Punya anak tiga, tapi satu pun ga ada yg mau sekolah kedokteran. Bersyukur juga krn sekolah ini mahal, jalan berkelok, kerja bagai kuda, apresiasi so-so, banyak banget aturannya.
Cuman sedikit sedih, krn gw ga berhasil menunjukkan profesi ini menyenangkan.
Bokap gw juga dokter. Namun dia bukan dari kalangan orang yg punya uang. Ibunya janda yg bekerja berjualan warung sayur. Bokap menempuh sekolah dgn sambil nyari uang, dan utk beli buku, dia nunggu teman sekelompoknya pada lulus ujian, biar dia bisa pinjem. Makanya butuh 10 thn utk lulus. Bukan krn ga pinter, tp ga punya uang. Soalnya dia bahkan menjadi asdos ilmu anatomi. Menikah dgn nyokap yg sudah kerja di bank turut mempercepat kelulusan jadi dokter.
Bokap adalah dokter pertama yg di keluarga kita (krn memang asalnya keluarga miskin). Lanjut di generasi gw, tiga orang dari anaknya berhasil jadi dokter spesialis. Bahkan kakak sudah jadi subspesialis (yg lain males2an soalnya hahaha). Namun, tampaknya ga ada yg berminat meneruskan lagi krn so far baik ponakan atau anak2 gw yg mau berkarir di sini. Sad si.
Bersliweran twit yg "meremehkan" apa yg terjadi pada orde. Gw pengen berbagi apa yg gw rasakan tumbuh di masa orde baru.
Suatu POV
Saya tumbuh pd masa orde baru yg dgn kondisi ekonomi stabil, dg PELITA menuju lepas landas.
Berbagai prestasi diraih Presiden pd masa itu, spt: swasembada pangan (bahkan ekspor beras kalau ga salah), kesuksesan program KB, Program Gizi 4 Sehat 5 Sempurna, pembagian susu di sekolah (masih inget antri truk susu pas SD), harga BBM stabil, bahkan pengaruh Indonesia di LN besar.
Kesuksesan tim kementerian luar negeri Pak Mohtar Kusumaatmaja bahkan menjadi Indonesia dgn konsep wawasan Nusantara diakui dunia. UNCLOS lahir dan luas kedaulatan Indonesia meliputi tanah dan air. Keren lah pokoknya
Hari ini di media massa berseliweran berita soal simposium/seminar/workshop dokter hingga calo SKP.
Seperti yg gw bilang, agar efektif, UU itu hrs bs diterima masyarakat dan tentunya tdk di Judicial Review krn akan menyita energi Biro Hukum Kemkes. Padahal lagi konsen bikin… twitter.com/i/web/status/1…
Padahal pasal UU Kesehatan 2023 memiliki topik yg banyak dan mengikat berbagai macam stakeholder. Mulai dari Organisasi Profesi, Institusi Pendidikan, Rumah Sakit dan Faskes lainnya, Masyarakat peserta BPJS Kesehatan, Komunitas Kesehatan, Pemerintah Daerah, dll
Pasti penasaran, apa bisa Pemda menggugat. Ya bisa aja.
Mungkin bukan uji materi.. lebih kepada sengketa kewenangan.
Jadi, ya energi Pemerintah terutama Kemkes bakal habis kesedot kalau bolak-balik digugat melalui JR.
Bicara tentang apakah dokter spesialis senior menghalangi juniornya utk bekerja di daerahnya?
Saya jawab berdasarkan praktik yg berlaku pd dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif di Jakarta.
Saat ini, dokter SpAn di DKI Jakarta hampir 600 orang, dimana sekitar 25% dari… twitter.com/i/web/status/1…
Jumlahnya melebihi rasio dokter:penduduk yg ditetapkan Kemkes, yaitu: 2:100.000. Bahkan ada pada satu RS, dokter SpAn lebih dari 8 orang.
Padahal di Daerah, dapat 1 SpAn aja susah banget.
Dari sini, publik bisa menilai bahwa penghambatan bekerja di Jakarta itu secara mayoritas si bisa dibilang ga ada. Tapi, menjadi pertanyaan kenapa pada ngumpul di Jakarta?
Jawabnya gampang: KESEJAHTERAAN DAN FASILITAS.
Abis nonton Film Screening #ThwChilde di CGV Grand Indonesia bareng @idhoen. Layak ditonton gaes. Banyak yg bilang agak bingung di 30 menit awal. Kalau gw si enggak. Alurnya mulus. Plot twistnya dapet. Gw suka joke soal asia tenggara-nya.
#KimSeonHo mainnya kece banget. Lawaknya dapet. Actionnya dapet. Visualnya apalagi. Pengen tepok tangan sebenarnya liat aktingnya(tp yaela nonton film kok tepuk tangan). Kang Tae Joo juga keren banget mainnya. Pantes banget lolos dari audisi ratusan orang. Walau ga banyak convo,… twitter.com/i/web/status/1…
Bbrp hal di film ini mengingatkan gw ke film2nya Keanu Reeves. Kayaknya Kim Seon Ho cocok main genre2 film yg dimainkan Keanu Reeves dah.
Komentar lain: editing OK, sutradara juga keren banget bikin filmnya. Agak kurang suka dengan adegan orang lokalnya (filipina) kayak kaku.
Bener deh, jadi Kada di Depok ini ga sulit.
Jalannya udah pada mulus, ga usah khawatir viral-viral.
Sekolah dan Universitas banyak, dari negeri hingga swasta.
RS banyak baik negeri atau swasta. Bahkan ada RSUI yg levelnya seharusnya udah tipe A.
Puskesmas dan Klinik semua… twitter.com/i/web/status/1…
Tingkat kemiskinannya rendah, kelima terendah di Indonesia.
Kerukunan beragama OK, ga ada bentrok krn agama.
Bencana juga minim. Banjir kadang2 di beberapa lokasi. Bukan daerah rawan bencana juga. Sesekali petir lah ya.
Masalah lingkungan ada si kayak polusi udara, masih ada… twitter.com/i/web/status/1…
Jadi, ya untuk kota kecil dan usianya masih muda, Depok Jawa Barat ini udah bagus pembangunannya.