Exhuma adalah film horor Korea berlatar belakang Sejarah dengan corak anti-Jepang yang kental.
Semua bermula dari invasi Hideyoshi Toyotomi ke Korea Joseon pada abad ke-16. Saat itu, ada komandan perang Jepang yang berhasil menebas kepala 10.000 prajurit Korea. Akan tetapi, menjelang berakhirnya perang, ia berhasil dikalahkan.
Jepang yang tak ikhlas membiarkan Joseon merdeka lantas memanggil seorang biksu yang nama Gisune yang kemungkinan adalah siluman rubah. Gisune menggunakan ritual ilmu hitam dengan membakar sebuah katana yang ia masukkan di mayat sang komandan.
Sesudahnya, jasad itu dimasukan ke dalam peti kayu yang diberdirikan dan dililit kawat berduri.
Fungsi ritual ini adalah menciptakan pasak besi berenergi jahat untuk merusak fengshui semenanjung Korea yang berakibat dua negara di semenanjung itu terbelah, karena jasad sang komandan itu dikuburkan persis di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan.
Pasak besi itu juga diibaratkan sebagai "Rubah menggigit punggung Harimau". Harimau adalah lambang bangsa Korea sejak dulu dan Gisune tentu saja siluman rubahnya.
Di era modern, ada seorang kolaborator Jepang yang wafat dan Gisune yang hidup abadi kembali muncul lagi. Dia menyarankan pada keluarga si kolaborator agar beliau disemayamkan di tempat dengan fengshui terbaik.
Ternyata tempat yang dimaksud adalah di kuburan sang komandan itu. Akibatnya, arwah sang kolaborator tersiksa karena dikubur di tempat yang kental akan energi Yin.
Dalam budaya Tionghoa yang juga diikuti di Korea, anggota keluarga harus dimakamkan di tempat terbaik dan keturunan harus selalu berbakti pada mendiang dengan rutin melakukan sembahyang, jika tidak, maka keturunan bisa mengalami kesukaran.
Betul saja, karena energi Yin di makam itu terlalu kuat, arwah sang kolaborator terus meneror anak cucunya.
Film "Exhuma" adalah film horor yang alur ceritanya agak lumayan berat dan tak disarankan bagi penonton yang mengharapkan tayangan ringan. Film ini juga tak banyak menyuguhkan jumpscare ala film Hollywood dan mungkin perlu menonton filmnya lebih dari sekali agar bisa dicerna.
Rating dari kami: 9/10
Penulis: Syifah Handayani
Editor: @HansWibowo15
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Malaysia lebih lambat merdeka daripada Indonesia tetapi ekonomi Malaysia lebih tinggi daripada Indonesia. Kenapa demikian? Bagaimana Indonesia bisa belajar dari hal ini?
{sebuah utas singkat}
Jika dilihat berdasarkan GDP per Kapita, Malaysia berada di urutan ke-68, sementara Indonesia berada di urutan ke-113. Dengan demikian, ekonomi Indonesia lebih besar secara kuantitas tetapi kalah dalam kualitas, yang mencakup standar kehidupan hingga kesejahteraan warganya.
GDP per Kapita adalah rata-rata pendapatan yang diterima setiap orang di suatu negara dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun). Ini dihitung dengan membagi Produk Domestik Bruto (PDB) dengan jumlah penduduk.
Tragedi Mangkuk Merah, pembantaian dan pengusiran terhadap keturunan Tionghoa di Kalimantan Barat dan Utara.
{sebuah utas singkat}
Pada akhir tahun 1967, ribuan warga keturunan Tionghoa mengalami pengusiran massal dan pembantaian yang memakan banyak korban jiwa.
Sebelum peristiwa tragis ini, hubungan antara warga Dayak dan keturunan Tionghoa di wilayah tersebut sangat harmonis. Namun, segalanya berubah setelah Gerakan 30 September 1965 dan kampanye anti-Malaysia yang dicanangkan oleh Presiden Sukarno.
Hang Tuah dikenal sebagai laksamana dan guru silat yang sangat hebat di benak orang Melayu hingga saat ini. Ia melayani Sultan Mansur Shah dari Kesultanan Melaka pada abad ke-15 Masehi.
Hang Tuah memiliki seorang sahabat masa kecil bernama Hang Jebat, sesama guru silat yang perkasa dan sangat dihormati.
Tahukah kamu, tanaman-tanaman yang biasa kita konsumsi seperti jagung, kentang, singkong, dan cabai merupakan hasil dari peristiwa Sejarah yang dikenal sebagai Columbian Exchange atau Pertukaran Kolumbus.
Pertukaran Kolumbus sendiri adalah pertukaran tanaman, hewan, logam mulia, budaya, manusia, ilmu pengetahuan, dan penyakit yang dilakukan oleh penjelajah dari Eropa dengan Amerika sejak akhir abad ke-15.
Peristiwa Tanjung Priok. Mengungkap Sejarah Pelanggaran HAM di Indonesia yang belum selesai.
{sebuah utas singkat}
Pada tanggal 12 September 1984, terjadi tragedi berdarah di Tanjung Priok yang merupakan bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa Orde Baru. Peristiwa ini memakan banyak korban dan menjadi sorotan publik. Utas ini akan mengungkap kronologi tragedi dan upaya penyelesaiannya.
Tragedi Tanjung Priok berawal dari khotbah-khotbah yang sering disampaikan di masjid-masjid daerah tersebut. Khotbah-khotbah tersebut banyak mengomentari kebijakan pemerintah pada saat itu, termasuk sila tunggal Pancasila dan larangan penggunaan jilbab bagi siswi SMA.
Tepat pada tahun 656 H/1258 M, pasukan Mongol menyerang Abbasiyah dan meluluh lantahkan Baghdad. Serangan ini terjadi pada masa Khalifah Al-Musta'shim, 640-656 H/1242-1258 M. Pengaruh serangan ini, selanjutnya menjadikan keturunan Genghis Khan memeluk Islam.
Keturunan Genghis Khan membangun kekuasaan politiknya atau kesultanan di India yang dikenal dengan nama Kesultanan Moghul (Mughal) dengan ibu kotanya Delhi, 1526 M.