Thread by @pacmannai

Business Intelligence, sering muncul lowongan kerjanya,

Tapi kerjaannya kayak gimana ya?

Mari kita bahas!

Definisinya dulu deh,

Business intelligence bisa didefinisikan sebagai sebuah aktivitas atau profesi yang menggunakan data untuk dianalisis dan dikonversi untuk mendapatkan insight yang bisa digunakan oleh perusahaan.

Kenapa dibutuhkan banget?

Karena business intelligence ini membantu untuk strategic decision making dan membantu proses bisnis perusahaan.

Misalnya atasan kamu nanya,

"Penjualan kita gimana? bisnis prosesnya gimana? apakah kita performing di bulan ini?"

Tentu tidak bisa dijawab "kamu nanyea, kamu bertanya-tanya"

Harus dijawab secara komprehensif dan didukung dengan data,

Biar atasan kamu bisa mengambil keputusan strategis di perusahaan dong.

Nah, tugasnya sendiri kayak gimana sih?

Yang banyak orang tau bikin BI Dashboard, padahal gak segampang itu loh!

Jadi guys, dalam pekerjaan sehari harinya, BI bertugas untuk mengumpulkan, mensortir dan menganalisa data operasional bisnis di masa lalu dan saat ini.

Dari data data yang telah dikumpulkan, BI akan mengintepretasikan pattern / pola yang ditemukan dan mengkomunikasikan kepada perusahaan,

Agar mereka dapat menentukan sekiranya kebijakan apa yang bisa diimplementasikan berdasarkan insights.

Kenapa kok ngumpulin data juga?

Misalnya, kalian mau cari data sales toko, sales online, dan data konsumen.

Data ketiganya belum tentu disimpan oleh 1 departemen yang sama, belum lagi kalian masih harus nyatuiin ketiganya untuk mendapatkan insight.

Di sinilah BI berperan untuk mengumpulkan dan menggabungkan data tadi,

Makanya BI juga setidaknya memahami proses ETL (extract, transform, load) walaupun tidak detail banget ya.

Terus kalo datanya udah rapi dan bersih dan dikumpulkan, terus tugasnya apa?

BI bisa menggabungkan data belanja online dan offline ke dalam satu database berdasarkan data konsumen.

Biar kebayang liat tabel ini dibawah ini:

Setelah merapihkan seluruh data pembelian berdasarkan ID Konsumen,

BI bisa membuat laporan dari data konsumen tersebut.

Misalnya, untuk mencari tahu seberapa loyal konsumen terhadap brand, produk apa yang mereka beli dan seberapa sering pembeliannya, lebih senang belanja produk secara online atau ke toko langsung.

BI juga bisa mendapatkan insight segmentasi konsumen berdasarkan kebutuhan, preferensi, dan kebiasaan belanja mereka.

Singkatnya dari perilaku konsumen sampe consumer segmentation bisa disajikan sama Business Intelligence.

Terus buat apaan itu insights buat perusahaan?

Insight dari data historis pembelian yang diolah BI ini bisa membantu untuk bikin kebijakan; misal kasih kupon belanja di toko, diskon untuk produk yang digemari konsumen berdasarkan histori belanja mereka, dll.

Intinya, BI membantu perusahaan untuk memahami sifat belanja konsumen berdasarkan data historis mereka kalo di bidang sales ya!

BI juga bisa digunakan untuk divisi lain tergantung insights apa yang ingin dicari.

Nah, gimana real-life casenya?

Siapa yang menggunakan BI, apa efeknya? Bagus atau tidak?

Kita mulai dengan Coca-Cola yang memaksimalkan efisiensi business operation mereka!

Coca-Cola Bottling Company (CCBC) dulunya melakukan proses manual reporting, membuat akses ke data sales dan business operation secara real-time jadi terbatas.

Lalu, tim BI Coca-Cola meng-handle reporting ini untuk semua business operation dan sales-nya.

Dengan platform BI mereka, proses reporting menjadi otomatis.

BI system ini mengintegrasikan data CRM (Customer Relationship Management) dan menjadikannya mudah diakses oleh tim sales di lapangan.

Data ini bisa diakses lewat dashboard, menyediakan actionable info, insight, serta competitive advantage, dan di-update secara REAL TIME!

Implementasi BI yang self-service ini akan menjadikan proses transfer data jadi lebih cepat dan efektif, juga meningkatkan expertise tim sales untuk mengolah dan menerjemahkan data.

Tidak ada lagi bottleneck dan business process jadi lebih lancar.

Ini juga membuat data analyst dan IT professional di Coca-Cola jadi lebih bisa fokus ke strategi yang lebih besar, daripada harus menyiapkan data untuk reporting ke tim sales.

Hasilnya, mereka menghemat lebih dari 260 jam kerja dalam setahun—lebih dari enam minggu dengan 40 jam kerja per minggunya.

Contoh lain adalah Expedia, sebuah grup perusahaan travel yang memegang Expedia, Hotwire dan Trip Advisor.

Expedia menerapkan business intelligence untuk menganalisis data-data pelanggan dan mengaitkannya dengan 10 tujuan perusahaan untuk menemukan pola atau tren.

Dengan adanya BI, banyak departemen terbantu karena mereka mempunyai data-data yang sudah diolah,

Serta travel manager bisa menggunakan sistem ini untuk mencari jumlah tiket yang tidak digunakan atau dibooking secara offline dan bisa membuat strategi based on consumer behavior.

Kasus lain dalam Business Intelligence dan lengkapnya ada di artikel dalam blog Pacmann:
pacmann.io/blog/definisi-…

Kalo sama Data Science bedanya apa min?

Penjelasan singkatnya begini:
BI => Data => dilakukan pengolahan => insights => decision making.

DS => Data => pengolahan => inferencing => Decision making.

Wah, menarik banget min, kalo mau belajar jadi Business Intelligence ambil program Pacmann yang mana ya?

Ada yang namanya Business Intelligence & Growth Hacking di Pacmann.

Belajar Data dan juga Bisnis terutama metrics-metrics yang berguna untuk decision making.

Belajar juga qualitative research untuk mendapatkan consumer insights.

Jadi cukup lengkap untuk kalian yang ingin belajar BI.

Nah, kalo mau daftar mumpung ada program DP dulu nih biar bisa membagi budget sama liburan tanpa harus ngorbanin investasi belajar kalian!

https://twitter.com/pacmannai/status/1602635866928992257?s=20&t=gXnFRFNmNbLRIPPW77ncaA

#SeekMastery at Pacmann