Pembahasan omnibus RUU Kesehatan berlanjut. CISDI sudah menjabarkan daftar inventarisir masalah dari RUU ini. Salah satu yang siang ini mau kami bahas adalahkelompok rentan.
Omnibus Kesehatan ini ngegabungin banyak undang-undang tentang kesehatan. Isinya terdiri dari 20 bab dan 478 pasal. Tapiii, cuman dikit banget yang bahas kelompok rentan.
Mumpung belum ketok palu, CISDI berharap Kementerian Kesehatan dan DPR bisa memperluas definisi kelompok rentan. Sehingga keberadaan RUU ini bisa lebih bermakna
🧑🏼🦱: Eh, mau cobain dulu bang, kalau gak manis gimana?
🧔🏽♂️: Ini bau durian gak?
🧑🏼🦱: Bau sih, tapi…
🧔🏽♂️: Ya udah, yang penting kan durian. Mohon maaf sesuai mekanisme yang berlaku, tidak bisa dibuka di sini
Rame nih, lanjut dikit yak
👨🏾: tapi kan waktu itu sudah ada forum buat ngasih masukkan publik, misal partisipasi sehat.
👩🏽🦱: Iya benar, memang sudah ada forumnya, tapi bukan dengan satu tarikan nafas terus sudah selesai gitu aja kirim DIM ke DPR. Idealnya....
👩🏽🦱 : Idealnya, setelah forum tadi, pemerintah susun draf versi baru berdasarkan masukkan, lalu dibuka lagi ke publik. Buka lagi diskusi. Jelaskan alasan kenapa masukkan ini tak diterima atau diterima
👨🏽 : Lah kalau gitu mah tar lama dong, gak jadi-jadi aturannya
Tahu gak, ada yang deket banget sama kita, tapi kadang kitanya cuek jadi seakan-akan dia menjauh #eh#bukancurahat , sini Mincis kenalin sama Pelayanan Kesehatan Dasar alias Primary Health Care (PHC).
Pada dasarnya, PHC ini adalah sistem kesehatan yang paling dekat dengan kita. Posyandu hanya salah satu contohnya, Itu lho, 🎶🎶 tempat berat badan ku ditimbang selalu.
Sebegitu pentingnya PHC ini, karena mereka ini kontak pertama kalau ada yang sakit.
Kami menyayangkan bbrp media memberitakan pernyataan @DrDavidNabarro Utusan Khusus WHO DG untuk COVID-19, tanpa konteks yg lengkap. Pernyataan tersebut diambil dr wawancara yg dilakukan o/ The Spectator, media Inggris, 4 hari yg lalu.
- sebuah utas -
Hasil wawancara diangkat o/ bbrp media internasional dlm waktu singkat. Salah satu media garis kanan Australia menulis pemberitaan dg argumen tdk berimbang. Sygnya angle pemberitaan ini diadopsi o/ bbrp media nasional.
Berikut salah satu artikel yg memuat pemberitaan tdk berimbang ttg wawancara tersebut 👇 news.com.au/world/coronavi…