Mun'im Sirry Profile picture
chelsea’s fan
Mursalim Munir Profile picture Benaya K Siregar Profile picture rosoneri Profile picture Dyanto Mor Dplato Profile picture Aul Profile picture 11 subscribed
Dec 5, 2021 12 tweets 2 min read
1. "Iman dan Ilmu"
Beberapa orang menganggap iman dan ilmu itu bertolak belakang atau, setidaknya, memiliki dunianya sendiri yang tak saling mendukung. Iman adalah soal kepercayaan, dan ilmu berpusat pada pertanyaan. Ilmu berhenti ketika menyentuh wilayah iman. 2. Bagi sebagian kalangan, gambaran itu mungkin benar adanya. Iman semacam itu tidak mendorong pada pengetahuan, bahkan bisa menghalanginya. Tapi bagi sebagian yg lain, termasuk saya sendiri, iman tidak sestatis yang dibayangkan itu.
Sep 28, 2021 10 tweets 2 min read
(1) Moderator Diskusi

Saya menghadiri banyak diskusi dan seminar di kampus di Amerika dan Eropa, tapi sedikit di Indonesia. Dari pengalaman yang sedikit itu saya melihat, biasanya, moderator di Indonesia banyak bicara. 2. Memberi kata pengantar panjang; setelah pembicara selesai bicara, dia merangkum pembicaraan, dan di akhir diskusi membuat kesimpulan. Jika dihitung, waktu yang digunakan moderator tidak lebih sedikit dari pembicara.
Sep 26, 2021 16 tweets 3 min read
1. “Kesarjanaan Terus Berkembang”

Salah satu yang ingin saya tunjukkan dalam bab 4 “Konteks Historis Al-Qur’an dan Narasi Alkitab”, dan bahkan keseluruhan buku “Rekontruksi Islam Historis”, ialah perkembangan kesarjanaan mutakhir yang luar biasa. 2. Jika di zaman pertengahan, Qur’an dilihat dengan kaca mata kebencian, dari abad ke-19 hingga sekarang kesarjanaan tentang hubungan al-Qur’an dan Alkitab mengalami pergeseran yang dapat diringkas sebagai berikut:
Sep 18, 2021 8 tweets 2 min read
1. Menulis Artikel Jurnal
Saya menerima dua pertanyaan mengenai tulisan jurnal: Soal "standar akademis" dan status penulis. Saya akan menceritakan kebijakan dalam jurnal yang saya ikut mengelola, dan ini sudah saya sampaikan dlm bbrp pelatihan penulisan artikel jurnal. 2. Soal "standar akademis," bisa dilihat contoh artikel yang sudah dimuat. Setiap jurnal punya kebijakan dan penekanan berbeda. Misalnya, penulisan footnotes atau in-text citation. Itu sudah ada standarnya. Umumnya, jurnal akademis mengikuti cara Chicago.
Aug 29, 2021 16 tweets 3 min read
1. "Soal Etnik Arab dlm Sumber Pra-Islam"

Di kalangan sejarawan, sumber-sumber pra-Islam kerap digunakan untuk melihat apakah kata “Arab” merujuk pada kelompok etnik tertentu di awal kemunculan Islam. Berikut penjelasan tambahan buku “Rekonstruksi Islam Historis.” 2. Penelitian seputar tema ini sudah cukup luas. Sumber-sumber itu meliputi Suriah kuno (Assyria: 800-600 sebelum masehi), Yunani klasik (600 SM – 100 M), dan sumber2 pra-Islam (abad 1-7 M). Riset mutakhir oleh Webb persoalkan bhw etnik grup Arab bisa diidentifikasi sebelum Islam
Aug 25, 2021 6 tweets 2 min read
1. Orang Arab pra-Islam?
Salah satu bab favorit saya dalam "Rekonstruksi Islam Historis" ialah bab 10. Di situ saya mendiskusikan bahwa identitas etnik Arab merupakan produk Islam. Tidak ada bukti bahwa kata etnik Arab sudah digunakan sebelum Islam. 2. Penyebutan "Arab" bagi orang-orang yang sekarang disebut Arab itu tidak terkonfirmasi dalam bukti-bukti yang tersedia, baik inskripsi, syair-syair jahiliyah, ataupun sumber non-Muslim.
Aug 12, 2021 7 tweets 2 min read
Berumur Satu Minggu

Pada hari kemenangan Chelsea ini, buku “Rekonstruksi Islam Historis” berumur satu minggu. Sambutan pembaca sungguh luar biasa. Jumlah buku yang sudah beredar di publik melebihi ekspektasi. I am so humbled and flattered. 2. Dari lubuk hati paling dalam, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada kawan2 online dan offline atas dukungan dan bantuannya menyebarkan info buku ini di medsos. Buku ini didistribusikan dengan mengandalkan jaringan pertemanan di dunia maya.
Aug 9, 2021 10 tweets 2 min read
Pembaca Kritis: Kiat Ketiga

Ketika menulis kiat kedua, saya menyarankan supaya pembaca mencoba kiat-kiat secara bertahap. Saran itu saya tulis semata karena saya sulit membayangkan seseorang akan bisa memunculkan pertanyaan dalam membaca jika dirinya bersikap pasif di depan teks 2. Kiat ketiga ialah level tertinggi dalam proses menjadi pembaca kritis. Yakni, pembaca sebagai kritikus. Bukan hanya mempertanyakan asumsi dan argumen dalam sebuah buku, melainkan juga mengritiknya.
Aug 9, 2021 14 tweets 3 min read
Pembaca Kritis: Kiat Kedua

Seperti saya janjikan, berikut saya lanjutkan kiat-kiat menjadi pembaca kritis. Rencana saya tweet ini tadi pagi. Tapi kakak saya meninggal setelah 2 minggu berjuang melawan covid. Mohon doanya ya, kawan2. Jaga kesehatan! 2. Perlu saya katakan dahulu, kiat-kiat ini sebaiknya dilakukan secara bertahap. Artinya, sebelum mencoba kiat ke-2, Anda harus membiasakan kiat pertama.
Aug 8, 2021 10 tweets 2 min read
1. Pembaca Kritis

“Critical thinking” itu sebuah mantra sakti dalam dunia akademis, terutama di Barat. Mantra itulah yang diyakini telah menciptakan iklim yang darinya lahir para pemikir dan penulis kritis. Tapi, dari mana sebenarnya kita dapat memulai? 2. Untuk menjadi penulis/pemikir kritis, yang pertama dan utama, seseorang harus tampil sebagai pembaca kritis. Lagi-lagi, siapa itu pembaca kritis? Bagaimana melatih diri kita untuk membaca secara kritis?
Oct 31, 2020 22 tweets 4 min read
1. “Ibadah dan Doa Bersama dalam Islam dan Kristen”

Minggu ini kelas “Pluralisme Agama” mendiskusikan tema yg belum menjadi perhatian para sarjana, yakni membandingkan ibadah dalam Islam dan Kristen. Dan saya agak kaget ternyata sulit mencari bacaan bagus tentang tema tersebut. 2. Sebagai tema yang understudied, tidak heran jika hal pertama yang saya temui ialah kesalahpahaman, betulkah orang Kristen menyembah Yesus? Atau, kenapa salat dalam Islam tampak sangat mekanik, terbatas dalam gerak-gerak tertentu?
Oct 24, 2020 29 tweets 5 min read
"Kristen Melihat Muhammad, Muslim Melihat Yesus"

Saya akan lanjutkan kuliah virtual dengan judul di atas. Anggap tema itu sebagai refleksi atas "Maulid Nabi." Siapkan kopi hangatnya ya... 1. Setelah diskusi bagaimana orang Kristen melihat Qur’an dan orang Islam melihat Akitab, topik minggu ini beralih ke figur sentral dalam kedua agama: Yesus dan Muhammad. Bagaimana pandangan umat Kristiani tentang Muhammad dan umat Muslim tentang Yesus?
Oct 17, 2020 19 tweets 3 min read
1. “Melihat Kitab Suci Agama Lain”

Minggu ini kita diskusikan tema yang cukup pelik: Bagaimana umat Kristiani dan Muslim memandang kitab suci agama lain. Disebut masalah pelik karena kerap diwarnai tuduhan bahwa kitab suci agama lain sudah tidak otentik atau dipalsukan. 2. Tuduhan itu berkembang di kalangan Islam dan Kristen sekaligus, walaupun kita hanya sering mendengarnya dari kaum Muslim. Di Indonesia mayoritas penduduknya Muslim, jadi wajar jika tuduhan ketidakotentikan itu sering terdegar dari mereka.
Oct 3, 2020 18 tweets 3 min read
1. “Apakah umat Kristen dan Muslim Menyembah Tuhan Yang Sama”

Setelah diskusikan kerangka teoritis dan pandangan ttg keragaman agama dalam Kristen dan Islam, minggu ini kita mulai bicara topik tertentu, yakni menjawab pertanyaan” Apakah Kristen dan Muslim menyembah satu Tuhan?” 2. Kita sudah di bagian akhir silabus, yakni hendak membicarakan tema-tema tertentu, misalnya, minggu depan tentang konsepsi wahyu dalam Kristen dan Islam, dan berikutnya tentang “Qur’an”, “Bible”, “Yesus”, “Muhammad”, “Agama Ibrahim”, “Pindah Agama,” dan seterusnya.
Sep 19, 2020 23 tweets 4 min read
1. “Islam dan Pluralisme Agama: Universalis dan Supersesionis”

Catatan kuliah “Pluralisme Agama” minggu ini terlambat karena kemarin menghadiri seminar “saintliness across traditions.” Berikut beberapa poin yang diperbincangkan di kelas. 2. Minggu ini, beralih ke Islam, setelah beberapa minggu mendiskusikan pluralism agama dalam Kristen, terutama Katolik. Pilihan ini semata berdasar kronologi, yakni Kristen muncul sebelum Islam. Kita baca tulisan William Chittick, Reza Shah-Kazemi, Yasir Qadhi dan Tim Winter.
Sep 12, 2020 19 tweets 3 min read
1. “Vatikan II dan Teologi Agama-Agama”

Minggu ini kita membandingkan pembacaan Jacques Dupuis dan Gavin D’Costa atas konsili Vatikan II dan magisterium gereja yang dikeluarkan sesudahnya. Selain melanjutkan buku Dupuis, kita baca karya D’Costa, “The Meeting of Religions.” 2. Menjelang konsili Vatikan II (1962-65), dua arus pemikiran berkembang di kalangan teolog2 Katolik. Pertama, perspektif yang menempatkan Kristen sebagai puncak kebenaran sembari menilai positif agama lain. Pandangan ini dikenal dengan “fulfilment theory.”
Sep 5, 2020 30 tweets 5 min read
1. "Bapak-bapak Gereja tentang Pluralisme Agama"

Minggu ini kita diskusikan salah satu tema yang paling saya suka: Bagaimana suatu pandangan teologis berkembang. Kita fokus pada pandangan bapak-bapak gereja terkait apakah kalangan non-Kristen bisa selamat. 2. Sebagai pengantar diskusi, saya berikan buku Romo Jacques Dupuis, teolog asal Belgia, dngn karya besarnya “Towards a Christian Theology of Religious Pluralism.” Dupuis sempat dipanggil oleh Vatikan karena refleksi teologisnya yg menimbulkan keresahan di kalangan umat Katolik.
Aug 29, 2020 24 tweets 4 min read
1. Kompleksitas Pluralisme Agama

Minggu ini kelas kami dilakukan secara online karena jumlah mahasiswa yang positif covid meningkat tajam setelah satu minggu masuk kelas. Kabar gembira, minggu depan kelas akan dilakukan secara in-person lagi. 2. Setelah menelisik pandangan kitab suci (Alkitab dan Qur’an) tentang keragaman agama, kelas memfokuskan pada perbincangan teoritis apa itu pluralisme agama. Bacaan yang saya pilih sebagai pemantik diskusi ialah buku “Problems of Religious Diversity” karya Paul J. Griffiths.
Aug 21, 2020 16 tweets 3 min read
1. Pluralisme agama dalam Qur’an

Minggu ini kelas “religious pluralism” mendiskusikan pandangan Qur’an tentang keragaman agama. Saya memilih surat al-Ma’idah karena surat itu sangat intens bicara agama lain, dari soal kitab suci hingga debat Kristologi. 2. Para mahasiswa dgn cepat menangkap kesan tersebut, hingga muncul pertanyaan: Siapa sih sebenarnya audien Qur’an? Sulit dibayangkan kitab suci kaum Muslim ini muncul dari iklim paganistik, sprti digambarkan sumber2 Muslim. Lbh mungkin audien Qur’an itu masyarakat multi-religius
Aug 16, 2020 11 tweets 2 min read
1. Kenapa non-Muslim bukan kafir?

Saya pernah menulis “umat Kristiani itu kaum beriman, bukan kafir” (geotimes.co.id/kolom/umat-kri…) yg mendapat reaksi cukup luas. Brsama “Umat Kristiani bukan Nasrani”, 2 tulisan saya yg paling bnyk views 2. Saya jg pernah tulis, upaya hilangkan kata “kafir” dari kosakata orang Islam itu tdk jujur, yg juga dapat tanggapan umumnya negatif. Saya paham waktu itu saya berespons isu yg muncul dlm muktamar NU. Knp saya sebut tdk jujur (disingenuous) krn kata “kafir” jelas ada dlm Quran.
Aug 14, 2020 19 tweets 3 min read
1. Pluralisme agama dalam Alkitab

Semester ini saya mengajar 2 matakuliah: religious pluralism dan religious freedom. Yg pertama itu matakuliah baru, dan jika ada waktu saya ringkaskan diskusinya tiap akhir pekan, walaupun tdk mngkn memotret dinamika yg terjadi di kelas. 2. Minggu pertama ini kita mendiskusikan pandangan Alkitab tentang agama-agama, dengan membaca Injil Matius dan 1 Korintus. Saya mengawali dengan pertanyaan: What is Christianity’s relationship to other religions? What can we find of value in other religions?