Terdiri tiga macam bunga. Bisa menggunakan bunga mawar putih, mawar merah dan kanthil atau mawar, melati, kenanga atau mawar, melati, kantil. Telon berasal dari kata telu (tiga).
Dengan harapan agar meraih tiga kesempurnaan dan kemuliaan hidup (tri tunggal jaya sampurna). Sugih banda, sugih ngelmu, sugih kuasa.
3 Cacah Kembang Waton Urip Manungsa
1. Mawar (Mawarno-warno)
Bermacam-macam wujud, pola hidup dan perilaku manusia di dunia ini.
2. Kenanga (Keno Ngono Keno Ngene)
Manusia di dunia ini bebas melakukan hal apapun di dunia ini, namun jangan lupa " Kenangana " atau Ingat-Ingatlah segala perilaku ingat kepada Sang Maha Kuasa.
3. Kantil (Gumantil)
Manusia harus memiliki pepeling diri untuk bersandar yang tanpa batas kapanpun di manapun dalam aktifitas apapun untuk selalu ingat akan sang pencipta alam semesta sekalipun sedang melakukan kesibukan aktifitas.
Penjabaran Kembang Telon :
Manusia memiliki berbagai karakter dan perilaku hidup, bebas beraktifitas apapun namun harus selalu ingat akan Sang Maha Kuasa beserta Kuasa-NYA.
Manusia memiliki wenang/ kekuasaan namun tidak bisa sewenang-wenang.
Jika kita ingat akan filosofi jawa tentang kembang telon itu maka tidak ada istilah saling menyakiti ataupun membunuh orang lain.
Penggunaan lagu Lingsir Wengi ini sebagai lagu latar dari film hantu Indonesia membuat makna lagu ini jadi salah arti, sampai-sampai lagu lingsir wengi ini dianggap sebagai lagu yang bisa mengundang kedatangan mahluk halus jika diputar tengah malam.
Sebenarnya lagu Lingsir Wengi ini biasa dinyanyikan oleh ibu-ibu untuk menidurkan anaknya di kala malam yang sunyi, yang berfungsi agar si anak diberikan perlindungan oleh Tuhan, sedangkan nama lain dari Lingsir Wengi yaitu kidung Rumekso Ing Wengi.
Makna lagu lingsir wengi ini :
1. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga yang mempunyai nama kecil Raden Said ini memiliki nama-nama lain seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Beliau lah yang menciptakan lagu atau kidung Lingsir Wengi tersebut.
Ajaran sunan Drajat yang terkenal adalah Pepali Pitu atau tujuh ajaran yang dikenal pula dengan sebutan Tujuh Sap Tangga. Ajaran ini menjelma menjadi filosofi Jawa yang sarat makna.
1. Memangun resep tyasing Sasoma
Selalu membuat hati orang lain menjadi senang.
2. Jroning suka kudu éling lan waspada
Meskipun dalam suasana riang, namun kita harus tetap ingat kepada tuhan dan senantiasa waspada.
3. Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah
Dalam perjalanan untuk mencapai cita-cita yang luhur maka kita tidak perlu peduli dengan segala bentuk rintangan yang ada.
4. Mèpèr Hardaning Pancadriya
Kita harus tetap selalu menekan nafsu-nafsu indrawi.
Sempatkan diri untuk menepi di dunia sunyi, maka kita akan temukan nyanyian sunyi, syair kehidupan, telaga ketenangan, aroma wangi kesendirian dan dapatkan sejumput kata bijak.
Nyanyian sunyi akan mengihbur diri kita saat-saat dilanda resah, gelisah, lelah, capek, jenuh, penat dan gersangnya sebuah keadaan dan realitas perjalanan.
Nyanyian sunyi akan mendekatkan kepada kita tentang pentingnya menjalani kehidupan dengan tulus, sabar, syukur dan berserah diri kepada Tuhan.
1. Kakang Kawah
Kakang kawah didefinisikan sebagai air ketuban yang membantu manusia lahir ke alam semesta ini, seperti yang kita ketahui, sebelum bayi lahir air ketubanlah yang keluar terlebih dahulu untuk membuka jalan lahirnya ke alam semesta.
Karena air ketuban keluar terlebih dahulu, maka masyarakat kejawen menyebutnya denga kakang kawah atau dalam bahasa Indonesia adalah saudara yang lebih tua.
2. Adi Ari Ari
Setelah si jabang bayi lahir, maka ari-ari inilah yang kemudian keluar..,
..sehingga masyarakat kejawen menyebutnya dengan adi ari-ari atau adik ari-ari.
3. Getih atau Darah
Getih atau darah adalah zat utama yang terdapat pada bayi dan sang ibu, darah jugalah yang menjadi pelindung dan sumber kehidupan pada saat bayi masih ada dalam kandungan.
Makna Syair Gundul Pacul Ciptaan Sunan Kalijaga 6 Abad Lampau, Sindiran untuk Para Penguasa
"Gundul-gundul pacul-cul gembelengan"
Pemimpin itu bukanlah orang yang mengenakan mahkota, melainkan orang yang mampu menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya untuk kebaikan rakyat dan jangan jadi gembelengan (sombong dan besar kepala).
Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan"
Mengemban amanah rakyat (nyunggi wakul) jangan jadi sombong dan besar kepala.
Manusia di lahirkan memiliki tugas dan misi khusus yang harus diselesaikannya.. semua perjalanan yang panjang tentu penuh dengan lika-liku serba-serbi warna hidup.
Mereka yg gagal dalam hidup akan lebih menghargai kehidupan.
Mereka yg pernah jatuh akan sangat menghargai arti kejatuhan, mereka yg telah terkuras air matanya akan semakin mengerti betapa mahal arti setetes air mata.
Semua perasaan, pengalaman, setiap kondisi apapun adalah pupuk untuk pohon kehidupan yang tumbuh dalam jiwa kita.
Bila kita dapat menjadikan semua hal pahit sebagai obat mujarab di dalam perjalanan hidup kita, percayalah suatu saat nanti berterima kasihlah dengan segala pengalaman kelam dimasa lalu, karena kita dapat mengerti lebih jauh lagi tentang apa tujuan hidup ini.