ENSUN BURUNG Profile picture
Feb 17, 2023 135 tweets 18 min read Read on X
NICAK DAHA 2
(ROBET VS ANTANG SONGA)
Melawan Kejamnya Dukun Santet Ilmu Hitam

"Kau tau? Dunia ilmu hitam persantetan itu bagaikan jurang, sekali kau masuk ke dalamnya, maka kau tidak akan bisa keluar.

@IDN_Horor @bacahorror_id @ceritaht
#ceritahorror #santet

(Ilustrasi) Image
Cerita ini merupakan lanjutan dari cerita Nicak Daha, yang dimana disana memperkenalkan dan mengisahkan tentang Robet yang sudah berhenti menjadi dukun santet, namun rupanya niat baiknya itu malah membawanya masuk kedalam bahaya,
Dan terlibat perseteruan dengan seorang dukun santet yang merupakan musuh Liyau ayahnya dulu. Mampukah Robet melawan dukun santet yang bergelar Antang Songa itu??
Pagi itu, Robet sedang mengasah parangnya yang akan ia bawa pergi ke hutan, ia bahkan beberapa kali mencoba ketajaman parangnya itu pada sebuah kayu yang ada didekatnya. Hingga tanpa ia sadari, seseorang terlihat berjalan ke arahnya.
"Tepat sekali waktunya. Andai terlambat sedikit saja, aku terpaksa harus menunggu malam hari untuk menemuimu bet."
Robet menoleh dan melihat seorang lelaki bertubuh tinggi besar, dengan wajah sangar seperti preman berdiri menatap Robet sambil tersenyum, di pinggang lelaki itu terdapat sebuah parang yang menggantung.
Dia adalah Lali, anak dari Ama Seta (ama/paman), Ama Seta adalah orang terpandang di desa sebelah, beliau memiliki berhektar2 kebun karet yang disadap oleh warga desa. Dan beliau juga memiliki rumah bedakan yang disewakan untuk para karyawan PT di daerah sana.
Selain itu Ama Seta juga mempunyai beberapa mesin motor yang digunakan sebagai alat transportasi umum yang tarif per orangnya dikenakan sebesar 25-50 ribu rupiah.
"Memangnya ada apa?" Tanya Robet seraya mengelus2 mata parangnya yang tampak mengkilat

"Hanya ingin mengajakmu berburu, sekalian mencari anggrek." Jawab Lali sembari mengeluarkan parang dari kumpangnya
Tanpa aba2, Lali langsung menyerang Robet. Namun dengan reflek Robet menangkis serangan parang itu dengan menggunakan parang yang baru diasahnya tadi. Suara decitan kedua parang yang beradu tersebut membuat anjing milik Robet menyalak kearah kedua lelaki itu.
Robet tersenyum lalu memperlihatkan sebagian kecil rambut milik Lali yang terpotong karena parangnya.

"Lali.. Lali.. Kalau kau berkelahi dengan orang lain, kurasa kepalamu akan terlepas dari badan.." ujar Robet
Lali tak menanggapi perkataan Robet, ia langsung memasukkan kembali parangnya kedalam kumpang.

"Ayo bet kita berangkat."

"Memangnya mau buat apa anggrek li?"

"Ya untuk kujual, masa ku jadikan sayur."
"Kemana kau jual? Apa ayahmu sekarang juga menjalani usaha jual beli tanaman hias?"

"Bukan ayahku bet. Tapi ada pemborongnya. Jadi kita cari dulu bermacam2 anggreknya kemudian kita jual ke pemborong. Paham?"
"Berapa?"

"Entahlah, tapi dari cerita pencari anggrek yang kudengar, harganya lumayan juga."

"Sebenarnya hari ini aku mau mencari kayu dan madu ke hutan."
"Ayolah bet, kalau berangkat bersamamu aku yakin akan dapat banyak anggrek. Hasilnya nanti kita bagi dua. Bagaimana?"
"Bagaimana ya li, masalahnya aku tidak tertarik dengan bunga2an. Rasanya lebih baik aku mencari madu saja. Lagipula aku tidak ada tanggungan hidup, hanya ada aku dan beberapa peliharaanku saja. Jadi uang madu pun sudah bisa membuat perut kami kenyang." Ujar Robet tersenyum
"Ah, masa kau tidak mau mencari lebihnya bet. Kalau ada simpanan uang kan jauh lebih enak."

"Bagiku kalau ada lebihnya ya syukur, kalau tidak, juga tidak apa2. Kalau untuk simpanan aku juga punya. Kemarin uang hasil penjualan gaharu ku saja masih utuh." Jawab Robet
Lali menarik nafas panjang, padahal ia sudah jauh2 datang menemui Robet hanya untuk mengajaknya berburu anggrek, tapi orang yang diajak malah tidak mau ikut.
"Memangnya kau tak ada niatan beristri kah bet? Dari dulu hidup bersama hewan saja. Apa tidak sunyi hidupmu itu?"

Robet tertawa kecil mendengar pertanyaan Lali,
"Kau kesal padaku kan, makanya kau bertanya seperti itu. Padahal kau sendiri sudah tahu jawabannya."

"Ah sudahlah. Aku pergi dulu." Ujar Lali seraya berbalik
Robet hanya geleng2 kepala melihat kepergian temannya tersebut.

Lalu tak lama kemudian, ia pun berangkat bersama anjingnya menuju ke hutan.
Setelah sekian lama berjalan menyusuri semak2 berduri dan pepohonan tinggi, Robet tiba di salah satu pohon paling besar yang bernama pungsi. Di atas sana ia melihat ada sarang lebah hutan yang menggantung.
Tanpa basa basi, Robet langsung mempersiapkan diri untuk memanjat naik ke pohon pungsi yang sangat besar tersebut. Ia juga menggigit selembar daun dan lalu kemudian mulai memanjat pohon besar nan tinggi itu tanpa memakai baju.
(Pohon pungsi adalah salah satu pohon raksasa yang sangat besar dan tinggi yang hidup di hutan kalimantan. Karena pohonnya yang berukuran besar dan tinggi, membuat kebanyakan pohon pungsi dimanfaatkan oleh lebah madu untuk membuat sarang agar aman dan terhindar dari manusia
Maupun hewan2 lain yang juga menyukai madu.)

Beberapa kali ia berhenti untuk istirahat sejenak. Tatapannya semakin bersemangat ketika sudah dekat dengan sarang lebah tersebut. Yang ternyata sangat besar dan tentu madunya juga banyak.
Saat memanen madu tersebut, tiba2 saja Robet merasa pusing dan telinganya berdengung. Ia berusaha keras untuk tetap bertahan pada pegangannya, meski rasa sakit di telinganya semakin terasa.
"Aaakhhh…" jerit Robet tanpa sadar ia melepaskan satu pegangan tangannya untuk menutupi telinga yang kini tiba2 saja sudah mengeluarkan darah
Akibat suara yang ia keluarkan tersebut, alhasil daun yang tadi ia gigit jatuh, dan seakan baru menyadari kedatangan Robet, lebah2 itu pun lantas mulai berterbangan dan menyerangnya. Robet terkena banyak sekali gigitan yang membuat Robet langsung turun dari pohon.
"Sial !!" umpat Robet begitu sampai di bawah, ia berlari menghindari lebah yang terus mengejarnya

Byuuurrr… Robet terjun ke dalam danau kecil yang di permukaan airnya terdapat banyak daun teratai.
Setelah yakin lebah2 yang mengejarnya tadi sudah pergi, Robet kemudian keluar dari dalam air.

"Benar2 sial!" umpat Robet seraya membaringkan tubuhnya di pinggir danau tersebut
Siapa tau mungkin ada ponakan2 yang berminat/tertarik.
om ada menyediakan obat2an herbal untuk sakit pinggang, prostat, kanker, tumor, stroke, asam lambung dll. Sampai minyak2 kalimantan nya, mulai dari penglaris, pemikat, pelancar berurusan ImageImageImage
Pembuka aura, seribu tawar, penjaga diri/rumah dan masih banyak lagi.

Kalau berminat bisa langsung DM atau WA - 0856 5403 7262

Atau ada yang mau curhat/konsultasi berbayar, silahkan hubungi saja om rasth di nomor yang di atas. Privasi di jamin aman.🙏, Terima Kasih🙏) Image
Kulitnya yang putih tampak mulai memerah dan bengkak akibat gigitan lebah. Cukup lama Robet berbaring di rerumputan hingga ia disadarkan oleh kehadiran seekor ular sawa besar yang melintas di atas kakinya.
Robet diam saja dan tak berusaha mengusir ular yang tampaknya betah berada di atas kakinya itu.

Robet menyipitkan matanya menatap mata si ular yang warna matanya tampak berbeda dari ular kebanyakan.
Lalu beberapa saat kemudian, Robet tersenyum sinis.
"Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau terus menggangguku? Aku tau kau juga yang berulah ketika aku berada di atas pohon pungsi itu tadi."
Ular itu menatapnya dengan kepala mendongak seolah menantang.
Ekor ular itu menumbuk tubuh Robet hingga ia terjatuh, dan dengan cepat si ular langsung membelitnya tanpa ampun. Namun bukan Robet namanya, kalau dia tidak bisa mengatasi hal semacam itu.
Pengalamannya yang dibesarkan oleh ayah seorang dukun dan dididik dengan keras sedari kecil membuat Robet akhirnya berhasil mengalahkan ular sawa tersebut.
Namun ketika si ular sudah mati, matanya berubah menjadi seperti mata ular pada umumnya.

"Cuuuiiihhh.. Sialan!" umpat Robet meludah pada ular yang telah mati itu
Ia berjalan pulang dengan tertatih2, membawa serta daging ular yang akan dijadikan lauk makan malamnya.
_______

Selesai makan dengan lauk daging ular sawa itu, Robet duduk merenung di pelataran, tubuhnya terasa pegal2 juga nyeri akibat lilitan ular dan gigitan lebah yang didapatnya hari itu.

"Siapa dia? Kenapa mencari masalah denganku??" gumam Robet
Tiba2 dari arah jalan setapak yang menuju ke rumahnya terlihat seperti ada cahaya merah yang berjalan, Robet menatap benda yang terus mendekat ke rumahnya itu.
Mulutnya mulai berkomat kamit, ia masuk kedalam rumah untuk mengambil mandaunya, dan kembali keluar untuk menghadapi benda bercahaya tersebut.
Rupanya dalam penglihatan Robet, benda itu merupakan mata dari mahluk yang bertubuh tinggi besar bermata satu dengan mulut berbentuk vertikal yang merupakan jelmaan ontu pujhut. Robet mundur beberapa langkah ke belakang, namun sepertinya ontu pujhut itu tidak berniat
Menyerang, hanya memberi pesan/undangan padanya.

Setelah ontu pujhut tersebut menghilang, Robet menarik nafas panjang, belum pernah ia melihat ada sosok ontu pujhut peliharaan seperti tadi. Karena setau Robet, ontu pujhut merupakan mahluk halus yang sangat kuat dan tidak
Jarang menyerang manusia.

Dan kalau sampai ontu pujhut itu tunduk dengan seseorang, dapat dipastikan ketinggian ilmu orang itu tentunya di atas rata2 dukun pada umumnya. Bahkan lebih kuat bila dibandingkan dengan liyau ayahnya dulu.
Dan Robet baru saja menerima undangan dari orang tersebut, undangan untuk beradu ilmu.

Buat ponakan2 yang mau baca lebih dulu, silahkan berkunjung ke Karyakarsanya om rasth ya. Mohon dukungannya🙏🙏, Terima kasih🙏Ini linknya - karyakarsa.com/rasth140217/ni…
"Pantas saja aku tidak mengetahui siapa orang itu, rupanya dia jauh di atasku. Tapi apa maksudnya mengundangku seperti itu?" ujar Robet bingung

______

Pagi harinya Robet terbangun karena mendengar suara seseorang di luar rumah yang terus memanggil2 namanya.
"Bet.. Permisi bet.."

"Bet.. Apa kau masih tidur bet???"

"Bangun bet, ini mendesak sekali bet..!"

Robet bangun dengan raut wajah kesal. Ia juga membuka pintu rumah cukup kasar. Membuat kaget orang2 yang memanggilnya itu.

"Ada apa?!"
"Maaf membangunkan mu sepagi ini bet, tapi sekarang keadaan benar2 gawat."

Robet mengernyitkan alisnya,

"Berbicaralah yang jelas, gawat bagaimana maksudmu?"

"Kepala desa kita kena santet bet.."

"San santet??"
"Iya. Tadi pagi dia tumbang saat akan berangkat bertemu bupati."

Robet bergegas masuk kembali kedalam rumahnya, dan tidak berapa lama ia keluar dengan membawa tas kecilnya.

Sesampainya di rumah kades itu, Robet melihat banyak sekali mahluk2 halus yang berbaur dengan manusia
Berada dihalaman rumah.

Beberapa mahluk halus itu membawa daging busuk di tangannya.
Saat masuk kedalam rumah, Robet memagar rumah itu untuk sementara agar mahluk2 halus yang berada di luar tidak bisa masuk kedalam.
"Aduuuuhhhh… perutku sakit, kakiku sakit. Kepalaku serasa mau pecah.." ujar kades mengerang lirih

Disana juga ada seorang mantir desa (bawahan damang/kepala adat),

"Pas sekali kau datang, bagaimana kades kita ini bet?? Kurasa ada yang janggal dari sakitnya."
Untuk beberapa saat Robet terdiam, ia menatap pak kades dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Perlahan2 Robet duduk dan mulai meraba2 bagian yang sakit pada pak kades.
Matanya terpejam saat tangannya mulai menyentuh bagian perut pak kades, disitu ia merasakan ada sesuatu yang bergerak dari dalam perut pak kades, gerakan lambat namun terasa panas.
Robet memutar2 tangannya, seolah sedang berusaha menangkap sesuatu, tidak berapa lama gerakan tangan Robet berhenti tepat di atas pusar pak kades. Perlahan2 tangannya mulai menggenggam, seolah sedang menarik sesuatu.
Seiring dengan tangan Robet yang ditarik dari atas pusar pak kades, lelaki itu mulai berhenti mengerang.

Pelan namun pasti, Robet membuka kepalan tangannya dan terlihatlah benda yang mirip dengan rambut, namun jauh lebih tebal dan kasar sedang bergerak2 di atas tangannya,
Membuat orang2 yang berada diruangan itu membelalak kaget.

Robet kemudian membakar benda itu setelah sebelumnya ia bacakan sesuatu.
Benda aneh itu menjadi abu seketika.

"Malam ini aku akan kemari lagi, pak kades belum sepenuhnya sembuh." ujar Robet sebelum berpamitan pulang
Langkah Robet tergesa, dan begitu sampai di rumahnya, ia langsung mencari2 sesuatu di setiap tempat penyimpanan yang ada di rumahnya.

Tapi walaupun sudah cukup lama mencari, benda tersebut tampaknya tak kunjung ia temukan.
"Sialan!!" umpat Robet gusar

Celana macan yang sering dia gunakan untuk masuk ke alam jin, kini menghilang entah kemana.

Robet terdiam untuk beberapa saat, mengingat kembali kejadian semalam.
"Jangan2.. Dia orang yang mencurinya?"

"Bangsatt, aku bahkan tidak bisa melihat wajahnya!!"
Wajah Robet memerah, ia benar2 di buat emosi oleh orang yang terus menerus mengganggunya itu. Orang yang sama sekali tidak ia ketahui siapa dan ada tujuan apa sehingga terus mengganggu dirinya.

_________
Akhirnya, malam itu, Robet pergi ke rumah pak kades dengan perlengkapan yang biasa digunakan untuk ritual pengobatan.

Pak kades masih terbaring di atas tempat tidur. Wajahnya pun sudah mulai pucat.
"Tolong aku bet." ucap beliau lirih

Tanpa banyak bicara, Robet memulai ritual pengobatannya.
Namun sepertinya lawan Robet malam itu cukup kuat, sehingga membuatnya kewalahan.
Beberapa kali Robet berhenti ditengah2 ritual hanya untuk meredakan sakit di dadanya yang kian terasa nyeri.

Uhuukk.. Uhuuukkk.. (Robet terbatuk)

Plakk plaakk.. (Ia mulai memukul2 dadanya yang semakin sakit dan sesak)
Meski begitu Robet masih berusaha untuk menyelesaikan semuanya malam itu, hingga tiba2 seorang anak kecil masuk kedalam ruangan dan membuat sedikit kegaduhan.
Suara tangisan anak kecil tersebut mengacaukan fokus Robet, hingga tiba2 tubuh Robet seperti terdorong ke belakang, hingga membuatnya muntah darah.
Robet seketika menjadi lemas. Ritual malam itu benar2 gagal ditengah jalan.
Meski dipaksa, Robet tak bisa meneruskan pengobatan tersebut. Bahkan ia pulang pun harus di antar oleh beberapa pemuda desa.

_______
Akibat ritual yang gagal tersebut, Robet menjadi sakit2an.

Malam itu ketika ia tidur, Robet bermimpi didatangi seorang laki2 tua seumuran ayahnya. Lelaki itu memperkenalkan diri dengan nama Barjian.
Ia menyuruh Robet untuk menemuinya di kaki sebuah gunung yang letaknya sangat jauh dari desa tempat Robet tinggal.

Robet terbangun, ia menganggap mimpi itu adalah panggilan khusus untuknya. Dan panggilan itu harus dipenuhi.
keesokan harinya, Robet mempersiapkan barang2 yang akan ia bawa. Dan saat akan berangkat, tiba2 ia melihat seseorang dari arah jalan setapak berjalan ke arah rumah.
"Gawat bet, orang2 desa tiba2 sakit, semenjak ritual mu yang gagal waktu itu. Sudah 7 orang lebih yang jatuh sakit, dan anehnya sakitnya itu sama. Seperti cacar api, tapi yang membedakannya, dari bintik2 atau ruam merah itu keluar semacam ulat berukuran kecil bet. Sangat
mengerikan.." ujar Riyon

Robet terdiam, ia paham apa yang mau Riyon sampaikan itu. Namun keadaan dirinya sendiri pun saat itu belum pulih. Maka dari itu sebelum Riyon menyatakan maksud dan tujuannya, Robet sudah terlebih dulu menolaknya dengan halus.
"Maaf Yon, tapi untuk saat ini aku tidak bisa membantu, karena keadaanku setelah kegagalan waktu itu selalu sakit2an. Dan ini saja aku akan pergi selama beberapa hari untuk memulihkan keadaanku. Dan setelah keadaanku benar2 sehat, aku akan kembali kesini." ujar Robet mengakhiri
Percakapan

___

Robet memulai perjalanan, semua peralatan dan barang2 yang akan digunakan selama perjalanan juga sudah selesai ia masukkan ke dalam cis (cis-perahu mesin).
suara gemuruh mesin cis membuat monyet2 yang berada di pohon mondo pinggir sungai berlarian.
Begitu juga dengan burung2 kecil yang tengah menikmati sarapan pagi mereka di atas pohon.
4 jam telah berlalu, namun perjalanan yang harus ditempuh masih lumayan panjang. Robet beristirahat dibawah pohon yang berada di pinggir sungai, sambil menikmati makanan yang ia bawa dari rumah.

________
Singkat cerita, Malam harinya mungkin sekitar pukul 11 malam, ia akhirnya sampai di tujuan.
Di Pohon yang berada di pinggir sungai kecil itulah Robet menambatkan tali cisnya.
Setelah itu Robet terdiam memandangi suasana gelap dan sunyi di sekitarnya, ia tak tahu ke arah mana ia harus berjalan agar bisa bertemu dengan lelaki bernama Barjian tersebut.
Cukup lama Robet disana, hingga tiba2 muncul seorang perempuan dari kejauhan, begitu perempuan itu mendekat ke arahnya, Robet langsung tau bahwa dia bukanlah manusia, melainkan Jin peliharaan yang diutus untuk menjemputnya oleh sang majikan.
Tanpa banyak pikir, Robet lantas mengikuti sosok perempuan itu yang terus berjalan menyusuri rerumputan dan melewati pepohonan yang tinggi. Tidak lama kemudian Robet melihat sebuah rumah dengan 2 obor di depannya.
Anehnya ketika hanya tinggal beberapa meter lagi dari rumah tersebut, sosok perempuan yang berjalan di depannya tadi tiba2 menghilang.
Tok tok.. Wussshh… semilir angin dingin berhembus seakan mengikuti irama ketukan pada pintu rumah tersebut.

"Masuk saja, sudah lama aku menunggumu." ujar suara seseorang dari dalam

Krieeeettt..
Saat pintu terbuka, aroma menyengat bunga2an dan dupa bercampur gaharu langsung menusuk ke hidung.

Lelaki dengan perawakan kurus bertato di sekujur tubuhnya dan memiliki telinga yang panjang itu tersenyum menatap Robet.
"Perkenalkan, namaku Barjian atau yang lebih dikenal dengan panggilan Laca Buto oleh ayahmu." ujar lelaki itu memperkenalkan diri
Robet mengernyitkan alisnya, mendengar julukan Laca Buto pada lelaki tersebut, Laca berarti Raja dan Buto artinya Buta. Raja Buta, ada apa dengan julukan tersebut??
"Kau telah diganggu oleh musuh bebuyutan ayahmu yang bergelar Antang Songa. Dulu dia sangat berkeinginan untuk membunuh ayahmu, tapi ilmunya tidak sebanding dengan ayahmu. Berkali2 dia gagal, hingga akhirnya dia kemudian menghilang. Dan sekarang dia tiba2 muncul kembali untuk
Mengganggumu."

"Aku disini bertugas untuk membimbing juga melindungimu. Karena itulah pesan ayahmu dulu." lanjut Lelaki yang bergelar Laca Buto tersebut seraya menatap Robet yang tampak kebingungan

Ia terkekeh,
"Aku dan ayahmu adalah sepasang sahabat, bahkan jauh sebelum dia menikahi ibumu. Tapi aku tau, dia pasti tak pernah memberitahukan mu tentangku bukan??"
Robet mengangguk..

"Beristirahatlah, kau pasti lelah. Karena besok malam aku akan mengobatimu. Dan membimbingmu untuk menjadi lebih kuat lagi."
"Aku hanya ingin berobat." ujar Robet

Laca Buto tersenyum,

"Kau tau? Dunia ilmu hitam persantetan itu bagaikan jurang, sekali kau masuk ke dalamnya, maka kau tidak akan bisa keluar.
Karena begitu kau berniat untuk keluar maka musuh2 mu yang dulu akan langsung menyerangmu. Dan seperti sekarang, kau sedang berada di titik terlemah dirimu." ujar Laca Buto terkekeh

Robet terdiam..
"Kalau kau memang mau berhenti melakukan santet, setidaknya ilmu pertahanan mu harus jauh lebih kuat. Karena di jalur kanan khususnya pengobatan, musuhmu bukan lagi 1 atau 2 orang, melainkan puluhan, bahkan ratusan dukun santet. Dan untuk menghadapi mereka. Kau harus jauh lebih
Kuat."

"Baiklah kalau memang harus begitu." ujar Robet



Keesokan harinya Robet terbangun karena mendengar suara ribut dari luar rumah. Rupanya di pepohonan sekitar rumah itu ada banyak monyet yang bergelantungan sambil terus mengeluarkan suara.
Mata hewan2 itu pun tajam menatap ke arah rumah yang dimana sekarang Robet berdiri di ambang pintu rumah tersebut.

Kedatangan seekor monyet yang paling besar diantara kawanannya itu membuat semua monyet yang ada menjadi diam tak bersuara.
Si monyet besar perlahan2 turun dan mendekati Robet.
Ia berjalan dengan dua kaki layaknya manusia.

Robet tahu, monyet itu bukan sembarang monyet. Tapi apa tujuan monyet itu menghampirinya??
"Dia adalah anakku. Kau jangan berani2 mengganggu dia." ujar Laca Buto berseru pada monyet besar itu

Langkah si monyet terhenti, ia menatap Robet tajam lalu kemudian melengos pergi.
"Dia adalah penjaga kawasan ini. Aku yakin kau pasti mengetahuinya saat kali pertama kau melihatnya tadi."

Robet mengangguk.
Laca Buto mengajak Robet untuk sarapan dengan nasi hangat berlauk daging pelanduk yang dimasak dengan bumbu. Mereka berdua makan dengan lahap sembari melihat suasana sekitar rumah yang dipenuhi pepohonan.
Tiba2 Robet terbatuk, darah segar menyembur dari mulutnya. Darah itu tertampung ke dalam piring yang masih berisi sedikit nasi tersebut.

Laca buto hanya menatap sesaat lalu kemudian ia melanjutkan makannya kembali tanpa rasa jijik sedikitpun.
Robet memegangi perutnya yang terasa sakit bagai ditusuk ribuan jarum sekaligus.

Melihat Robet seperti itu, Laca buto langsung menghentikan makannya. Kemudian ia mendekati Robet dan membacakan sesuatu di telinganya.
Beberapa saat setelah itu, Robet langsung memuntahkan darah bercampur puluhan benda mirip duri berukuran kecil.

Robet menarik nafas panjang berkali2 ketika benda itu sudah keluar dari mulutnya. Ada rasa lega yang ia rasakan.
"Sepertinya dia benar2 berniat membunuhmu." ujar Laca buto

______

Seharian itu Robet disuruh beristirahat guna mempersiapkan diri untuk ritual yang akan mereka lakukan pada malam harinya. Menjelang sore semua persiapan yang akan digunakan dalam ritual itu sudah selesai di
Siapkan.

Saat memasuki waktu maghrib, Robet di mandikan oleh Laca buto di tanah. Saat akan menuruni rumah, Robet melihat jelas banyak sekali mahluk2 menyeramkan yang berjejer seakan menunggunya.
"Teruslah melangkah. Mereka itu peliharaanku." ujar Laca buto

Laca buto mengambil senaman yang berada di dalam kobaran api. Senaman itu tampak merah karena cukup lama dibiarkan berada di dalam api.
Tanpa berkata2 senaman tersebut Laca buto masukkan kedalam wadah air yang akan
Digunakan mandi oleh Robet.

Air itu berasap dan berbunyi saat senaman panas itu dimasukkan ke dalamnya.

Laca buto menyuruh Robet untuk duduk dan ia pun langsung mengambil air dari dalam wadah berisi senaman, lalu kemudian mengguyurkan nya pada Robet.
Robet menggigil, meskipun air tersebut sebenarnya terasa hangat.
Suara mahluk2 peliharaan Laca buto terdengar riuh begitu patiling berhenti bersuara (pertanda sudah masuk adzan maghrib.).
Selesai dimandikan, Robet langsung disuruh masuk kedalam rumah tanpa melihat kebelakang lagi. Di Dalam rumah itulah Robet kemudian diberikan pakaian berwarna hitam. Lalu dilanjut dengan ritual penyembuhan.
Ritual berjalan dengan lancar karena di luar rumah sudah dijaga oleh puluhan bahkan ratusan mahluk2 menyeramkan peliharaan Laca buto. Sesekali terdengar suara riuh di luar rumah yang hampir membuat Robet kehilangan fokusnya. Suara riuh mirip seperti sedang memperebutkan sesuatu.
Gubraaakkk…. Suara hempasan di atap rumah yang tiba2 itu tak membuat fokusnya Laca buto teralihkan.

Keringat dingin mengucur di tubuhnya, semakin lama ritual berjalan, semakin riuh suasana malam itu terasa.
Laca buto melukai punggung Robet dengan benda tajam berbentuk taring,
Anehnya darah yang keluar dari luka itu berwarna hitam dan berbau sangat busuk.
Tidak hanya itu, setelah darah hitam itu berhenti keluar, dari dalam luka muncul sesuatu yang menggeliat mirip seperti akar kecil. Laca buto mengambilnya lalu meletakkan benda itu ke dalam wadah seperti guci kecil berwarna kuning keemasan.
Setelah benda itu dikeluarkan dari beberapa bagian tubuhnya, Robet merasakan tubuhnya menjadi lebih segar dan ringan.

"Untuk malam ini kita selesaikan sampai sini dulu. Besok malam kita lanjutkan lagi." ujar Laca buto mengakhiri ritualnya
______

Malam kedua.

Ritual kembali dilakukan, namun kali ini ritual yang dilakukan tidak sama seperti malam kemarin. Karena malam itu tubuh Robet diisi dan diajari beberapa macam mantra yang tidak bisa disebutkan di sini.
Bahkan Robet juga disuruh untuk menjinakkan mahluk aneh berambut panjang serta tubuh yang telanjang sambil menggendong tengkorak kepala manusia di tangannya.
"Ini namanya ontu mintom. Asal kau tau, dia ini merupakan peliharaan terbaik menurutku. Dia bisa berbuat jahat maupun baik sesuai dengan majikannya." ujar Laca buto menunjuk mahluk aneh bergelar ontu mintom tersebut
Mahluk itu tengah menjilati sesuatu di atas tanah, dan ketika Robet mendekatinya, mahluk itu langsung beranjak dan menatap Robet dengan tajam.
Oleh Robet, mahluk itu ia dekati perlahan2 sambil ia membaca mantra yang sebelumnya telah diajari oleh Laca buto. Namun mahluk itu tentu tidak begitu saja menyerahkan diri untuk menghamba pada seseorang. Ia melawan dan hampir saja berhasil menyerang Robet.
Robet yang sudah pulih dan sehat itu tentu saja menghindar dari serangan mahluk tersebut.

Namun entah bagaimana akhirnya Robet terkena juga oleh serangan beruntun dari si makhluk.
"Ambil tengkorak yang dia pegang bet!!" seru Laca buto

Sambil meringis menahan sakit, Robet berusaha untuk mengambil tengkorak yang berada di gendongan mahluk itu.
Akan tetapi tentu hal itu tidaklah mudah.
Pergerakan Robet terdesak sehingga membuatnya hampir mati, namun bukan Robet namanya jika langsung menyerah begitu saja. Mengingat sebelum itu pun dia sudah pernah menghadapi macan dll.
Akhirnya setelah bersusah payah bertahan dari serangan mahluk itu, Robet berhasil mengalahkan nya. Dan sekarang mahluk bernama ontu mintom itu pun menjadi peliharaan nya.
"Keistimewaan mahluk ini, dia mampu memakan semua benda media santet yang tertanam di dalam tubuh seseorang, jika kamu menyuruhnya. Dan dia juga bisa menjadi sangat jahat dan mengganggu, bila kamu menghendakinya." ujar Laca buto
"Kalau begitu, ini sangat berguna sekali untukku." ujar Robet

_________

Pagi harinya.

Robet dan Laca buto sarapan dengan sangat lahap berlauk daging babi hutan hasil jerat.
Selesai makan, Robet diajak berkeliling hutan guna mencari sesuatu.
Dihutan itu, Robet melihat banyak bunga anggrek berbagai jenis terdapat disana. Namun sepertinya tidak ada yang berminat mengambil bunga2 itu.
"Kau sudah pulih dan jauh lebih baik, kau juga berhasil menguasai apa yang ku ajari padamu. Jadi malam ini sebelum kau pulang, aku ingin kau penuhi undangan dari Antang Songa." ujar Laca buto tanpa menatap Robet yang berjalan disebelahnya

"Baiklah. Karena aku juga sudah muak
Dengan kelakuannya."

________

Malam itu. Robet sudah bersiap. Ia kembali melakukan ritual santet yang sudah lumayan lama tidak pernah ia lakukan lagi. Tidak perlu waktu lama untuknya melakukan semua itu. Meskipun sebelumnya ilmu hitam itu sudah ia lepaskan.
Laca buto duduk dihadapannya, memperhatikan setiap apa yang dilakukan oleh anak sahabatnya itu.

Keringat mulai keluar dari tubuh Robet,
Tubuhnya bergetar menahan serangan dari lawannya.
Untuk beberapa saat semuanya tampak imbang, tak ada yang kalah dan menang. Namun setelah hampir 1 jam, Robet mulai nampak lelah. Darah segar keluar dari hidung dan mulutnya. Namun itu tidak membuatnya menghentikan ritual.
Ia malah semakin berambisi untuk menghabisi si dukun yang bergelar Antang songa tersebut.

Melihat Robet yang hampir kewalahan, Laca buto tak tinggal diam. Ia pun ikut masuk kedalam ritual untuk membantu Robet.
Suasana sepi dan hening diluar, diikuti hembusan angin yang menerbangkan dedaunan membuat suara yang khas.

Lewat tengah malam, barulah Ritual berakhir. Senyum puas diwajah Robet terlihat jelas menggambarkan kemenangannya atas pertarungan ilmu santet malam itu.
Entah apa yang terjadi pada dukun yang bergelar Antang songa tersebut, tapi pastinya dia sudah kalah dan kemungkinan juga dukun itu sudah berhasil dibinasakan oleh Robet dan juga Laca buto.

_______
"Terima kasih atas bantuannya. Aku tidak akan pernah melupakannya. Suatu hari nanti aku akan kembali berkunjung kesini. Setelah aku menyelesaikan tugasku didesa." ujar Robet berpamitan pada Laca buto
Lelaki tua itu tersenyum lebar menatap Robet yang perlahan2 hilang ditikungan sungai.

Singkat cerita, sesampainya di desa. Robet langsung menuju ke rumah orang2 yang diceritakan oleh Riyon. Tanpa ba bi bu lagi, Robet langsung mengobati mereka satu persatu. Dan untungnya banyak
Dari mereka yang terkena, berhasil disembuhkan.

Robet kembali ke desa dengan ilmu yang jauh lebih kuat, bahkan kini ia juga disegani oleh dukun2 dari desa lain, karena ia tak segan2 akan membunuh dukun yang melawannya. Selain itu Robet juga menjadi salah satu yang terkuat
Dalam dunia penyembuhan. Namun meski begitu, ia belum juga mau membuka hatinya untuk menikah.

____SELESAI____

Untuk ponakan2 yang mau berdonasi pulsa bisa di nomor ini - 0856 5403 7262

Terima kasih🙏🙏, dan selamat membaca..

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with ENSUN BURUNG

ENSUN BURUNG Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Aug 16
NONIK
(Si WANITA MALANG, KORBAN LAKI-LAKI MOKONDO)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
“Capati pang ma.. Ulun kada sabaran lagi nah.. (Ayo cepat ma.. Aku sudah tidak sabar lagi..)” ujar seorang anak laki laki berusia 10 tahunan seraya menarik tangan ibunya

Ya, hari itu keluarga kecil yang terdiri dari 4 orang tersebut akan pindah rumah, ke rumah baru mereka.
4 orang dalam keluarga itu terdiri dari ayah, ibu dan 2 anaknya. Kita panggil saja nama si ayah pak Fahri, kisaran usia 35 tahunan. Si ibu bernama Desi, kisaran usia 30 tahunan. Anak pertama mereka sebut saja namanya Vendra usia 10 tahun. Dan anak kedua mereka bernama Salsa yang
Read 185 tweets
Aug 3
Liburan Di Desa Kakek Di Pedalaman Kalimantan
(Pengalaman horor yang tidak akan pernah terlupakan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

Malam minggu ini kita cerita yang ringan2 dulu ya..

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Hari yang ditunggu-tunggu pun sudah tiba, libur panjang sekolah itu akan mereka isi dengan berbagai macam hal-hal menyenangkan di desa kakek, desa yang sudah lama tidak pernah keluarga anggi kunjungi lagi.
Kurang lebih sekitar 10 tahun anggi tidak pernah ke desa kakeknya. Terakhir ke desa saat ia masih berusia 7 tahun, dan sekarang usia anggi sudah menginjak 17 tahun.
Read 96 tweets
Jul 23
ANTHONY VAN DIEMEN

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

Nama tokoh utama dalam cerita kali ini tidak di sensor, tentunya sudah dengan persetujuan yang bersangkutan.

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Hay om, namaku Elina.." kata gadis itu diawal perkenalan pada om rasth

______

2004, saat itu elina baru berusia 17 tahun. Dan tepat di usia ke 17 nya itu. Ekonomi keluarganya juga sedang berada di puncak kejayaan.
Usaha orang tuanya berjalan sangat lancar dan jauh lebih berkembang dari sebelumnya.

Dan pada saat itulah, satu persatu semua keinginan mereka mulai di wujudkan.
Read 213 tweets
Jun 24
PESUGIHAN LUDAH POCONG

Begitu di upload langsung selesai. Tidak bersambung. Jadi mohon supportnya ya.. Retweet banyak2😁..

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Cerita ini diceritakan oleh salah satu ponakan disini yang pernah bekerja di rumah makan tersebut.

Nama tokoh dalam cerita ini sudah disamarkan.
_____

2018..
Kalimantan selatan.

Sebut saja namanya Hatni, saat itu dia baru saja lulus sekolah Menengah Atas. Namun karena orang tuanya tidak punya biaya, akhirnya hatni memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya kebangku kuliah.
Read 181 tweets
May 27
PENGAGUM RAHASIA

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Namanya Esah. Dia adalah seorang gadis yang baru saja naik kelas 6 SD. Dia termasuk anak yang paling pintar di kelasnya. Diawal tahun pelajaran baru itu, ada murid pindahan dari sekolah lain yang masuk dikelas tersebut.
Perawakannya tinggi, lebih tinggi dari anak2 laki2 lain di kelas itu. Wajahnya juga tampan dan memiliki kulit putih namun terkesan pucat.

Matanya sayu, dan lebih sering menyendiri ketimbang berbaur dengan teman2 dikelasnya.
Read 157 tweets
May 3
GANTUNG JODOH

Cerita ini merupakan salah satu kiriman dari ponakan om rasth. Untuk nama dan tempat sudah disamarkan.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Namanya Silvia, usianya saat ini sekitar 40 tahunan, usia yang sangat matang untuk berumah tangga. Namun sampai cerita om tulis, silvia belum juga mendapatkan jodoh.

Padahal sejak jaman kuliah dulu, silvia ini bisa dibilang merupakan cewek populer.
Dan bahkan ia pernah menjalin hubungan diam2 dengan dosennya. Tapi hubungan itu tidak berlangsung lama karena silvia yang merupakan cewek2 populer itu merasa bosan dengan si dosen.
Read 80 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(