Buku The Origin of Time karya Thomas Hertog yg menjelaskan kolaborasinya dgn Stephen Hawking jelang kematiannya. Dulu Hawking memakai Relativitas Umum u/ menjelaskan alam raya. Kini Hawking memakai evolusinya Darwin & mekanika kuantum publishersweekly.com/9780593128442
Dalam buku A Brief History of Time, Hawking melihat kelahiran alam raya dgn teori klasik Relativitas Umum-nya Enistein plus Mekanika Kuantum yg mengatakan bahwa dalam #singularitas#DentumanBesar ada sebab2 obyektif kelahiran alam raya. Dia bilang: itu salah
Menurut Hertog, ex mahasiswa doktoral bimbingan Hawking di Departemen Matematika Terapan & Fisika Teori @Cambridge_Uni, sejak 1998 Hawking fokus pd Mekanika Kuantum & menambahkan pendekatan evolusi Darwin dlm evolusi alam raya.
Apa maksud ucapan Darwin ini?
Bahwa proses mengetahui dr pengamatan o/ manusia pd sekitarnya itu memberi kesenangan sekaligus Kebenaran..Lantas?
Persis inilah prinsip mekanika kuantum.
Jika tak dilihat, posisi sesuatu ada di mana2; jika dilihat maka sesuatu itu pasti keadaannya
Hanya saja di teori kuantum, fenomena ada di mana2 atau berada di suatu tempat ini berlaku pd skala sub atom. Nah pendekatan Hawking & Hertog ini dinamakan Kosmologi Kuantum. Obyeknya bukan benda amat kecil tp ALAM RAYA itu sendiri (yg besarnya tak terhingga)
Teori kuantum diterapkan karena saat #DentumanBesar 13,8 milyar tahun lalu, yg meledak itu adalah sesuatu yg sangaaaaaat kecil (kepadatan tak terhingga) di mana bukan cuma Waktu tp Hukum Fisika pun tak ada
Dentuman luar biasa cepat & dahsyat secara eksponensial hingga menimbulkan inflasi (susulan dentuman terus menerus) & pendinginan juga di beberapa titik. Yg dingin jd alam raya. Yg meledak & dingin kemudian di beberapa titik jd alam2 raya lain tak terhingga
Tp beda dgn teori inflasi Alan Guth (@MIT) & Andre Linde (@Stanford) di mana SEMUA alam raya terkonsolidasi (dgn perbedaan hukum2 fisika), Hawking & Hertog bilang itu cuma fungsi gelombang kuantum alam raya: KAGAK JELAS POSISINYA, termasuk alam raya kita!
Lho kok bisa Hawking & Hertog bilang alam raya KITA gak jelas? Bolehlah itu alam2 raya lain tp alam raya kita kan jelas? Ada klaster2, galaksi2, bintang, kuasar, #LubangHitam, matahari, bulan & BUMI kita? Jelas, padat terasa & teraba bukan fluktuasi gelombang
Nah di sini mekanika kuantum itu jd penjelas segalanya. Khususnya mekanika kuantum Tafsir Kopenhagen. Spt yg saya tulis td dlm mekanika kuantum Kopenhagen: sesuatu itu tak jelas posisinya kalau gak dilihat (cuma gelombang) tp jelas posisinya SETELAH DILIHAT
Dalam teori Hawking & Hertog, kuantum kosmologi bilang bahwa ini bukan cuma terjadi akibat gelombang kuantum di skala amat kecil (sub atom) tp juga dalam skala alam raya.
#DentumanBesar menghasilkan gelombang kuantum alam2 raya. Bedanya yg lain cuma jd gelombang (GAGAL jd alam2 raya yg terkonsolidasi krn galaksi2 tak terbentuk). Yg pasti posisinya cuma alam raya kita sebab ADA KITA (MANUSIA) YG MELIHATNYA!
Ini prinsip kuantum
Lantas di mana posisi Darwin? Darwin menyumbang pada pendakatan evolusiioner biologi yg menyebabkan lahirnya manusia berkesadaran & cerdas (dr makhluk2 bersel 1).
Tp dlm konteks Hawking & Hertog, evolusinya terjadi pd hukum2 fisika yg melahirkan alam raya yg cocok u/ kehidupan cerdas manusia, yg kesadarannya menyebabkan gelombang kuantum alam rayanya runtuh jd alam raya yg jelas posisinya (ada galaksi, matahari & bumi)
Yg kita sebut layak, cocok, indah, nyaman, sadar, berakal budi & nyata di kehidupan manusia itu cuma PRODUK EVOLUSI gelombang kuantum alam raya yg lolos seleksi!
Saya, kamu, leluhur & keturunan kita adalah pemenang2 lotere kosmik! link.springer.com/chapter/10.100…
Kita sdh membedakan teori Hawking-Hertog dgn teori inflasi Guth & Linde. Hawking-Hertog: alam2 raya lain tak terkonsolidasi nyata sebab tak ada manusia yg melihatnya; Guth-Linde: alam2 raya lain nyata di #Multisemesta inflasioner dgn hukum2 fisika berbeda
Kini kita mau bedakan teori Hawking-Hertog yg memakai mekanika kuantum tafsir Kopenhagen plus evolusi Darwin dgn "teori segalanya" o/ @DavidDeutschOxf yg juga menggunakan evolusi Darwin, mekanika kuantum dilengkapi teori komputasi Turing & pengetahuan Popper
Teori Deutsch berbasis pd teori Kuantum Tafsir Banyak Dunia yg bilang bahwa saat manusia melihat suatu unsur sub atom di titik A, maka sebenarnya sub atom di tubuhnya juga ada di titik tertentu. Dan saat atom menggelombang, seluruh alam raya menggelombang
Untuk dapat penjelasan populer dr thesis doktoral Hugh Everet III di atas, tuips bisa mempelajarinya dari bukunya Prof. Sean Caroll (dulu di @Caltech & kini di John Hopkins Unviersity) yg sdh diterjemahkan o/ @sandokokosen (@penerbitkpg)
Bagaimana penjelasan teoritik & eksperimentalnya dgn percobaan lampu senter & kodok, bisa tuips baca lewat buku The Fabric of Reality (Struktur Realitas) diterjemahkan o/ @sandokokosen & akan diterbitkan o/ @penerbitkpg di bulan Juni)
Moga2 @penerbitkpg tertarik juga menerjemahkan bukunya Thomas.Hertog ini & @sandokokosen di tengah2 kesibukannya meneliti material u/ efek kuantum di hardware (perangkat keras) teknologi kuantum, masih sempat menerjemahkan buku keren ini
Buku td meletakan lagi manusia ke posisi sentral. Lho kok ini bertentangan dgn revolusi Copernican 500 tahun lalu bahwa manusia dgn buminya BUKAN PUSAT SEMESTA?
Pandangan itu memuncak pd fisika Newtonian & Einsteinian tp Fisika Kuantum gak begitu, Ferguso!
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kesamaan isi pikiran cuma menciptakan perkawanan sesaat (bisa berubah2 tergantung asupan info yg berubah2 jenisnya); kesamaan cara berpikir akan menciptakan perlawanan (jika berbeda kubu) & perkawanan (jika sekubu) yg sama2 strategis, sama2 berdampak besar
Jadi jika kamu jumpa kawan2mu tp merasa tak cocok, itu karena kalian cuma disatukan dgn kesamaan isi pikiran (yg bersumber dr sumber info yang sama, misalnya). Juga jika kamu jumpa lawanmu & kamu nyaman berdebat krn beda kubu, itu karena cara berpikirmu sama
Kesetaraan ada pd yg sama cara berpikirnya, kawan atau lawan. Pada mereka yg 1 kubu tp cara berpikirnya beda denganmu, alternatifnya cuma 2: kamu jd anak buahnya atau dia jd anak buahmu agar tujuan strategis tercapai. Jika setara, tujuan strategis meleset
Dia masih suka tersenyum bahkan setelah raganya lumpuh selama lebih 50 tahun setelahnya (tak lama usai foto ini) & mulutnya tak bisa berkata2. Tp pikirannya melampaui #Ruangwaktu. Alam raya masuk kepalanya dlm rupa notasi & angka.
Perkenalkan: Prof. Hawking!
Sayang usianya kurang panjang 3 tahun padahal seharusnya dia layak dpt Nobel bersama sahabatnya, Sir Roger Penrose, atas teori mereka berdua ttg #Singularitas yg menegaskan keberadaan #LubangHitam
Teori terakhirnya dgn Jim Hartle ttg Alam Raya Tanpa Tepi dibukukan o/ PhD bimbingannya, Thomas Hertog, dlm "On the Origin of Time". Awalnya Ruang, lantas muncul Waktu. Hukum2nya melahirkan makhluk sadar yg menangkapnya sbg Alam Raya yg jelas #Ruangwaktu-nya
Apa yg bisa kita contoh dr Amerika, khususnya latar belakang pendiri2nya? Apa kesamaannya dgn pendiri2 Indonesia?
Mereka orang2 yg mencintai ilmu: mengonsumsi & memproduksinya.
Penerus2nya jangan bloon...(Indonesia jangan dibuat bego)
https://t.co/iQHl3QjmNK
Sampai awal Abad 20, universitas2 du AS kalah dr Eropa. Biasa2 aja. Tp setelah bermigrasinya ratusan saintis Jerman (khususnya turunan Yahudi) akibat Hitler berkuasa, AS pun PANEN BESAR (termasuk Nobel) & jd AS yg kita kenal sekarang
https://t.co/6O2B6z01Pevanderbilt.edu/AnS/physics/br…
Universitaa2 & lembaga2 riset AS pun mulai mendunia. Migrasi saintis2 ini ada 2 gelombang besar: 1. Mengungsi dr Nazi Hitler sebelum Perang dunia II 2. Merekrut paksa saintis2 pro Nazi Hitler setelah Hitler kalah di Perang Dunia II:
OPERATION PAPERCLIP
Solzhenitsyn: "Jika manusia bebas, tak setara; jika setara, tak bebas" dgn foto flat di Soviet yg terjangkau tiap keluarga. Dilema Kebebasan VS Kesetaraan. Status sosialmu membuatmu berempati pd Solzhenitsyn atau pd kesetaraan agar tiap keluarga punya rumah
Dilema tsb lahir dr perkembangan tenaga produktif (kebudayaan, sains & teknologi) abad lampau (Abad ke 20) sehingga salah 1 harus mengorbankan yg lain jd konflik ideologi. Akankah sains teknologi mengatasi dilema tsb? Itu misi sosial teknologi abad 21 ini.
Teknologi #3DPrinting u/ mencetak rumah2 di kampung2 kumuh dalam waktu singkat & massif rupanya bisa mengatasi dilema tsb.
Ini 1 contoh. Ada banyak contoh teknologi (dan metodologi) lain u/ mengatasi dilema Kebebasan vs Kesetaraan
https://t.co/up01IoEfurgoogle.com/amp/s/amp.scmp…
Putriku lanjut belajar "Introduction to Electronics". Katanya matematikanya jauh lebih mudah dr matematika di buku "Dancing with Qubits" (komputer kuantum) yg dia baca 2 tahun lalu. & "Fundamentals of Physics" (Halliday & Resnick) yg dia baca 3 tahun lalu
Karena akan kuliah Teknik Elektro/Teknik Komputer (di salah 1 kampus ini), dia akan belajar ALAT KLASIK terapan. Usai lulus, dalami ALAT KUANTUM terapan u/ mensimulasi ALAM KUANTUM teori.
Membuat ALAT u/ memodelkan ALAM dgn superakurat research.com/university-ran…
Karena kudorong putriku suatu saat mendalami photonic quantum computing, kuminta saat membaca tentang optoelectric devices (perangkat2 elektronik berbasis cahaya..bukan benda solid), dia lebih serius mempelajarinya
Ini kerusuhan tanpa tokoh (Daniel Cohn Bendit, Alain Geismar & Rudi Dustschke), tanpa manifesto & tanpa komune Sorbonne melawan sisa2 fasisme & kapitalisme Barat spt 1968.
Ini adalah Eropa yg sedang mencret2 karena makan segala hal & mau mengatur segala hal
"Europe has fallen..."..ujar rekanku dr Paris. Dia tak bilang 1 sistem tapi 1 PERADABAN (Eropa!) runtuh. Kuingatkan, "Butuh beberapa dekade peradaban runtuh karena apa yg kalian makan tp cuma butuh beberapa tahun peradaban runtuh karena siapa yg kalian lawan"
Beberapa tahun lalu ada tulisan di @hariankompas o/ Jean Couteau (antropolog Prancis yg juga pemerhati geopolitik). Dia mengritisi klaim universalisme Barat (yg menurut saya sudah jatuh jd unipolarisme).
Inilah awal gesekan & benturan yg memukul balik Eropa