika ia mulai mendengar suara seseorang tengah menyapu halaman rumahnya. Suara gesekan sapu lidi pada tanah itu terdengar jelas sekali. Apalagi pada malam itu sama
Sekali tidak terdengar truk2 yang mengangkut batubara lewat.

Lita langsung bangun dari tempat tidur dan kemudian mengambil dvd portablenya, ia memutar film barbie dengan volume yang cukup nyaring. Tapi hal itu tidak membuat rasa takut serta was2nya hilang.
Dan disaat2 seperti itulah, bayangan tentang sosok perempuan yang muncul antara bangun dan tidurnya semalam kembali muncul.
Seketika bulu2 ditubuhnya langsung meremang.

Lita tak fokus pada alur film barbie yang diputarnya. Pikirannya benar2 kacau saat itu.
"Apa aku harus ke warung saja ya?" batinnya

"Tapi tidak, karena kalau sampai suamiku tau aku ketakutan begini, pasti aku disuruh pulang ke kampung."
Lita mengecek hp nya, dan ya, tidak ada sinyal ditempat itu.

Lita hampir menangis, namun tiba2 terdengar suara ketukan dari pintu rumah.
Mata Lita langsung melotot ketakutan, tetapi rasa takutnya langsung hilang begitu ia mendengar suara Iyan yang memanggil namanya.
Segera Lita berlari keluar kamar untuk membukakan pintu rumah.

Di luar, Iyan terlihat tidak seperti biasa. Wajahnya pucat dan tak banyak tersenyum.
"Kamu sakit?" tanya Lita Khawatir seraya meletakkan punggung tangannya di dahi Iyan yang langsung di tepis oleh lelaki itu.
"Aku baik2 saja." jawabnya sebelum melangkah masuk kedalam rumah

Namun anehnya Iyan tak bergeming ketika di ajak masuk kedalam kamar oleh Lita. Ia malah berdiri mematung di depan kamar sambil menatap kelambu yang tergantung.
"Didalam gerah, aku ingin tidur diluar saja." ujar Iyan dengan suara yang berat

Lita mengerutkan alisnya, bingung.

"Tak seperti biasanya.." batin Lita
"Lita. Bisakah kau keluar temani aku?" panggil Iyan yang semakin membuat Lita bingung, karena tak seperti biasa, malam itu Iyan memanggil namanya beberapa kali.
"Aku sudah mengantuk, lebih baik kau masuk kedalam kamar, tak panas sama sekali disini." jawab Lita dari dalam kelambu
Tiba2 terdengar suara bantingan pintu diluar. Namun saat akan mengeceknya, Lita merasa berat hati. Sehingga ia membiarkan saja suara itu tanpa tau apa yang sedang di lakukan oleh Iyan.
Sekitar pukul 5 subuh, Iyan masuk kedalam rumah dengan marah2, membangunkan Lita yang masih tertidur di dalam kelambu.

"Kenapa pintu tidak kau kunci semalaman hah?!" tanya Iyan dengan nada marah
"Loh. Bukannya semalam kamu yang terakhir masuk ke rumah." jawab Lita balas marah

"Aku?? Aku baru saja pulang!"

Lita terdiam, wajahnya seketika berubah.
"Kau jangan bercanda. Jelas2 semalam kau pulang kerumah."

"Kau mendengar suara bus atau truk singgah? Kalau memang aku pulang tidak mungkin aku berjalan kaki!"
Lita terdiam, ia memang tidak mendengar adanya suara bus ataupun truk yang singgah semalam. Terus kalau yang pulang semalam bukan Iyan, lalu siapa??
Akhirnya saat itu juga, Lita menceritakan keanehan yang dia alami selama Ia tinggal sendiri di rumah tersebut.

"Kenapa baru kau ceritakan sekarang?" tanya Iyan marah
"Aku takut kalau kuceritakan kamu akan menyuruhku pulang. Kau tau selama hamil ini, aku tidak ingin jauh2 dari kamu."

Iyan menghela nafas panjang, untung saja istrinya semalam tak mau menuruti keinginan sosok yang menyerupainya itu
Kalau tidak, kemungkinan hal yang sama dengan apa yang sudah di alami oleh istri temannya dulu akan terulang kembali pada Lita.
Pagi2 sekali, Iyan mengajak Lita untuk pergi menemui salah satu temannya yang merupakan orang asli daerah itu.

Kedatangan Iyan dan Lita, tentu di sambut baik oleh keluarga temannya tersebut.
Bahkan mereka diajak sarapan bersama dan mengobrol hangat layaknya keluargan sendiri.

"Kenapa yan?" tanya Dodi

"Aku mau minta bantuanmu. Tolong carikan aku orang yang bisa memagari rumah yang ku kontrak itu. Kalau bisa secepatnya dod karena istriku sering diganggu dirumah
Itu."

"Ada sih, tapi beliau itu sering tidak ada dirumah yan. Tapi kalau kau mau, aku bisa mengantarmu kesana sekarang. Kita cek dulu orangnya ada atau tidak." ujar Dodi
"Iya boleh." jawab Iyan cepat

Sekitar pukul 7, Iyan dan Dodi berangkat ke rumah orang yang di maksud oleh Dodi tadi.

Untungnya, orang yang di maksud oleh Dodi itu sedang ada dirumah.
Beliau saat itu sedang mengasah parang, mungkin hari itu beliau akan berangkat kehutan.

Setelah berkenalan dan berbasa basi, Dodi menjelaskan maksud kedatangan mereka berdua kesana.
"Rumah miliknya si anu itu kah?" tanya amang Jaman

"Iya mang." jawab Dodi

Amang Jaman nampak terdiam setelah mendengar jawaban Dodi tersebut.
"Tolong mang, saya benar2 minta tolong." ucap Iyan memelas

"Sebenarnya aku hari ini ingin memeriksa ladang, tapi tidak apa2, aku akan ke rumahmu lebih dulu." ujar amang Jaman setelah beberapa saat terdiam
"Terima kasih banyak mang."

Singkat cerita setelah amang Jaman bersiap2, mereka pun pergi ke rumah kontrakan Iyan.
Mereka singgah sebentar di rumah Dodi untuk menjemput Lita.
Sesampainya di rumah kontrakan itu, amang Jaman langsung masuk begitu di persilahkan oleh Iyan.

"Jadi sosok yang menyerupai suamimu itu tidak berani masuk ke dalam kamar?" tanya amang Jaman memastikan pada Lita
"Iya. Katanya di dalam panas." jawab Lita

Saat amang Jaman masuk ke dalam kamar itu, matanya langsung tertuju pada barang2 yang tergantung di atas pintu kamar.
Setelah itu beliau langsung berjalan keluar kamar dan berjalan ke arah ketiga kamar kosong.

Saat tiba di depan salah satu kamar kosong tersebut, langkah beliau terhenti.
"Ada kunci untuk kamar ini?" tanya amang Jaman pada Iyan

"Tidak ada mang, katanya kunci kamar itu sudah hilang." jawab Iyan
"Aku merasa seperti ada sesuatu di kamar ini." ujar amang Jaman seraya mengelus2 pintu kamar tersebut

"Apa gangguan semalam dari kamar ini?" tanya Iyan

"Ku rasa tidak, tapi yang tinggal disini tidak menyukai kehadiran kalian."
"Lalu kami harus apa mang? Apa kami pindah saja?" tanya Iyan

"Pindah dari sini, tidak akan menyelesaikan masalah. Istrimu itu balemu hambaruan(lemah bulu) jadi dimana pun kalian tinggal, pasti akan diganggu."
"Dulu di tanah rumah ini ada ruak, dan saat rumah ini dibangun ruak itu ditimbun dengan tanah. Setelah rumah ini jadi, pemiliknya cuma bertahan 1 tahun tinggal disini, karena setelah anaknya mati bunuh diri saat hamil besar akibat depresi ditinggal suaminya menikah dengan
Perempuan lain, mereka pindah dari rumah ini. Dan sejak saat itu rumah ini kosong. Ya namanya juga bekas ruak dan rumah yang sudah lama kosong, pasti dijadikan mahluk2 halus sebagai tempat tinggalnya. Tapi ada satu yang paling kuat energinya disini, yaitu di kamar ini."cerita
Amang Jaman

"Apa mahluk halus penghuni kamar ini bisa mengancam keselamatan istri saya mang?" tanya Iyan khawatir

"Tentu."

"Apa mahluk itu bisa diusir mang?" tanya Iyan
"Mengusir mahluk yang sudah lama tinggal disini, sama halnya kamu mengusir orang dari rumahnya sendiri. Resikonya terlalu besar."
"Hiduplah berdampingan dengannya selama kalian tinggal disini. Beri dia makan agar dia tidak menganggu kalian."
"Makanan seperti apa mang? Tidak aneh2 kan?" tanya Iyan

"Hanya bubur habang dan putih, juga kopi pahit manis setiap malam jumat. Nanti akan aku buatkan malam jumat ini, dan untuk seterusnya kamu yang membuatnya sendiri." ujar amang Jaman
-----------

Singkat cerita, sore kamis itu Amang Jaman datang bersama Dodi ke rumah kontrakan Iyan.

Beliau juga mengajari Iyan membuat bubur habang dan putih untuk malam itu.
Setelah bubur habang dan putih, juga kopi pahit manis siap, amang Jaman meletakkannya di beberapa sisi rumah.

"Tuh yaku manenga ketuh, tapi ketuh ela hinday mangganggu awen ji melay huma jituh. Awen anak ensun ketuh kia, injaga irawat awen babuah. Ela mangganggu ela mangapehe
Hinday. (Ini aku memberi kalian, tapi kalian jangan lagi mengganggu mereka yang tinggal dirumah ini. Mereka anak cucu kalian juga, tolong dijaga dan dirawat. Jangan mengganggu jangan menyakiti lagi.)"ujar amang Jaman
Air kopi yang sebelumnya penuh, kini berkurang dengan sendirinya.

Lalu air kopi itu diberikan kepada Lita dan Iyan agar mereka meminumnya.

Dan seluruh rumah juga di tampung tawari oleh amang Jaman.
"Nanti di pintu2 dan juga jendela di taruh syarat2 seperti yang ada diatas pintu kamarmu itu. Juga jangan lupa setiap malam jumat buat bubur habang putih dan kopi pahit manis." ujar amang Jaman sebelum pulang
"Sekali lagi terima kasih banyak mang." ucap Iyan seraya menyelipkan ucapan terima kasih di tangan amang Jaman
"Dan sebaiknya kalian pelihara kucing atau anjing, untuk menemani istrimu dirumah kalau kau masuk shif malam. Nanti kamu bisa ambil kucingku untuk dibawa kemari." ujar amang Jaman
"Baik mang, sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Besok saya akan ke rumah amang."

Malam itu Iyan dan Lita bisa tidur dengan nyaman dan tenang. Namun ketika Iyan bangun tengah malam untuk buang air kecil, ia mendengar seperti ada suara langkah di dalam salah satu kamar kosong
Tersebut.

Tapi ketika ia menempelkan telinganya dipintu, suara langkah kaki tersebut menghilang.

"Jangan ganggu, jangan ganggu." gumam Iyan
Lalu Iyan bergegas untuk segera kembali kedalam kamarnya.

Ia lihat istrinya masih tertidur dengan nyenyak di dalam kelambu.
Sehingga Iyan tak enak hati untuk membangunkan Lita.
Ia kemudian berusaha untuk tidur dalam keadaan menahan kencing.
Namun ia tak bisa memejamkan matanya sedikitpun.

Akhirnya mau tak mau ia terpaksa pergi juga untuk buang air kecil,
Setelah selesai buang air kecil, Iyan langsung berlari ke dalam kamarnya karena ia mendengar suara tawa istrinya yang sangat nyaring.

"Hahaha... Hihihi..."
Tawa Lita membuat bulu kuduk Iyan merinding, apalagi ketika ia melihat Lita sudah duduk di atas lemari kayu tua dengan rambut yang menutupi wajah.
"Sayang, Lita turun yang, jangan becanda malam2 yang." ujar Iyan

Lita tak menggubris, ia masih asyik tertawa cekikikan dengan kepala menunduk.

Suara kreyot dari lemari tua itu membuat Iyan ketakutan kalau2 Lita sampai terjatuh kelantai.
"Sayang ayo turun yang, jangan becanda yang." ujar Iyan lagi seraya berusaha meraih kaki istrinya yang menjuntai
Tiba2 tubuh Lita menjadi lemas seketika setelah Iyan menyentuh kakinya.

Setelah membaringkan istrinya di tempat tidur, Iyan duduk di depan kelambu.
Ia termenung memikirkan kejadian yang baru saja ia alami. Iyan tau kalau istrinya tadi kemungkinan kemasukan mahluk halus. Tapi apa penyebab istrinya kemasukan?
Padahal makanan dan minuman untuk mereka sudah di berikan sesuai petunjuk dari amang Jaman.

----------

Kejadian yang sama kembali terjadi lagi pada malam ketiga setelah pemberian bubur habang putih dan kopi pahit manis itu.
Lita kerasukan ketika Iyan belum pulang kerja. Kebetulan pada hari itu Iyan pulangnya Isya karena ada lembur dadakan.

Dan saat ia pulang itulah, ia dikagetkan dengan keadaan rumah yang acak2an juga Lita yang menghilang dari rumah.
Tentu saja, Iyan panik bukan kepalang. Ia bahkan sampai langsung keluar rumah untuk mencari istrinya.

Tapi bahkan sampai ke hutan ia cari, istrinya tak juga ditemukan.
Iyan sampai menangis sesenggukan karena takut dan khawatir kalau2 terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada istrinya.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam ketika Iyan kembali pulang ke rumahnya, dan rupanya disana sudah ada amang Jaman bersama seorang laki2 muda berusia 18 tahunan dan juga Lita yang terbaring tak sadarkan diri di pelataran.
"Kenapa istri saya mang?"

"Dia kerumahku. Kau sendiri darimana?"

"Saya mencari istri saya ini mang, dia menghilang dari rumah ketika saya baru pulang kerja, dia audah tidak ada dirumah. Makanya saya cari kesana kemari sampai kehutan sana."
"Tapi kenapa istri saya bisa tau rumah amang?" tanya Iyan

"Nanti ku ceritakan, sekarang bawa dia masuk ke dalam rumah." ujar amang Jaman

Iyan bergegas membawa istrinya kedalam rumah, dan setelah ia membaringkan istrinya dengan posisi yang nyaman, Iyan segera keluar
Menemui amang Jaman yang masih berada di luar.

"Istrimu kemasukan, dia mengamuk di rumahku, mengutukku macam2. Sepertinya penghuni kamar kosong itu benar2 tak mau diajak damai. Dia benci dengan keberadaan kalian di sini. Terlebih dengan keadaan istrimu yang tengah
Mengandung itu, membuat banyak mahluk halus lain ikut masuk kedalam rumah ini."

"Jadi saya harus bagaimana mang?" tanya Iyan

"Sebaiknya kalian pindah saja. Atau suruh pulang istrimu. Karena disini bukan tempat yang bagus untuk perempuan hamil. Kebanyakan orang2 hamil
Disini, pasti akan tinggal di kampung sampai lahiran hingga anaknya berusia 5 bulanan. Baru mereka akan berani membawa anaknya kemari, Itupun tetap harus bersyarat supaya tidak diganggu mahluk halus."ujar amang Jaman
"Masalahnya istri saya ini benar2 keras kepala mang, dia tidak akan mau pulang ke kampung. Sementara saya juga khawatir dengan keadaannya kalau masih berada disini."
Amang Jaman terdiam.

"Tapi kalau saya harus berhenti kerja demi istri saya, saya rela mang. Saya akan melakukan apapun untuk istri saya."
"Kalau berhenti bekerja ku rasa jangan. Karena bagaimana pun, kau sudah nyaman kerja disini, lagipula mencari pekerjaan sekarang ini susah. Terlebih kau juga butuh uang untuk lahiran istrimu nanti."
"Lalu solusinya apa mang?"

"Aku akan mencoba mengusirnya dari sini." ujar amang Jaman mantap

"Apa tidak terlalu berbahaya?"
"Lalu bagaimana lagi? Kalian pindah kesana kemari pun belum tentu aman kan?"

Iyan terdiam.
Malam itu, amang Jaman dan pemuda itu menginap di rumah tersebut, untuk menemani Iyan dan Lita.

Awalnya semua normal2 saja. Namun ketika jam sudah menunjukkan pukul 12, lampu aki dirumah Iyan mendadak mati dengan sendirinya.
Ketika di cek, ternyata jepitan ke akinya lepas.

Beberapa kali dibetulkan, tapi hal yang sama terus terulang.

"Biarkan saja. Dia memang tidak suka rumah ini dikasih penerangan."
Mendengar itu, tentu Iyan langsung menurutinya.

Mereka pun tidur dalam keadaan gelap, dan hanya di dalam kamar Lita saja yang diterangi oleh senter.
Sekitar pukul 1, Lita berteriak nyaring diiringi suara tawa yang mengerikan.

Saat diajak bicara, ia malah meracau tak karuan.
Hanya pada amang Jaman ia mau berbicara, itupun bicara dalam bahasa daerah yang tidak diketahui oleh Iyan, apalagi Lita. Tapi saat kemasukan itu, Lita dengan sangat fasih berbahasa daerah sana.
Selama Lita berbicara, amang Jaman mengerutkan alisnya, raut wajahnya juga terlihat berubah.

Lalu tiba2 Lita kembali berteriak, dari nada bicaranya, tampak sekali dia sangat marah dengan amang Jaman.
Tapi Iyan tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan, karena amang Jaman pun tak mau memberitahu.
Amang Jaman meminta segelas air, lalu setelah di doakan, air itu kemudian diminumkan secara paksa pada Lita yang mulai mengamuk.
Dan malam itu juga, amang Jaman berusaha untuk mengusir mahluk penghuni kamar kosong tersebut dengan persiapan seadanya.
Prosesnya tentu tidaklah mudah, karena mahluk itu terus saja merasuki tubuh Lita. Bahkan mengancam akan mengambil janin yang ada di kandungan Lita.
Iyan yang memegangi istrinya, terus menangis dan mengelus2 kepala sang istri.

Jelas sekali terlihat betapa sayangnya Iyan pada Lita.
"Mang bagaimana ini mang?? Saya takut istri saya kenapa2." isak Iyan

Amang Jaman tak menjawab, beliau masih berdoa sambil menggenggam merica bulat.
Lalu perlahan2, amang Jaman mendekat pada Lita. Dan beliau langsung membuka genggamannya yang berisi merica itu kemudian menempelkannya di ubun2 Lita.
Lita mengerang kesakitan, erangannya semakin membuat Iyan khawatir. Beberapa kali ia mencoba menepis tangan amang Jaman dari kepala istrinya, namun itu tidak berhasil.
"Mang sudah mang, kasian istri saya."

Namun amang Jaman sama seperti sebelumnya, beliau tak menggubris perkataan Iyan.
Lalu beberapa saat kemudian, tubuh Lita mulai melemah.

"Mang istri saya kenapa?" tanya Iyan panik

Amang Jaman menyeka keringat di dahinya sambil menghela nafas panjang.
"Dia hanya kelelahan, dan untungnya aku berhasil mengeluarkan mahluk itu dari istrimu. Kalau tidak, kemungkinan akan berdampak buruk pada kandungan istrimu."
"Tapi istri saya tidak kenapa2 kan mang?"

"Tidak."

Setelah berkata seperti itu, amang Jaman lalu beranjak dari duduknya. Beliau berjalan ke dapur untuk mengambil air minum.
"Ini, minumkan pada istrimu."

"Lalu apa mahluk itu suda diusir juga mang?"

"Belum, tidak semudah itu."
"Berarti dia akan terus mengganggu istri saya??"

"Besok kita pikirkan lagi, sekarang istirahatlah." Ujar amang Jaman sembari membaringkan tubuhnya di lantai
Pagi2 sekali, amang Jaman dan pemuda itu berpamitan pergi. Sekarang tinggal lah Iyan dan Lita di rumah itu. Akhir2 ini, Iyan memang sering tak masuk kerja. Dan untuk hari itu bagaimana mungkin dia meninggalkan Lita sendirian di rumah setelah adanya kejadian semalam?
Sekitar pukul 12 siang, amang Jaman datang bersama 2 orang yang tentu tidak dikenali oleh Iyan. Mereka juga membawa beberapa pundut kain hitam yang digunakan untuk membungkus sesuatu.
Iyan menyambut kedatangan mereka dengan baik. Lita tampak kaget melihat kedatangan orang2 itu. Ia yang masih lemas, berusaha bangun untuk sekedar menyalami mereka.
"Tidak usah bangun, tidak apa2. Kami hanya ingin ke kamar kosong itu." Ujar amang Jaman

Sesampainya mereka didepan kamar kosong tersebut, salah satu dari mereka langsung membuka paksa pintu kamar tersebut.
Iyan yang penasaran dengan isi kamar itu langsung ikut mendongakkan kepala ke dalam. Ternyata tak ada apa2 di sana. Hanya kamar kosong dan ranjang yang sudah tua tanpa kasur di atasnya.
"Kau jaga saja istrimu, tidak usah ikut masuk kedalam kamar ini." Ujar amang Jaman pada Iyan

Lalu mereka bertiga mulai mengeluarkan barang2 yang berada di dalam kain hitam yang tadi mereka bawa.
Meski penasaran, namun Iyan tidak berani untuk melihat apa yang sedang amang Jaman dan 2 orang itu lakukan.

"Mereka sedang apa didalam kamar itu?" Tanya Lita
"Entah, aku juga tidak tau. Tapi apapun yang mereka lakukan itu, semoga saja bisa membantu kita."

Lita mengangguk, sesekali Lita memijit2 bagian tubuhnya yang terasa sangat sakit.
Cukup lama amang Jaman dan kedua orang itu di dalam kamar kosong tersebut. Beberapakali Iyan dikagetkan dengan suara dari benda2 yang jatuh dari dalam kamar diikuti juga dengan suara amang Jaman yang berbicara dalam bahasa daerah mereka.
Sekitar 2 jam mereka di dalam kamar kosong itu, ketiganya kemudian keluar. Membawa sesuatu yang terbungkus kain hitam.

Mereka membawanya ke seberang jalan lalu masuk kedalam hutan.
Lita dan Iyan saling pandang, tak mengerti.

Saat amang Jaman kembali kerumah itu, Iyan langsung memberondongnya dengan pertanyaan2.
"Kenapa mang? Apakah semuanya baik2 saja? Dan apakah mahluk penghuni kamar itu bisa diusir?" Tanya Iyan

"Kalian sudah aman, penghuni kamar kosong itu sudah kami pindahkan kesalah satu pohon yang ada di dalam hutan sana." Ujar amang Jaman

"Tapi dia tidak akan kembali kesini
Lagi kan mang?"

"Tidak akan."

Mendengar jawaban amang Jaman itu, Iyan menghela nafas lega. Ia tersenyum menatap sang istri.
Amang Jaman dan kedua temannya itu juga memagari rumah tersebut agar mereka yang berniat mengganggu tidak bisa masuk kedalam rumah.

Sorenya ketika mereka berpamitan pulang, tak lupa Iyan memberikan tanda terima kasihnya kepada amang Jaman dan kedua teman beliau yang sudah
Membantunya.

Sejak saat itu, kehidupan Iyan dan Lita dirumah tersebut aman dan tentram tanpa adanya gangguan lagi.
Hingga usia kandungannya mencapai 7 bulan, ibu dan adik dari Lita datang kesana untuk menjemputnya. Karena dalam beberapa bulan lagi Lita sudah akan segera
Melahirkan.

-----------

Singkatnya, beberapa bulan berlalu cepat tak terasa.. Lita melahirkan bayi laki2 yang sehat dan tanpa kurang suatu apapun.

Saat usia anaknya 5 bulan, Iyan di pindah tugaskan ke daerah yang lumayan dekat dengan kampung halamannya.
Meskipun Iyan cuti 3 bulan sekali, tapi setidaknya didaerah tempat kerjanya yang baru itu ia bisa selalu memberi kabar kepada istrinya melalui panggilan telepon.
Dan istrinya bisa fokus untuk mengurus anak mereka di rumah tanpa harus ikut ke tempat kerja Iyan lagi.
"Pengalaman dirumah itu tidak akan pernah bisa aku lupakan. Ku harap itu adalah pengalaman pertama dan yang terakhir bagiku berurusan dengan mereka. Dan untungnya aku mempunyai teman2 yang baik dan dikelilingi oleh orang2 baik ketika tinggal disana." Ujar Iyan mengakhiri
Ceritanya.

------SELESAI------

Buat ponakan2 yang mau berdonasi, bisa berupa pulsa ya. Ini nomornya : 0856 5403 7262

Terima kasih om ucapkan pada semua ponakan2 yang sudah mendukung om rasth selama ini🙏🙏😊

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 153 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(