Nasura Profile picture
Mar 24 52 tweets 7 min read
Bismillah...

"Kau lancang mengambil tumbalku, bersiaplah untuk menjadi pengganti!"

A Tread Horror Base on True Story

TUMBAL PENGGANTI

#bacahorror @bacahorror @IMatsirat @ceritaht
@C_P_Mistis @Long77785509 @P_C_HORROR Image
malem, maaf ya Nay sibuk banget tadi, baru bisa update. jangan lupa like dan comment, rt & qrt agar nggak ketinggalan kisah selanjutnya.
BAB-15 DALANG DARI SEMUA KEKACAUAN YANG DIALAMI ISMAIL

Sore itu, Ismail hendak ke rumah sakit menjenguk Maman. Sekaligus ingin menyelidiki sesuatu, Ismail curiga bahwa segala kekacauan yang dialaminya ada hubungannya dengan Maman.
“Firasatku mengatakan, semua ini ada hubungannya dengan Maman. Auranya bersih, tapi aku menangkap banyak hal gelap yang melingkupinya, tepatnya berusaha mengejarnya.” Ismail, merasa firasatnya begitu kuat, makanya ingin mencari bukti.
Saka, Tirta dan Aji, sudah siuman. Jadi sudah bisa ditinggal. Sebelum pergi, Ismial berpesan, “semua keperluan kalian tersedia di rumah ini. Kalian tidak boleh keluar dari rumahku kecuali dengan izinku. Nyawa kalian sedang diincar.
Keluarga sudah kukabari, kusampaikan bahwa kalian ada pekerjaan sehingga tidak bisa pulang hingga seminggu ke depan. Aku juga sudah mentransfer sejumlah uang untuk keperluan keluarga kalian masing-masing.
Kunci rumah menggantung di pintu, Begitu juga kunci gerbang. Tidak aka nada yang bisa masuk rumah, kecuali kalian yang membukan pintu. Tidak boleh membuka pintu kecuali Mia yang datang. Kalian kenal kan kakakku, Mia.”
“Bang apa yang sebenarnya terjadi dengan kami?” tanya Saka? Ismail tertegun, menatap dalam ke arah Saka. Lalu ke arah Tirta dan Aji, keduanya juga tampak bingung. Mata keduanya penuh tanya. Ismail yang sudah bersiap untuk pergi, kembali duduk.
“Kalian yakin, tidak ingat apa-apa?” tanya Ismail penuh selidik, serentak mereka semua menggeleng.

“Ok, hal terakhir apa yang kalian ingat?”

“Kami sedang makan siang bersama.” Jawab Saka.
“Seperti biasa, catering datang jam setengah tiga.” Tirta menambahkan.

“Kami langsung cuci tangan dan makan di kantor abang.” Aji menjelaskan lebih lanjut.
“Apa Reza juga makan bersama kalian?”

“Tentu saja bang, dia malah yang pertama kali duduk makan.” Jawab Saka, kemudian Tirta dan Aji hampir bersamaan membenarkan ucapan Saka.
“Aku tidak menemukan tanda-tanda bahwa kalian sedang makan, di bekas reruntuhan.”

“Reruntuhan?!” Hampir bersamaan Saka, Tirta dan Aji bertanya, bingung.
“Iya, kalian kutemukan dalam kondisi tergantung terbalik. Kaki kalian masing-masing diikat ke kayu penyangga atap. Bahu kalian dilukai dengan begitu dalam. Sepertinya kalian sengaja dibuat supaya kehabisan darah lalu mati-mati pelan-pelan.”
Saka, Tirta dan Aji tercekat mendengar penjelasan Ismail, tatapan mereka tidak percaya bercampur ngeri.
“Sedikit saja, aku terlambat. Kalian semua pasti sudah tidak bernyawa.” Penjelasan Ismial semakin membuat ketiga pewagainya bergidik ngeri.
“Bukan hanya itu, kantor juga hancur. Tinggal lantai dan atap saja.” Saka, Tirta dan Aji, melongo mendengar penjelasan Ismail.
“Apa salah satu di antara kalian ada yang punya musuh?’’
“Nggak ada, Bang. Lagian musuh dari mana, Bang? aku kan sudah magang di bengkel milik abang sejak sekolah. Lalu lulus sekolah, langsung abang terima kerja. Libur juga, aku banyak menghabiskan waktu bersama abang dan teman-teman di bengkel.” Aji menjelaskan panjang lebar.
“Betul, Bang. Kami kan bareng magangnya dengan Aji,’’ ucap Tirta, yang ditanggapi dengan anggukan oleh Saka, menandakan Saka setuju dengan penjelasan Tirta.
Ismail, tersenyum kecut mendengar penjelasan tiga orang pegawainya. Lalu berdiri, “baiklah, aku mesti ke rumah sakit menjenguk Maman.”
“Maman?!” hampir bersamaan, mereka menyebut nama Maman dengan kalimat tanya.

“Aku tak sengaja menabraknya kemaren, saat aku berangkat ke bengkel.”

“HAH?!”
‘’Nanti saja aku cerita kalau sudah senggang. Ingat! Tidak boleh keluar kecuali dengan izinku! Nyawa kalian sedang diincar.” Mereka hanya mengangguk tanda setuju, tidak ada yang bicara sepatah kata pun. Ismail berajak meninggalkan ruangan. Mereka mengekor di belakang Ismail.
“Kalian tidak perlu mengantarku! Aku tidak ingin ada yang melihat bahwa kalian ada di rumahku.” Serentak mereka menghentikan langkah, menuruti perkataan Ismail.
Ismail membuka garasi lalu membuka gerbang, sangat terkejut saat melihat Reza duduk di depan gerbang, wajahnya sudah seperti mayat. Begitu melihat Ismail, Reza berusaha berdiri. Susah payah, “Bang, ampuni Reza,“ ucap Reza memohon. Ismail, menatap Reza dengan tatapan beku.
“Aku akan lakukan apa pun permintaaamu, Bang. Asal abang mengampuniku.”

“Kau tahu apa yang kumau?” tanya Ismail, tatapannya mengintimidasi. Reza buru-buru merogoh saku celananya, mengeluarkan benda pipih lalu memberikan kepada Ismail.
Ismail menerima hand phone dari tangan Reza, lalu memeriksa gawai tersebut. Hanya ada satu kontak di sana, kontak dengan nama ‘JURAGAN.’

“Siapa juragan?”
“Saya tidak tahu, bang. Seorang perempuan cantik memberikan hand phone itu, sudah ada nomer dengan nama yang tersimpan dengan nama tersebut.”
Ismail menatap lekat pada Reza, “benar, Bang. Reza nggak bohong.”
“Baiklah,” ucap Ismail beku, bibirnya menyeringai licik. Reza menatap Ismail, ngeri.
“Kau menerima uang yang sangat besar dari juragan kan?” Ismail menatap Reza dengan tatapan licik.
“Transfer uang itu ke rekening, Saka, Tirta dan Aji! Kau pasti punya nomer rekening mereka, aku sering mengirim gaji mereka melalui rekeningmu.”
“Ba…baik, Bang.” Reza tidak berkutik, seperti kerbau dicocok hidungnya, lalu mengirim semua uangnya kepada Saka, Tirta dan AJi.
Setelah uang terkirim, Reza menunjukkan bukti kepada Ismail melalui layar hand phonenya. Ismail merampas benda pipih itu, lalu memastikan apa yang ingin dilihatnya.
PRAAAKKK!

Ismail, membanting dengan keras hand phone milik Reza. Benda pipih itu pecah menjadi beberapa kepingan. Belum puas hanya dengan itu, Ismail menginjak setiap kepingan hand phone tersebut hingga menjadi kepingan yang lebih kecil.
Setelah itu, Ismail melempar plasti berisi sebuah pil ke arah Reza.
“Itu penawar untuk dosis pertama, untuk dosis ke dua dan ketiga aku menyembunyikannya di rumahmu. Jika kau beruntung kau akan menemukannya. Jika tidak, anggab saja itu hukuman atas sikap kurang ajarmu padaku.”
Reza langsung meraih plastik itu, gemetaran mengeluarkan isinya lalu menelannya.
“Pergilah! sebelum aku berubah pikiran. Jangan pernah berani menampakkan wajahmu di hadapanku!” Ketakutan Reza, meninggalkan rumah Ismail. Dia telah salah memilih musuh.
Ismail melajukan mobilnya menuju rumah sakit. Pikirannya kacau. “Siapa yang sedang mengincarku? Dasar pengecut! Kenapa tidak langsung padaku? Kenapa mencoba menghancurkan bisnisku dan mneyakiti pegawaiku? Dari caranya yang rapi, sepertinya bukan orang sembarangan.”
Ismail memarkir mobilnya di halaman rumah sakit, lalu berjalan memasuki rumah sakit. Langsung ke kamar Maman. Namun Maman tidak ada di sana. Ismail bertanya kepada suster jaga.
“Bapak Maman, sudak keluar dari rumah sakit sejam lalu.” Suster menjelaskan, “apa kondisinya sudah memungkinkan, suster?”
“Sebetulnya belum, Pak. Namun beliau memaksa.”

“Apa Maman meningglakan pesan untuk saya suster?’’

“Sayangnya tidak, Pak.” Ismail, tampak kecewa mendengar penjelasan suster. Namun bisa apa? Ismail tidak kenal Maman.
“F*CK!” Ismail mengumpat di dalam hati, telapak tangannya mengusap kasar wajah sendiri. Berjalan gontai meninggalkan rumah sakit. Ismail meninggalkan rumah sakit, melajukan mobil dengan kecepatan sedang.
“Sepertinya aku mesti ngechek bengkel, bagaimanapun bengkel tetap harus jalan.” Ismail berfikir untuk menengok bengkel. Serta-merta membanting setir ke arah bengkel, lima belas menit kemudian Ismail sudah sampai bengkel.
Wajah bekunya mencair saat matanya tertuju pada gerbang bengkel miliknya, Maman sedang berdiri-mondar di depan gerbang.
Ismail menghentikan mobil tepat di depan gerbang. Maman juga tampak sumringah melihat mobil berhenti di depan gerbang. Apalagi saat, melihat Ismail keluar dari mobil.
“Maman?!”

“Iya, Pak. Saya Maman.” Maman tampak lega.

“Sejak kapan kau, disini?”
“Sejak siang, Pak. Saya ingin ngebel tapi saya sungkan, saya ingin mengucapkan terimakasih secara langsung. Sekalian nanya, nasib sepeda butut saya, Pak.”
Ismail tersenyum, “Ayo kita masuk,” ucap Ismail sambil membuka gerbang. Maman tercengang saat gerbang terbuka sempurna. Sorot matanya penuh tanya.
“Aku nggak tahu, Man. Saat aku pulang dari rumah sakit, kantor sudah hancur, bukan hanya itu, para pegawaiku hampir mati kehabisan darah?’’
“Apa mereka digantung terbalik dengan luka sayatan yang dalam di bahu mereka?” Ismail melongo dengan pertanyaan Maman, antara percaya dan tidak Maman mengajukan pertanyaan yang sama sekali tidak Ismail duga.
_______________________
Bersambung
terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca kisah narusa, yang mau baca duluan lanjutannya disini ya, karyakarsa.com/Karenina/bab-1…
yang mau baca full episeode bisa ke sini, karyakarsa.com/Karenina/serie…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Nasura

Nasura Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @nasura2101

Mar 23
Bismillah...

"Kau lancang mengambil tumbalku, maka bersiaplah untuk menjadi pengganti!"

A Tread Horror Base on True Story

TUMBAL PENGGANTI

#bacahorror @bacahorror @IMatsirat @ceritah
@C_P_Mistis @autojerit @Long77785509
sesuai janjiku kita up agak malem, masih ada yang melekkah? jangan lupa like dan comment, rt & qrt supaya tidak ketinggalan kisah selanjutnya
BAB-14 PENGKHIANATAN REZA

Isamil tersentak karena kehadiran Reza,
SREK
SREEK
SREEEK
Read 72 tweets
Mar 22
Bismillah...

"Kau lancang mengambil tumbalku, maka bersiaplah untuk menjadi pengganti!"

A Tread Horror Base on True Story

TUMBAL PENGGANTI

#bacahorror @bacahorror @IMatsirat @ceritaht
@autojerit @P_C_HORROR @Long77785509 #15
hi, kita lanjut yuk, jangan lupa like dan comment, rt & qrt supaya tidak ketinggalan kisah selanjutnya.
BAB-13 MISTERY KECELAKAAN YANG MENIMPA MAMAN

Maman mulai mengingat-ingat, siapa saja yang memiliki keluhan Asma.
Read 85 tweets
Mar 21
Bismillah...

"Kau lancang mengambil tumbalku, maka bersiaplah untuk menjadi pengganti."'

A Tread Horror Base on True Story

TUMBAL PENGGANTI

#bacahorror @bacahorror @IMatsirat @ceritaht
@C_P_Mistis @autojerit @Long77785509
hi, ketemu lagi sama Maman dan Ismail, jangan lupa like dan comment, rt & qrt agar tidak ketinggalan kisah selanjutnya.
BAB-12 MISTERY KEMATIAN SURTI DAN UJANG
#14

“Bu! Bune?!” suara Pak er-te di seberang memanggil-mangil bu er-te, yang dipanggil tidak menjawab. Panik, pak er-te setengah berlari bergegas ke rumah Maman.
Read 60 tweets
Mar 20
Bismillah...

"Kau lancang mengambil tumbalku, maka bersiaplah untuk menjadi pengganti."

A Tread Horror Base on True Story

TUMBAL PENGGANTI

#bacahorror @bacahorror @IMatsirat @ceritaht
@C_P_Mistis @koreyan666 @Long77785509 Image
Hi semua, nyampek juga kita pada part yang buat saya agak ngeri, karena selama ini memang nggak suka nulis yang berdarah-darah. Tapi mau nggak mau kisah ini mesti nyampek kepada siapa sebenarnya Komar, Maman dan Ismail. Siapa Riyana, Dewa dan Indri.
Jangan lupa like dan comment, rt & qrt, supaya tidak ketinggalan kisah selanjutnya. Masih agak panjang ya, kita baru separoh jalan ini.
Read 72 tweets
Mar 19
Bismillah...

"Kau lancang mengambil tumbalku, maka bersiaplah untuk menjadi pengganti!"

A Tread Horror Base on True Story

TUMBAL PENGGANTI

#bacahorror @bacahorror @IMatsirat @ceritaht
@C_P_Mistis @P_C_HORROR @autojerit #12
Hi semua, sudah jam tujuh aja, padahal belum sarapan, cuma ngopi aja tadi. Alkhamdulillah agak sibuk hari ini, semoga anda semua juga senantiasa dalam keberkahan.
Beberapa hari lagi kita ketemu ramadhan, Nay mau minta maaf jika selama kebersamaan kita Nay ada salah-salah kata dan perbuatan. Selamat menyambut bulan suci ramadhan, ojo lali sambang ahli kubure.
Read 97 tweets
Mar 18
Bismillah...

"Kau lancang mengambil tumbalku, maka bersiaplah untuk menjadi pengganti."

A Tread Horror Base on True Story

TUMBAL PENGGANTI

#bacahorror @bacahorror @IMatsirat @ceritaht
@C_P_Mistis @autojerit @P_C_HORROR #11
Hi semua, happy weekend ya. Kita lanjut sebentar lagi, jangan lupa like dan comment, rt&qrt, agar nggak ketinggalan kisah selanjutnya.
BAB-09 SESUATU YANG TELAH DITAKDIRKAN

Aku terpaku, Ismail, abangku, menjadi seperti orang asing bagiku. Ada sisi gelap dalam dirinya yang sama sekali aku tidak tahu. Sejak kapan dia belajar hal seperti ini?
Read 49 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(