Berawal dari bukanya warung jaring milik pasangan(jengkol, jajanan oleh2 khas AST/PNGRN, biasanya jengkol direbus dan di makan bersama lala'an yang terbuat dari kelapa)
(Gambar hanya pemanis/ilustrasi)
Suami istri yang baru menikah di akhir tahun 2021 tersebut.
Awal2 buka, warung jengkol itu ramai sekali pembelinya. Bahkan dalam sehari saja bisa menghasilkan ratusan ribu.
Dan ramainya pembeli di warungnya itu semakin bertambah hari demi hari, sehingga untung yang dihasilkan pun juga semakin bertambah.
Kita sebut saja nama si suami Amut, dan istrinya bernama Linah.
Nah si Linah ini sampai bisa membeli emas dengan uang hasil jualan jaringnya tersebut, walau tidak besar.
Selain untuk jualannya sendiri, biasanya Linah juga membuat lala'an untuk dijual ke pedagang2 jaring lainnya. Karena lala'an buatan tangan Linah ini terkenal lebih enak di banding penjual2 lain.
Ia juga membuat kerupuk jengkol, kerupuk gandum dan berbagai macam jajanan yang terkenal di desanya seperti kue patah, gula gait, telur asin, ulatih dll.
Pasangan suami istri ini juga sangat ramah dna baik terhadap orang2 disekitarnya.
Namun sayang ada saja beberapa pedagang yang tak menyukai mereka, bahkan ada seorang pedagang yang sampai rela menjual murah dagangan2nya hanya demi untuk bisa bersaing dengan Linah.
Tapi hal itu tidak membuat warung Linah sepi. Ya walaupun penghasilannya sehari tidak sebanyak sebelumnya lagi.
Dari kabar yang beredar, sipesaing itu sampai berhutang kesana kemari demi menutupi modal yang habis dikarenakan ia menjual dagangannya dengan harga dibawah
Rata2.
Yang biasanya jaring lala seporsi 10 ribu, tapi dia menjualnya hanya 6-7 ribu saja. Itupun porsinya ditambah lebih besar dari harga 10 ribuan.
Sampai2 hanya 2 bulan saja, warung jaring lala pesaing Linah akhirnya tutup karena bangkrut.
Dan ia berhenti berjualan berbulan2 lamanya.
---------
Hari itu, Linah dan Amut pulang ke desa sang suami yang berada di HST.
Jaraknya lumayan jauh, sekitar 3 jam perjalanan menaiki kendaraan roda dua.
Singkatnya setelah 2 hari di rumah mertuanya, Linah dan suaminya pun kemudian kembali pulang ke desa Linah.
Nah setelah kepulangan mereka inilah, keanehan2 mulai terlihat di area warung jaring lala miliknya.
Seperti adanya capung di malam hari yang terbangnya hanya disekitaran warungnya saja. Sampai2 membuat Amut kesal lalu akhirnya capung itu ditangkap dan di ikat dengan benang pada pohon bunga yang tidak terlalu jauh dari warung mereka.
Tidak seperti biasa, warung Linah hari itu sampai malam sunyi dan sepi pembeli.
"Mungkin saja langganan belum pada tau kalau warung kita sudah buka." Hibur Amut pada Linah yang tampak lelah
Namun keesokan harinya dan juga hari2 berikutnta, warung Linah tetap sepi, dari pagi hingga malam paling ia hanya bisa mendapatkan 30-50 ribu. Itupun kadang2 tak ada.
-----------
"Kok warungmu lama gak buka Lin?" Tanya Hasni yang merupakan langganan Linah yang sering sekali memesan lala'an dan kerupuk jengkolnya.
Deg..
"Hah? Gak buka gimana Has? Warungku tiap hari buka, bahkan sekarang sampai malam." Jawab Linah kebingungan
"Iya Lin, aku serius. Aku selalu lewat depan warungmu tapi warungmu gak buka sama sekali. Mau ngetuk pintu rumahmu takutnya kamu belum datang dari HST."
Ujar Hasni dengan raut wajah serius
Linah terdiam, ia mulai berpikir apa jangan2 usahanya diganggu orang?
Untuk memastikan itu, Linah pun mengajak suaminya menemui seorang guru, sebutan untuk orang alim semacam ustad/kyai di daerah sini.
Dan memang benar ternyata, usaha warung jaring lalanya itu terkena gangguan seseorang yang menginginkan usaha Linah hancur.
Oleh sang guru tersebut, Linah diberikan air yang sudah didoakan di dalam sebuah botol aqua besar.
Dan sesampainya di rumah, Linah langsung membersihkan warungnya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh guru tadi.
Yakni air disiramkan disekeliling warungnya.
Benar saja, keesokan harinya ketika mereka buka warung, para langganan Linah datang silih berganti. Sama halnya seperti yang dikatakan oleh Hasni kemarin, mereka rata2 menanyakan kenapa warung Linah tutupnya lama sekali.
Dan Linah hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu.
Namun ramainya pembeli di warung Linah tidak berlangsung lama.
Hari itu, tepatnya setengah bulan setelah gangguan di warungnya terjadi.
Seperti biasa, saat Linah asyik memasak makanan untuk sarapan mereka berdua, Amut mempersiapkan dagangan warungnya diluar.
Tetapi tiba2 saja Amut langsung masuk kedalam rumah menghampiri Linah yang tengah mendadar telur.
"Ada tanah bulat seukuran ibu jariku di atas meja warung." Ujar Amut
"Mungkin sarang angkut2 yang jatuh. Buang saja." Ujar Linah menanggapi perkataan suaminya dengan santai, karena di sana hewan angkut2 memang banyak
(Gambar ilustrasi dari google)
"Tapi itu tidak seperti sarang angkut2. Gak ada lubang sama sekali, bulatan tanahnya juga seperti dibuat oleh orang." Ujar Amut meyakinkan istrinya, kalau tanah yang ditemukan di warung mereka bukanlah sarang angkut2 seperti dugaan Linah
"Bisa jadi ulah anak2 nakal. Buang saja gak apa apa."
Akhirnya Amut mengalah, ia pun membuang tanah itu kejalan raya di depan warungnya.
Setelah itu ia kembali melanjutkan pekerjaannya.
Namun rupanya hari itu warung Linah kembali sepi.
Bahkan sampai malam hari mereka hanya mendapatkan uang 20 ribu saja.
Dan malam itu capung yang sama dengan capung yang muncul setengah bulan lalu tersebut, kembali datang ke warung Linah.
Capung itu hinggap disetiap bungkus makanan dan toples penyimpanan jaring yang ada di warung.
Beberapa kali di usir, capung itu tak bergeming. Dan tetap terbang disekitaran makanan yang dijual oleh Linah.
"Capungnya mirip kaya yang dulu itu kan? Lihat, mereka benar2 mirip." Ujar Amut memperhatikan capung tersebut
"Iya ya.. Jangan2 warung kita di kerjai orang lagi?"
"Entahlah, tapi bisa jadi. Karena capung seperti ini, jarang keluyuran dimalam hari." Jawab Amut
"Ya Allah, siapa lagi yang mengganggu usaha kita? Padahal kita tidak pernah berbuat yang tidak baik pada orang2. Lalu kenapa mereka begitu mudah melakukan hal2 seperti itu pada
Usaha kita??"
"Aku juga gak tau, mungkin saja kan ada hal2 buruk yang kita perbuat pada seseorang dan kita sendiri gak menyadarinya."
Linah menutup wajahnya dengan tangan, tangisnya benar2 pecah saat itu.
Keesokan harinya, mereka kembali datang kepada guru yang dulu membantu mereka.
Dan pada guru itu, Linah menanyakan siapa orang yang menjahili usaha warungnya tersebut.
Namun sang guru tidak mengatakan secara rinci ciri2 orang tersebut, dan bahkan menyebutkan jenis kelaminnya saja beliau tidak mau.
"Katakan saja orangnya guru, saya janji tidak akan dendam. Ini hanya agar saya tau dan lebih berhati2 lagi." Ucap Linah
"Orang ini cukup dekat denganmu, bisa tetangga, atau saingan usahamu. Selebihnya kau saja yang pikirkan, orang yang mana yang kira2 bisa setega itu denganmu."
(Mohon maaf sebelumnya om rasth numpang ngiklan dulu🙏.. Barangkali ponakan2 ada yang berminat dengan akar kejantanan, stok masih ready. Selain untuk kejantanan juga bisa untuk pencegahan tulang keropos, prostat dan sakit pinggang.
Ada juga akar kuning khusus untuk mengobati penyakit Liver. Atau bajakah yang berkhasiat untuk mengobati kanker, tumor, stroke, kista dan masih banyak lagi manfaatnya untuk kesehatan.
Atau mungkin ada yang berminat dengan minyak-minyak kalimantan nya, Om rasth ada mulai dari Pelet pangkanang, Raja pemikat, Raja penunduk, Perkasih, Saluang mudik, Minyak rejeki, Minyak untuk kewibawaan, Minyak melati pembuk aura, minyak pemikat laki2 Dewi Sinta, minyak
Arjuna khusus untuk memikat perempuan, minyak semar kuning, 7bidadari dan pengasihan 3khasiat khusus untuk yang sudah berumah tangga.
Minyak Om ini tidak ada efek sampingnya seperti diikuti mahluk halus dll, kalau pantangan nya terlanggar, maka khasiat minyaknya akan hilang,
Adapun pantangan nya, minyak tidak boleh di bawa masuk WC, area pekuburan, rumah orang meninggal/dibawa ngelayat, wanita haid atau saat ketika belum mandi setelah berhubungan.
Ada juga untuk pemagar diri/tempat usaha dan rumah.
Dan om juga melayani pemikat jarak jauh.
Kalau berminat silahkan Tanya2 melalui DM atau WA - 0856 5403 7262)
Linah pasrah, merengek dan menangis pun tak akan ada gunanya karena bila sang guru sudah berkata tidak, maka beliau tidak akan memberitahu pelakunya sampai kapanpun.
Linah pulang, dijalan ia bertemu dengan Hasni yang tengah makan bakso di warung bakso pinggir jalan bersama
Suaminya.
"Warungku dikerjai orang lagi Has."
"Hah? Apa kamu sudah minta air doa untuk membersihkan warungmu pada guru?"
"Sudah, ini bahkan yang kedua kalinya Has."
"Ini orang yang sama atau berbeda Lin?" Tanya Hasni
"Aku tidak tau, kata guru, pelakunya bisa tetangga atau saingan usahaku. Kalau tetanggaku rasanya gak mungkin. Karena usaha mereka berbeda dengan usahaku. Tapi kalau sainganku,
Kira2 sainganku yang mana?"
"Apa kamu tidak diberitahu ciri2nya?"
Linah menggeleng,
"Tidak, beliau menolak memberitahuku Has."
"Aduh, kalau menerka2 begitu, dan kalau kita salah terka, malah jatuhnya fitnah Lin." Ujar Hasni
"Nah makanya itu. Aku gak mau menerka2 orangnya. Walau hatiku sejujurnya curiga sama si A." Ujar Linah
"Si A itu bukannya sudah berhenti berjualan ya?"
"Iya, tapi sebelumnya kau tau sendiri kan, dia berusaha menyaingi kami, menjual murah barang2nya sampai mereka berhutang kesana kemari. Tapi ah sudahlah, mungkin hanya aku yang menuduh mereka. Setelah ku pikir2 rasanya juga
Tidak mungkin mereka."
Hasni menarik nafas panjang,
"Sebenarnya aku punya kenalan, gak kenal2 juga, tapi aku sudah beberapa bulan ini mengikutinya di media sosial. Karena dia ini suka nulis cerita2 horor. Aku tau akunnya juga dari youtube."
"Mmm, terus?"
"Nah dia sering mengiklankan tentang penglaris dan juga obat2an herbal dll. Siapa tau kau mau coba kan?"
Linah menggeleng,
"Aku coba bersihkan dengan yang ini dulu Has. Nanti kalau memang sudah buntu, maka aku akan mencoba ke orang yang kamu sebutkan itu."
"Itu terserah kamu. Tapi asal kamu tahu sebelumnya aku juga pernah meminta minyak padanya untuk adikku. Kau tau kan si tuti? yang hampir bercerai dengan suaminya yang suka mukul itu. Lihat sekarang rumah tangga mereka bagaimana."
"Kamu punya nomor teleponnya? Nanti kalau sewaktu2 aku butuh, aku akan menghubunginya."
"Ada. Sebentar. Ini." Ujar Hasni seraya memberikan nomor orang yang dimaksud pada Linah
---------
Setelah warungnya disiram dengan air doa dari sang guru, warung Linah kembali ramai pembeli. Namun hanya berselang 2 hari saja, warungnya kembali mendadak sepi.
Linah sampai menangis karenanya.
Ia bahkan sempat berniat untuk menutup warungnya, namun kemudian ia teringat dengan nomor orang yang diberikan oleh Hasni.
Dan hari itu juga Linah menyuruh suaminya untuk menelpon nomor yang diberikan oleh Hasni.
Namun beberapa kali di telpon via WA dan telepon biasa, pemilik nomor itu tidak juga mengangkat.
Hingga akhirnya mereka menyerah dan meminta Hasni untuk menghubungi orang tersebut. Dan ternyata orang yang di maksud rupanya tengah berada dijalan sehingga sulit untuk mengangkat telepon.
Dan sehabis Isya, barulah Linah berhasil mengobrol dengan orang tersebut, yang dipanggil dengan sebutan amang.
Di akhir obrolan itu amang berjanji akan datang ke rumah Linah pada hari esok untuk sekedar mengobrol lebih jauh dan melihat warung milik Linah.
Singkatnya sekitar pukul 2 sore, Amang sampai diwarung Linah.
Pasangan suami istri itu tentu menyambutnya dengan ramah.
"Kami kira pian sudah tuha semalam tu. (Kami mengira pian sudah tua.)" Ujar Linah tersenyum
"Bah tuha jua ae aku ni sudah nah. (Sudah tua juga aku ini.)" Balas amang sambil tersenyum lebar
"Pertama itu ada capung disekitaran warung ini, hinggap di makanan2 yang kami jual. Lalu oleh suamiku, capung tersebut diikat kemudian di taruh di pohon bunga sana itu. Nah setelah kedatangan sicapung warung jadi sepi sekali."
"Lalu?"
"Lalu saat aku bertemu Hasni, dia bertanya kenapa warungku tutup terus. Padahal sebenarnya warungku buka, setelah kami dari HST itu, warung langsung dibuka. Tapi kata Hasni warung kami tutup. Nah saat itulah aku curiga dan langsung meminta air doa pada orang
Yang bisa dan paham dengan hal2 seperti itu. Biasanya memang pada beliau lah kami para pedagang meminta penglaris usaha. Setelah dibersihkan itu warung kami kembali laris lagi, namun hanya bertahan setengah bulan saja. Kemudian setelahnya warung kami kembali sepi lagi.
Dan saat meminta air doa yang kedua ini, malah hanya bertahan 2 hari saja. Lalu sepi lagi seperti ini."cerita Linah
"Kalau kurasa ini orangnya dekat, karena bisa memantau kondisi warungmu yang ramai ataipun sepi pembeli. Saat ramai itulah dia kembali mengirimkan yang tidak2."
Ujar amang
"Nah masalahnya orangnya ini siapa? Karena guru yang kami datangi itu sama sekali gak mau memberitahu."
"Jarang orang yang mau memberitahu, karena pasti akan menimbulkan masalah kalau diberitahu." Ujar amang
"Ya tapi aku tidak berniat dendam mang, hanya sekedar
Untuk aku lebih berhati2 saja."
Amang tersenyum,
"Akan berbeda reaksimu kalau kau sudah tau orangnya." Kata amang setengah bercanda
"Sungguh mang, aku tidak ada niat dendam. Dan kalau amang memang tau orangnya, aku mohon, tolong beritahu saja. Aku tidak akan mengamuk atau apapun pada pelakunya."
Amang menghela nafas panjang,
"Tapi sebelum itu aku minta waktu terlebih dulu. Dan ijinkan aku untuk meminta beberapa gambar warungmu ini. Nanti aku akan beritahu." Ujar amang
"Silahkan mang." Kata Amut
Dan sebelum pulang, Amang terlebih dulu mengambil foto warung Linah dari berbagai sisi.
"Tolong kabari secepatnya ya mang." Ucap Linah
Amang hanya mengangguk sebelum ia kemudian berbalik arah untuk pulang.
--------
Sehari setelahnya, Amang memberitahukan siapa pelakunya, dan apa saja yang dikirimkan ke warung Linah melalui pesan WA. Dan melalui WA itu juga amang berjanji akan datang ke warung Linah.
"Pengirim ini adalah bekas sainganmu yang sekarang usahanya sudah tutup. Dia wanita, usianya lebih tua darimu, dan badannya sedikit lebih kurus." Ujar amang
"Aku tau siapa orangnya mang."
"Cukup kamu tau saja, dan jangan sampai dendam." Pesan amang
"Yang dikirimkan ini awalnya berupa sesuatu benda cair sehingga lebih mudah dihilangkan, sementara yang kedua berupa tanah, dan yang ketiganya juga berupa tanah. Capung yang kalian tangkap pada malam hari itu
Memiliki arti kesialan.
Jarak antara kiriman kedua dan ketiga ini tidak berselang lama. Sepertinya orang itu benar2 menginginkan usahamu tutup." Lanjut amang
"Jadi kiriman itu dari orang yang sama?"
"Iya."
"Kalau aku ingin membalas perbuatan mereka itu, apakah amang mau membantu?"
"Begini saja, kita beri kesempatan saja dia untuk berubah. Dan semisal setelah ku bersihkan warungmu ini
Kemudian dia berulah lagi. Maka aku akan membantu untuk membalasnya."ujar amang
"Tapi kalau dibiarkan saja, aku takut dia akan semakin menjadi2. Karena menurutku orang seperti itu pasti akan terus melakukan hal buruk pada usaha kami sampai usaha kami benar2 hancur."
Amang menghela nafas panjang,
"Suaminya berjualan bensin juga di depan sana itu mang, dan mereka itu memang sering bermasalah sama orang2 sekitar. Terakhir nenek penjual bensin saingan mereka diwarung sebelahnya itu meninggal tidak wajar setelah memarahi suami dari sainganku
Tersebut mang. Nah aku takutnya begitu."cerita Linah
Amang mengangguk,
"Baiklah kalau memang kamu mau mengembalikan apa yang sudah mereka kirim, amang akan coba bantu."
"Bukan bermaksud ingin menghancurkan mereka mang, kami gak berniat sama sekali, tapi setelah tau dia yang merusak usaha kami berkali2, aku jadi ingin dia juga merasakan apa yang kami rasakan." Ujar Amut
Dan pada malam jumat depan, sekitar pukul 11 malam, Amang kembali mengunjungi warung Linah warungnya masih buka dan terlihat masih sepi seperti hari2 sebelumnya.
Amang meminta seember air dan gayung kecil pada Linah, karena rupanya malam itu, amang langsung membersihkan warung tersebut. Air yang sudah di campur dengan sesuatu berupa minyak didalam botol kecil itu kemudian di siramkan dari area bawah warung, hingga ke meja dan
Di siram mengelilingi warung Linah.
"Untungnya mereka hanya menaruh air dan tanah, tidak menanamkan benda2 dll, sehingga lebih mudah untuk membersihkannya." Ujar amang setelah selesai
"Dan ini untuk penglaris, nanti kamu taruh saja dalam tempat uang warungmu. Dan kalau bisa setiap mau buka warung, kamu ciprat2kan air yang sudah dicampur ini ke warungmu ya. Karena aku yakin orang ini nanti pasti akan melakukan sesuatu lagi. Dan jangan sembarang memakan
Makanan pemberian orang. Karena melalui makanan pun bisa dijadikan media kiriman yang tidak baik."ujar Amang
"Walaupun tetangga?" Tanya Linah
"Ya. Setidaknya kamu pastikan dulu makanan itu tidak terdapat apa2, caranya dengan membiarkan makanan tersebut selama beberapa jam
Karena biasanya makanan yang menjadi media kiriman tidak baik itu akan cepat busuk/berulat. Jadi jangan langsung dimakan."
"Oh. Begitu. Baik mang, kami akan ingat pesan amang."
"Dan satu lagi, apa kau sudah yakin ingin membalas perbuatan mereka itu?" Tanya amang memastikan
"Tidak usah mang, biarlah karma itu datang sendiri nantinya ke dia. Karena setelah kupikir2, apa bedanya aku dan dia kalau aku membalas perbuatannya itu." Jawab Linah mantap
Amang tersenyum dan mengangguk.
"Kalau begitu aku pulang dulu, oh iya minyak2 itu akan lebih bagus kalau sering2 kau bawa sholat/beribadah." Ujar amang sebelum pulang
----------
Seminggu telah berlalu, Hasni mengirimkan video warung Linah yang ramai pembeli lagi pada amang.
Dia juga mengatakan kalau Linah sudah semakin sibuk, karena mereka berdua sekarang mendapat banyak pesanan lala'an, kerupuk jengkol dan kerupuk gandum,
Bahkan sampai2 mereka berdua kewalahan dengan pesanan yang membludak, apalagi saat itu mulai masuk musim penghujan. Tentu akan sangat sulit untuk menjemur kerupuk mentah.
"Terima kasih mang, kata mereka. Nanti kapan2 kalau lewat sini, amang harus mampir katanya, mereka mau ngasih jaring lala." Ujar chat Hasni dengan emoji tersenyum
---------
Beberapa bulan setelahnya, Linah menghubungi amang lagi, dia mengabarkan bahwa rupanya usaha bensin milik suami saingannya dulu sudah tidak pernah buka lagi sejak 1 bulan terakhir ini.
Menurut kabar, suami saingannya itu mengalami kebangkrutan hingga sampai harus menjual rumah dan juga toko mereka.
Sementara saingannya kembali membuka warung jaring lala lagi, namun tidak banyak yang beli, karena orang2 pada takut, terlebih lagi pembeli yang berjenis
Kelamin laki2, karena pernah beberapa kali suami saingannya itu hampir menebas orang dengan parang hanya karena cemburu melihat istrinya yang diajak ngobrol oleh pembeli laki2, padahal obrolan yang biasa2 saja seperti layaknya obrolan antara penjual dan pembeli.
Sebab itulah orang2 jadi takut untuk berbelanja disana. Apalagi setelah suaminya menganggur itu, dia selalu ada menemani istrinya diwarung jaring lala.
---SELESAI---
Untuk ponakan2 yang mau berdonasi bisa melalui pulsa, ini nomornya ya ponakan2 - 0856 5403 7262 🙏terima kasih
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
(NIAT MENCARI KERJA UNTUK BANTU KELUARGA, MALAH DIJADIKAN TUMBAL OLEH MAJIKAN.)
@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth
(Gambar Hanya Ilustrasi)
Arfin merupakan seorang pemuda berusia 16 tahun yang duduk di bangku kelas 1 SMA.
Ia merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, Anak nomor dua masih berusia 14 tahun, sementara anak yang bungsu baru berusia 9 tahun.
Meski bukan dari keluarga berada, tapi ayah dan ibunya selalu berusaha untuk menyekolahkan ketiga anak laki-laki mereka tersebut hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Cu Ipau, adalah seorang janda yang tidak punya anak. Beberapa tahun lalu ia diceraikan oleh suaminya dengan alasan karena selama 8 tahun pernikahan, Cu Ipau tak juga kunjung hamil. Sementara mertua dan keluarga besar suaminya terus menerus mendesak
supaya Cu Ipau hamil dan punya anak. Begitulah, sekilas kisah hidup Cu Ipau yang Iwan ketahui.
Iwan, seorang pemuda berusia 25 tahun, ia bekerja di sebuah toko hp yang lumayan besar dengan 10 karyawan yang tugasnya berbeda-beda.
Pernikahan baru seumur jagung, tapi sudah dihadapkan dengan ujian yang sangat banyak. Itulah yang dirasakan Eni, perempuan berusia 16 tahun
yang terpaksa harus menikah dikarenakan hamil duluan.
Saat itu, Eni masih sekolah kelas 2 SMA. Dan Roby kelas 3 SMA. Mereka berpacaran kurang lebih selama satu tahun. Eni berasal dari sebuah keluarga sederhana, ayahnya seorang buruh angkut di pasar, sedangkan ibunya berjualan
sayur keliling.
Sementara Roby dari keluarga yang bisa di bilang berkecukupan. Ayahnya seorang juragan karet, ia mempunyai beberapa hektar kebun karet yang masih aktif dan ia juga membeli karet-karet dari petani karet di daerahnya, untuk kemudian dijual lagi.
“Capati pang ma.. Ulun kada sabaran lagi nah.. (Ayo cepat ma.. Aku sudah tidak sabar lagi..)” ujar seorang anak laki laki berusia 10 tahunan seraya menarik tangan ibunya
Ya, hari itu keluarga kecil yang terdiri dari 4 orang tersebut akan pindah rumah, ke rumah baru mereka.
4 orang dalam keluarga itu terdiri dari ayah, ibu dan 2 anaknya. Kita panggil saja nama si ayah pak Fahri, kisaran usia 35 tahunan. Si ibu bernama Desi, kisaran usia 30 tahunan. Anak pertama mereka sebut saja namanya Vendra usia 10 tahun. Dan anak kedua mereka bernama Salsa yang
Malam minggu ini kita cerita yang ringan2 dulu ya..
(Gambar hanya ilustrasi)
Hari yang ditunggu-tunggu pun sudah tiba, libur panjang sekolah itu akan mereka isi dengan berbagai macam hal-hal menyenangkan di desa kakek, desa yang sudah lama tidak pernah keluarga anggi kunjungi lagi.
Kurang lebih sekitar 10 tahun anggi tidak pernah ke desa kakeknya. Terakhir ke desa saat ia masih berusia 7 tahun, dan sekarang usia anggi sudah menginjak 17 tahun.