neohistoria Indonesia Profile picture
Apr 2, 2023 22 tweets 4 min read Read on X
Ave Neohistorian!

Tahun 1949, tentara komunis Tiongkok yang bernama Tentara Pembebasan Rakyat berhasil mengusir kaum nasionalis menuju Taiwan dan memproklamasikan Republik Rakyat Tiongkok yang berhaluan Marxisme-Leninisme dengan pemikiran Mao Zedong.
Untuk meraih dukungan publik dan masyarakat internasional, pemerintah Tiongkok di bawah arahan Partai Komunis Tiongkok membuat berbagai propaganda dalam berbagai media seperti film, lagu, pertunjukan seni, dan poster-poster berwarna cerah.
Umumnya propaganda Tiongkok memuat pesan-pesan yang sederhana dan mudah dimengerti. Hal tersebut dilakukan mengingat pesan-pesan tersebut ditujukan kepada masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah.
Selain itu, elemen seni yang berwarna cerah juga dituang ke dalam poster-poster propaganda untuk memperlihatkan citra yang positif dan penuh rasa semangat.
Meski tidak sepenuhnya sesuai dengan kenyataan, propaganda ini terbukti manjur untuk menyampaikan program-progam partai dan meraih dukungan dari publik.
Berikut adalah beberapa contoh poster propaganda Republik Rakyat Tiongkok yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. (Poster diambil dari situs chineseposters(dot)net)
Referensi:

Stefan Landsberger, Chinese Propaganda Posters: From Revolution to Reform

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with neohistoria Indonesia

neohistoria Indonesia Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @neohistoria_id

Aug 31
Image
Ave Neohistorian!

Dalam buku "Seni Perang", Sun Tzu (Baca: Sunche) memandang mundur saat menghadapi lawan yang lebih kuat bukan kepengecutan, melainkan sebagai wujud kebijaksanaan strategis tertinggi.
Baginya, tujuan utama perang adalah kemenangan dengan kerugian minimal, bukan pertempuran demi pertempuran. Ia menekankan pentingnya mengenali kapan harus bertarung dan kapan harus menghindar.
Read 8 tweets
Jun 17
Ave Neohistorian!

Jauh sebelum Fadli Zon, Wiranto yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima ABRI, pernah mengutarakan nada serupa bahwa peristiwa kerusuhan Mei 1998 tidak pernah terjadi [SEBUAH UTAS]. Image
Image
Image
Read 14 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(