kalong Profile picture
Jan 26 124 tweets 17 min read
THREAD HORROR

-TRIP TO ALAM GAIB-

Pengalaman mistis ketika bepergian ke tempat wisata, pulangnya kesasar masuk ke alam gaib.

"Untung hanya sebentar."

#bacahorror @bacahorror_id @IDN_Horor @gudangmistery @ceritaht
Cek ombak dulu, kalo rame akan saya mulai.
Yaudah kalo nunggu rame kelamaan, ya...wkwkwk

Ini adalah pengalaman narasumber ketika melakukan perjalanan wisata ke dieng bersama beberapa temannya. Kebetulan waktu mereka sampai di sana, itu sudah magrib. Dan itu membuat mereka semua mengalami kejadian menyeramkan.
Namanya Poppy bukan nama sebenarnya. Cerita ini sebenarnya bukan pertama kali saya dengar. Banyak pengalaman yang di alami orang lain mirip seperti Poppy ini.
Namun, karena merasa tertarik, saya mutusin buat dengerin lebih dalam lagi cerita dari Poppy yang emang ia akui sendiri, kurang lengkap kalau mendengar dari sudut pandangnya saja.
Maka dari itu, dengan bantuannya, Poppy menceritakan semua alurnya setelah mendapat persetujuan dari yang lain.

Cerita ini tidak terlalu panjang, jadi saya harap kalian semua yang membacanya bisa terhibur.
Tanpa banyak basa-basi lagi, inilah thread horor dari pengalaman Poppy dan teman-temannya ketika melakukan perjalanan wisata ke Dieng.

Selamat membaca...

****
Jawa Tengah pertengahan tahun 2021.

Poppy adalah salah satu karyawan di sebuah perkantoran di Semarang. Awalnya Poppy dan beberapa temannya mempunyai ide untuk liburan ke Dieng. Karena banyak dari teman-teman Poppy yang belum pernah berlibur ke tempat tersebut.
Rencana berangkat hari Sabtu jam 6 pagi. Tempat berkumpulnya di sebuah Mess perempuan yang letaknya di dalam perumahan elit di daerah sana.

Yahh bisa di pastikan, namanya jg di Indonesia, jam ngaret pun terjadi. Akhirnya mereka berangkat sekitar jam 8 pagi setelah molor 2 jam.
Mereka berangkat menggunakan 1 mobil dan sisanya naik motor berboncengan.

Poppy memilih untuk berboncengan dengan temannya. Dengan posisi jalan di belakang mobil dan di ikuti 3 motor lainnya. Rute yang mereka pilih Bandungan-Temanggung-Wonosobo.
Sekitar jam 11 siang, mereka sampai di daerah Parakan Temanggung. Mereka berhenti sejenak karena salah satu motor ada yang bannya bocor. Mereka berhenti di minimarket untuk istirahat sambil membeli makanan.
Tak lama setelah urusan motor dan perut selesai, mereka kemudian melanjutkan perjalanan, karena menurut Poppy, mereka sudah terlalu kesiangan.
Namun ketika mereka mau melanjutkan perjalanan, mobil yang di tumpangi temannya tidak bisa di stater. Dan setelah di cek ternyata masalah Aki. Beruntungnya, di sebelah minimarket ada bengkel servis Aki.
“Patungan aja buat beli Aki baru. Dari pada nunggu di servis, kelamaan kita nanti.” Ucap Poppy pada semua teman-temannya.

Mereka pun setuju dengan saran dari Poppy dan segera mengeluarkan beberapa lembar uang untuk di belikan Aki baru.
“Ya wajar kalo mobilnya rewel, yang punya mobil aja orangnya jorok. Tuh liat! Dalemnya isinya sampah semua!” bisik salah satu teman Poppy.

Dua kejadian sudah mengawali perjalanan mereka, apakah mereka akan tetap lanjut?
Kebanyakan, orang-orang yang tidak peka dengan sebuah pertanda, mereka akan mengabaikan. Seperti halnya Poppy dan rombongannya, mereka tetap melanjutkan perjalanan ke Dieng dengan mengabaikan dua pertanda barusan.
Setelah memutuskan untuk beribadah sholat dhuhur, Poppy dan yang lainnya kemudian melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda. Tapi baru saja mereka melaju tak seberapa jauh, tiba-tiba hujan deras, kembali mengawali kesialan perjalanan mereka.
Sementara, Poppy, Dwi berserta teman yang mengendarai motor, mereka semua basah kuyup walaupun sudah memakai jas hujan sekalipun.

Sesampainya di perbatasan Temanggung-Wonosobo, mereka kembali berhenti sejenak, mengatur nafas dan memastikan kondisi teman yang lain.
Poppy pun sempat memberi tahu teman yang sedang nyetir mobil.

“Kalo ke arah Wonosobo lurus aja ikutin jalan besar, gak usah aneh-aneh lewat jalan tembusan atau apalah itu.” ucap Poppy kepada temannya yang menyopir mobil.
Namun apa yang sudah Poppy katakan, rupanya teman Poppy kurang percaya yang akhirnya ia memakai google maps. Tapi bukannya lebih cepat sampai, justru mereka kesasar masuk ke dalam pemukiman warga, yang di mana jalan itu jalan buntu.
Mereka pun akhirnya putar balik dan kembali ke tempat semula, di jembatan perbatasan.

Kondisi saat itu masih di guyur hujan deras, hingga Poppy dan teman lainnya yang bermotoran, sampai mengigil kedinginan.
Bukan tanpa sebab, karena kondisi di daerah itu sudah termasuk dalam dataran tinggi. Poppy memperkirakan kalau perjalanan yang mereka tempuh sudah hampir 2 jam, mereka harusnya sudah sampai. Namun hingga waktu menunjukkan pukul 3 sore, mereka tak kunjung sampai.
“Kok kayak masih jauh ya rasanya...” batin Poppy saat itu.

Sudah menjadi hal wajar dan lumrah kalau mereka merasa kesal karena kondisi yang lelah dan kedinginan. Dengan baju kotor dan basah sekalipun, semangat mereka tetap membara.
Tepat pukul 4 sore, akhirnya mereka sampai di tujuan. Di tempat wisata Dieng.

“Golek maem sik ya. Aku luwe...” (Cari makan dulu ya. Aku lapar...) ucap Poppy pada teman-teman yang lain.
Yang lain pun setuju dan memutuskan untuk mengganjal perut walaupun hanya dengan mie instan di warung terdekat. Setelah itu karena sudah terlampau sore, mereka buru-buru ke tempat yang akan mereka tuju. Namun sialnya, sesampainya di sana, rasa kecewa harus mereka dapati.
Pasalnya, jam operasional tempat wisata untuk pengunjung sudah tutup. Tanpa pikir panjang, Poppy yang saat itu masih hafal dengan tempat wisata yang ada di sana, menyarankan untuk pergi ke Kawah Sikidang. Yang lain pun mengiyakan.
Tepat pukul 5 sore mereka sampai di Kawah Sikidang. Gak banyak yang mereka lakukan di sana karena mengejar waktu. Mereka hanya mengabadikan moment kebersamaan dengan jeprat sana jepret sini menggunakan ponsel masing-masing.
Bersamaan dengan itu, kabut tebal mulai turun dan adzan magrib mulai berkumandang, memaksa Poppy dan rombongan untuk segera keluar area Kawah.
Yah, kalian juga pasti tahu kan, waktu itu wayah surup. Yaitu waktu pergantian siang dan malam, di mana, jin dan setan mulai menunjukkan eksistensinya. Tapi mereka lupa akan hal itu.

Saat itu juga mereka melanjutkan perjalanan balik pulang.
“Pop, gantian ya. Kamu yang ikut mobil, aku nebeng di motor.” Ucap salah satu teman Poppy, meminta Poppy untuk bergantian tempat.

Ibarat kata, pucuk dicinta ulam tiba. Poppy pun mengiyakan.
“Akhirnya bisa senderan.” Batin Poppy bahagia.

Mereka memilih rute yang berbeda dari sebelumnya. Via Bawang-Batang kemudian Semarang melalui Pantura. “Biar lebih cepet.” pikir Poppy.
“Sebenernya aku sudah ngerasa aneh dan serem, sih. Di dalam mobil tuhh ribut banget. Biasanya aku juga seribut mereka, tapi entah kenapa, rasanya gak mood banget buat ngobrol. Akhirnya aku yang duduk di kursi belakang ya cuman diem ajaa.” Kata Poppy sambil mengingat-ingat.
Selama perjalanan, teman-teman Poppy bernyanyi dan ketawa gak jelas. Sampai salah satu teman Poppy yang bernyanyi itu membuka jendela mobil dan teriak mengajak teman yang naik motor untuk ikut bernyanyi.

“Heyyy ayo nyanyi ben seru!!!!” teriaknya
Di samping itu, mereka melewati jalanan yang sepi dan tanpa penerangan kecuali dari kendaraan mereka. Dan parahnya, kabut tebal mulai turun dan menutup jarak pandang mereka.
Poppy kesal dan mulai memarahi teman yang ribut itu. Sampai Ardian yang saat itu sedang menyetir pun memarahi karena sudah merasakan kalau malam itu sudah tidak beres.
Tapi namanya juga orang ngeyel, orang yang ribut tadi tetap saja tidak mengindahkan peringatan dan melanjutkan teriaknya.

“Hahahah.... Wong kongene kok di banding-bandingke.....”
“Yah, seperti itulah teman-temenku...” kata Poppy sambil menghembuskan nafas.

Selama di perjalanan, Poppy benar-benar merasa badmood parah dan kesel banget.

“Hawanya tuh ... Hiiih!” desis Poppy agak kesal.
Hingga tanpa tedeng aling-aling, Ardian yang sedang menyetir pun tiba-tiba menghentikan kendaraannya. Membuat mereka semua yang ada di dalam mobil terkejut.

“Heh kui opo kae putih-putih!” (Heh itu apa putih-putih!) ucap Ardian sambil nunjuk.
Sontak, Poppy pun langsung melirik ke arah yang ditunjuk Ardian. Dan Poppy pun membenarkan, kalau ia juga melihat ada sosok putih terbang.

Tak lama kemudian, satu motor menutupi jalan.

“Mandek sek diluk. Iki rem’e blong.” (Berhenti dulu bentar. Ini remnya blong!) katanya.
Bertepatan dengan itu, Poppy ingat betul dengan lokasinya, kalau posisi mereka ada di daerah Bawang.

“Kalian yang tahu pasti ngerti daerah ini. Kalo di sini tuhh gelap gulita dan hanya ada hutan pinus yang lebat. Jalanannya pun turunan terus.”
Saat itu mereka berhenti untuk memperbaiki motor. Tak lama, setelah di rasa sudah beres dan aman, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Suasana benar-benar mencekam, firasat Poppy dan beberapa teman yang lain pun yakin, bakal ada kejadian lagi.
Sedangkan dua teman Poppy yang entah kesambet apa, mereka justru tidak bisa mengerti situasi dan terus bercanda.

“Padahal gak lucu!” desis Poppy lagi, kali ini lebih kesel.
Di perjalanan, mereka mengalami kejadian aneh lagi. Iya aneh lagi pokoknya. Tiba-tiba spion mobil berkali-kali membuka-tutup sendiri.

“Suaranya tu ceklak...ceklek, gituu.”
Dan salah satu teman Poppy yang duduk di depan pun seketika mengejutkan seisi mobil.

“Loh, iku sopo sik melu lungguh neng mburi?” (Loh itu siapa yang ikut duduk di belakang) ucapnya enteng banget.

“Ikut duduk di belakang?” batin Poppy.
Saat itu jelas-jelas Poppy tidak melihat apa yang di maksud sama Fio. Poppy yakin kalau yang duduk di belakang itu hanya Poppy dan satu temannya.

“Gak ada orang ketiga tuhh.” Kata Poppy lagi.
Mereka masih mencoba untuk positif thingking dan tidak takut. Padahal serem banget.

Sampai akhirnya mereka sampai di SPBU Bawang. Mereka berhenti dan mampir untuk sholat magrib sekalian istirahat. Poppy dan yang lainnya mencoba mengecek semua teman-temannya.
Berharap tidak ada yang tertinggal.

“Eh kok kurang 1 motor?” celetuk Poppy.

“Loh iya! Si Rista sama Dwi kemana?” sahut Fio
Mereka benar-benar tidak tahu kemana Rista dan Dwi berada. Seingat Poppy, mereka berdua selama perjalanan masih berada di belakang mobilnya, tapi setelah mereka berhenti di SPBU, nyatanya mereka terpisah.

Tanpa perintah, Poppy dan yang lainnya menghubungi ponsel Rista dan Dwi.
Bersyukurnya, Rista dan Dwi segera merespon dan mengirim lokasi tempat mereka tersesat.
Dan betapa terkejutnya Poppy dan yang lain, kalau lokasi atau posisi Rista dan Dwi ternyata sudah berada di daerah Limpung.
“Aneh banget deh ini! Jaraknya kan jauh banget. Mana mungkin juga bisa sampe sana. Bahkan belum ada 15 menit loh.” Poppy mulai panik.

"Yakin iki wes ora wajar, mesti ono opo-opo, adoh banget ndeng ga mungkin"
(yakin ini udah ga wajar, mesti ada apa-apa, jauh banget lho, ga mungkin). Celetuk Ardian yang juga ikut panik.

Ardian adalah salah satu teman Poppy yang orangnya lebih paham dengan hal mistis. Mereka kemudian memutuskan untuk mengikuti lokasi yang di kirim Rista dan Dwi.
Tapi aneh, mereka hanya berputar-putar dan tidak menemukan tempat yang mereka yakini adalah lokasi kedua temannya itu. Sementara, ciri-ciri lokasi yang di sebutkan Rista pun mereka juga tidak menemukan. Benar-benar aneh dan di luar nalar.
Di samping mereka yang kebingungan, beberapa teman Poppy yang di dalam mobil pun juga merasa aneh. Jika tempat yang mereka lalui melewati sebuah perkampungan yang gelap tanpa penerangan.

“Kek kampung mati, gituu.” Kata Fio.
Dan yang paling menyeramkan, ketika melintasi jembatan, mereka melihat di pinggir jembatan ada seseorang berbalut sarung sedang duduk bersebelahan dengan sesajen. Tapi anehnya, Poppy dan Ardian tidak melihat hal itu.
Tak lama kemudian, mereka akhirnya berhenti di kantor kepala desa. Di sana mereka memutuskan untuk mencari secara berpencar. 1 mobil dan 1 motor. Tapi nihil, justru mereka bertemu dengan seorang bapak-bapak di sebuah rumah tusuk sate yang jalannya buntu.
"Mas, barusan juga ada 2 anak naik motor berhenti disini, mereka tak tanya malah kayak orang bingung."

Setelah mendapat informasi dari bapak tersebut, Poppy menarik kesimpulan.

“Yap. Kita semua di sasarin!”
Akhirnya mereka putar balik ke tempat kumpul dan segera menghubungi Rista dan Dwi kembali. Namun setelah mencoba berkali-kali, panggilan hanya memanggil.
“Wes gak usah panik. Awak dewe nunggu kene wae terus ngirim lokasi neng WAne Rista mbek Dwi.” (Sudah gak usah panik dulu. Kita tunggu di sini ajaa terus kirim lokasi kita ke WAnya Rista dan Dwi) Ardian memberi saran sekaligus mencoba mencairkan suasana.
Dan anehnya, tak sampai 15 menit, Rista dan Dwi sampai di tempat mereka kumpul. Saat itu juga Rista langsung masuk mobil setelah memuntahkan cairan. Di dalam mobil, Rista menangis kejer, dia seakan ketakutan. Tampak seperti orang linglung.
Berkali-kali Rista bilang, kalau di belakangnya ada sosok besar. Yang artinya ada di posisi Poppy sedang duduk di jok belakang. Tanpa berlama-lama, mereka kemudian bergegas pulang sembari menenangkan Rista di dalam mobil.
Di sepanjang perjalanan, Rista tak henti-hentinya menangis. Dia masih sesekali menengok ke belakang. Sampai di SPBU sebelum masuk ke Alas Roban, mereka berhenti. masih mencoba untuk menenangkan Rista yang masih panik dan nangis.
Bukannya tenang, Rista justru semakin histeris. seolah dia di ganggu oleh sosok di belakangnya.

Poppy pun masih terus mencoba membacakan doa-doa yang dia hafal. Tapi setiap Poppy membisikan doa di telinganya, Rista berkali-kali nengok ke belakang sambil menangis.
Sampai pada lantunan doa yang keberapa kali, tubuh Poppy mendadak gemetar hebat ketika memeluk Rista. Seperti ada energi lain yang membuat tubuh Poppy demikian.

“Baca istighfar ajaa aku sampe susah, saking gemeternya.”
Poppy masih berusaha untuk tetap tenang sambil membacakan doa sebisanya. Dan karena Poppy merasa gak kuat, Poppy sebentar menjauh dari Rista.

“Aneh! Pas aku ngejauh dari Rista, tubuhku malah biasa ajaa. Gak gemeter lagi.”
Rista pun meronta dan teriak kalau mau keluar dari mobil. Tapi Poppy masih bisa mencegahnya. Karena sudah buntu, Poppy dan yang lain memutuskan untuk membawa Rista ke tempat orang pintar atau praktisi spiritual setelah mendapat kabar dari temannya yang ada di daerah Batang.
Poppy dan beberapa temannya memilih untuk menunggu di SPBU, sedangkan Ardian, Rista dan Fio, mereka yang ke tempat orang pintar tersebut. Gak lama, mereka akhirnya kembali. Poppy masih tetap di sebelah Rista untuk menenangkan dan membacakan doa untuk Rista.
Sampai pada keanehan yang berikutnya, setiap Rista di bisikan doa, dia selalu menghindar.

"Rista, cepet banyak ngucap astaghfirullah" kata si Fio.

Dan si Rista ini cuma ngangguk.
“Buruan diucapin 'astaghfirullah' gitu." Kata Fio lagi, kesal.

"ajdjdkskhdiek" Rista malah bicara gak jelas sambil senyum yang itu bukan Rista banget. Pikir Poppy.

Setelah di rasa cukup istirahatnya, mereka kemudian melanjutkan perjalanan menuju Semarang.
-Karena waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Dan ternyata perjalanan mereka masih tetap di persulit. Ah benar-benar sulit.

Salah satu ban motor milik temannya, bocor lagi.

“Podo bali sek wae, mesakke Rista. Aku tak golek tambal ban, mengko tak nyusul.”
(Pada pulang duluan aja kasihan Rista, aku cari tambal ban abis itu nyusul). Kata Ardian.

Frustasi dan sempat debat panjang. Tiba-tiba Rista teriak kencang yang membuat seisi dalam mobil terkejut dan diam.
“Raono ko kui, mangkat bareng, bali yo bareng!" (gaada kek gitu, berangkat bareng, pulang ya bareng) sahut si Rista sambil teriak.

“Oke! Aku pikir dia udah baikan, jadi kita nurut.” batin Poppy.
Setelah mengalami suasana mencekam dan banyak drama, mereka kemudian melanjutkan perjalanan. Poppy dan yang lainnya karena kelelahan, akhirnya tertidur kecuali teman yang menyopir. Di situ Rista mulai aneh, dia mulai manja ke Poppy.
Namun Poppy tak menggubris karena memang kelelahan. Tepat pukul 2 dini hari, mereka baru sampai di mess dan lanjut istirahat.

****
Keesokan harinya, di minggu pagi. Poppy mengira kalau semua sudah kembali normal. Ternyata dugaannya salah. Rista berubah seperti semalam.

“Dia itu orangnya nyablak dan ribut. Tapi sekarang dia kalem dan bahasanya halus.-
-Bahkan dia yang biasanya manggil aku cuk malah nyebut nama panggilanku dengan lengkap dan suaranya begitu lembut banget dan itu buka dia banget! Terus tiba-tiba dia bisikin aku gini.”
"Poppy. Orangnya masuk kamar depan, tidur sama mba yul (temen sekantor mereka yang ada di kamar depan) hihihi" kata Rista sambil ketawa.

“Dia cekikian seneng. Anjir panik banget tapi aku tahan. Dan malamnya kita introgasi dia.”
“Ris, kamu liat orangnya sehari berapa kali?” tanya Poppy.

“Tiga kali. Di kamar Mbak Yul, di atas (balkon) sama tadi ngikutin cari makan.” jawab Rista dengan entengnya.
Setelah itu, Poppy dan Fio saling chat dan lirik-lirikan. Kebetulan mereka sama-sama tidur di ranjang atas. Jadi sekamar mereka berempat dengan 2 ranjang tingkat. Sementara para lelaki pada ikut ngumpul untuk memecahkan masalah Rista.
Waktu itu, Rista makin aneh, manja dan usil. Poppy pun tak luput dari keusilannya.
Mereka menjaga Rista hingga subuh menjelang dan selama itu pula banyak sekali gangguan.
Mess tempat mereka tinggali, termasuk tempat angker dan mereka juga sudah pernah di ganggu oleh penunggu di sana. Di tambah dengan aura dari Rista yang semakin mengundang ‘mereka’ yang lain, jadi makin ribut.
Mereka duduk melingkar di depan pintu sambil mengingat-ingat kejadian dan kronologi kemarin malam. Tepatnya sebelum kejadian Rista dan Dwi terpisah.

Sekarang kita balik sedikit ke alur di mana Rista dan Dwi tersesat.
Malam itu setelah di guyur hujan, Rista dan Dwi yang sedang berboncengan, masih mengikuti kendaraan temannya dari belakang. Kebetulan posisi mereka ada di paling belakang. Sementara motor yang lain sudah gak terlihat lagi. Mereka pikir, mungkin yang lain ada di belakangnya.
Tapi setelah beberapa puluh meter mereka melaju, tak ada satu pun kendaraan yang menyalip dari belakang.

Rista dan Dwi mulai cemas. Walaupun mereka bisa mengandalkan google maps, tapi tak bisa di pungkiri, kalau mereka berdua tidak bisa membaca maps.
Sampai suatu ketika, masih dalam perjalanan mengekor mobil di depannya, tiba-tiba Rista mendengar suara orang teriak. Sontak membuat Rista menoleh dan mencari sumber suara. Tapi sekali pun ia tak mendapati ada seseorang di sudut mana pun.
Untuk kedua kalinya, Rista mendengar suara teriakan, dan kali ini sumbernya tepat di atas kepalanya. Reflek Rista menoleh ke atas. Dan apa yang terjadi.... dengan jelas Rista melihat sosok hitam besar dengan mata merah sedang melayang di atas kepalanya.
Rista teriak kencang karena mendadak telinganya kesakitan setelah melihat penampakan. Bahkan Dwi pun yang sedang menyetir motor, berkali-kali menanyakan kepada Rista apa yang terjadi, tapi Rista justru semakin teriak histeris.
Sampai Dwi menghentikan motornya, mencoba untuk menenangkan Rista. Tanpa sadar, mereka kehilangan kendaraan yang ada di depannya tadi. Mereka panik dan cemas. Akhirnya mereka mencoba untuk menunggu sebentar. Namun setelah beberapa saat mereka menunggu,-
tak satu pun kendaraan yang melintas, membuat mereka berdua tambah kalut. Hingga tak lama, pesan WA masuk. Isi dari pesan itu menanyakan posisi Rista dan Dwi. Dan mereka segera mengirim lokasinya.
Detik, menit, jam berlalu. Tak ada satu temannya yang menyusul. Mereka kemudian memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Sampai mereka memasuki sebuah pemukiman, mereka berhenti tepat di rumah paling ujung.
Di sana, Rista melihat ada seorang bapak-bapak. Rista pun berinisiatif untuk menanyakan lokasi yang mereka datangi. Namun baru saja ia turun dari motor dan hendak bertanya. Satu sapuan angin tetiba saja menerpa wajahnya.
Hal itu membuat Rista limbung dan hampir terjatuh kalau saja Dwi tak cepat merengkuhnya.

“Arep nandi koe Ris? Kok malah mlaku dewe ko wong linglung?” (Mau kemana kamu Ris? Kok malah jalan sendiri kayak orang linglung) ucap Dwi seketika menyadarkan Rista.
Keterkejutan tak sampai di situ saja, Rista yang saat itu baru tersadar, tak menyadari bahwa apa yang ia lihat beberapa detik yang lalu, lenyap. Tak ada siapa pun kecuali mereka berdua. Hanya ada pemukiman warga yang tampak sepi tanpa penerangan, seperti kampung mati.
Nyalinya mulai menciut, dan buru-buru segera meninggalkan tempat itu. Hingga tak seberapa lama, ketika mereka berhasil keluar dan mendapati jalan besar, begitu terkejutnya mereka berdua setelah tahu kalau posisi mereka ada di daerah Limpung, yang artinya,-
jaraknya lumayan jauh dari posisi Poppy berada.

Sempat terkendala sinyal, Rista dan Dwi tidak dapat menghubungi yang lainnya. Namun tak lama, beberapa pesan WA masuk berisi lokasi teman-temannya berada.
Tanpa menunggu lama, Rista dan Dwi segera meluncur ke tempat yang dituju.
Balik lagi ke sini.

“Kita kemarin tu gak liat kalo kalian belok ke SPBU. Jadi aku sama Dwi lurus ajaa ngikutin mobil yang di depan. Ya aku kira itu kalian. Dan gak tahu kenapa, aku tu denger kayak ada orang teriak,-
- terus aku noleh ke atas, tbtb telingaku sakit banget dan aku nangis di jalan.” Rista mulai bercerita.

“Nah iya, Pop. Aku jg gak liat kalo kalian belok ke SPBU. Dan aku juga kaget, kok tbtb si Rista ini nangis. Ya aku terus berhenti dulu di situ.” Sambung Dwi juga membenarkan.
Hingga subuh, mereka pun belum juga menemukan titik terang. Akhirnya para lelaki pulang karena harus kerja.

Tepat hari itu, Poppy, Fio, Dwi dan Ardian pergi ke Batang dengan niat untuk mencari kejanggalan yang membuat Rista dan Dwi kesasar.
Tapi anehnya, semua riwayat sherlok di WA ketika mereka klik, tidak muncul di goggle maps. Dan untungnya Ardian masih sedikit hafal jalan, jadi mereka tetap meluncur.

Ketika mereka mengikuti jalan, atau reka adegan.
Mereka tampak terkejut karena lokasinya benar-benar berbeda. Terutama Dwi yang saat itu juga ikut.
"Anjir bedo cok. Wingi ki lho, aku lewat dalan kene alus buanget koyo dalan anyar, sopo sing ga napsu ngebut jal? Terus iki garis jalan e warnane kuning. Sumpah bedo dalan e raono gronjolan kongene."
(Anjir beda cok, kemaren aku lewat jalan sini alus banget kek jalan baru, siapa yang ga napsu ngebut coba? terus ini garis jalannya kuning. Sumpah beda jalannya gak ada lubangan seperti ini). Kata si Dwi yang begitu panik.
"Aneh koe Wi, genah dalan e emang kongene, ngarang koe" (Aneh kamu Wi, kan emang jalannya kekgini, ngarang aja kamu) jawab Poppy gak sependapat.

Sesampainya mereka di SPBU, tempat mereka menunggu yang lain. Dwi kembali terkejut dengan apa yang ia lihat berbeda dengan semalam.
"Pas iku, aku mbe Rista ngenteni neng tempat keluar SPBU, sandinge alf*mart terus gaono kampung kongene, cuma ono masjid dan peteng banget bedo mbe iki. Aku ngenteni tapi kok sing lewat mobil abang terus raono kendaraan liyane."
(waktu itu aku sama Rista nunggu di tempat keluar SPBU, sebelahnya alf*mart terus gada kampung kekgini, cuma ada masjid dan gelap banget beda sama ini. Aku nungguin tapi kok yang lewat mobil merah semua dan gada kendaraan lainnya). Dwi masih panik.
Karena waktu sudah hampir magrib, mereka langsung menuju ke rumah teman kantor yang kebetulan sedang ijin ada keperluan. Rumahnya pelosok dan mereka hanya melewati sawah dan hutan.
Sesampainya di sana, baru saja kaki menginjakkan tanah pekarangan, tiba-tiba, Salah satu teman Poppy yang saat itu bersama Rista di Mess, menghubungi Poppy.

“Pop, cepetan balik. Iki Rista kumat meneh!” (Pop cepetan pulang. Ini Rista kumat lagi)
sori semalam ngantuk bett
Tanpa perintah lagi, mereka buru-buru berpamitan dan segera menyusul Rista di Mess. Dan ternyata, perjalanan balik mereka kurang mulus. Mereka terlalu baik untuk tidak di ganggu oleh penunggu jalan.
Keempatnya jelas-jelas melihat ada penampakan aneh. Ada seorang sedang menaiki kendaraan bermotor keluaran lawas, jika di perhatikan lagi, di tahun sekarang sudah gak ada dan katanya, memang sosok itu sering menampakkan diri.
Mereka pasrah dan harap-harap cemas. Harapan mereka semoga selamat sampai tujuan.
Setelah menempuh perjalanan tak seberapa lama, sampailah mereka di jalan raya yang ternyata itu adalah jalur truk alas roban.
Sesampainya di Mess, mereka memutuskan untuk mengumpulkan semua rombongan yang kemarin ikut ke dieng. Tujuannya untuk membahas jalan keluarnya. Dan mereka sepakat untuk bermalam di Mess sementara. Karena kebetulan besoknya tanggal merah dan mereka tidur di ruang tamu lesehan.
Rista masih sama, dia bukan Rista. Suasana mes benar-benar di rasa tidak enak di tambah penghuni Mess makin eksis. Setelahnya, mereka sepakat untuk membawa Rista pulang ke rumanya.
“Waktu itu tanggal satu, hari ulang tahunku yang jadi hari terburuk karena capek batin, kurang tidur dan ngerasa tertekan sama gangguan ini.” Kata Poppy.
Dengan banyak pertimbangan dan diskusi, mereka semua sepakat untuk membawa Rista pulang ke rumah. Dengan harapan, mungkin orang tuanya bisa membantu dan tahu akar masalah ini.
Mereka berenam. Poppy, Ardian, Fio, Dwi, Rista dan Kusuma, pergi ke rumah Rista tengah malam.

Di mobil, Rista menangis dan marah karena dia gak mau di ajak pulang. Rista yakin, kalau dia itu sehat dan marah karena dianggap aneh. Dan akhirnya Poppy menjelaskan perlahan.
"Ris, kita ga mungkin kekgini kalo tingkahmu normal, tapi kamu beda. Di postingan IGmu, kamu pun yang kita liat auramu beda, senyumnya beda, dan bahasamu juga bukan kamu. Tapi kamu ga sadar kan?
Kamu keliatan benci banget sama Ardian dan manja banget ke aku, itu bukan kamu banget Ris." Kata Poppy sedikit menjelaskan.

"Kalian tu jahat, Rista tu sehat. Kenapa harus dipulangin! Besok kan kerja." Rista ngomong sambil merengek.
"kita ga jahat, justru sayang sama Rista. Makanya kita bantu kamu gini ya karena cuma ini pilihan terakhir kita. Jujur aja kita udah gakuat ngelindungin kamu, jadi kita balikin ke orangtua yang barangkali bisa bantu Rista." Kata si Ardian ikut jelasin.
Sesampainya di rumah Rista, mereka langsung menceritakan semuanya. Dan memang, orang tua Rista juga sudah mempunyai firasat soal anaknya. Mereka semua meminta maaf karena liburannya malah berakhir seperti ini. Dan gak lama, mereka pamit pulang.
Ketika mereka hendak meninggalkan rumah, Rista langsung menangis dan marah ke Poppy dan yang lain karena meninggalkannya di rumah. Namun selang 2 hari, kabar baik menantinya. Poppy, Ardian dan yang lainnya bersyukur kalau Rista sudah balik normal.
“Sampai sekarang, kalau kita bahas soal Rista, dia tu kayak gak percaya dan nganggep kalo kita bohongin dia. Sampe Rista malu sendiri sama kelakuannya...wkwkwk.” kata Poppy.
“Itu bakal jadi kenangan yang paling gak terlupakan, sih. Memang, kejadiannya serem dan rumit. Tapi dari kejadian itu, kita satu team jadi kompak dan deket kek keluarga. Semoga kejadian kek gini gak akan terulang lagi sama siapa pun.
Aku juga berharap kalian hati-hati kalo jalan-jalan atau liburan ke alam terbuka. Terutama kalo menjelang magrib. Mending berhenti sejenak. sholat dulu baru jalan. Jangan kayak kita ini.”
“Mungkin kita di ganggu itu karena emang turun dari Dieng di waktu yang salah.” Sambung Poppy.

“Yah sekian dulu pengalamanku tahun lalu. Terimakasih yang sudah mau baca, semoga terhibur dan bisa di ambil pelajarannya.”

***
-SELESAI-

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with kalong

kalong Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @cerita_setann

Jan 25
THREAD HOROR

-MELANGGAR PANTANGAN DI WAKTU MAGHRIB-

“Nduk, masuk udah mau magrib. Gak baik buat kandunganmu.”

“Halah Buk. Jaman modern gini kok masih percaya begituan. Sudahlah Buk, Rahma pusing tiap hari denger kayak gitu!”

@bacahorror_id @mwv_mystic #bacahorror @IDN_Horor
Percaya gak percaya, tapi ini benar terjadi. Berawal dari ketidakpercayaannya, wanita 35 tahunan ini kehilangan anak dalam kandungannya setelah melanggar pantangan dan tradisi.
Memang, dalam tradisi di keluarganya, siapa pun itu, entah Ibu, adik perempuan atau menantu yang sedang hamil tidak diperbolehkan untuk keluar rumah ketika menjelang maghrib hingga isya.
Read 40 tweets
Jan 24
thread horor

-KANTOR BEKAS NINU NINU-

"Dulu aku belinya sudah berbentuk ruko modern. Karena dulunya adalah bekas tempat ninu ninu dan sudah bangkrut, akhirnya saya beli dengan harga murah. Eh ternyata dapet BONUS."

@bacahorror_id @IDN_Horor #bacahorror @gudangmistery
Halo, aku mau cerita serem yang aku alami di kantor. Kebetulan aku adalah pemiliknya. Perkenalkan dulu, aku Rima. Dan ini adalah cerita serem di kantor cabang yang ada di daerah jogja.
Maaf ya gak bisa sebut nama dan lokasi, takut nanti kalo aku lagi nyari karyawan pada gak mau lamar ke sini. hehe...
Read 36 tweets
Jan 19
Thread horror

-JASADNYA DI COR, NYAWANYA JADI TUMBAL-

Kalo denger kata ‘corcoran’, ada yg viral bberapa waktu lalu. Satu peristiwa yg pernah aku alami. Peristiwa yg gak akan bisa aku lupakan. Peristiwa yg mungkin kalian atau pemerintah belum tahu.

@bacahorror_id @IDN_Horor
Disclaimer dulu ya. Cerita ini sudah mendapatkan ijin dari pihak yg bersangkutan. Walaupun sebenarnya rada ngeri juga, karena yg akan saya bagikan ini sebenarnya rahasia dan hanya beberapa orang yg tahu. Tp gapaplah, udah lama juga kejadiannya.

Akan saya mulai nanti malam!!
Kebetulan perusahaan tempat di mana aku kerja magang ini sedang ada semacam projek besar. Jadi dalam beberapa hari dalam seminggu ini aku dan beberapa rekan kerjaku suka pulang malam terus. Oiya, kenalin aku Dini. (samaran)
Read 31 tweets
Jan 15
THREAD HOROR
PENUMPANG TAK KASAT MATA

- NAIK PESAWAT BEKAS KECELAKAAN-

"kepala bayinya itu sudah gak ada lagi! Gak cuma itu aja yg mengerikan, bahkan kepala perempuan yang menggendongnya itu pun sudah hampir terbelah dua."

@bacahorror_id @gudangmistery @IDN_Horor @ceritaht
Hey...hey balik lagi nih di pengalaman horor mantan pramugari. Ini lebih serem sih!!!

Like dan RT dulu deh biar rame.

(gambar ilustrasi wanita dan bayi dari harianmerapi)
Cerita ini terjadi beberapa tahun sebelum aku terbang bersama si penari.

yang belum baca bisa cek di sini.
Read 51 tweets
Jan 14
THREAD HOROR

-ARWAH ISTRIKU JADI MAKMUM SAAT AKU SHOLAT-

@bacahorror_id @gudangmistery @IDN_Horor @ceritaht Image
Sebelum masuk ke cerita, saya mau tanya dulu ke kalian. Pernah gak pas kalian sholat, kalian ngerasa ada orang lain yang ikut sholat atau jadi makmum? Tapi pas selesai sholat, pas noleh ke belakang ternyata gak ada orang? Hahaha....
Jadi cerita ini disadur dari Majalah Misteri. Sebuah pengalaman seorang suami yang setiap malam di datangi arwah istrinya. Sebut saja namanya Deni (samaran).

***
Read 49 tweets
Jan 12
-THREAD HOROR-

"KASIH IBU, KEPADA IBLIS... "
"TAK TERHINGGA, ASALKAN ADA NYAWA... "
"IBU MEMBERI, NYAWAKU TERGADAIKAN... "
"BAGAI SANG IBLIS MENYINARI KEGELAPAN... "

@bacahorror_id
@gudangmistery
@IDN_Horor #AnakTitipanSetan #Pesugihan #Kasihibu @Telkomsel @Maxstream_TV
Kalau bicara tentang pesugihan, pasti banyak macamnya. Dan kali ini ada sedikit cerita tentang legenda pesugihan Jaran Penoleh.
Di balik kesuksesan sebuah toko Batik di Surakarta, ternyata mempunyai cerita gelap di dalamnya. Si pemilik toko melakukan pesugihan Jaran Penoleh untuk mendapatkan kekayaan yang melimpah.
Read 13 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(