Pemimpin yang baik itu menyadari dan mengakui kalau karyawan yang pekerjaannya bagus adalah aset, bukan karena dirinya yang merasa pintar sendiri sehingga membelenggu kreatifitas karyawan.
Pemimpin tak percaya diri akan mengatur segala hal karena tak paham fungsinya sendiri. Seorang pemimpin harus tahu bagaimana mengalokasikan waktunya untuk hal-hal besar yang membutuhkan keputusan penting bukan meributkan hal-hal kecil yang tidak esensial.
Kalau masih mengurusi hal sepele, memang cocoknya jadi pekerja saja, jadi pemimpin pasti gagal.

Kamu yang suka banget difoto, atau yang hobby ngumpul tapi suka minta tolong orang lewat atau bahkan pelayan resto untuk memotret kamu dan teman-temanmu, tahukah kamu siapa pemilik hak cipta foto yang ada di kamera atau smartphonemu itu? Iya. Memotretnya memang pakai kamera atau handphone kamu. Tapi tahukah kamu bahwa jika kamu meminta orang lain yang memotret kamu dan orang itu tidak mengalihkan hak cipta fotonya kepada kamu, maka hak cipta foto itu tetap berada di tangannya?

Tadinya nggak mau bikin thread, tapi pengen banget posting foto-foto ini di Twitter sebelum tidur. Mengingat lagi beberapa momen di Lombok yang pernah kami lalui bersama. Mungkin kalau yang sudah baca twit dia di Twitter ingat, dia bilang “Mamaku sharp banget”. Entah maksudnya apa, but yeah, karena pengalaman hidup gue yang keras juga, akhirnya gue menjadi orang yg tak suka...