Memberikan Informasi Seputar Pengelolaan Pembiayaan APBN, Utang Pemerintah, dan Investasi yang Aman di Produk Surat Berharga Negara https://t.co/MiJ5PO05rM
Jadi #Rekans, ORI adalah Surat Utang Negara yang dijual oleh Pemerintah Indonesia kepada Investor ritel di pasar perdana domestik dan dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder.
Lalu, siapa saja yang dapat membeli 0RI016?
Setiap individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia yang telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dapat berinvestasi di #ORI016. Jadi untuk #Rekans yang sudah memiliki KTP yuk berinvestasi #ORI016
Mar 10, 2019 • 12 tweets • 6 min read
Hai #Rekans kali ini #Riskmin kembali akan menyampaikan #FaktaMenjawab terkait beberapa hal yang disampaikan oleh video yang berjudul Chinese Money Trap yang diviralkan akun Facebook Nas Daily (01/03) Yuk kita simak bersama sembari menikmati langit cerah siang ini 😊
Video tersebut bercerita tentang Tiongkok yang memberi pinjaman ke beberapa negara (Indonesia tidak termasuk) dalam jumlah besar agar mereka dapat membangun negaranya dengan cara menguasai aset di negara tersebut jika gagal membayar
Selamat Malam #Rekans, sudah tau kan kalo pagi tadi #SR011 launching? mau tau tentang #SR011? yuk simak kultwit #Riskmin malam ini
Hari ini (1/3) Pemerintah kembali meluncurkan program penjualan seri Surat Berharga Negara Ritel terbaru melalui Sukuk Negara Ritel Seri #SR011. #PembiayaanUangKita
Feb 18, 2019 • 15 tweets • 4 min read
Selamat pagi #Rekans, kali ini #Riskmin akan berbagi informasi untuk meluruskan berita yang sempat beredar kemarin ini, karena ada salah satu Tokoh yang menyebutkan kalau utang kita naik dari Rp3.560 triliun menjadi Rp5.275 triliun
Fakta yang benar adalah Utang Pemerintah per akhir Desember 2018 sebesar Rp4.418 triliun.
Sep 6, 2018 • 15 tweets • 3 min read
#InfoKeu
Rupiah melemah sampai hampir seperti saat krisis 1998, namun #TahukahRekan sebenarnya kondisi saat ini sangat jauh berbeda dibandingkan dengan situasi saat krisis lho. Setidaknya ada tiga alasan yang menjadi buktinya
Yuk simak #rekans :)
1. Alasan pertama adalah karena pelemahan rupiah yang terjadi saat ini relatif berlangsung secara perlahan dan tidak drastis.