Restu Wiraatmadja Profile picture
Sep 7 99 tweets 17 min read Twitter logo Read on Twitter
TEROR POCONG KELILING

Sebuah teror yang sempat menghebohkan orang-orang di berbagai daerah dengan ketukan misterius yang diduga adalah pocong yang sedang berkeliling di tiap rumah-rumah warga.

- A Thread -

#bacahorror Image
Ada banyak sekali cerita yang sempat masuk ke berita nasional akan kejadian ini. Isunya bermacam-macam. Ada yang sedang mencari tumbal, ada yang karena memang diminta untuk melepaskan tali pocongnya atau karena kutukan lainnya.


Image
Image
Image
Image
Desa Kretekan

Kisah ini di angkat dari kisah nyata terhadap kengerian akan teror pocong keliling yang terjadi jika ada yang melanggar aturan hingga sesuatu yang ditakuti akan keluar dari tidur lamanya.

Dahulu, ada sebuah makam yang ditakuti oleh warga desa Kretekan karena sosok-sosok penunggunya yang kerap kali mengganggu warga sekitar.
Makam tersebut disebut dengan nama Makam keramat. Mereka yang berani-beraninya mendatangi makam tersebut tanpa permisi dan berniat untuk mengotorinya, maka seluruh leluhur dan demit di makam tersebut akan membunuhnya dengan cara dibuat kacau selama hidupnya.
Kebanyakan, orang yang mendatangi makam tersebut berasal dari luaran desa kretekan. Sehingga, orang-orang dari desa kretekan sendiri, mereka menjajakan bunga untuk ziarah.

Suatu hari, tepat di malam satu suro, banyak peziarah yang mendatangi makam tersebut. Mereka yang memiliki anggota keluarga di sana, beramai-ramai berziarah dan menaburkan bunga serta memberikan do’a kepada anggota keluarganya.
Dan tepat di malam satu suro, ada sebuah aktivitas rutin yang biasa dilakukan oleh juru kunci. Sebanyak 9 juru kunci makam tersebut, akan secara bergantian memandikan keranda khusus yang dahulunya dijadikan sebagai tempat untuk membawa para leluhur yang meninggal dunia.

9 juru kunci ini harus selalu hadir ketika tepat di malam satu suro. Tujuannya adalah agar para leluhur senang dan tidak murka. Dan kebetulan, keesokan harinya adalah malam satu suro.
Para juru kunci akan memandikan keranda tersebut sebagai ritual tahunan. Namun, hal yang tidak terduga terjadi. Ketika pemandian keranda akan dilakukan , Sembilan juru kunci bersiap-siap untuk memandikan keranda tersebut.

Satu persatu dari mereka mengguyur air ke arah keranda yang tertutupi kain emas. Namun, ketika juru kunci yang kelima akan mengguyur air ke keranda, tiba-tiba … Dari dalam keranda terdengar suara teriakan. Seluruh orang yang menyaksikan hal itu langsung terkejut.
Para juru kunci juga tidak menyangka, kalau di dalam keranda tersebut ada orang. Akhirnya, salah satu dari 9 juru kunci tersebut pun membuka keranda. Setelah keranda dibuka, ternyata, di dalam tersebut ada seorang warga yang sedang tertidur.

Orang itu bernama untung. Untung sendiri dikenal dengan orang yang telah mengidap gangguan jiwa. Hingga akhirnya, seluruh warga geram melihat kelakuan untung.
Para warga membawa untung keluar dari keranda dan mengantarkannya pulang ke rumah.
Akhirnya, ritual pemandian keranda di makam leluhur pun dipercepat. Seluruh juru kunci juga menyadari akan kejadian aneh.

Setelah kejadian Untung tertidur di dalam keranda tersebut, Langit tiba-tiba berubah menjadi gelap. Bersamaan dengan itu, suara petir terus menggelegar dan terdengar sangat menakutkan.
Mereka seperti diawasi oleh seluruh penghuni makam keramat. Alhasil, setelah acara ritual pemandian keranda itu selesai, mereka pun kembali ke rumah masing-masing.

Malam harinya, suasana desa kretekan diselimuti kabut tipis. Para warga juga bingung mengenai kemunculan kabut tipis yang menyelimuti seluruh desa. Selain itu, angin malam hembusannya sangat kecil.
Seperti akan ada pertanda yang kurang baik yang akan menimpa para warga di desa kretekan. Hingga tiba dimana petaka itu benar-benar terjadi! Para warga yang masih berada di luaran rumah, mereka tumbang secara beruntun.

Entah apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat para warga sakit secara mendadak. Dan penyebab dari tumbangnya para warga adalah mereka semua diserang jenis angin yang mematikan yang dinamakan dengan Angin duduk.
Fenomena angin duduk ini cukup langka di desa kretekan. Alasannya adalah karena angin duduk ini akan hadir manakala ingin memasuki musim penghujan. Namun, jika musim penghujan belum datang, angin duduk tidak akan datang.
Keesokan harinya, banyak warga yang sakit-sakitan. Mereka yang malam harinya begadang, tiba-tiba langsung jatuh sakit. Namun, selain mengenai manusia, angin duduk juga berdampak kepada hewan ternak. Banyak hewan ternak yang tiba-tiba sakit.
Bahkan, ada salah satu warga yang kedapatan ayam miliknya mati begitu saja. Padahal, kemarin sore ayam itu masih terlihat sehat. Semenjak kejadian Untung meniduri keranda tersebut, kejadian-kejadian aneh terus-terusan menggerus seluruh warga desa kretekan. Mereka juga sering melihat lalu lalang sosok yang berada di sekitaran makam keramat.
Karena keresahan tersebut, akhirnya para warga melaporkan kekhawatiran ini kepada seluruh juru kunci yang memegang makam keramat. Selama berhari-hari, seluruh juru kunci mengadakan sebuah musyawarah khusus untuk membahas penyebab dari pagebluk (wabah) aneh yang menyerang satu desa secara beruntun.
Namun, tepat dimana mereka sedang membahas masalah tersebut, Tiba-tiba dari luaran, terdengar suara teriakan minta tolong. Mendengar hal tersebut, seluruh juru kunci desa kretekan langsung keluar. Dan ketika mereka keluar, ternyata, yang mereka lihat sekarang adalah .. KEKACAUAN DIMANA-MANA.
Para warga yang ada di situ langsung berlari berhamburan. Mereka ketakutan sambil berteriak, ‘’LELUHUR MUDUN! LELUHUR MUDUN!’’ (LELUHUR TURUN! LELUHUR TURUN!) Mendengar hal tersebut, 9 juru kunci itu langsung menuju ke sebuah tempat yang disebut-sebut sebagai tempat munculnya leluhur.
Namun, ketika mereka sampai di tempat tersebut, Ternyata yang sekarang mereka lihat adalah SEORANG WARGA YANG BERNAMA UNTUNG SEDANG MELAHAP AYAM MENTAH. DAN KONDISI MULUTNYA SUDAH PENUH DENGAN DARAH. DAN UNTUNG MELAHAP AYAM MENTAH ITU LAYAKNYA MAKANAN YANG SUDAH MATANG.
Mereka yang melihat kondisi Untung mulai bertanya-tanya, ‘’Apakah Untung sedang dirasuki leluhur tersebut?’’ Alhasil, untung pun langsung diseret ke salah satu rumah warga untuk dilakukan sebuah ritual pengusiran terhadap apa yang ada di dalam tubuhnya.
Sesampainya di rumah tersebut, kedua tangan untung diikat oleh tali. Lalu, kedua matanya ditutupi dengan menggunakan kain berwarna hitam. Setelah mereka siap, ritual pengusiran pun dimulai. Sebanyak 9 juru kunci mencoba untuk mengeluarkan sosok yang berada di tubuh Untung.
Namun, mereka semua tidak ada yang mampu untuk mengusir sosok yang berada di dalam tubuh Untung. Bisa dibilang, sosok yang merasuki untung tersebut sangatlah kuat hingga menyebabkan tubuh mereka melemas seketika.
Lalu datanglah salah seorang warga menuju ke tempat pengusiran Untung sembari membawa cambuk yang digenggam eratnya di tangan sebelah kanan. Entah apa yang dipikirkan oleh salah seorang warga tersebut, tiba-tiba dirinya langsung mencambuk Untung sebanyak Sembilan kali.
Teriakan rasa sakit menggema ke sekitaran rumah tempat pengusiran itu. Akhirnya, sosok yang berada di dalam tubuh Untung telah keluar. Namun tidak lama kemudian untung terbangun dengan wajah yang menyeramkan. Ia pun berkata,

‘’DUSUN IKI WES AKU KUTUK!’’ (Desa ini sudah aku kutuk!) Untung lalu berdiri dan menatap satu persatu kesembilan juru kunci itu.
Ia tersenyum sejenak dan kemudian berkata,
‘’Wes wayahe awakmu kabeh mati nang kene!’’ (Sudah waktunya kalian semua mati di sini!)

Tiba-tiba, untung berlari ke arah tembok. Ia menabrakkan kepalanya ke tembok sebanyak Sembilan kali Hingga kepalanya hancur dan mengeluarkan darah yang sangat banyak Untung meninggal dunia.

Dia meninggal karena dirasuki makam keramat dan seketika, keadaan desa kretekan dalam posisi yang benar-benar mengerikan.
Semenjak kematian Untung, desa kretekan semakin tidak nyaman. Banyak dari mereka memilih untuk berpindah tempat dari desa tersebut. Alasan mereka berpindah dari desa Kretekan adalah karena leluhur di makam tersebut telah merasuki salah seorang warga yang bernama Untung.
Selain itu, leluhur yang merasuki tubuh Untung juga telah memberitahu jika desa kretekan telah dikutuk. Fenomena mengerikan itu menghantui tiap sudut desa kretekan. Banyak warga yang mendatangi rumah para juru kunci desa kretekan untuk menyampaikan keresahan mereka terhadap kejadian aneh setelah untung meninggal dunia.
Hingga akhirnya, para juru kunci berkumpul kembali untuk membahas pokok masalah yang tengah beredar di kalangan masyarakat. Mereka semua membahas bagaimana caranya untuk meredam amarah dari leluhur itu sendiri.

Akhirnya, mereka melakukan sebuah lelakon dengan cara membersihkan energi-energi jahat yang tersebar di seluruh tempat sekitaran makam tersebut.
Namun, di saat pembersihan itu dilakukan, mereka terkejut dengan sebuah fenomena aneh lainnya. Salah satu makam warga telah dihancurkan.
Dan makam tersebut adalah makam dari almarhum untung. Para juru kunci langsung mengecek makam tersebut. Dan benar saja, tali pocong yang mengikat bagian atas jasad untung telah menghilang.
Itu artinya ada salah satu orang yang memanfaatkan momen ini untuk melakukan sebuah tindakan kejahatan lainnya. Akhirnya, para juru kunci itu pun segera melakukan tindakan lebih lanjut agar fenomena aneh tidak terjadi kembali.
Namun, semuanya sudah terlambat. Tepat di malam hari, saat para warga sedang beristirahat, masing-masing dari rumah mereka diketuk oleh sesuatu yang tidak nampak. Para warga bersikeras, jika tindakan itu dilakukan oleh orang yang usil.
Akan tetapi, mereka baru sadar, jika yang melakukan itu bukanlah manusia melainkan sosok pocong yang memiliki wajah menyeramkan. Kejadian ini bermula di saat salah satu warga bernama Pak Rosikin.

Saat itu, pak rosikin sedang melakukan aktivitas jaga malam dengan tujuan menjaga para warga agar tidak diganggu oleh teror ketukan pintu pada malam hari. Saat yang bersamaan, pak rosikin menyisir seluruh bagian rumah warga.
Pak Rosikin tidak sendirian. Kebetulan, dirinya ditemani oleh seorang warga lainnya yang bernama Irham. Irham dan Pak Rosikin memutari desa kretekan untuk melihat situasi rumah warga pada malam hari. Di sela-sela mereka sedang menyisiri rumah warga, irham merasa merinding.

Saat itu, kondisi desa kretekan sangat tenang. Tidak ada angin yang berhembus kencang seperti hari-hari sebelumnya.
Mereka juga tidak merasakan hal-hal menjanggal lainnya. Namun, irham menyadari, bahwa hari itu bukanlah hari jum’at yang konon sangat mengundang aktivitas para dedemit di makam leluhur. Entah mengapa, irham merasas tidak nyaman. Hingga akhirnya, dia pun berkata kepada Pak Rosikin terkait keresahannya.
‘’Pak, bapak merasa ada yang aneh gak dengan hari ini?’’ Tanya Irham

‘’Iya, benar. Aku merasa bulu kudukku merinding sendiri.’’

‘’Berarti apa yang dirasakan bapak sama seperti apa yang saya rasakan.’’

‘’Apa jangan-jangan, ada sesuatu yang memang sedang memandangi kita.’’
Saat mereka sedang menyoroti sebuah makam yang diyakini sebagai makam warga yang bernama Untung, tiba-tiba, tepat di belakang mereka terdengar sesuatu yang menyeramkan.

Suaranya menggelegar kencang bagaikan orang yang sedang marah. ‘’ARGHHHHHHHHHHHHH!!’’ Pak Rosikin dan Irham langsung terkejut dan secara bersamaan, mereka berdua langsung menengok ke belakang tubuh mereka.
Setelah mereka menengok ke belakang, ternyata yang ada di belakang mereka adalah …
SOSOK POCONG DENGAN WAJAH YANG MENGERIKAN.

Melihat hal itu, tubuh Pak Rosikin dan juga Irham tiba-tiba tidak bisa bergerak sama sekali. Mereka berdua seperti membeku di tempat dan tak bisa melakukan apapun.
Yang mereka lihat adalah sosok pocong yang wajahnya benar-benar gosong seperti terbakar. Bukan hanya itu, pocong itu mengeluarkan bau yang tidak sedap. Pak Rosikin dan Irham tidak bisa melakukan apa-apa. Keringat dinginnya keluar dengan bersamaan.
Wajah keduanya langsung memucat. Pocong itu hendak meludahi wajah keduanya dengan air liur. Pak Rosikin dan Irham hanya bisa membaca do’a dalam hati.

Mereka berdua tahu, jika pocong itu meludahi tubuhnya dengan air liur yang dimilikinya, maka, bau busuknya tidak akan bisa menghilang hingga seumur hidup.
Bahkan, ada juga rumor yang lebih para mengatakan, jika ludah pocong yang terkena wajah, maka akan membuat korbannya terkena gatal-gatal hingga bagian yang terkena ludah tersebut menjadi busuk seperti bangkai.
‘’Allahu Akbar… Allahu Akbar…’’ Ucap Pak Rosikin

Namun, tidak lama kemudian, ada suara kentongan yang asalnya tidak tahu dari mana. Bersamaan dengan itu, pocong itu langsung membalikkan badan dan pergi meninggalkan mereka. Baru pertama kalinya, mereka berdua melihat pocong meninggalkan jejak dengan cara melompat namun tidak menyentuh ke tanah.
Kalimat suci itu membantu Pak Rosikin dan Irham. Keduanya yang sedang berada di ambang ketakutan, akhirnya terbantu oleh takdir yang memihaknya. Pocong tersebut seperti menahan diri untuk meludahi keduanya.
Seolah-olah, lompatan pocong itu seperti terbang dan melayang. Setelah kepergian pocong tersebut, tubuh pak rosikin dan irham langsung melemas. Mereka berdua langsung terjatuh secara bersamaan. Untungnya, ada beberapa warga yang melihat keduanya sedang terkapar di dekat makam.
Para warga langsung menolong mereka berdua dan membawanya ke pos ronda. Saat mereka berdua tiba di pos ronda, mereka berdua diberi minum untuk menenangkan pikiran dan hatinya yang sedang kacau. Setelah itu, para warga langsung menanyakan apa yang telah terjadi dengan keduanya.
Mula-mula, pak rosikin tidak bisa menjawab. Ia masih throma dengan sosok pocong yang baru saja dilihatnya. Karena memang Pak Rosikin tidak bisa menjawabnya,
Alhasil, irham yang menceritakan kronologi kejadian. Irham menjelaskan, bahwa dirinya sedang menyisiri rumah warga. Lalu, mereka berdua berkunjung ke makam leluhur dengan alasan untuk mengetahui apa yang ada di sekitaran makam tersebut.
Saat mereka menyoroti sebuah pohon beringin, keduanya merasa merinding. Lalu, saat mereka memindahkan arah senter ke makam salah seorang warga yang bernama untung,

Tiba-tiba, ada suara yang menyeramkan tepat di belakang mereka. Dan suara itu berasal dari sosok pocong yang secara tiba-tiba sudah ada di belakang mereka.
Begitu keduanya menatap ke arah belakang, Sosok pocong itu sudah menatap wajah keduanya dengan tatapan yang mengerikan. Dan tubuh mereka berdua seketika tidak bisa bergerak sama sekali.
Mendengar penjelasan dari Irham, para warga mulai khawatir. Yang mereka khawatirkan adalah sesuatu yang lebih mengerikan dari sekedar teror ketukan pintu di malam hari hingga sosok pocong yang berkeliaran di sekitaran rumah warga.
Belum ada keputusan lain terkait apa yang akan menjadi keputusan para warga desa kretekan. Namun, setelah laporan ini mereka berikan kepada seluruh juru kunci desa kretekan, kesembilan juru kunci itu merasa ketakutan dengan apa yang telah terjadi.
Para juru kunci meyakini, bahwa, ada seseorang yang telah sengaja menjadikan tubuh untung sebagai wadah untuk menyerang para warga di desa kretekan.

Dan itu ada kaitannya dengan dendam dulu desa kretekan saat mengusir salah satu warga yang melakukan ritual penumbalan terhadap seluruh bayi yang lahir di desa kretekan. Dan orang itu merupakan seorang cenayang yang mampu mengundang banyak demit, Di makam makam keramat.
Orang itu bernama Ki Ulih. Ki Ulih adalah salah satu orang yang memiliki kelebihan dalam bidang spiritual. Khususnya di desa kretekan, Ki Ulih mencoba untuk memperkuat keilmuannya dengan cara menumbalkan bayi-bayi yang baru dilahirkan.
Karena tindakannya ini bertentangan dengan norma kehidupan, akhirnya, Ki Ulih diusir dari desa kretekan. Namun ternyata, Ki Ulih tidak menyerah begitu saja.
Ia kerap kali melakukan hal-hal lain agar dirinya bisa kembali ke desa kretekan. Dan kali ini, Ki Ulih mencoba untuk mengambil keuntungan dengan apa yang terjadi di desa kretekan. Ki Ulih mengambil langkah terbesarnya dengan cara menjadikan wadah dari almarhum untung sebagai alat untuk menakut-nakuti para warga. Caranya adalah dengan menjadikan sisi qorin dari almarhum untung sebagai bentuk teror yang menjatuhkan rasa percaya diri desa kretekan terhadap para juru kunci.
Caranya adalah dengan menjadikan sisi qorin dari almarhum untung sebagai bentuk teror yang menjatuhkan rasa percaya diri desa kretekan terhadap para juru kunci.
Dengan begitu, para juru kunci di desa kretekan akan kehilangan rasa percaya dirinya karena tuntutan dan cemoohan yang di hadapkannya. Setelah itu terjadi, maka para warga akan berpecah ke beberapa titik. Itu artinya, rencana dari Ki Ulih untuk kembali ke desa kretekan semakin besar.
Setelah Irham menceritakan hal itu kepada para warga, irham kemudian memohon-mohon kepada warga lainnya agar sosok pocong yang kerap berkeliling ke rumah-rumah warga desa kretekan itu untuk segera diusir,
‘’Pak, tolong. Siapapun orangnya. Tolong usir pocong itu!’’ Pinta Irham
Para warga hanya terdiam dan tak bisa melakukan apa-apa terkait keluhan yang di alami Irham. Akhirnya, malam itu juga, para warga menyuruh kepada Irham dan pak rosikin agar beristirahat di rumah.
Sedangkan untuk tugas jaga malam mereka digantikan oleh warga lainnya. Keesokan harinya, para warga mulai berdatangan lagi ke rumah para juru kunci. Tujuan mereka adalah menuntut keamanan terhadap desa kretekan yang beberapa hari ini sering mendapatkan teror-teror yang mengerikan.
Begitu juga dengan berbagai macam alasan lainnya, para warga juga meminta kepada para juru kunci untuk segera menghentikan Ki Ulih yang disebut-sebut sebagai dalang dari kemunculan sosok pocong yang menyerang dua orang warga kemarin malam. Para juru kunci desa kretekan pun langsung membebrikan solusi terkait dengan fenomena mengerikan yang sedang menyerang desa kretekan,
‘’Kami mencoba untuk menghentikan teror-teror itu. Karena itu, tolong bersabar.’’

Akhirnya, para warga kembali ke rumahnya masing-masing. Kini tinggal 9 juru kunci yang sedang berkumpul di tempat khusus perkumpulan sambil membahas fenomena mengerikan yang baru-baru ini terjadi di desa kretekan.
Mereka pun segera mencari solusi terkait fenomena mengerikan seperti teror pocong yang terjadi di desa kretekan. Teror pocong ini benar-benar sangat meresahkan para warga.
Tiap rumah diketuki pintunya, ditampakkan tepat di hadapan rumahnya dan lain sebagainya. Karena itu, mereka pun berupaya untuk mengembalikan lagi wadah pak untung yang telah direbut dan dijadikan alat untuk menyerang para warga. Malam harinya, para warga diminta untuk tidak keluar malam terlebih dahulu.
Selain itu juga, mereka dilarang untuk membuka pintu tersebut bilamana ada sesuatu yang mengetuki pintunya. Hal ini dilakukan untuk mencari titik terang lebih lanjut terkait teror pocong yang disebut-sebut sebagai wadah dari almarhum pak untung. Dan tepat di tengah malam, tiap rumah warga pun diketuk-ketuk pintunya.
Beberapa dari mereka menahan untuk tidak keluar terlebih dahulu. Namun, beberapa yang lainnya sudah mulai geram dengan sosok pocong yang benar-benar mengganggu tersebut. Hingga akhirnya, salah satu rumah warga diketuki pintunya berulang kali.
Dan terdengar suara seperti tikus yang terjepit. ‘’iuk iuk iuk.’’ Karena penasaran, ia pun menuju ke arah pintu depan. Kebetulan dia adalah seorang pendatang dan baru satu hari menempati desa kretekan. Karena ia pendatang, jadi dia belum tahu hal apapun terkait desa kretekan. Sebelum orang tersebut membukakan pintu, dia mengintip lewat jendela rumahnya.
Dan ketika ia mengintip lewat gorden jendelanya, Ternyata, yang ada di hadapannya sekarang adalah SOSOK POCONG! Sosok Pocong itu memliki perawakan badan yang lumayan besar. Wajahnya benar-benar menghitam dan matanya menyorot ke arah depan. Seketika, warga pendatang itu hanya terdiam dan kembali menutup gorden jendela.
Ia pun menutup mulutnya agar tidak bersuara sambil menahan rasa takut. Lalu tidak lama dari itu, suara yang sama pun muncul lagi. ‘’iuk iuk iuk.’’ Kali ini, suaranya tepat di dekat jendela.

Itu artinya sosok pocong itu mengetahui letak warga pendatang dirumahnya! Dengan penuh kesabaran, warga pendatang itu menunggu lebih lama agar si pocong tersebut lebih dulu meninggalkan rumahnya.
Dan setelah setengah jam lamanya, sosok itu menghilang. Keesokan harinya, hal yang serupa terjadi lagi kepada seluruh juru kunci. Para warga kembali beramai-ramai untuk menuntut keamanan di desa kretekan terkait teror pocong yang masih menghantui mereka di malam hari.

Karena itu, mereka pun berencana untuk menekan kembali para juru kunci agar keamanan yang dijanjikan untuk desa kretekan cepat terlaksana.
Karena penekanan yang luar biasa dari para warga desa kretekan, akhirnya para juru kunci pun nekat untuk melakukan sebuah langkah besar. Para juru kunci sepakat untuk melakukan sebuah ritual pengusiran pocong yang dilakukan tepat di makam leluhur.

Tujuan dilakukannya ritual tersebut adalah agar sosok pocong itu segera menghilang dan orang yang berada di balik layar terkait teror pocong itu sendiri akan terkena imbasnya.
Namun, ritual ini bisa saja megambil resiko yang sangat besar bagi desa kretekan. Alasan sederhananya adalah ketika sosok pocong itu berhasil dihilangkan dan dikembalikan kepada si pemiliknya, maka demit-demit lain akan berdatangan.
Bisa dibilang, langkah yang diambil oleh Ki Ulih benar-benar sangat hebat. Ia menjadikan wadah almarhum pak untung sebagai sosok pocong, lalu, setelah dilakukannya sebuah ritual pengusiran, maka sosok-sosok yang lain akan berdatangan dan menyerang kembali para warga yang ada di desa kretekan.
Dengan begitu, sama saja seperti menggali lubang tutup lubang. Resiko terberat ini pun akhirnya menjadi sebuah tonggak perjuangan para juru kunci di desa kretekan untuk berusaha semaksimal mungkin agar menjaga kestabilan dan keamanan di desanya.

Karena, jika langkah ini tidak diambil, maka, teror-teror berikutnya akan kembali berdatangan dengan hal yang berbeda-beda lagi. Terkait itu, para juru kunci belum tentu bisa membendungnya.
Dan akhirnya, mereka pun mengambil langkah yang lebih besar untuk membendung resiko besar lainnya yang datang di kemudian hari. Setelah semua juru kunci sepakat, akhirnya, mereka mempersiapkan persyaratan-persyaratan lainnya untuk melakukan ritual tersebut.
Dan mereka harus melakukan ritual tersebut tepat di makam leluhur dengan tujuan agar mereka mampuu mencekal sosok pocong yang seringkali meneror para warga. Alhasil, tepat di tengah malam, ritual pun digelar. Ritual itu dihadiri oleh Sembilan orang yang merupakan para juru kunci. Mereka membagi tugas masing-masing di tiap tempat dan titik lainnya.
Lima orang berada di dekat makam leluhur, sedangkan empat orang lainnya menjaga makam pak untung dengan tujuan mencekal pocong tersebut. Ketika ritual itu sudah dimulai, tiba-tiba angin berhembus dengan kencang. Bersamaan dengan itu, suara-suara aneh mulai bermunculan. Mereka bersembilan terus melakukan ritual tersebut.
Akan tetapi, di saat mereka sedang menahan energi besar yang dihasilkan dari sekitaran makam, tiba-tiba, sosok pocong untung muncul tepat di dekat pohon beringin sekitaran makam leluhur. Pocong itu seperti hendak mendekat ke arah mereka, namun kesembilan juru kunci sudah melapisi tiap sisi dari makam tersebut dengan menggunakan pagar ghaib. Dan mereka pun saling membentrokan energi satu sama lain.
Hingga akhirnya ketika bentrokan energi itu berlangsung, Seluruh sekitaran makam menjadi terdampak karenanya. Dahan dari pepohonan bunga kamboja berjatuhan, angin berhembus sangat kencang dan burung-burung yang menghinggapi di sekitaran pepohon mulai beterbangan.
Beberapa saat kemudian, pocong itu seperti terisap energinya ke sebuah titik yang ada di sekitaran makam tersebut. Dengan sendirinya, sosok itu menghilang dan kembali ke asal semulanya. Namun, itu belum selesai.
Mereka harus kembali menutup gerbang ghaib yang terbuka lebar di sekitaran makam. Jika tidak, sosok-sosok lainnya akan keluar secara berebutan!

Setelah sosok pocong itu dikembalikan kepada pemiliknya, kesembilan juru kunci itu harus buru-buru untuk menutup gerbang ghaib.
Karena jika tidak ditutup, maka desa kretekan akan mendapatkan serangan yang lebih mengerikan. Mereka bersembilan berusaha untuk kembali gerbang ghaib yang telah dibuka. Namun, bentrokan demi bentrokan terus menerus menyerang kesembilan juru kunci.
Mereka harus menahan energi kuat yang akan keluar dari gerbang tersebut. Bisa dikatakan, Ki Ulih sengaja meneror desa kretekan agar demit-demit di makam leluhur berkeliaran setelah gerbang ghaib terbuka.
Dengan begitu, gesekan serta tabrakan energi terus menerus terjadi. Beberapa dari kesembilan juru kunci tersebut sudah tidak kuat.
Energi yang dimilikinya untuk menahan para demit yang ingin masuk ke dunia nyata terus menerus mendorong agar gerbang bisa terbuka. Hingga akhirnya, mereka yang tidak tahan, maka akan memuntahkan sesuatu. Dan bentuk dari muntahan tiap juru kunci berbeda-beda.
Ada yang mengeluarkan air, dahak bahkan darah. Mereka yang mengeluarkan air biasa, itu artinya energi yang menghantam mereka tidak terlalu besar Lalu, jika mengeluarkan dahak, itu artinya energi yang menghantam mereka lumayan besar. Dan terakhir, jika mereka mengeluarkan darah dari mulutnya, itu artinya energi yang menghantam tubuh mereka sangatlah besar.
Total dari Sembilan juru kunci, 5 di antaranya muntahan berupa air, Tiga orang mengeluarkan muntahan berupa dahak, Dan satu orang mengeluarkan muntahan berupa darah. Ketika mereka mengeluarkan muntah dari tubuh mereka, rasa pegal dan lemas pun langsung menyerang mereka secara bersamaan
Mereka semua benar-benar kewalahan saat energi-energi besar mulai berebutan untuk keluar dari gerbang ghaib yang telah dibuka. Alhasil, mereka pun berhasil menutup gerbang ghaib kembali dengan selamat.
Namun, bersamaan dengan ditutupnya gerbang tersebut, salah satu dari mereka harus meninggal dunia karena dampak dari serangan para demit yang berusaha untuk masuk. Kematian salah satu juru kunci di desa kretekan pun membuat para warga berduka.
Singkat cerita, sejak kematian salah satu dari kesemblian juru kunci desa kretekan, banyak dari warga yang meminta kepada juru kunci lainnya agar segera mencari juru kunci yang baru untuk mengisi kekosongan tersebut.
Akhirnya, setelah pemakaman salah satu juru kunci telah usai, akhirnya dipilihlah satu juru kunci lagi untuk mengisi kekosongan.

Bisa dibilang, orang yang terpilih untuk menjadi juru kunci, dia harus siap untuk bertanggung jawab dalam menjaga kestabilan dan keamanan darir desa kretekan. Dan keputusan pun jatuh kepada anak dari juru kunci yang baru saja meninggal.
Anak itu tepat di usia 40 tahun dan sudah layak untuk mendalami jejak spiritual orang tuanya. Warga tidak bisa berkomentar apa-apa. Karena pemilihan ini berdasarkan turun temurun, jadi, jika ada anak yang sudah berusia cukup umur, maka ia akan dinobatkan menjadi juru kunci selanjutnya. Selain itu, semenjak terjadinya teror-teror dan fenomena, banyak orang-orang yang sudah keluar dari desa kretekan kembali memasuki desa karena sudah dinilai aman. Begitu juga para pendatang lainnya.
Terlebih lagi, Ki Ulih belum terlihat setelah ritual penutupan gerbang ghaib dilakukan. Oleh karena itu, baik para warga ataupun para juru kunci desa kretekan, mereka sangat waspada terkait orang-orang baru yang memasuki desa kretekan Setelah beberapa hari teror mengerikan sempat mengenai desa kretekan, akhirnya, desa kretekan bisa hidup lebih tenang dan damai kembali.
Mereka benar-benar akan merawat makam leluhur tersebut agar tidak terkena tulah (bencana) seperti beberapa hari kemarin. Selain itu juga, desa kretekan meningkatkan kegiatan-kegiatan bersifat positif seperti melakukan pengajian rutin, berziaroh dan lain sebagainya. Cara ini benar-benar ampuh dan memperkuat dinding pelapis yang ada di luar desa maupun di dalam desa kretekan sendiri.
Lalu, selain memperluas kegiatan positif, para pemuda desa kretekan juga dilarang keras untuk melakukan hal-hal yang bersifat melampaui norma-norma alam maupun kehidupan.
Adapun norma-norma alam yang harus dipatuhi antara lain:
1. Dilarang menebang pohon sembarangan
2. Dilarang merusak pemakaman
3. Dilarang membunuh hewan di sekitaran makam leluhur
4. Dilarang mencuri benda apapun di makam leluhur
5. Dilarang untuk meniduri keranda di makam leluhur Dan lain sebagainya.
Sedangkan, untuk norma-norma kehidupan yang wajib dipatuhi oleh para warga desa kretekan yaitu:
1. Dilarang mengucapkan kata-kata kasar di sekitaran makam leluhur
2. Dilarang keras bermabuk-mabukan di sekitaran desa kretekan
3. Dilarang berbuat mesum di makam keramat
4. Dilarang berbuat keributan antar sesame desa kretekan
5. Dilarang melakukan perjudian di desa kretekan dan lain sebagainya Dengan peraturan tertulis seperti ini, desa kretekan pun menjadi desa yang aman, nyaman dan tentram. Terlebih lagi, bagi para pendatang.
Mereka akan semakin betah dengan lingkungan yang benar—benar memberikan kesan positif terhadap kehidupan sehari-harinya. Itulah kisah tentang makam leluhur yang disebut-sebut sebagai makam paling sakral.
Adanya kita adalah untuk merawat sekitaran lingkungan. Jika kita benar-benar sopan, maka, tidak ada gangguan-gangguan yang menyerang kita ataupun menyerang orang-orang yang berada di sekitaran kita.
Adanya terror sosok pocong yang terjadi, membuat warga Desa Kretekan mau tak mau harus lebih waspada dan hati-hati dalam merawat peninggalan leluhur yang sudah turun temurun ada di desanya. Dari dulu hingga kini, dari nenek moyang hingga generasi baru, mau tak mau harus mengikuti tradisi, agar terror pocong atau terror makhluk lain yang menganggu desa, mendatangkan pagebluk, tidak muncul kembali.
Tidak heran, kemunculan akan teror pocong untung sama seperti teror pocong gundul Walisdi yang kini ramai diperbincangkan. Semestinya, ini akan menjadi sebuah satu pengetahuan baru akan bermacam-macam teror pocong yang ada di Nusantara ini. #terorpocong

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Restu Wiraatmadja

Restu Wiraatmadja Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @RestuPa71830152

Aug 30
Orang Pote

“Makhluk misterius yang bergentayangan di pulau bawean”

@bacahorror #ceritaserem Image
Pernah mendengar Oreng Pote? Oreng Pote adalah mahluk misterius yang bergentayangan di pulau Bawean.
Pulau Bawean yang terletak di timur Surabaya jawa Timur, terkenal dengan sosok menyeramkan bernama Oreng Pote, wujud orang pote adalah mahluk yang berwarna putih pucat seperti mayat. Image
Read 8 tweets
Aug 25
KUM KUM

“Apabila mendengar ucapan salam yang tak sesuai, pemilik rumah dilarang membuka pintu.”

A Thread

@bacahorror #ceritaserem Image
Hantu Kum Kum merupakan hantu yang berasal dari negeri Jiran Malaysia.

Sebutan Hantu Kum Kum diambil dari salam yang sosok tersebut ucapkan saat mencari mangsa.
Jika biasanya umat muslim mengucap salam dengan "assalamualaikum", Hantu Kum Kum akan mengucap salam dengan "Assalamualaikum, kum".
Read 12 tweets
Aug 23
KOSAN TUA
(Terror Penari Setan)

A thread

@bacahorror #ceritaserem Image
Absen dulu yu. Ramein juga thread pendeknya hehe
Kisah ini di ambil dari kisah seorang mahasiswi asal Jakarta yang kebetulan melanjutkan studinya di salah satu daerah di Jawa Tengah.
Read 77 tweets
Aug 22
Anak-anak Setan

“Bu! Pak! Bukain pintunya! Kami mau makan!”

A thread

@bacahorror #ceritaserem Image
Pintu rumah ditutup dengan rapat. Langkah kaki seorang wanita bergerak dengan cepat menuju ke arah jendela. Kali ini, kedua tangannya mencoba untuk menggapai jendela namun tubuhnya sudah tidak kuat lagi untuk berjalan.
‘’Kepalaku!” Ucap seorang wanita penghuni rumah tua tersebut
Ia menatap jam dinding. Sebentar lagi, adzan maghrib berkumandang. Seharusnya semua aman-aman saja ketika semua jendela tertutup. Ia merangkak perlahan dengan kedua tangan yang meraba-raba ke arah jendela seperti hendak menutup jendela tersebut.
Read 55 tweets
Aug 17
KUTUKAN SERIBU LELEMBUT
Part 4 - Siti Kawaruhan
''Selama darah ningrat belum menetes ke tanah, selama itu pula pesta berdarah akan terus ada''
@bacahorror

@IDN_Horor
#bacahorror #malamjumat #ceritaserem Image
Apakah dengan menjadi salah satu keturunan ningrat dia harus menderita hingga menahan banyak luka lama yang telah terjadi di masa lalu? Mengapa dunia berputar pada rotasi yang tidak adil?
‘’HAHAHA TERUSLAH MERENGEK, RADEN MANJA! TANPA PANGAWERUHAN YANG LELUHURMU TURUNKAN, KAU HANYALAH ORANG BIASA! KAU HANYALAH RADEN CACAT TAK BERGUNA! KAU BAHKAN TIDAK BISA MENGGUNAKAN KERANGKENG SUKMOMU DENGAN BAIK!’’
Read 100 tweets
Aug 10
Kutukan Seribu Lelembut
Part-3
''Amukan Dewi Hutan - Bangkitnya Pusaka Kandara''

@bacahorror #malamjumat #ceritaserem @IDN_Horor Image
Bhanurasmi sudah sangat siap untuk memulai penyerangan. Dia sudah memasang kuda-kuda dengan kuat. Rambut Bhanurasmi tiba-tiba beterbangan seperti tertiup angin. Ujung dari rambut Bhanurasmi berubah menjadi sangat runcing layaknya jarum.
‘’Kutukan Kandara, angin kematian!’’
BRAK!
BRAK!
BRAK!
Tubuh Bhanurasmi melesat sangat cepat bersamaan dengan pusaka yang disejajarkan lurus seperti halnya anak panah yang dilepaskan begitu saja untuk membunuh hewan buruan hutan.
Read 99 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(