Kalau BRI bisa mendapatkan laba 51 T karena margin bunga yg tinggi, mengapa pemerintah menekan pendapatan petani dgn menetapkan harga patokan pembelian (HPP) tanpa memikirkan marginnya?. Petani juga harus hidup dan untung. #politikpertaniandanpangan
Usaha tani, khususnya pertanian tanaman pangan, adalah kegiatan yang paling banyak melibatkan rakyat. Seharusnya arah #politikpertaniandanpangan lebih jelas ke mana berpihaknya. Itu tercermin pada cara pemerintah dan DPR mengatur APBN.
Itulah gunanya pemerintah membentuk Badan Pangan Nasional berdasarkan amanat UU. Alih-alih menjalankan amanat, sebaga regulator Bapanas malah diserahkan kepada orang yang tidak memiliki kapasitas. Petani lagi korbannya.
Akibat keputusan ngaco bapanas, terjadilah gejolak harga. Bagaimana mungkin perkara strategis seperti beras diputuskan tanpa kajian yang komprehensif. Hanya karena opini yg bisa disesain oleh para pemain, tiba2 keluar keputusan HPP. Setelah petani ribut, bapanas panik.
Hari ini di lapangan semakin tidak terkendali. Saling kanibal. Raksasa memakan kelinci. Penggilingan padi skala kecil terancam mati. Bagaimana bulog? Hehehe kalau gak punya uang. Bagaimana BUMN holding pangan? Lihat saja nanti ya.
Besok malam mari kita diskusikan baik-baik masalah ini dalam acara #RabuBiru. Silahkan teman2 bicara. Saya siap mendengarkan.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Begini. Tanggal 18/2 presiden @jokowi umumkan rencana impor beras. Sepekan kemudian Badan Pangan Nasional mengeluarkan patokan harga pembelian gabah petani. Dua hal ini seperti “mesin pembunuh” yg efektif. Panen raya jelang ramadhan. Harga gabah petani hancur. Jahat bukan?.#utas
Terasa seperti ada yg memimpin orkestrasi. Entah siapa. Berawal dari prakondisi melalui harga beras. Selama sebulan media mainstream terus menerus menyiarkannya. Kemudian pejabat sahut menyahut bicara saur manuk melalui media. Presiden dan mentri blusukan ke pasar.
Laporan sepihak ditelan. Media memasang photo gudang bulog yang katanya kosong. Tanpa beban pemerintah ngomong rencana impor beras. Meskipun baru rencana, omongan pemerintah pasti besar dampaknya.
Beberapa hari ini sering melintas di TL video hamparan lahan gagal tumbuh tanaman singkong. Banyak juga twit negative tone merespon pidato pak Prabowo tentang pangan yg disampaikan di forum KTT G20, Bali. Nanti saya akan bikin utas tentang hal itu. Silahkan ngopi dulu.
Begini. Cetak lahan pertanian tanaman pangan itu ada ilmunya. Ada dasar teorinya. Ini bukan sekedar bercocok tanam. Ini mengubah kawasan. Berarti mengubah ekosistem. Multi disiplin ilmu harus terlibat. Kajian harus mendalam dan perhitungan akurat. Bukan bras-bres mbabat alas.
Awal ketika muncul ide ttg food estate di Kalimantan itu, para ilmuwan dari kampus2 besar sudah khawatir. DPR juga sudah mengingatkan. Para aktivis lingkungan lebih lagi. Pemerintah menunjukkan kekuatannya. Alas lebat dibabat dan lahan gambut di ubah jadi sawah.
Menjelang Muktamar Muhammadiyah di Solo, saya ingin menggembirakan TL dengan twit humor hubungan Muhammadiyah-NU. Yang punya stok humor silahkan reply ya. Cc @MuhammadiyinGL@NUgarislucu@ismailfahmi@Abe_Mukti
Pas kumpul keluarga menjelang lebaran, pamanku yang pimpinan pondok NU cerita bahwa anak2nya kuliah di UMM Malang. Saya tanya, “jadi sudah siap mental punya mantu anak Muhammadiyah?”. Dengan santai paman menjawab, “ora mungkin. Mahasiswanya semua anak orang NU”.
Sering banget saya ditanya, dalam hal politik, mengapa NU lebih akrab dengan abangan daripada bersekutu dengan Muhammadiyah? Jawabnya sederhana saja. Kan gak mungkin orang abangan minta jadi rektor UIN Ciputat, apalagi rebutan posisi mentri agama. #humorNUMU
Keputusan Muhammadiyah membangun lembaga pendidikan dan rumah sakit, membangun BMT dan amal usaha lainnya, itu sangat rasional. Bagaimana mekanisme dan cara ngumpulkan dana pembangunan juga rasional.
Sedangkan hasil dari keputusan dan langkah emosional warga persyarikatan, mengakibatkan PP Muhammadiyah hampir setiap hari meresmikan kampus dan fasilitas kesehatan serta berbagai amal usaha.
Timbul pertanyaan. Mengapa keputusan dan langkah warga Muhammadiyah dlm mengumpulkan dana bisa disebut emosioanal?. Jawabannya ada di twit berikut ini.
Saya akan ngetwit tipis2 persyarikatan Muhammadiyah dengan gerakan teman2 Katolik di Indonesia agar kalian yang masih muda2 seperti saya bisa sedikit paham. Yg belum ngopi segera pesan kopimu karena ini akan asyik. #thread
Ini ada pepatah yang cocok:
书中自有黄金屋,书中自有颜如玉。
Dengan pendidikan, kau akan punya segalanya. Harta, … dan seterusnya wkwkkw
Zaman dahulu kala, ketika bangsamu ini masih sangat miskin di bawah penjajahan Belanda, amat sangat sedikit penduduk yang bisa baca tulis. Rakyat hanya mengandalkan pandang dengar sebagai andalan menjalani kelangsungan hidupnya.
Besok saya akan ngetwit tentang ikan kembung, ikan layang dan ikan2 sejenis yang menjadi andalan rakyat di Indonesia. Ternyata ikan sejuta umat ini pemicu inflasi. Mengapa bisa terjadi? Apa yg harus dilakukan agar harga dan pasokannya stabil?. Sekarang kita dangdutan saja.