#MayDay di Indonesia di tahun ini terbilang penuh nestapa dan berkalang tanah bagi Kaum Buruh. #MeiLawanOligarki
Betapa tidak, konflik agraria di Indonesia semakin meningkat dengan konsekuensi keterlemparan Kaum Tani (khususnya petani kecil, petani gurem dan buruh tani, dan para petani perempuan di segala lini di pedesaan). #MeiLawanOligarki
Kaum Tani yang terlempar ini menjadi calon tenaga-tenaga kerja yang entah kapan nasibnya berpihak (baca: dipekerjakan dengan upah seadanya). #MeiLawanOligarki
@SeknasKPA (2023) mencatat terjadi peningkatan konflik agraria di Indonesia di tahun 2022 (1.035.612 ha) dibanding tahun sebelumnya (50.062 ha). Hal ini tercatat akibat semakin masif dan intensnya pengadaan tanah demi kepentingan investasi dalam dan luar negeri. #MeiLawanOligarki
Hal ini mengingat Kapital membutuhkan ruang-ruang baru untuk berekspansi menghindari 'kejenuhan' perputaran modal yang menyebabkan akan krisis. #MeiLawanOligarki
Hal ini menyebabkan keterlemparan dan kerentanan bagi Kaum Tani (khususnya Petani Gurem dan Buruh Tani) yang telah bertungkus lumus berjuang meningkatkan kesejahteraan mereka melalui satu-satunya sumber penghidupan mereka, yaitu tanah. #MeiLawanOligarki
UU Cipta Kerja adalah cerminan zalim akibat ambisi membuka keran investasi besar dari luar dengan mengobral tanah-tanah yang gampang diakses oleh para pemodal besar. #MeiLawanOligarki
Krisis ekonomi mungkin teratasi, tapi krisis multidimensional akibat legitimasi ekspansi kapital yang disahkan UU Cipta Kerja akan berdampak hingga 7 turunan. #MeiLawanOligarki
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh