Sesuai keinginan dini hari tadi, saya kayanya mau bikin thread. Bismillah. Tadinya saya gak mau ngomongin ini, karena sebenernya ini bukan ranah pengecekan fakta. Tapi kok ya pada ribut banget ya ngomongin poin-poin penolakan UU Ciptaker hoax, jangan-jangan sebenarnya pada gak paham juga apa itu hoax dan apa aja yang bisa didebunk.

Sebagai orang yg 3 tahun terakhir ini berkecimpung di dunia hoaks, kepergian Ibunda Pak Jokowi membuatku berpikir: yang selama ini bikin dan ikut nyebarin hoaks dan kebencian ttg beliau, kesempatan kalian utk minta maaf langsung ke beliau sudah hilang. Itu satu kesempatan yg sudah terlewat. Kesempatan mana lagi yg mau kalian lewatkan? Masih kah kalian mau bikin dan nyebar hoax ttg Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan ttg segala macem orang yg selama ini kalian sebar kebencian kepada mereka? Kapan mau berhenti? Kalo mereka sdh pergi jg?

Idris Elba positif kena Corvid-19, merasa gak ada gejala apapun. 3 atlit NBA positif kena juga. 1 ada gejala flu, 2 gak ada gejala apapun, bahkan merasa sangat sehat dan bisa bertanding. Jadi, jangan remehin virus ini dengan bilang cuma nyerang orang tua, orang yg sudah sakit dll Jangan juga bilang kalo masih muda dan sehat gak akan kena virus ini. Lha NBA players itu kurang sehat gimana lagi?
Jangan remehin juga dengan bilang kalo masih muda dan sehat, badan bisa bentuk antibodi sehingga bisa sembuh. Iya, tp juga bisa jadi carrier buat orang2 lain.

Jaman sekarang gampang banget membenci, menghina, dan merendahkan orang yang tidak kita disukai atau yang tidak sepemikiran dengan kita. Bahkan diumbar sana-sini, lewat berbagai kanal. Lalu diamini mereka yang sepaham. Disertai makian tambahan, julukan-julukan merendahkan, ... ... hinaan, cercaan, bahkan emoticon yang menggambarkan rasa jijik seperti emot orang muntah. Kemudian pengumbar makin jumawa, merasa yang ia pikirkan terkonfirmasi oleh aminan orang-orang lain, dan makin meyakini bahwa yang ia pikirkan adalah kebenaran.

Netijen julid nan budiman, di keluarga Ciganjur itu berlaku prinsip menghormati pilihan masing2, termasuk pilihan politik. Hanya karena ada 1 orang mendeklarasikan dukungannya sama capres tertentu, bukan berarti yg lainnya ada di barisan yg sama. Di keluarga kami, yang kami.... ... sepakati adalah perjuangan atas nilai2 yg dicontohkan Gus Dur. Urusan pilihan capres itu urusan masing2, yg tiap orang berhak mendeklarasikannya atau tidak.
Sepanjang pilpres 2019, saya tidak pernah menyatakan dukungan pada 1 capres manapun. Fokus saya hanya pada...

Di mention tab saya banyak yang bilang “Di KPK diisukan ada masalah internal”, atau “Di KPK katanya ada taliban, berantas aja”, “ada isu anu”, “ada isu itu”. Yg memang begitu cara kerjanya. Kamu dibombardir isu supaya kepercayaan kamu turun, kecurigaan kamu naik. Kalo tingkat curigamu udah tinggi, gampang banget kamu dicekokin dengan macem2 hal, termasuk yg sebenernya gak ada hubungannya, tapi dibikin seakan2 ada. Mau tabayyun? Mau cari data pembanding? Mau verifikasi dengan netral? Ya gak bakal. Wong udah curiga.

Kan belom pasti...
Kan masih ada kemungkinan revisinya menguatkan KPK...
Kan baru disuruh pembahasan...

Monggo...

Lagi antri di gerai burger kesukaan anak2, di depan saya ada ibu2 lagi pesan di kasir sambil ngobrol dengan mbak kasir. Dari pembicaraan mereka, sepertinya abis ada keributan di situ. Pas saya masuk sih udah gak ada. Mbak kasir bilang ke ibu2 di depan saya kalo gerai ini mempekerjakan seorang tuna rungu. Lalu ada customer yang merasa kerjanya mbak tuna rungu ini lamban, dia marah2 sambil bilang kurleb “ngapain sih pake orang yang dongo.”