Besok rencananya Walikota Depok meluncurkan aplikasi prehospital stroke bernama Desak.

Selain itu meluncurkan 7 RS binaan Pemda yang sudah bisa melakukan pengobatan trombolisis, yang bisa menghancurkan bekuan darah pd stoke akut dibawah 6 jam Sengaja kami pasang leafletnya dengan foto walikota dan wakil walikota besar2 haha.

Kearifan lokal dan biar netijen aware

Pagi ini mau cerita kenapa berbahaya bagi rakyat jika punya lebih dari 1 organisasi profesi.

Gambar dibawah menunjukkan itulah gunanya hanya 1 organisasi, hanya 1 aturan.

Demi keselamatan semua.

Dan hasilnya, Pak Jokowi jadi Presiden.

A thread Jadi, di tahun 2011, Pak Jokowi ketemu sama Tim Esemka, dan kagum sama hal ini.

Makanya di foto di atas, mobil Esemka jd mobil dinas Walikota Solo.

Tapi ada masalah.

Belum uji emisi tuk resmi dan bisa berproduksi

Pagi ini mau cerita kenapa berbahaya bagi rakyat jika punya 1 organisasi profesi.

Gambar dibawah menunjukkan itulah gunanya hanya 1 organisasi, hanya 1 aturan.

Demi keselamatan semua.

Dan hasilnya, Pak Jokowi jadi Presiden.

A thread Jadi, di tahun 2011, Pak Jokowi ketemu sama Tim Esemka, dan kagum sama hal ini.

Makanya di foto di atas, mobil Esemka jd mobil dinas Walikota Solo.

Tapi ada masalah.

Belum uji emisi tuk resmi dan bisa berproduksi

Saya cerita dulu, mungkin ada riya2nya netijen yang mulia.

Jadi tadi malam, ada pasien code stroke di RSUD Depok yang mendapatkankan trombolisis.

The first one Ever disana.

Kayak senang banget, plus kemarin diundang oleh Global Stroke Alliance Jadi pas 2020, saya bikin tesis S2 buat kuliah MARS.

Saya mau buat aliansi Code Stroke. Per wilayah. Jd layanannya adalah membuat semua RS potensial menjadi bisa melayani pasien stroke akut. Gak terbatas RS Pemerintah, tapi swasta ikut juga

Ribet juga ya ternyata gegara sakit hati kemana2. Sampai jd RUU segala haha

Gua mah dari dulu udah lihat dari dulu sampai sejauh mana urusan sakit hati ini bisa berujung.

Mungkin kita yg harus mulai memaklumi hehe Yang paling lucu urusan program adaptasi dokter.

Ini gegara tuduhan dokter di singapura, dibuatlah program adaptasi baru.

Yang nyambut ya tahulah.

Yang dipecat? Dokter bedah saraf adaptasi lulusan dari Jepang haha.

Kan kocak hahaha

Kalau memang RUU kesehatan itu baik bagi rakyat, kenapa draftnya sampai sekarang tak pernah terlihat di publik?

Kalau beneran baik, kenapa takut diakses?

#TolakRUUKesehatan Sibuk gembar-gembor ini RUU Kesehatan adalah kebaikan buat rakyat, tapi rakyatnya gak boleh lihat.

Apa kita sudah memasuki masa otoriter?

Rakyat ikut saja apa kata kementrian?

Lucu juga sih bawa2 nama Tuhan tp dalam posisi sedang berkuasa dan sedang dalam proses mau mendorong kediktatoran.

Masak Tuhan meninggalkan rakyat jelata dan bergabung sama penguasa yg sedang mau zalim? Tp memang 1 hal yg harus dipahami, kebenaran gak selalu menjadi pemenang.

Ini soal kerapian pengorganisasian saja.

Semua peradaban yg muncul dimulai dari perubahan menjadi teratur situasi yg tak bersatu

Kadang2 bingung lihat witch hunt tp pengen orang dipecat jd PNS. Pdhal gk semua PNS THP atau tukinnya bagus. Misal jd dosen FK negeri, ini saya bahas. Ini disorong2 tuk dibantai, pdhal negara senang banget punya PNS model gini, murah, pintar & bahagia.

m.kumparan.com/kumparannews/c… Orang sekolah spesialis, S2, fellowship 1 setengah tahun dan S3nya semua bayar sendiri.

Gaji ya segitu. Dapat serdos yg harus lulus ujian TPA dan Bahasa Inggris.

Bertahan krena soal kecintaan almamater. Memang hidupnya disitu

THP dibawah anak2 S2 yg bantuin menteri2 hehe

Baru nyadar PNS Kemenkes tabah2 ya. Ditengah riuhnya protes kita sama RUU, justru mungkin mereka yg paling kena imbas. Tukin gak naik pula haha.

Ini aja dengar2 pasca aturan remun baru di RS Vertikal, pengahasilan banyak yg drop Gegara dengar masukan katanya2 dari segelintir orang, gak dilakukan dulu simulasi beberapa bulan, manin hantam aja sampai Kemenkeu harus bikin surat, tetap aja jalan dan hasilnya ya gitu hehehe

Gua tahu saat2 awal BGS naik, mungkin cuma gua dokter yang mencurigai beberapa hal, karena ada yg kasih tahu sebelum naik. Pemilihan Wamen juga sudah nebak duluan.

Makanya ketika banyak dokter yg merasa BGS mau mendengarkan atau acc rekomendasi mereka, saya ketawa aja dulu

https://twitter.com/IDIJakpus/status/1669942345855533057

Ketua PB IDI itu dibawa ke Genewa tuk pertemuan WHO lho hehe.

Makanya IDI pun merasa relief pasca berantem sama Terawan.

Ooo ini berpihak sama kita.

Makanya pertanyaannya sama dr @nirwan_anestesi apa rasanya jd Mas Adib hahaha

Jadi sudah lihat ada undangan DPR tuk siapin rapat paripurna pengesahan RUU Kesehatan.

Tanpa ada penjabaran ke publik seperti apa RUU yg mau disahkan.

Semua serba gelap.

Sehingga timbul kecurigaan ada banyak yg disembunyikan antara Kemenkes dan DPR RI soal nasib rakyat kedepan Dan dengan waktu yg mepet serta buzzer2 yg dikerahkan, plus ada tiba2 nongol di Kompas TV tentu kecurigaan makin lebar

Pengadaan itu cara paling gampang memang.

Toh yang dipakai duit pajak rakyat.

Rakyatnya acc atau senang2 aja ada pengadaan RS atau alat baru.

Soal dipakai atau gak gpp.

Yang penting dibeli haha.

Berguna atau tidak bagi rakyat gk penting hahaha Makanya obsesi @KemenkesRI dalam roadmap kesehatan adalah A, B atau C.

Tp coba lihat pengadaannya hehe.

Habis dibeli berapa tahun nanti baru bisa dipakai?

Kenapa?

Karena yang penting beli dulu.

Toh pasca 2024 kabinet berganti hahahaha

Izin Pak Jokowi, problem kita bukan sama alat Pak.

Tp soal sistem Pak.

Kita tidak punya fokus memperbaiki sistem, yang ada malah Kemenkes mau memperburuk sistem hehe.

Solusi beli alat, masukin dokter asing, kasih data genom ke pihak asing itu malah memperburuk situasi Pak

https://twitter.com/jokowi/status/1668943341910896640

Sementara kita bicara kecanggihan alat, disisi lain obat TBC hilang Pak @jokowi dari lapangan.

Masak kami harus WA Menteri Pak untuk bertanya apakah obatnya bisa dikirim?

Dan ini kusta muncul lagi Pak.

Negara mana yg ngaku maju tapi kusta muncul Pak?

Obatnya sama kyk TBC Pak

Saya sempat kepikiran.

Apa para pendukung dihapusnya mandatory spending bisa dianggap pengkhianat rakyat ya?

HDI kita masih jelek, target SDGS kita masih jelek. Ujug2 malah minta hapus mandatory spending kesehatan. Kan nantangin rakyat jadinya Kalau negara yg begini, saya paham.

Namanya yg pegang seluruh anggaran, sukanya gk dipaksa kasih minimal.

Maunya kasih kalau ada duitnya atau lg gak ada keperluan lain. Paham kalau dari sisi negara.

Kalau bisa cuma 1% kenapa gak? Sisanya buat subsidi lain, misal mobil listrik

Sehubungan pagi tadi viral soal isu SARA dalam penerimaan PPDS dari twit @txtdarijasputih jd saya cerita sedikit.

Krena yg di quotenya akun senior saya di neuro dan berhubung saya kaprodi neurologi FKUI, jd cerita dulu acara open house pas bulan maret itu Berhubung terlalu banyak noise, mitos dan fitnah yg berjalan tuk urusan PPDS ini, dan juga janji pas akreditasi, maka kami buat acara ini.

Dimoderatori dr Zicky SpN, alumni kami yg paling hits di medsos dan TV.

Beliau S1 di Yarsi, anak Jakarta. Enterprenaur

Masuk sekolah PPDS di UI itu dilihat dari hasil ujian, keterlibatan dalam ilmu neurologi, kebutuhan lokasi tempat pengiriman, attitude, tes psikiatri dan hasil ujian SIMAK.

Klu di neuro UI, Poin2nya dijabarkan pakai persentase.

Justru gak ada poin asal universitas atau SARA Kenapa?

Karena sekarang ada ujian kompetensi dokter indonesia.

Yang lulus berarti sudah memenuhi kualifikasi dokter.

Ya selesai urusan baselinenya.

Prodi tinggal pilih yang terbaik

Dokday balik lagi jadi admin non permanen haha.

Off 4 hari karena harus keliling pulau jawa mendengarkan aspirasi rakyat menjelang Pemilu.

Eh Konas hahaha Memang sengaja gk buat akun sendiri.

Kan memang tutup akun haha. Agak gak nyaman, krena too much reply, dan merasa harus selalu jawab walau cuma hahaha.

Bisingnya ampun2 haha.

Ini pasca diingatin teman, ribet jd spotlight hahaha

Ini adalah model kebohongan yang diulang-ulang terus sampai akhirnya menimbulkan keyakinan berhalusinasi.

Kita bukan kurang dokter, tetapi tidak tersebar merata.

Tp untuk merata, perlu kerja keras dari negara. Dan yg jelas, komitmen dari negara diwakili Kemenkes

Thread

https://twitter.com/dr_koko28/status/1665898934773100549

Buka saja data. Berapa kita butuh dokter per spesialis.

Butuh berapa banyak per daerah.

Jangan pakai standar WHO.

Klu pakai ini, Jakarta itu lebih baik daripada Singapura hehe

Ok saya kultwit soal harga barang di kesehatan kenapa mahal dan kenapa murah.

Dan cara berpikirnya harusnya apa Jadi tahun 2014, saya fellow USG pembuluh darah otak ke amerika.

Pas pulang ditanya sama guru saya di houston, apa mau bawa ini usg, ada yg jual baru 10 ribu dolar aja.

Ya namanya 2014, masih bokek, gk belilah haha.

*tapi tetap riya dulu belahar usgnya di usa haha

Malam ini kultwit soal tarif RS.

Ini soal rasa, soal keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Pernah heran gak kenapa ada pasien cari rujukan tidak dapat2?

Atau orang tua bawa bayinya keliling RS sampai bayinya meninggal gak dapat2 RS yg mau terima? Rujuk lepas istilahnya

Atau kagum atau heran kalau lihat antrian operasi di RS A bisa sampai 3 bulan?

Selamat pagi netijen.

Pagi ini kita akan bahas cita2 Menkes membuat pendidikan spesialis hospital based.

Untuk itu, tentu saja ada study banding.

Dan comtohnya selalu Royal College London.

Buat teman2 saya yg lg study banding ke London hari ini, salam buat Arsenal ya Jd sistem kita, sekolah dokter itu di Fakultas Kedokteran, dan sekolah spesialis di FK juga.

Ada 92 Prodi FK seluruh Indonesia, dan ada sekitar 20an FK yg melakukan pendidikan spesialjs