Selama 10 tahun berkarier di bidang marketing dan ngurusin berbagai brand. Ada hal sederhana, tapi penting bgt untuk kesuksesan merem.
Yaitu Brand Positioning, yg para pemilik bisnis dan merek harus paham.
Apa sih Positioning itu?
A thread
Brand positioning ini lebih ke bagaimana sebuah merek mau dikenal sama target audience kita.
Singkatnya, kaya sebuah klaim atau statement apa yg pengen kita tempelin di benak konsumen atau potential konsumen kita.
Yang ngebedain antara kita dan kompetitor.
Contoh gampang nya, misalnya kalo meeting, kan biasanya ada tuh yang kalo kenalan, dia langsung bilang :
“Halo saya xxxx. Saya adalah Managing Director dari perusahaan xxxxxx”
Nah ini dia lagi mencoba membangun positioningnya dengan membangun asosiasinya dengan hal tsb.
Brand Positioning ini jadi guideline untuk semua aktifitas marketing kita. Jadi kalo brand positioning kita asal-asalan, malahan bingung nantinya.
Makanya, di awal penting bgt untuk nentuin positioning apa sih yg mau disampein ke konsumen.
Kalo kaya rumah, ini pondasinya.
Positioning itu gak keliatan jadi ya konsumen harus “merasakan” nya dari aktifitas merek kita.
Nah, brand positioning paling gampang itu bisa diliat dari sebuah tagline atau jargon, karena ini yang paling gampang diliat konsumen.
Tapi ya jargon bukan brand positioning.
Terus, gimana kalau bikin positioning, musti mulai dari mana?
Simpel.
Coba cari tau apa yang menjadi keunikan atau kekuatan brand/produk kita.
Cari alasan kenapa konsumen harus percaya sama brand kita.
Positioning yang kuat selalu dimulai dari strength nya kita.
Ini ada satu tools yang gue suka buat coba cari apa yang menjadi keunika atau brand kita. Petain apa yang menjadi point of differences (POD) & Point of parity (POP)
Jadi kita gak halu dan asal klaim. Malah nanti keunikan kompetitor yang kita klaim.
1. Point of differences (POD)
ini keunikan yg hanya brand kita yg punya nih. Ini yg harus dikejar, sehingga positioning kita bisa bener2 kita klaim dengan kuat.
POD ini harus autentik ya, gak dibuat2..
Karena kalau dibuat2, konsumen pasti bisa ngerasain kalau kita boong..
2. Point of parity (POP)
Ini bukannya gak penting ya, tapi kalau kita gak punya ini, kemungkinan ekspektasi dasar konsumen gak akan terpenuhin dan akan milih merek kompetitor.
Misal : Sertifikasi Halal. Semua brand wajib punya, tapi kalau gak ada, konsumen akan bertanya tanya
Jadi, jangan sampai salah yah memilih aspek yang menjadi dasar untuk brand positioning kita.
Mulailah dengan sesuatu yang unik, yang benar2 autentik dari merek kita, dan bisa menjadi dasar dari positioning kita.
Jadi, sudah siapkah buat explore brand positioning baru kalian?
Segitu dulu sharing gue tentang brand positioning.
Lengkapnya yuk ikutan belajar marketing lewat Intensive Bootcamp Digmar @myskill_id
Daftar di myskill.id/bootcamp. Bisa pake kode RYANDWANA untuk dapet diskon 15%
3 skill dasar yang wajib kamu punya ketika pengen terjun dan mencoba karir di bidang marketing dan menjadi seorang marketer yang jago dan handal.
Sebuah utas 🧵🪡🧶
Kebanyakan dari kita menyamakan Digital Marketing itu sama dengan Marketing.
Padahal,Marketing itu area nya lebih luas daripada Digital Marketing.
Marketing itu strategy besarnya,
Digital Marketing itu cara eksekusinya.
Karena pemahaman yang masih meleset, nah kadang2 orang berpikir bahwa skill yang dibutuhkan menjadi marketing itu terbatas yang berhubungan dengan digital atau tech saja.. seperti :
Copywriting
Data analytic
Content planning
Dan lain sebagainya..
Salah satu pencapaian gue dalam karir adalah membuat campaign buat launchingnya Traveloka di tahun 2014-2015an.
Waktu itu, gue dan tim come up dengan tagline “Traveloka Dulu, Traveling Kemudian”
Mau tau cerita di balik itu?
A Thread
Disclaimer : sharing ini gak menggambarkan strategy besar secara keseluruhannya juga. Prosesnya jauh lebih panjang dan lebih complex dari cuma tweet ini.
Jadi, jangan ditelen mentah2 or dipraktekin langsung ya.
Cuma buat sharing biar temen2 terinspirasi.
Di masa itu, booking pesawat atau hotel melalui Online Travel Agent (OTA) belum menjadi sebuah norma seperti sekarang.
Masih cari cari lewat telpon atau booking ke travel agent langganan. Cara yang traditional dan conventional, kan?