Kesalahan biasanya ngajari kita lebih banyak daripada kesuksesan
Kali ini mau sharing kegagalan saya: investasi real estate yang membuat saya kehilangan $250k (hampir Rp 4 milyar), kenapa dan apa yang saya pelajari
🧵 1/11
Jadi ceritanya dulu sebelum saya mau pulang ke Indonesia saya pingin cari sumber passive income, tapi bukan saham
Kenapa bukan saham? Karena saya mau dapet uang bulanan
Maklum, mental budak korporat. Rasanya bingung kalau tidak dapat uang bulanan
Saya berkonsultasi dengan mentor bisnis dan finansial saya, dan beliau menyarankan saya untuk investasi di real estate
Beliau menyarankan investasinya buy & hold, bukan dijual lagi dan bukan spekulasi long-term investment
Karena tujuannya adalah cashflow bulanan
Selang 2 tahun dan 10 properti kemudian yang kebetulan hasilnya bagus, saya memberanikan diri untuk membeli gedung apartemen
Apartemennya kecil, isinya 13 unit, dan berada di daerah yang agak berbahaya di Chicago
Saya beli di sana karena sudah punya properti lain dekat sana
Saya menggunakan strategi BRRRR
Buy
Rehab
Rent
Refinance
Repeat
Mirip sama flipping properti. Tapi instead of dijual, kita pegang propertinya sambil generate passive income
Saya sudah berhasil melakukan 4 BRRRR dmn ROI-nya infinite (karena ga keluar modal uang)
Untuk apartemen ini saya pun sudah ada hitung2annya:
On paper sih:
Buy: $500k
Rehab: $100k
Rent: $130k - $79k all in cost per year
Refinance: $840k
Repeat
Harusnya kalo berhasil saya keluar modal $0, dan dapet gedung apartemen yang cashflow $51k/tahun https://t.co/4EkoMbCJAgdocs.google.com/spreadsheets/d…
Namun kenyataannya:
- COVID
- Tenant ga bayar
- Tidak boleh mengeluarkan tenant yang ga bayar
- Tidak ada uang pengganti dari pemerintah
- Supply chain terhambat, sehingga rehab tidak selesai2
- Tenant yang ga bayar merusak properti
- Interest rate naik, angsuran makin mahal
Alhasil 2 tahun selama COVID saya harus menanggung:
- cicilan gedung apartemen
- rehab
- pajak gedung
- asuransi gedung
- kerusakan gedung
- maintenance gedung
Dan minim pemasukan! Karena saya tidak bisa mengeluarkan tenant saya dan pemerintah tidak mau membantu
Total $250k
Key takeaway-nya? 1. Pahami hak dan kewajiban legal-mu. Chicago, tempat saya investasi, adalah negara bagian yang pro-tenant. Mereka tidak peduli kalau pemilik properti bangkrut 2. You can be a good landlord but suck as a property manager 3. Don't trust 100% what u see on paper
4. Pinjaman dengan jaminan saham itu berbahaya, especially ketika interest rate naik. Karena tidak dikunci rate-nya 5. Ada permasalahan yang cuma bisa diselesaikan dengan hukum, kekerasan, dan/atau pindah lokasi 6. Pemerintah yang kompeten itu penting 7. Real estate itu risky
8. BRRRR tidak bisa jalan di Indonesia karena bunga bank dan harga properti sangat tinggi. Ini dikarenakan ketamakan bank yang ambil margin jauh lebih tinggi dari BI 9. Ketika investasi yang risky, ada baiknya masih memegang pekerjaan full-time selama 2 tahun ke depan
Saya akhirnya sudah jual gedung apartemen itu, seharga beli walau sudah banyak yang saya perbaharui
Gpp deh, biar ga pusing
Saya masih masih megang beberapa properti di US
Saya tidak berencana investasi properti di Indo karena angkanya ga makes sense
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Saya pernah mencapai puncak tangga karir paling tinggi seorang engineer: menjadi peternak lele selama 4 tahun
Tangga karir software engineer:
Intern -> software engineer -> tech lead -> EM -> director -> VP -> SVP -> CTO -> CEO -> peternak lele
Selain ternak lele yang menarik adalah ternak cacing sutra (buat pakan lele)
Ternak lele susah btw. Few key takeaways:
1. Bibit harus yang bagus banget. Bisa beli dari badan pemerintah setempat 2. Lele bagusnya tempat panas. Kalo dingin dia ga gerak, jadi ga makan 3. Pelet muahal bgt, 70% COGS 4. Makanan non-pelet murah, tapi ga bisa for big scale farm
People optimize for small money by jumping between companies, especially on E5 level below. Big money starts at E6+. To get there you need to gather knowledge - usually by staying for a prolonged amount of time in a domain/team.
Reminded of what he said after watching this video:
Tho probably he said it out of trying to keep me, underpaid E5 (senior engineer) at that time, around
I did stay, ended up getting promoted, and was on track for the compensation mentioned in the video
Jump companies every 2 years -> you accumulate interviewing skill.
Jump companies after 3+ years -> you accumulate skill and knowledge about company's long term decision.
Habis punya anak, dikejar2 sama @almas_p kalo harus mulai nabung/invest edukasi anak
Awalnya ga suka bahas karena saya merasa financially savvy
"Udah kusimpen kok duitnya dari gaji di US selama 7 taun terakhir... Santuy... Pasti cukup"
Sebuah 🧵
Terinspirasi dari Instagram Storiesnya @reinharthrm tentang biaya edukasi, liat simulasinya. Ternyata mahal juga ya. Terus daku jadi penasaran coba bikin simulasiku sendiri.
Awalnya ngecek inflasi harga pendidikan. Katanya harga pendidikan ini inflasinya gila2an (menurut artikel di US bisa sampai 2-3x overall inflation). @reinharthrm sendiri naruh asumsi 10% per tahun
Kzl juga, apalagi saya rasa univ itu makin ga relevant (at least untuk bidang IT)