Bayangkan sebuah kota yang aroma lautnya bercampur dengan bau minyak. Di kejauhan, menara2 kilang menjulang, menjadi saksi bisu perjalanan panjang sebuah industri. Itulah Balikpapan, Kilang Pertamina Internasional (KPI) Kilang Balikpapan
RDMP Balikpapan
Semua berawal dari sebuah "ketidaksengajaan". Pada suatu hari, Jakobus Hubertus Menten, seorang pengusaha asal Belanda, sedang mencari lokasi yang tepat untuk membangun gudang kayu.

Pada bulan November 2025 ini, sebuah kebanggaan nasional akan segera beroperasi: kilang minyak terbesar yang pernah ada di tanah air. Kilang minyak ini bukan sekadar fasilitas industri biasa, melainkan sebuah mahakarya bernama Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. RDMP Balikpapan, yang digawangi oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan sebagai anak usaha dari PT Pertamina (Persero) dan berada di bawah naungan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) akan menjadi simbol kemandirian energi Indonesia.

Kilang Pertamina Internasional (KPI) bukan hanya tentang energi, tapi juga tentang masa depan!,di setiap sudut negeri, dari pesisir hingga pedalaman, KPI hadir sebagai penggerak perubahan. Mereka tak hanya mengelola energi, tapi juga menabur benih kebaikan, memberdayakan masyarakat, dan melestarikan lingkungan.

RDMP Balikpapan mencapai 96,5% progres, bersiap memasuki fase uji coba peralatan dan operasional, dengan target beroperasi penuh November 2025. Proyek ini adalah bagian dari strategi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) untuk meningkatkan kapasitas serta kompleksitas kilang. PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) terus memacu kesiapan untuk mengoperasikan Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), sebuah unit krusial dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe.

Sejalan dengan visi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor energi dan meningkatkan produksi bahan bakar ramah lingkungan di dalam negeri, Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya. Salah satu proyek strategisnya adalah Kilang Balikpapan melalui Refinery Development Masterplan Program (RDMP), yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan kualitas produk sesuai standar Euro V, serta menghasilkan produk petrokimia bernilai tinggi.

Ngobrolin politik, politisi, public figure itu ibarat fokus di air kolam yang butek. Semua tangan mengambil air di dalam kolom. Semua tangan ngobok2 air, ada juga yg ngambil air tapi gak ada yang berpikir bagaimana menyelamatkan makhluk hidup yg ada di dalam kolam seperti ikan, yang ada siapapun yg ada didalam kolam pusing dan mabok

Tapi kalau kita ngobrol tentang perlindungan anak ibarat menyelamatkan dan menjaga makhluk hidup seperti ikan kita ambil dan kita selamatkan dulu. Setelah kita lihat air kolam kotor tinggal kita buang dan kita kuras.

Usia sudah diatas 18 tahun terus dm2an dgn akun yg ngakunya laki2. Tahu dr mana kl akun itu yg pegang laki2? Bagaimana kalau selama ini ternyata istrinya juga yg membalas dm? Akun laki2 ternyata perempuan dn akun perempuan ternyata laki2 Terus buat semua akun yg membela atau yg kontra. Harusnya cek dulu dm secara keseluruhan, jgn sampai baik laki2 maupun perempuan memiliki hubungan yg sama-sama berlebihan.

Orang tua bekerja keras menahan lapar agar anaknya bisa tercukupi kebutuhan hidup, anak menghabiskan waktu bermain game,kecanduan game. Sakit orang tua yg berusaha mencarikan obat. Bkn pemilik aplikasi. ORANG TUA SENDIRI DIBUAT MISKIN, ORANG LAIN YG MERUSAK AKAL SEHAT DIBUAT KAYA Kira2 ini salah siapa?

Esport itu olahraga murah atau mahal? Butuh alat atau tidak buat melatih? Siapa yg menyediakan alat jika masuk ke dalam kurikulum? Mau diproyekan? Atau ada yg mau nyumbang? Atau pakai anggaran dari pajak rakyat???? Di saat cabor (cabang olahraga) lain berjuang untuk meminta anggaran pembelian alat dan latih tanding bagi atlet-atletnya dengan bersusah payah. La ini tiba2 muncul mau diajarkan pada siswa tanpa ada KAJIAN DAN RANCANGAN YG JELAS dalam PEMBINAAN PRESTASI.

Jumlah anak di indonesia lebih dr 30 % jumlah total penduduk. Permasalahan yg anak = stunting, putus sekolah, kehilangan ayah ibu, kasus kejahatan seksual, kasus kekerasan, prostitusi anak, pekerja dibawah umur dst : ini berhari2 membahas masalah 1 anak pagi siang sore malam, Seperti 1 anak harus dipikirkan semua masyarakat sementara kasus2 lain tidak dibahas dan dicari solusinya??