mistynim Profile picture
Apr 27, 2023 43 tweets 7 min read Read on X
Gerbang Samsara dan Nirvana
( Part 3 )

"Semua sudah dipersiapkan, antara kamu siap atau tidak semesta sudah menghendaki, sekarang milikku adalah milikmu. Selesaikan apa yang sudah menjadi tanggungjawab."

#bacahorror #HorrorFamily #horrorstory #moots Image
Halo guys sebelum mulai aku ucapin terimakasih banyak untuk para pendukung dan pembaca. Aku tau ini akun kecil tapi dukungan kalian ini lah yang sangat membantu💗 tolong rt/like/share/komen yaap😻 -M
Awal Mula

***
Bak angin yang berhembus, air yang mengalir dan tanah yang diam. Itulah yang harus Panji lakukan. Tanggung jawab yang begitu besar dan cepat berada di tangan Panji. “apapun yang sudah ditakdirkan menjadi milik akan kembali ke pemiliknya,”
suara yang samar-samar Panji dengar ketika hendak terlelap dalam tidurnya. Seperti mendapat amanah yang begitu besar, suara itu merasuk dalam telinga Panji menjadi akhir penghantar tidurnya.
Keesokan paginya di suasanya yang masih sama dinginnya seperti semalam hanya saja pagi ini sedikit hangat di dalam rumah Ki Sangki. “sudah tidak terlihat saja batang hidungnya si Arya,” bisik Panji dalam hati.
Sambil membuka pintu kamar untuk keluar ternyata Panji sudah disambut dengan kopi hangat yang dibawa Arya. “tumben telat bangun Pan, sana sholat subuh dulu udah pukul 4.50 ini kita bisa telat ke rumah Kakek Toh.”
ucapan Arya barusan membuat Panji segera bergegas untuk membersihkan diri dan mengambil wudhu.
Sajadah sudah Panji gelar kini bacaan niat dan syahadat yang Panji ucapkan untuk memulai ibadah kepada Sang Pencipta. Setelah selesai melaksanakan sholat seperti biasa Panji membaca-
amalan yang selalu Ki Sangki ajarkan untuk memohon pertolongan kepada Sang Pencipta. Dari luar sudah terdengar suara Ki Sangki yang memanggil Panji untuk makan bersama, namun Panji lebih memilih fokus membaca amalannya.
“semua sudah dipersiapkan, antara kamu siap atau tidak semesta sudah menghendaki, sekarang milikku adalah milikmu selesaikan apa yang sudah menjadi tanggungjawab.”
“baik Prabu,” ucap Panji yang sudah paham dari siapa bisikan itu berasal. Prabu sangkalangit dengan segala caranya-
untuk menjadi perantara bagi Panji kini sudah Panji pahami. Tak lama kemudian Arya menyusul ke mushola rumah Ki Sangki yang dijadikan Panji tempat sholat. “Panji kakek udah nunggu.” Panji bergegas membereskan sajadah dan pergi ke meja makan dengan Arya.
“setelah ini kalian berangkat ke rumah Kakek Toh segera, beliau sulit ditemui tapi kalau ini rezekimu pasti bertemu dengan Kakek Toh,” ucap Ki Sangki. Setelah mendengar perintah dari Ki Sangki, Panji dan Arya segera menyelesaikan makan dan bersiap untuk menuju ke rumah Kakek Toh.
Entah petunjuk apalagi yang akan Panji terima kali ini namun Panji tetap percaya bisa menyelesaikan ini dengan cepat.
Tak lama kemudian suara motor tua sudah terdengar di halaman rumah Ki Sangki, disambut dengan cahaya fajar yang baru muncul membekali keberangkatan Panji dan Arya
“Tunggu Panji, bawa lah ini untuk Kakek Toh,” ucap Ki Sangki sambil memberikan bungkusan berisi singkong bakar untuk Kakek Toh.
“Baik Kek, doakan Panji agar bisa menyelesaikan tanggungjawab ini dengan cepat.” Panji pun bersalaman dengan Kakek Toh dan segera menaiki motor-
yang sudah dikendarai Arya. Motor yang sudah mereka kendarai berdua itu semakin melaju jauh keluar dari Desa Salangkarangan. Hanya sawah-sawah dan beberapa rumah gubuk warga yang Panji saksikan di sekitarnya.
Hingga motor melaju melewati gapura bertuliskan “selamat jalan Desa Salangkarangan”
Sepanjang jalan Panji berdoa sambil memastikan bahwa ia sudah membawa kalung merah delima yang diberikan Ki Sangki waktu itu. Walau sudah melaju cukup jauh
namun belum ada satu kata pun yang keluar dari mulut Panji maupun Arya. Masing-masing dari mereka berdoa sepanjang perjalanan untuk meminta pertolongan.
“Belok ke kanan ya Pan? Aku sudah lupa jalan menuju rumah Kakek Toh,” ucap Arya. “Iya bener belok kanan terus lurus-
paling pojok rumahnya,” jawab Panji kepada Arya yang menunjukkan jalan ke rumah Kakek Toh di Desa Winggit.
Tak memakan banyak waktu Arya mengendarai motor. Sudah  terlihat rumah paling pojok Desa Winggit, dengan halaman luas sama seperti rumah Ki Sangki-
tentu saja ini rumah Kakek Toh. “Alhamdulillah udah sampai Ar.” Panji turun dari motor sedangkan Arya masih memarkirkan motornya. Sambil berjalan menuju rumah Ki Sangki sudah terlihat pekarangan yang luas dengan rumput hijau dan beberapa bangku yang diletakkan di depan rumah.
“Assalamualaikum Kek, ini Panji dan Arya.”
“Apa kita akan menemukan jawaban setelah kita bertemu Kakek Toh Pan?” tanya Arya kepada Panji. “Semoga saja Ar, ini juga perintah Ki Sangki. Kalau Sang Pencipta sudah menghendaki kita untuk menyelesaikan tanggungjawab ini-
pasti akan ada jawabannya.” Ucapan Panji mampu membuat Arya tertunduk karena kebijaksanaannya, Arya hanya merasa bahwa ia adalah amanah yang sudah ditakdirkan untuk menjaga tuannya, yaitu Panji.
Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki dari dalam rumah. “Waalaikumsalam, masuklah pasti kalian cucu Ki Sangki,” sambil membuka pintu, Kakek Toh mempersilahkan Panji dan Arya untuk masuk. “Duduklah disini, banyak yang harus dibicarakan.” ucap Kakek Toh.
“Benar kata kakek kalau sudah rezekinya pasti bertemu juga, semoga setelah ini menemukan jawaban,” ucap Panji dalam hati. Bersama secangir kopi dan rokok sudah Kakek Toh siapkan untuk kita bertiga. “Kek ini titipan dari Ki Sangki,”
ucap Arya sambil memberikan bungkusan berisi singkong bakar tadi kepada Kakek Toh. “Hahaha… Sangki memang tidak berubah dari dulu, sebagai ucapan terimakasih aku akan memberikan jawaban atas kedatangan kalian kemari.”
Jantung Panji tak henti-hentinya berdebar, hatinya selalu mengucapkan rasa syukur karena apa yang telah ia ikhtiar kan tidak sia-sia. “Dahulu kala, jauh sebelum Desa Salangkarangan itu ada sekitar 10 abad lalu ada kejadian tragis yang membuat desa itu menjadi sebuah malapetaka.
Peristiwa penumbalan yang diakukan demi keberlangsungan hidup di kala itu, padahal waktu itu kerajaan Swatanegara sangat damai di bawah kepemimpinan Prabu Dharmawangsa Sangkalangit, sama seperti namamu bukan…”
mendengar nama itu Panji pun terkejut, awalnya Panji hanya mengira bahwa apapun yang diceritakan Ki Sangki tidak semuanya benar. Namun, setelah mendengar dan melewati beberapa peristiwa ini yang membuat Panji mulai percaya bahwa ia memang titisan Prabu Dharmawangsa Sangkalangit.
“Prabu Sangkalangit adalah raja yang bijaksana seperti kamu Panji, namun sayangnya kepemimpinan Prabu Sangkalangit runtuh karena ulah Prabu Gandruna raja dari Kerajaan Balapatih.” Mendengar fakta yang disampaikan Kakek Toh membuat Panji semakin paham-
dengan awal masalah yang akan ia hadapi tersebut,”memangnya apa yang dilakukan oleh Prabu Gandruna kepada Prabu Sangkalangit Kek?” Tanya Panji kepada Kakek Toh. “Pengkhianatan Panji… Kala itu Prabu Gandruna yang mengajak para rakyat kerajaan Swatanegara untuk bersekutu
melakukan ritual mengerikan tersebut, ternyata ritual itu masih berlanjut Panji dan waktu kalian tidak banyak secepatnya setelah isya kalian sudah harus sampai ke Segara Getih.”
Tenyata benar, sedikit demi sedikit Panji dan Arya menemukan jawaban atas masalah-
yang harus Panji dan Arya selesaikan. “Kuncinya adalah kamu Panji, harus kamu selesaikan segera kalau tidak ingin ini berakhir sia-sia.” Lagi-lagi ucaPan Kakek Toh membuat Panji berfikir apa yang harus ia lakukan setelahnya. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat.
kini matahari sudah bersinar begitu teriknya tepat di atas kepala. Azan dhuhur berkumandang Panji, Arya dan Kakek Toh pun memutuskan untuk melaksanakan sholat berjamaah.
Ketika semua sudah bersiap untuk sholat, begitu juga Panji yang sudah menggelar sajadah dan memakai kopiah. “bismillah…” walau kini Panji masih merasakan ketakutan, tetapi Panji yakinkan untuk memohon pertolongan kepada Sang Pencipta.
Kakek Toh menjadi imam dan kini sholat berjamaah tersebut dimulai hingga rakaat terakhir, dengan hati yang hikmat dan yakin bahwa masalah ini bisa segera terselesaikan.
Setelah mereka bertiga selesai melaksanakan sholat kini Panji, Arya dan Kakek Toh duduk melingkar untuk melanjutkan amalan. Diatas sajadah mereka duduk, masing-masing tangan bergerak untuk menghitung tasbih, mulut tak henti-henti untuk berzikir kepada Sang Pencipta.
Mata begitu berat ketika Panji pejamkan, Panji tak berhenti untuk berzikir. Sayup-sayup Panji mendengar, “Becik ketitik ala ketara Panji… Perbuatan jahat yang telah mereka lakukan akan berakhir disini, pergilah dengan membawa beras dan taburkan beras itu-
di dekat batu paling besar di Segara Getih.”
Seketika Panji membuka kedua matanya, pesan dari Prabu Sangkalangit itu adalah jawaban apa yang harus Panji lakukan setelah ini. “Arya dan Kakek Toh sudah pergi sebaiknya aku cepat menemui mereka-
untuk menyampaikan pesan dari Prabu Sangkalangit.” Panji melepas kopiah dan melipat sajadah lalu pergi menemui Kakek Toh.
“Kek ada yang ingin Panji sampaikan, Panji mendapat gambaran dari Prabu Sangkalangit… setelah ini Panji dan Arya harus bergegas pergi dan membawa beras
sebagai syarat.” Sepertinya Kakek Toh memahami maksud dari Panji apalagi yang Panji katakan itu adalah gambaran yang didapat dari Prabu Sangkalangit. “Pergilah setelah ashar Panji, kita harus melakukan semedi terlebih dahulu.”
Entah gambaran apalagi yang akan Panji dapat setelah ini. Walau sekarang Panji yakin bahwa ia akan mendapatkan pertolongan, namun Panji tetap ikhtiar kepada Sang Pencipta. Perjalanan yang akan dilakukan Panji akan semakin sulit untuk menghadapi masalah yang belum selesai-
di masa silam. Bersama Arya orang yang sangat patuh kepada Panji.
Apakah Panji dan Arya bisa kembali dengan selamat atau malah berakhir di Segara Getih? Bagaimanapun akhirnya Panji hanya bisa berdoa dan berikhtiar.
( Bersambung....)
Untuk yang belum sempat membaca dari part 1 dan 2 ada disini


Sampai jumpa di hari senin, terimakasih untuk para pembaca yang selalu mendukung karya yang belum seberapa ini😁
Salam hangat- M

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with mistynim

mistynim Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @mistynim

Apr 19
Angkara Loka
[Bagian 2]

Tidak ada yang bisa terlepas dari perjanjian iblis.

Izin tag & bantu rt :
@chow_mas @benbela @creepylogy_ @IDN_Horor @bacahorror @C_P_Mistis @siskanoviw @Penikmathorror @bagihorror @ceritaht @tanyademit @netrasandekala Image
- Pertemuan -

“Tak akan ada yang bisa terlepas dari perjanjian abadi kepada iblis. Siapa pun yang memulai ialah yang memetik buah dari ulahnya, harta selaludi balasnyawa.”
Read 94 tweets
Apr 15
Angkara Loka
[Bagian 1]

Persekutuan kembali merenggut nyawa.

Izin tag & bantu rt :
@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor @C_P_Mistis @hororstories @chow_mas @Penikmathorror @benbela @tanyademit @wallensky10 @siskanoviw Image
Halo semuanya!

Sekali lagi, cerita ini sama dengan cerita sebelumnya, hanya saja sudah saya rombak lagi biar lebih enak dibaca. Mohon bantuannya dengan cara rt/qrt/like atau komen, terima kasih.
- Begitu Semua Bermula -

Walau usai sudah kisah Gerbang Samsara dan Nirvana, tetapi masih menyisakan sebuah tanda tanya yang tak kunjung bertemu dengan jawabnya. Meski peristiwa kelam yang terulang itu kini selesai.
Read 101 tweets
Apr 5
Susuk Surasmi
[Tamat]

"Keris itu menagih sumpah sang priyai"

Izin tag dan bantu rt :
@chow_mas @IDN_Horor @bacahorror @Penikmathorror @ceritaht @C_P_Mistis @saujanastory @wallensky10 @nasura2101 @siskanoviw @netrasandekala @creepylogy_ @benbela @dzaki8613 Image
Selamat malam semua!

Akhirnya kita kembali melanjutkan bagian terakhir dari cerita. Pada bagian terakhir ini kemungkinan akan cukup panjang.

Sebelumnya mohon bantuan follow/rt/qrt/komen, terima kasih!
Read 312 tweets
Mar 29
Susuk Surasmi
[Bagian 11]

“Sun prabu, yen sisuk aku teka ana ing kene, wis dadi wektune sing maha kuasa.”

Izin tag & bantu rt :
@chow_mas @hororstories @IDN_Horor @bacahorror @ceritaht @C_P_Mistis @benbela @creepylogy_ @wallensky10 @dzaki8613 @netrasandekala @siskanoviw Image
Halo semuanya!
Akhirnya bisa melanjutkan bagian 11 dari cerita "Susuk Surasmi"

Sebelumnya yang belum follow bisa follow terlebih dahulu ya, bantu follow Karyakarsa saya juga🙏🏻
karyakarsa.com/Mistynim/undef
Read 84 tweets
Mar 21
Dibisikin "Pinjam dulu seratus" udah biasa, tapi dibisikin yang beginian berani nggak kira-kira?

Izin tag & bantu rt :
@IDN_Horor @benbela @bacahorror @diosetta @ceritaht @bagihorror @C_P_Mistis @chow_mas @tanyademit @creepylogy_ @saujanastory @wallensky10 Image
Halo semua!

Kita kembali dengan cerita sekali tamat yang akan menemani kalian. Yang belum follow bisa difollow terlebih dahulu yaa, bantu follow akun Karyakarsa saya juga yuk!

karyakarsa.com/Mistynim/undef…
-Bisikan Dari Sisi Lain-

Kalau diberi kesempatan untuk menceritakan bagian terseram dari hidup kalian, apa yang akan kalian ceritakan? Apakah sebuah perpisahan, kematian, atau melihat hal yang tak diingkan sekali pun.
Read 169 tweets
Mar 19
Susuk Surasmi
[Bagian 10]

Izin tag & bantu rt :
@chow_mas @hororstories @IDN_Horor @SpesialHoror @Penikmathorror @bacahorror @ceritaht @bagihorror @benbela @wallensky10 @tanyademit @saujanastory @Kramat_satu Image
Halo semuanya!
Akhirnya bisa melanjutkan bagian 10 dari cerita "Susuk Surasmi"

Sebelumnya yang belum follow bisa follow terlebih dahulu ya, bantu follow Karyakarsa saya juga🙏🏻
karyakarsa.com/Mistynim/undef…
Read 65 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(