Pak Ahmad Profile picture
Molecular Biologist
Sep 11, 2021 11 tweets 2 min read
hehe yang dimaksud dokumen 'bocor' itu sebenarnya dokumen proposal penelitian virus SARSCoV1 penyebab SARS antara peneliti virus di Amerika (Daszak, Baric) dan Cina (Li peneliti senior di Wuhan Institute of Virology). Ada dua dokumen. Dokumen#1 bertujuan memahami mekanisme terjadinya SARS oleh SARSCoV1. Bagaimana Coronavirus SARSCoV1 bisa lompat dari musang ke manusia supaya bisa menghadapi pandemi berikutnya. Lalu mereka surveilans ke banyak gua di Cina untuk mencari virus corona yang mirip dengan SARSCoV1
Apr 15, 2021 9 tweets 2 min read
Catatan wawancara Elshinta dengan saya tentang vaknus

Komentar dari pendengar:

1) Mayoritas pendengar menyatakan dukungan terhadap vaknus dan menyayangkan keributan yang terjadi, seharusnya semua komponen bangsa mendukung produk inovasi anak bangsa 2) Ketika memberikan kesempatan untuk Sinovac (asing) untuk uji klinis di indonesia, mengapa vaksin nusantara justru ditentang. Apakah penentangan ini karena latar belakang Dr Terawan yang bermasalah dengan IDI di masa lalu

Tanggapan saya dibawah ini
Jan 14, 2021 5 tweets 1 min read
Pertama, perlu dipahami bahwa semua uji klinis vaksin covid saat ini tidak didesain untuk membuktikan mampu mencegah infeksi. Yang dicoba buktikan adalah mampukah mencegah gejala paska infeksi. Maka terlepas dari angka efikasi sekian persen, itu kebal dari gejala bukan infeksi Kedua, 'menurunnya' angka infeksi Brazil masuk akal ketika gejala ringan dihitung sehingga level proteksi yang tadinya 5x lipat (efikasi 78%) menurun ke 2x lipat (efikasi 50%). Namun gejala ringan biasanya tidak menyulitkan faskes
Oct 26, 2020 8 tweets 2 min read
Setelah saya lihat mayoritas referensinya bukan artikel ilmiah tetapi berita koran. tapi yang menarik bukan artikel yang disitasi, tetapi artikel yang tidak sitasi. Tapi saya sepakat (sejauh ini) satu hal: Vaksin tidak boleh buru2 diberikan apalagi belum terbukti efektif Kenapa saya tertarik dengan fakta bahwa grup ini tidak mensitasi artikel yang 'berseberangan' terkait PCR, obat HC? Lazimnya tulisan ilmiah adalah mendiskusikan artikel yang 'berseberangan'. Mengapa tidak membahas kasus asymptomatic Diamond Princess misalnya?