kalong Profile picture
May 12 83 tweets 13 min read Twitter logo Read on Twitter
PKL DI POLSEK BERHANTU
.
.
.
A THREAD
#bacahorror @bacahorror @IDN_Horor @gudangmistery Image
Seperti biasa, yang spesial ya baca cerita horor.

PKL horor gak cuman di Rumah Sakit, ya. Ternyata di POLSEK pun bisa horor juga.

“Assalamualaikum bang, ini saya yg Dm abang di twittter 😊” Begitulah awalnya cerita ini ada.
Namanya Arya (samaran) dia cewek dari Bandung. Bisa di kata, dia ini punya banyak pengalaman horor ketika di tempat kerja. Sering di tampakin setan tapi sayangnya Arya ini gak bisa komunikasi/berinteraksi dengan ‘mereka’.
Awal mulanya ketika umur 3 tahun, di saat ibunya meninggal. Tepatnya waktu malam ketiga tahlilan. Arya melihat ada sosok yang menyerupai ibunya sedang melambaikan tangan ke arahnya. Tapi karena Arya ini gak bisa denger, dia cuman bisa lihat gerakan bibirnya saja.
Kalau gak salah nangkep, sosok itu ngomong seperti ini “Neng kadieu geulis.”

Arya masih ingat betul kalau itu mirip sama ibunya. Sampai dia bilang ke Bibinya, kalau ada ibu di situ. Tapi Bibinya Arya ini langsung nyuruh Arya buat jangan perhatiin sosok itu.
Dan kemana pun dia pergi, Arya selalu di ikutin sama sosok itu.

Arya ini hidup sebagai anak yatim. Dari kecil dia sudah mandiri karena Ayahnya ninggalin Arya dan kakaknya begitu ibunya meninggal. Ayahnya menikah lagi dan tidak memperdulikan mereka berdua.
Sejak kecil Arya ini jadi anak yang murung. Jarang main karena teman-teman se-umurannya sering ‘ngebully’ sadis.

Mereka bilang “Ibu kamu mah matinya jadi kuntilanak.” Ya begitulah anak-anak yang gak tahu apa-apa.
Tapi bukan itu yang mau di bahas, melainkan tempat dia PKL di salah satu POLSEK BOGOR yang berhantu. Di sini saya memakai sudut pandang pertama.
Singkat cerita. Setelah aku lulus SMK tahun 2009, aku menjadi tenaga honorer di POLDA JABAR. Cukup lama aku di sana, mungkin 3 tahunan. Lalu di awal 2012, aku kena mutasi pindah di POLSEK daerah Bogor.
“Mau gak mau, aku harus mau. Karena aku juga butuh uang buat biaya hidup.” Pikirku.

Aku masih ingat betul. Aku sampai salah bus. Sore itu aku pergi ke daerah Parung Baru. Seharusnya aku naik dari Terminal Leuwipanjang tapi aku justru malah naik dari Cileunyi.
Jadi aku sampai Ciawi tengah malam.

Sesampainya di Ciawi, aku lihat di sana ada sebuah warung kecil namun sudah tutup. Aku jalan ke arah sana, lalu duduk. aKu rogoh ponselku di saku. Lalu aku mengabari Kanit Serse Polsek, berharap aku bisa di jemput oleh anggotanya.
Dan syukurnya ada yang mau jemput aku ke Ciawi. Malam itu belum ada yang janggal. Aku masih merasa biasa saja. Tapi suasana malam itu begitu sepi. Entah kenapa kendaraan jarang sekali ada yang melintas. Membuat malam itu terasa sangat lama.
Aku peluk tas ranselku, aku takut kalau ada orang jahat yang mendekat. Sampai tiba-tiba mataku terasa pedas, aku ketiduran sepersekian detik. Kalau orang sunda menyebutnya ‘nundutan’.
Ketika aku tersadar kembali, di sebelahku persis sudah ada perempuan yang sedang duduk. Dia memakai pakaian sobek warna hijau, rambutnya panjang sampai bawah, sebagian wajahnya tertutup rambut kecuali mulutnya. Dia sedang tersenyum ke arahku sambil berkata.
“Bade kamana geulis tengah weungi kieu?” tapi sial, di akhir kalimatnya, dia tertawa cekikian.

Aku panik. Aku tutup wajahku sambil menangis. Badanku tiba-tiba kaku dan lututku rasanya lemas tak bertulang. Sebisaku baca doa, tapi rasanya wanita itu masih duduk di tempatnya.
Semakin lama aku berdoa, wanita itu justru semakin kencang tertawanya. Bahkan sampai cekikikan. Bak seperti menertawakan orang yang lagi ketakutan.

Entah berapa lama aku memejamkan mata sambil berdoa, tiba-tiba ponselku berbunyi. Dengan sigap tanganku merogoh ponsel di saku.
Dan seketika wanita itu hilang. Aku sampai bingung.
“Kok aneh ya? Malah bunyi ponsel berdering, dia takut.”

Setelah aku pastikan tidak ada wanita itu lagi, aku angkat telfonnya. Ternyata salah satu anggota yang mau jemput aku sudah sampai.
“Saya tunggu di depan Alfamrt, depan Terminal ya, Neng?” katanya.

“Yah kalau aku tahu di situ ada alfamrt 24 jam, ngapain aku nungguin di sini!!! ah sudahlah...” aku sedikit kesal.

Tanpa buang-buang waktu, aku lari secepat mungkin. Sesekali aku menoleh ke belakang, memastikan.
Ternyata sosok wanita itu muncul lagi dan sedang duduk seperti tadi. Dia melambaikan tangan seperti memberi isyarat selamat tinggal. (dadah-dadah)
Karena aku juga takut, aku abaikan sosok itu dan terus berlari.
Sesampainya di tempat penjemputan, aku bertemu dengan anggota Polsek, namanya Mas Akmal (samaran).

“Kok gemeteran kenapa?” tanya Mas Akmal
“Gpp A, takut aja kalo ada orang jahat, makanya aku lari.”
Di perjalanan, waktu menunjukkan pukul 2 dini hari. Aku ijin sama Mas Akmal untuk tidur sepanjang perjalanan. Sampai akhirnya aku sampai di Polsek sekitar jam 3 pagi.

Kesan pertama sesampainya di polsek. “Yahh sama saja. Selalu di sapa sama penunggu tak kasat mata.”
Waktu itu aku melihat ada sekelebat sosok perempuan lagi menggendong bayi. Kira-kira bayi umur 1 tahunan. Dia melesat masuk ke dalam toilet.

“Ah mulai deh! Kayaknya tiap hari aku bakal ketemu sama mbaknya!” batinku kesal lagi.
Ketika masuk Polsek, yang aku lihat di sana ada anggota Serse. Namanya Mas Kabut, dan Pak Eko yang bertugas di SPK. Aku berkenalan sama beliau. Kebetulan sekali Pak Eko juga orang Bandung, jadi setidaknya bisa mengobati kangen rumah walau baru beberapa jam aku ninggalin rumah.
Seperti Polsek pada umumnya. Ada pagar yang mengelilingi sebagai pagar pembatas. Sedangkan di depan Polsek ada Masjid. Bangunan Polsek ini mempunyai 2 lantai. Yang mana di lantai 2 adalah kamar Mess.
Aku kebetulan dibolehkan sama Mas Kabut untuk menghuni salah satu kamar di Mess tersebut. Oiya di kamar sebelah kanan, di huni oleh Pak Karno, anggota Intel yang kebetulan kalau malam bertugas, kalau siang tidur. Sedangkan di sebelah Kiri, di huni oleh Pak Hari, bagian Patroli.
Beliau jarang menempati karena sering pulang ke rumah kecuali ketika piket malam.

Sekitar jam 4 lebih, suasana masih sepi. Sedangkan Pak Hari dan Pak Karno belum balik bertugas. Aku berjalan menuju kamar Mess di lantai 2 di temani Mas Kabut.
“"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh" aku mengucapkan salam sebelum masuk kamar.
Tiba-tiba aku mendengar dengan jelas ada yang menyahuti salamku. "Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh" suaranya perempuan agak serak, sedangkan di situ hanya ada aku dan Mas Kabut.
Aku kaget dan sebentar menatap Mas Kabut yang di sebelahku.

“Selamat datang ya Neng, semoga akrab hehehe...” celetuk Mas Kabut spontan.

“Loh!” aku pun kaget, kok Mas Kabut bisa tahu kalau ada yang jawab salamku? Ketika aku tanya, dia buru-buru pamit.
Tapi sebelum Mas Kabut bergegas turun, Mas Kabut memberi peringatan padaku.

“Neng, saya tinggal ya, saya masih ada kerjaan.”
“Oiya ntar kalo sholat, ke masjid aja. Jangan di sini! masjid depan polsek itu ya!”
“Satu lagi Neng. Toilet tadi sudah lihat kan di bawah, ati-ati ya, banyak-banyak ngaji ajaa.”

Oke! Aku paham, jadi para pekerja di sini sudah banyak yang tahu tentang gangguan-gangguan ini. Baiklah.
Balik lagi ke cerita. Sebelum aku tidur, aku sempatkan untuk mengabari orang rumah sembari menunggu adzan subuh.

Dan waktu yang aku tunggu pun tiba, adzan subuh berkumandang. Waktunya sholat subuh.
Ternyata peringatan soal sholat di Masjid itu ada alasannya.
Aku benar-benar lupa soal itu. Setelah wudhu, aku langsung menunaikan dua rokaat subuh di kamar. Baru rokaat pertama, tepat di belakangku ada makmum perempuan. Dan perempuan itu yang sempat aku lihat di bawah, perempuan yang menggendong bayi.
“Jangan terganggu sama yang di belakang, plis!! Itu setan...itu setan!” batinku.

Dan taukah kamu? Itu rasanya sholat subuh 2 rokaat berasa sholat tarawih, lama banget. Sumpah!

Sedangkan wanita yang di belakangku itu semakin lama suara cekikannya semakin girang.
Setelah merasakan kengerian itu, akhirnya 2 salam aku ucapkan, aku selesai. Walau begitu, aku mengucapkan salam dengan mata terpejam, aku benar-benar takut. Itu pun aku duduk terus di atas sajadah sampai aku ketiduran. Dan gak lama, aku dengar ada orang yang menggedor pintu.
“Woy tetangga baru, bangun... sudah setengah 7!” itu Pak Karno.

Aku buru-buru bangun dan lari ke kamar mandi bawah. Kebetulan di kamar mandi ini ada cermin gede banget.
Jadi ketika aku lagi gosok gigi sambil nunduk, aku merasa di belakangku ada sosok wanita yang gendong bayi itu, tapi pas aku bangun, sosok itu hilang.

“Ya ampun, sampai mandi aja di ikutin...huh!”
Selesai mandi dan pakai pakaian kerja, aku langsung keluar cari sarapan. Tak lupa aku juga menyapa para anggota yang sudah ada di kantor. Di sana ada anggota yang nyeletuk bilang gini.
“Wah anak Bandung hebat-hebat, ya. Semoga betah ya temenan sama Nyai...hahaha”
Aku gak begitu menggubrisnya, aku hanya melempar senyum “Mari Pak, saya cari sarapan dulu.”

Sesampainya di warung, ternyata sudah ada salah satu anggota yang sedang sarapan juga.

“Neng baru ya? Yang dari Bandung?” tanya anggota polisi itu.

“Iya Pak, nama saya Arya...”
“Oh Arya. Semoga betah ya. Inget, kalau sholat di Masjid ajaa. Dan satu lagi, kamu cuma di isengin, gak akan sesadis kayak ke anggota lain, soalnya kamu di jagain sama sosok ibu kamu,”

"Hehe... makasi ya pak"
"Ok saya duluan, makan kamu saya bayarin ya .."
"alhamdulillah, makasih Pak...”

Bapak itu kemudian berlalu begitu saja.
Gak lama, setelah selesai makan, aku langsung masuk ke ruangan. Ketika di ruangan, banyak sekali informasi yang di terangkan oleh Mas Kabut tentang pekerjaanku.
Setelah di rasa cukup handal, Mas Kabut pamit pulang setelah menunjukkan ruangan kerja untukku. Ternyata ruanganku bersebelahan dengan ruang tahanan. Saat itu aku lihat ada anak seusiaku di kurung.
Karena penasaran, ketika jam istirahat, aku memberanikan diri masuk dan bertanya pada tahanan itu. aku lihat di papan yang tertulis nama lengkap dan tanggal lahir serta alamatnya. Ternyata dia lebih tua setahun dari aku.
“Kamu kenapa di tahan?” tanyaku.
“Aku nendang anak tetangga sampe giginya tanggal,” kata si tahanan.

Gak lama berbasa-basi, aku masuk lagi ke ruangan kerja. Kebetulan posisi mejaku pas banget dekat pintu dan ada rak buku di pinggir sebelah kanan.
Di ujung mata, aku lihat ada anak bayi sedang jalan. Tapi jalannya ini aneh! Dia jalan ke dinding naik ke atas. Sontak aku langsung baca doa sebisaku. Dan akhirnya sosok itu menghilang.

“Ya Allah, ini baru sehari...” gumamku.
Jam kerja pun selesai, aku langsung mandi kemudian sholat ashar. Dan alhamdulillah sholatku lancar. Aku gak peduli ada gangguan di belakangku.

Ah ...akhirnya bisa rebahan....walau di sini panasnya luar biasa.
Singkatnya, adzan maghrib berkumandang. aku langsung ke masjid depan polsek. Setelah solat, aku ke warung padang dulu buat makan.
Tibalah waktu yang aku tunggu... telfonan sama ayank.
Ketika telfonan masih jam 21.00. aku denger di bawah ramai orang. Mungkin ada kasus baru, pikirku. Tapi gak lama kemudian, mendadak sepi sekali, seperti gak ada orang satu pun. Karena aku masih telfonan, jadi aku gak begitu gubris.
Tapi seolah ‘mereka’ itu gak pernah capek, tiba-tiba aku denger ada yang mainin sandal jepit yang merek selawoy itu. ketika aku tajamin pendengaran, ternyata benar, sendal jepit itu gerak, seperti jalan di tempat.
Aku mendekat, telinga aku tempelin ke pintu. Semakin jelas, semakin cepat, seperti berlari di tempat. Pikirku, ini mungkin ulah anggota yang iseng.

Aku bilang ke pacar kalau ada yang iseng. Kebetulan kita lagi video call. Aku sengaja mau langsung pergokin dia.
Pas aku buka sambil pegang hape, itu sendal masih di posisi lari di tempat tanpa kaki!!!

Sontak aku langsung banting pintu, lari ke arah kasur dan nutup pakai selimut.
Malam itu aku gak ingat, karena aku tiba-tiba saja ketiduran. Dan akhirnya subuh pun datang. Aku langsung mandi dan sholat. Dan gangguan gak sampai di situ saja.
Malam berikutnya, sekitar jam 22. Aku denger ada yang teriak minta tolong. Suara itu berasal dari bawah. Aku langsung buru-buru turun. Pas aku lihat di ruangan tahanan, si ilham tahanan itu sedang menangis kejer di pojokan. Dia ketakutan.
“Loh Mas ilham kenapa? Kok ketakutan gituu?”

Bukannya jawab pertanyaanku, dia malah mau pinjem hape, katanya mau telfon mamanya.

“Kak, boleh pinjem hape buat nelfon ibu?”

Ya karena aku juga kasihan, aku pinjemin dia.
Dan si ilham itu langsung telfon ibunya sambil nangis. Inisiatif aku ambilin air mineral biar ilham lebih tenang. Lalu setelah tenang, dia cerita ke aku.

"Kak ,tadi di kamar mandi tahanan ada tambang gelantungan gitu, terus tambangnya kaya berayun kanan kiri.-
Terus ada suara perempuan, “ilham sini ilham sini”...gitu kak. Aku takut kak makanya aku nangis di pojokan."

Di sini aku ngobrol sama ilham di batasi sel ya.
Terus aku tengok ke kamar mandi tahanan. Jadi kamar mandi tahanan ini memang tanpa pintu dan tanpa lampu.
Ketika aku lihat, memang ada sosok wanita itu lagi. Dia sedang gendong bayi sambil tersenyum. Dan bayi itu memiliki gigi runcing dan hitam. Sontak saja aku langsung beristigfar dan pamit ke ilham. Gak tahu deh si ilham gimana waktu itu.
Setelah serentetan penampakan tali di WC tahanan yang menimpa Ilham, sel tahanan kosong beberapa minggu. Sampai akhirnya di isi pelaku pencurian mobil dengan modus rental.
Aku lupa namanya siapa, tapi sebut saja Pak Ujang. Jadi Pak Ujang ini babak belur di hajar masa sampai gak bisa duduk. Saking sakitnya, si Pak Ujang ini terus-terusan mengerang. Aku bantu sebisaku, karena anggota serse lain suka marah kalo aku terlalu baik ke tahanan.
Setelah maghrib, Pak Ujang nangis. Aku pikir karena sakit, ternyata Pak Ujang lihat ada perempuan lagi duduk di kursi depan sel (kursi pengunjung tahanan). Dia bilang, perempuan itu terus melambaikan tangan ke Pak Ujang sambil terus senyum nyeringai.
Saat itu serse lagi keluar semua, karena banyak laporan begal kendaraan bermotor. Aku bingung harus bagaimana. Sedangkan Pak Ujang gak berhenti nangis minta di temenin. Aku tinggal Pak Ujang karena jam 9 malam aku sudah ngantuk. Tak lupa juga aku bilang ke dia untuk berdoa.
“Kasihan juga aku sebenarnya sama Pak Ujang ini, soalnya kondisinya sudah parah banget.”

Tapi mau apa di kata, aku sudah ngantuk berat. Dan malam itu aku bobo nyenyak tanpa gangguan.
karena sudah terbiasa bangun pagi, jam 4 subuh aku sudah bangun. Ketika aku turun tangga, aku lihat pintu tim 1 serse terbuka. Aku lihat di sana ada Mas Hari. Dia kayak kejang-kejang begitu dengan wajah tertutup bantal sofa. Seperti orang kecekik suaranya. Tahu kan suaranya?
Buru-buru aku angkat bantal dari wajahnya. Mas Hari langsung bisa nafas.

“A, kenapa tadi kok kaya kejang-kejang gituu? Mimpi tenggelam apa gimanasi?”

“Neng tau teu, saya mimpi di dudukin awewe ngais orok di kepala saya. Terus saya engap neng, gak bisa nafas!”
“Terus gimanaa ceritanya eta bantal aya di muka?”

“Saya memang tidur nutup muka pakai bantal Neng. Kalo gak gituu di gangguin mulu.”

Setelah itu, berlalu tanpa gangguan. Dan si Pak Ujang yang tahanan itu di titipkan ke lapas gunung sindur karena kondisinya yg gak memungkinkan.
Karena waktu di Polsek kondisinya sudah parah duluan, di tambah menurut cerita, Pak Ujang setiap malam di gangguin terus sama sosok perempuan itu. Bahkan bayinya sampai nemplok di perut Kang Ujang. Makanya setiap malam, Pak Ujang ini teriak-teriak ketakutan.
Malam itu giliran tim 2 piket. Kebetulan tim 2 ruangannya di tengah. Anggotanya ada aiptu Mas, Iman dan Ada (Nama samaran semua). Di ruangan tim 2 itu ruangan paling mistis kalau menurutku. Karena si Iman itu doyan banget gambar-gambar sosok Nyi Roro Kidul.
Sampai gambaran-gambaran itu di kasih bingkai dan di tempel di dinding.

Saat itu kebetulan aku masih kerja karena ada wasrik ke polres. Wasrik itu semacam laporan tahunan polsek ke polres. Aku masih bekerja dengan aiptu Mas.
Aku lagi pakai komputer ganda yang kebetulan menghadap ke mejanya Iman. Ketika masih ada aiptu Mas, itu suasana masih aman-aman saja. Tapi ketika aiptu Mas keluar, itu mata lukisan pada nyala semua, seolah nyata, jadi mata lukisan itu seperti melirik-lirik gitulah.
Aku langsung keluar karena jujur itu aku takut banget. Aku nungguin di tangga sampai aiptu Mas kembali ke ruangan. Dan alhamdulillah tak lama, aiptu Mas balik lagi. Dan kami kerjain bahan untuk wasrik sampai pukul 00’00 wib.
Setelah itu aku pamit tidur karena sudah ngantuk banget. Lalu aiptu Mas bilang gini ke aku sebelum aku keluar.

“Neng, saya pinjam kunci ruanganmu, ya. Saya gak kebagian sofa. Anggota yg lain tidur di sofa. Saya mau tidur di ruangan kamu aja pakai karpet mushola.” Kata aiptu Mas.
“Iya Pak, silahkan...” kataku sambil nyerahin kunci ruangan.

Aku langsung buru-buru naik ke kamar.

Sekitar jam 2 pagi. Aku kaget, aku denger ada suara teriakan dari bawah. Aku langsung turun. Di sana aitpu Mas sudah lari tunggang langgang keluar ruangan.
Ketika aku tanya kenapa, beliau bilang ada yang duduk di perutnya tapi awalnya gak ada siapa-siapa, terus aiptu Mas malah nantang.

"Sini lo!!... macem-macem sama gw. Gak takut gw!”
Kedua kalinya, perempuan yang duduk itu nampakin diri sambil duduk di perut aiptu Mas sambil gendong bayi. Dan perempuan itu senyum menyeringai sambil cekikikan. Akhirnya dia tidur di kursi SPK di depan biar ada teman, karena orang SPK pasti pada gak tidur.
Sebenarnya ruang tahanan ada isinya itu menjadi nilai plus buat aku. Karena sosok perempuan dengan bayi itu gak bakal gangguin aku. Dia lebih memilih gangguin para tahanan. Kebetulan beberapa minggu itu tahanan rame. Sampai ada kejadian yang lucu.
Ada 5 pengedar sabu-sabu yang ketangkap. Pas di dalam sel, mereka semua ketakutan setelah melihat perempuan setan itu nampakin diri. Sampai akhirnya kelima orang itu mutusin buat sholat berjamaah. Mendadak sholeh.
Saat itu mereka sholat subuh. aku turun dari kamar kebetulan Mas Kabut juga mau sholat ke masjid. Karena beliau sedang piket juga. Kita mergokin ke 5 tahanan itu sholatnya salah.
“Kalian ngapain?” tanya Mas Kabut.
“Sholat bang.”
“Kiblatnya salah, bukan ke sana” kata Mas Kabut.

Aku dengernya itu sampai ketawa. Niat mereka sudah bagus tapi tetap salah kiblat.
Mas Kabut karena juga penasaran, dia nanya lagi, kenapa mendadak sholat? Katanya, setiap malam mereka di gangguin sama kuntilanak bawa bayi.

Aku dan Mas Kabut yang sudah terbiasa ya cuman bisa ketawa. Mas Kabut malah bilang gini.
“Pantesan gak keliling, lagi hobi gangguin pengedar sabu ternyata....”

Masih di hari itu. siang kalau gak salah. Aku kebelet pipis. Aku lagi nungguin orang keluar dari WC.

“Kok lama ya?”
Kira-kira 15 menitan aku nunggu. karena di dalam ada suara keran menyala. Aku gedor-gedor kok gak ada yang nyahutin. Akhirnya aku manggil pasapon/kang kebun polsek buat dobrak WC. Pas di dobrak, itu air deres keluar karena di pembuangannya mampet.
Ternyata di lubang itu ada yang nutupin. Ketika kita cek ke dalam, ternyata lubang pembuangan itu di sumpel pakai gulungan rambut sebesar kepalan tangan orang dewasa. Pas di urai sama pak kebun, itu panjangnya sekitar ada kalo 1 meteran.
Kita berdua bergidik ngeri. Akhirnya di buang ke tong sampah.

Oiya perempuan yang menggendong bayi itu adalah tahanan juga dulunya. Jadi ceritanya itu, dulu si perempuan itu membunuh bayinya sendiri dan di penjara. Dan di penjara, perempuan itu bunuh diri.
Dan itu adalah kisah horor nyataku. Sebenarnya masih banyak yang lain, cuman aku ceritakan beberapa saja. mungkin segitu saja ceritanya, semoga bisa menghibur teman-teman.

Jangan lupa mampir juga ke sini ya karyakarsa.com/kalong Baca cerita horror lainnya.

maturnuwun.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with kalong

kalong Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @cerita_setann

May 7
Anjirlah! Masa POLIGAMI pake PELET.
Tapi ada juga sih yang model beginian. Karena manusia itu lebih menakutkan daripada Setan.

#sosokketiga Image
Habis liat posternya #sosokketiga serem juga sih.

Itu si pelakor kena karma deh kayaknya.

Mampus gak!! Bayinya pindah ke punggung!! Makanya kalo mau jadi istri kedua jangan pake pelet atau santet!!!
Masalahnya RELATE banget ini. Perempuan yang udah suka sama laki orang, pasti dateng ke dukun.

"CINTA LAKI ORANG, DUKUN BERTINDAK"
Read 4 tweets
Apr 28
Hati-hati ya kalo buang air panas ATAU nyampar sisa makanan/tulang. Bisa-bisa kejadian kayak gini.
.
.
.
A thread. Image
Ini kejadian nyata. Di alami sama Bulik saya sendiri.

Tapi saya mau ngakak dulu setelah baca cover yg saya bikin 🤣

ramein dulu baru saya mulai ceritanya.
ini ada 2 cerita. nyiram air panas dan nyampar sisa makanan. semua karena gak sengaja tapi ujungnya nyawa taruhannya. dan sosoknya jenisnya sama. genderuwo.

#bacahorror @bacahorror @gudangmistery @IDN_Horor
Read 45 tweets
Apr 23
Bapakku ternyata pemuja curut.
.
.
.
A thread

#bacahorror Image
Gak tau kenapa, tbtb warungnya bapakku mendadak laris manis. Yang awalnya sepi, bahkan bisa dihitung jari. Setiap hari mungkin 5-10 orang yang beli. Itupun dalam waktu yang lama. Buka jam 9 pagi sampai 10 malam. Yang beli ya segitu aja.
Tapi tbtb, gak ada angin gak ada ujan, baru aja di buka warungnya, pengunjung udah membludak ramai pada ngantri.

Mikirku, mungkin ini rejekinya warung bapak. Yang udah di jalani sekitar 5 tahunan. Baru bisa seramai ini. Bahkan jam 12 siang udah habis terjual.
Read 90 tweets
Apr 20
thread Horor

"TULAH"
ALAS ANGKER WETAN

"Seharusnya, saat itu aku tidak mengiyakan ajakannya. Atau mungkin aku melarang untuk survei ke sana dan memberikan rekomendasi tempat lain. Tapi..."

@bacahorror #bacahorror @IDN_Horor @gudangmistery Image
Krieeet!

Suara pintu kayu terbuka, seketika memecah hening yang sempat meraja, membawa bau lembab yang sesaat merebak, kemudian menghilang bersama semilir angin malam.
Sayangnya pintu ini masih tak mau bergerak, seolah ada yang menahan, tak mau membiarkan kami masuk dan mengetahui rahasia yang tersimpan rapat di baliknya.

Sekali lagi, aku tarik nafas dalam dan aku hembuskan kasar. Mencoba mengalihkan segala bayang-bayang yang memenuhi kepala.
Read 16 tweets
Apr 20
THREAD HOROR

-PULANG DALAM DEKAPAN GUNUNG SALAK-
part 4

#bacahorror @bacahorror @gudangmistery @IDN_Horor Image
Berkat kijang berlonceng, Risa adalah orang pertama yang berhasil kembali ke alam nyata. Makhluk sakral yang di percayai umat Hindu, yang berdoa di Pura Parahyangan Agung Jagatkarta.
Read 82 tweets
Apr 7
thread horror

-PULANG DALAM DEKAPAN GUNUNG SALAK- PART3

@bacahorror @IDN_Horor @gudangmistery #bacahorror Image
Gilang masih terus mengejar Risa ke dalam hutan. Setengah berlari, Gilang berteriak memintanya berhenti. Beberapa kali kaki Gilang sempat terantuk akar-akar pohon yang melintang, hampir saja dia terjatuh, untung saja tangannya dengan cepat meraih pohon di sampingnya.
Read 108 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(