Happy wedding anniversary @alyashabrina21 !
Memasuki tahun ke-2, gak terasa 48 tahun lagi golden marriage fufufu.
Nah, ada pertanyaan klasik soal pernikahan yang sering gue temuin, yaitu;
Gimana cara tau kalau dia jodoh kita?
Ini jawaban menurut gue
⬇️
Gue gak akan pernah tau apakah @alyashabrina21 jodoh gue kalau gue tidak membuktikannya.
Gimana cara membuktikannya? Ya menikah.
Untuk sampe ke tahap pengen membuktikan ini ada tanda-tanda yang samar tapi sebenernya terasa, misal;
1. Panci Ketemu Tutup
Punya pasangan yang melengkapi in a good way (or bad), partner in crime, temen gosip, apa pun yang bikin satu sama lain excited.
Ibarat lo ngeroko, dia siapin korek.
Dia mau ngegosip, lo siapin teh.
2. Mencintai dengan Tenang
Biasanya kalau rasa mencintainya udah stabil, udah ga ada istilah love bombing atau menggebu-gebu, pikiran jadi lebih jernih dan rasional.
Evolusi dari jatuh cinta menggebu-gebu ke mencintai dengan tenang ini yang butuh waktu.
Kalau pikiran jernih dan rasional, lebih ada kesadaran diri untuk menjaga perasaan satu sama lain, punya visi yang jelas untuk hubungannya, dan bersedia kompromi untuk berkembang.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
-Fiksi adalah cara terbaik untuk menyampaikan kebenaran lewat kebohongan-
Kalimat yang terangkum di kepala setelah join Masterclass-nya Neil Gaiman.
Gue coba kombinasikan dengan ilmu dari macam" mentor, dan gue mau share 3 fondasi berpikir dalam menulis fiksi.
Thread.
1. Fiksi adlh kebohongan yg harus dipertanggung-jawabkan.
Pertanyaan paling sering yang gue temui dalam kelas nulis adalah ‘bisa gak yah kisah hidup gue jadi film/novel?’.
Gue pribadi akan bilang bisa, tapi ada aturannya.
Pertama, gak semua harus sesuai dengan apa yang telah lo lalui, yang artinya akan ada bumbu ‘fiksi’ atau penambahan. Kedua, lo harus bertanggung jawab atas penambahan itu.
Setelah 5 tahun kerja bareng Bang Raditya Dika, per-bulan Mei gue memutuskan untuk resign demi menjemput 'kemungkinan besar' yang barangkali bisa mengubah hidup.
Di thread ini gue pengen bagiin apa aja yang gue pelajari selama bekerja dengan bang Radit.
1. Filosofi
Bang Radit itu punya filosofi/prinsip untuk channel Youtubenya, yaitu, beliau selalu membayangkan kalau video-videonya ditonton oleh seorang bapak dan anak perempuannya, sehingga tayangan yang dikeluarkan sebisa mungkin tidak membuat kecanggungan.
Inget gak kalau dulu kita nonton film sama orang tua, pas ada adegan ciuman pasti kita canggung?
Nah, itulah kenapa bang radit gak pernah ciuman sama Pandu di video.
Filosofi inilah yang bikin sesuatu punya identitas.