Lucretius McEvil Profile picture
Mar 29, 2023 6 tweets 2 min read Read on X
Squidward, kalau kita amati dalam film kartun menarik, Spongebob SquarePants, mencerminkan karakter seorang Sinis; tentu saja, Sinis bukan dalam bentuk ekstrem seperti Diogenes, yang menolak jabatan, uang, kemewahan, dengan memilih hidup dan bercinta di jalanan, dalam tong Image
yang mirip potongan gorong-gorong.

Sinisme Squidward, dalam konteks zaman, tetap relevan dengan sinisme yang dipopulerkan Bapak Sinisme, Antisthenes

yang pernah menjadi murid Socrates di akhir abad ke-5 SM.

Sinisme Squidward bisa dilihat sebagai kembangan atau proyeksi yang Image
lebih moderat dari idea awal sinisme di zaman Helenistik. Dalam kesinisannya, Squidward menunjukkan selubung sifat sinis apatis terhadap dunia sebagai panggung tragedi yang tak lagi perlu diratapi; di sisi lain, inilah sikap tak acuh terhadap sesuatu di luar kontrol yang Image
dilakoni kaum Stoa yang mendapatkan pengaruh dari kaum Sinis.

Di balik sikap sinis, karakter ini ditopang prinsip seperti eudaimonia (kemampuan berpikir jernih membedakan ilusi dengan realitas); arete (keseimbangan batin); parrhesia (cinta kemanusiaan), dan adiaphora Image
(ketidakpedulian terhadap perubahan kehidupan).

Prinsip dasar sinisme, jika kita simak, tampaknya diadopsi Stoisisme. Sinisme, Epikureanisme, Stoisisme, dan Sketisisme merupakan 4 mazhab besar pemikiran filosofis di era Hellenisme.

Kembali ke bahasan karakter Image
Squidward; setiap kali mengamati sosok Squidward, aku selalu melihat diriku. Temperamental, tidak sabaran, arogan (merasa lebih intelek dibanding Spongebob dan Patrick yang lugu, ato orang lain), bersikap merendahkan yang lain, misantropis (termasuk diri sendiri tentunya). Image

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Lucretius McEvil

Lucretius McEvil Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @ahmedasarlan

Jul 18, 2023
"Agama vs Sains" (Bag. 1)

Di suatu kampus, seorang profesor filsafat menguji mahasiswanya: "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?” Seorang mahasiswa menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya."

"Tuhan menciptakan semuanya?" tanya profesor itu sekali lagi. Image
"Ya, Pak, semuanya," kata mahasiswa tersebut. Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu
adalah kejahatan." Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab pernyataan professor tersebut.

Seorang mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu saja," jawab sang profesor, "itulah hakikat diskursus filsafat."
Read 46 tweets
Jun 13, 2023
Bukan rahasia jika yang namanya gelar akademik tidak berbanding lurus dengan kualitas pemikiran sang pemilik gelar, ato dengan kata lain, gelar akademik tidak selalu mencerminkan kualitas pemikiran seseorang.

Poin dari ini adalah, bahwa yang tidak memiliki gelar akademik
tidaklah perlu minder pada mereka yang memiliki gelar berderet, jika mereka mau selalu memperbaiki kualitas pemikirannya sendiri dengan belajar secara mandiri (otodidak). Sejak dulu aku selalu menyemangati orang-orang yang kukenal untuk selalu belajar memperbaiki
pemikirannya, karena yang namanya ilmu pengetahuan itu selalu berkembang, tidak stagnan, karena dikoreksi dan diperbaiki terus-menerus, kontras dengan kitab sok suci sempurna dari 2000-an dan 1400-an tahun lalu yang membeku dan berkarat oleh waktu.
Read 6 tweets
Jun 13, 2023
Gelar cuma-cuma tanpa mengeluarkan keringat mesti dibuang. Lucu kalo dipamerkan, ntar Musni Umar dan kader Demokrat yang doyan pamer gelar berderet minder.

♻️

Tujuan-tujuan pendidikan kewarganegaraan berubah sejalan atau menjawab tekanan-tekanan sosio-ekonomi dan Image
kepentingan-kepentingan politik rezim yang berkuasa.

Pada masa Orde Lama yang ditekankan adalah integrasi nasional, yang oleh Soekarno disebut sebagai 'nation-building. Nasionalisme civic (civic nationalism) pada masa itu mendorong rakyat (warganegara) untuk patriotik dan
mempertahankan negara yang baru diproklamirkan ini dengan segala upaya. Soeharto meneruskan strategi dalam menempa identitas nasional. Akan tetapi, berbeda dengan Orde Lama, rezim Orde Baru menekankan pembangunan ekonomi nasional dan stabilitas ekonomi yang didukung oleh
Read 21 tweets
Jun 13, 2023
"Kualitas lingkungan internal organisasi" bukanlah deskripsi situasi obyektif, melainkan realitas yang dipersepsikan sebagai pengalaman karyawan sebagai individu. Kualitas lingkungan yang dianggap penting adalah Image
menyangkut "pesan komunikasi" dan "peristiwa-peristiwa" yang dianggap mengandung pesan penting. Iklim sebagai situasi interaksional dan sikap yang dialami oleh seseorang (karyawan) dan berpengaruh pada perilaku yang bersangkutan di lingkungan kerja.
Pengalaman tentang kualitas interaksional dan sikap di lingkungan kerja mempengaruhi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan komunikasi dalam kehidupan kelompok. Bila interaksi dan sikap positif, maka karyawan menjadi terbuka
Read 7 tweets
Jun 12, 2023
Konservatisme religius dalam kehidupan bermasyarakat (dan bernegara) semakin menguat pasca-Soeharto. Hal ini terjadi karena sementara rezim reformasi sibuk dengan agenda kepentingan pribadi dan kelompoknya, kelompok islamis sendiri — yang sampai kini masih mencita-citakan dan
berusaha mewujudkan Indonesia sebagai suatu negara agamais — mulai bergerilya menyusup dan menanamkan pengaruhnya. Upaya indoktrinasi (penanaman doktrin/ideologi) dilakukan dengan senyap dan masif melalui media dakwah elektronik, masjid yang dikuasai
kelompok Hizbut Tahrir, Wahabi, dan tradisional, juga dilakukan melalui penyusupan ke pelbagai instansi pemerintahan termasuk kepolisian dan militer, hingga menyusup ke dalam institusi pendidikan.

Penanaman ideologi ini dibantu dengan perangkat represif seperti ormas-ormas
Read 4 tweets
Jun 9, 2023
Untuk mempertahankan eksistensinya, untuk menjamin kelangsungan hidupnya, manusia menginterpretasikan lingkungan, harus menentukan "horison vital" atau dunia dalam bentuk keyakinan fundamental,

".... to live is to react against the basic insecurity of life by constructing Image
the security of a world by believing that world is like this or like that so that we may direct our lives with due regard for it, so that in view of it we may live."

Maka daripada merumuskan manusia sebagai "homo sapiens", (José) Ortega lebih cenderung merumuskan manusia
sebagai "homo faber" atau "animal instrumentificum" — "the being that fabricates" — karena setiap pekerjaan mengandaikan adanya dunia. Rumusan "homo faber" akan tetap berlaku juga meski manusia tak lagi membuat dan tak lagi bekerja dengan alat-alat dalam artian sempit, karena
Read 4 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(