Bangkitnya Agama Adat Nusantara (GBMYLKSKVXYWQ) Profile picture
Memperjuangkan eksistensi agama adat Nusantara seperti #Kapitayan , #SundaWiwitan , #Parmalim , #Kaharingan , #Marapu , #todolo KODE Tiktok : GBMYLKSKVXYWQ
3 subscribers
Oct 5, 2023 8 tweets 2 min read
Posted @withregram • @kabarsejuk Kesaktian Pancasila Singkirkan Agama-agama Nusantara?

Tragedi 1965 di Indonesia berupa sejarah kelam pembunuhan massal, penyiksaan, dan penghilangan paksa yang banyak dilakukan di luar hukum dan disponsori oleh negara. Pelanggaran HAM serius ini berlangsung pada 1965-1966.

1 Oktober yang ditetapkan oleh Orde Baru (Orba) sebagai Hari Kesaktian Pancasila menjadi bagian dari rangkaian tragedi traumatis untuk memberi cap komunis atau PKI (Partai Komunis Indonesia) terhadap setiap warga yang dituduh tidak berideologi
Jun 8, 2023 10 tweets 3 min read
Pemerasan Terhadap Rumah Ibadah

Jarang diketahui oleh masyarakat luas di Indonesia, jika beberapa rumah ibadah (Kelenteng, Vihara dan Bio) harus mengalami nasib yang sangat menyedihkan dibanding dengan rumah2 ibadah lainnya.

Kami di Museum Pustaka Peranakan Tionghoa telah Image mengunjungi sejumlah rumah2 ibadah dan menemukan beberapa informasi diantaranya (sebagian tak mau mengungkapkan karena khawatir dan takut) mengalami perlakuan tak semestinya.

Kekejaman sistematis terhadap etnis Tionghoa, terjadi begitu hebat kala pemerintahan orde baru berkuasa.
Jun 8, 2023 5 tweets 3 min read
Jemaat vihara membersihkan patung di Vihara Kwan In Thang, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (30/1/2019). Ritual pencucian patung dewa serta bersih-bersih ini dilakukan dalam rangka perayaan tahun baru China atau Imlek tahun 2570. - ANTARA/Muhammad Iqbal Image PSI Janji Berantas Praktik Pemerasan Rumah Ibadah Vihara dan Kelenteng

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menemukan berbagai praktik pemerasan terhadap rumah ibadah Vihara dan Klenteng di berbagai tempat di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA —
Jun 8, 2023 6 tweets 2 min read
BEBASKAN DIRI DARI POLITISASI AGAMA (CITA-CITA NEGARA RASIALIS)

Kesadaran satu bangsa, Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 :
𝕂𝕒𝕞𝕚 𝕡𝕦𝕥𝕣𝕒 𝕕𝕒𝕟 𝕡𝕦𝕥𝕣𝕚 𝕀𝕟𝕕𝕠𝕟𝕖𝕤𝕚𝕒, 𝕞𝕖𝕟𝕘𝕒𝕜𝕦 𝕓𝕖𝕣𝕓𝕒𝕟𝕘𝕤𝕒 𝕪𝕒𝕟𝕘 𝕤𝕒𝕥𝕦, 𝕓𝕒𝕟𝕘𝕤𝕒 𝕀𝕟𝕕𝕠𝕟𝕖𝕤𝕚𝕒. Image Sudah jelas dan bisa anda saksikan sendiri kan bahwa agama menjadi faktor pemecah belah bangsa kita? Fundamentalisme, radikalisme dan terorisme merebak? Generasi muda dan anak-anak yang terus menerus dicekoki dengan dogma2 intoleran dan kekerasan, dan segala macam kekejian
Apr 12, 2021 7 tweets 3 min read
“Ajaran Mama Mei tidak berbeda dengan Sunda Wiwitan,” kata Engkus Ruswana. Sunda Wiwitan yang diacunya adalah kepercayaan paling asal di kalangan komunitas Sunda, yang kini dilestarikan oleh orang-orang Baduy di Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, sumber dari semua sekte Sunda Wiwitan yang berkembang di tanah Sunda.

Satu contoh, jika Agama Sunda Wiwitan menyebut Yang Mahakuasa sebagai Sanghiang Keresa, Agama Buhun menyebutnya Maha Kersa.

Baik Agama Sunda Wiwitan maupun Agama Buhun sangat menghormati alam, suatu heroisme yang tak ditemukan dalam Hindu
Apr 12, 2021 11 tweets 5 min read
DI kalangan pemeluk Agama Buhun, Engkus Ruswana dikenal sebagai ketua umum Budi Daya, organisasi kemasyarakatan yang mengurusi para pemeluk ajaran Mei Kartawinata. Budi Daya hanyalah salah satu di antara tiga organisasi yang melayani para penghayat dari komunitas yang sama. Dua lainnya Aji Dipa dan Aliran Kepercayaan Perjalanan (AKP).

Ruswana punya definisi tentang agama. Muasal kosakata “agama” menurutnya adalah hagama, dari bahasa Kawi. Ha untuk “ada” dan gamana untuk “aturan atau jalan”. Dari sana, Ruswana mengartikan agama sebagai “ada aturan atau
Apr 12, 2021 8 tweets 4 min read
ADA tanda strip di Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Engkus Ruswana. Atheiskah orang ini? Kesalahan komputer di catatan sipil? Atau lebih serius lagi: dia sedang dalam kontrol negara?

Hampir tak bisa dibantah, KTP bisa menjadi celah kecil negara untuk mengintip gerak-gerik rakyatnya, terutama mereka yang dianggap berbahaya. Lihat apa yang terjadi pada eks tahanan politik (tapol) Partai Komunis Indonesia. Mereka dianggap bahaya laten, bisa bangkit kapan waktu dan kembali ke gelanggang politik. Negara merasa perlu untuk terus memonitor mereka.
Apr 12, 2021 6 tweets 3 min read
Contoh paling terkenal adalah Dewi Kanti, seorang penganut Agama Sunda Wiwitan, aliran kepercayaan yang dikembangkan kakeknya, Pangeran Madrais dari Cigugur, Kuningan. ADS (Agama Djawa Sunda), inilah cap buruk yang diberikan kolonial Belanda untuk ajaran Madrais. Si empunya lakon belakangan ditangkap, lalu dibuang ke Ternate dan baru kembali ke kampung halamannya sekitar tahun 1920 untuk melanjutkan pengembangan ajarannya, terutama di sekitar kampung halamannya. Agama Sunda Wiwitan versi Madrais, akhirnya dikenal juga sebagai Agama Cigugur.

“Saya sudah
Apr 9, 2021 5 tweets 3 min read
Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo (kiri) bersama pegiat isu pluralisme Imdadun Rahmat memberi keterangan di Kantor Dewan Pers Jakarta, Rabu (12/12). Dewan Pers memberi keterangan terkait pemenang Yap Thiam Hien Award 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sekilas Samin Surosentiko Image Samin Surosentiko sendiri diceritakan berasal dari keturunan keraton, kemudian keluar dari lingkungan keluarganya dengan berbaur dengan masyarakat biasa untuk mengadakan perlawanan terhadap penjajah, Belanda.

"Intinya, leluhur kami menentang penjajahan Belanda. Karena tidak
Apr 9, 2021 6 tweets 3 min read
Tugu Sedulur Sikep Samin berdiri di Dusun Jipang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. (Liputan6.com Ahmad Adirin)

Sedulur Sikep Berharap Samin Dinobatkan Jadi Pahlawan Nasional

Liputan6.com, Kudus - Warga Sedulur Sikep atau Image dikenali dengan sebutan komunitas Samin yang bermukim di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyatakan dukungannya terhadap usulan terhadap Samin Surosentiko sebagai pahlawan nasional.

"Sebetulnya usulan tokoh Samin Surosentiko menjadi pahlawan nasional sudah lama
Mar 31, 2021 12 tweets 4 min read
Di tahun 1950-an saat pecah pemberontakan DI/TII Kahar Muzakar, Bissu merupakan salah satu pihak yang paling menderita. Kahar Muzakkar menganggap kegiatan para Bissu ini adalah menyembah berhala, tidak sesuai dengan ajaran Islam dan membangkitkan feodalisme. Karena itu kegiatan, alat-alat upacara, serta para pelakunya diberantas. Ratusan perlengkapan upacara dibakar atau di tenggelamkan ke laut. Banyak sanro (dukun) dan Bissu di bunuh atau dipaksa menjadi pria yang harus bekerja keras.

Penderitaan para Sanro dan Bissu masih berlanjut ketika Orde Lama
Mar 30, 2021 4 tweets 3 min read
Atas Nama Percaya - Trailer

Ratusan komunitas penghayat kepercayaan atau agama leluhur telah mengalami sejarah panjang diskriminasi. Komunitas Perjalanan di Jawa Barat dan komunitas Marapu di Nusa Tenggara Timur adalah dua dari ratusan itu. Setelah Mahkamah Konstitusi pada 2017 membatalkan aturan pengosongan kolom agama di kartu identitas, ada kemajuan berarti dalam pengakuan hak yang setara terhadap komunitas penghayat. Namun, sejumlah tantangan masih tersisa. Komunitas Perjalanan dan Marapu mengisahkannya dalam film ini.

"Atas Nama Percaya" adalah
Mar 29, 2021 5 tweets 3 min read
Taufiqur Riza Subthy
Masyarakat Samin atau biasa Sedulur Sikep saling berinteraksi di acara Temu Ageng Sedulur Sikep 2019 lalu di Sambongrejo, Blora.

Perjuangan Sedulur Sikep dari Tuduhan Komunis sampai Soal Lingkungan

Nationalgeographic.co.id—Sedulur Sikep yang biasa disebut Image masyarakat Samin terkenal sebagai gerakan protes atas kesewenangan pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Ajaran ini pertama kali dibawa oleh Samin Surosentiko yang kemudian menyebar ke beberapa kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti Rembang, Blora, Grobogan, dan
Mar 29, 2021 4 tweets 3 min read
Taufiqur Riza Subthy
Masyarakat Sedulur Sikep atau Samin dari seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur bersilaturahmi dalam Temu Ageng Sedulur Sikep yang diadakan di Blora pada 2019.

"Kami enggak peduli orang menganggap kami apa. Agamaku Adam. Walaupun belum diadopsi oleh pemerintah, Image enggak masalah, mau diadopsi apa enggak itu wewenang beliau (penguasa)."

"Percuma yang dikomentari agamanya bagus-bagus tapi orangnya malah jelek," Pramugi terkekeh.

Dilansir dari Tempo.co, sejak 2012 pemerintah Jawa Tengah berencana agar kolom agama di KTP
Mar 29, 2021 5 tweets 3 min read
Afkar Aristoteles Mukhaer/National Geographic Indonesia
Pramugi Prawiro Wijoyo, salah satu masyarakat Samin di Sambongrejo, Blora Jawa Tengah. Secara struktur, ia dianggap sebagai ketua, tetapi secara adat ia tak menganggap adanya jabatan itu.

Pramugi Prawiro Wijoyo, pengikut Image Samin dari Sambongrejo, Blora berbagi kisah kepada National Geographic Indonesia tentang diskriminasi terhadap masyarakat Sedulur Sikep.

Saat masa G30S 1965, pihak militer mendatangi kediaman masyarakat Samin di Sambongrejo.

"Karena apa yang kami hayati belum dianggap
Mar 28, 2021 4 tweets 3 min read
Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal (kiri) bersama KH Bachtiar Nasir di kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Menurutnya, saat ini terjadi teror terhadap Islam. Dimana setelah sebelumnya ramai kasus Perppu Ormas, kali ini negara digaduhkan Image dengan polemik pencantuman aliran kepercayaan di KTP yang merugikan umat beragama, khususnya Islam.

“Kita terus dikoyak-koyak, sekarang ini dengan aliran kepercayaan,” ujarnya dalam Rapat Pleno Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) di Jakarta, Rabu (22/11/2017)
Sep 25, 2020 19 tweets 4 min read
Agama Buddha Memiliki “Tuhan” Berkat Islam di Indonesia

Berbekal pengalaman “menyusup” ke kelas agama Buddha, saya menemukan hal menarik. Agama Buddha nyaris gagal memenuhi kualifikasi sebagai agama resmi di Indonesia.

Agama Buddha Memiliki “Tuhan” Berkat Islam di Indonesia Penggunaan istilah “agama resmi” di Indonesia sebenarnya merupakan hal problematik. Sejak awal kemerdekaan, negara ini mengakui semua agama yang mengakar dan bertumbuh di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Kala itu agama masih belum diatur sedemikian ketat. Bahkan belum ada
Sep 23, 2020 22 tweets 7 min read
Mbah Joyo. Billy

Mbah Joyo, Saksi Kemunduran Umat Buddha Blitar

Kondisinya sudah renta, hanya terbaring di kasur dipan sederhana miliknya. Di situlah ia melakukan aktivitasnya sehari-hari seraya menikmati hari tuanya. Kedua kakinya tak mampu lagi menopang tubuhnya untuk Image berjalan. Bukan harta berlimpah yang ia nikmati di hari tua.

Mbah Joyo kini berusia hampir 90 tahun. Tak ada hal istimewa, selayaknya orang sepuh pada umumnya. Namun siapa sangka, ia menyimpan semua cerita soal perkembangan dan kemunduran umat Buddha Desa Bumiayu, Blitar.
Sep 22, 2020 5 tweets 2 min read
All along east Africa’s Swahili Coast — once a necklace of gems on the body of Islam — the faith of Mohammed seemed like a museum exhibit in a neglected side room. The Christians — from tribes Muslims had enslaved — were the rising power.

As far as converts go, Muslims are being baptized (at great personal risk), but Christians aren’t converting to Islam. Wahhabi Islam’s rejection of joy just doesn’t speak to Africans — who even in misfortune seem incomparably alive.

Throughout sub-Saharan Africa, the old mysticism of folk religion glides easily into
Sep 18, 2020 8 tweets 4 min read
Sebagian Hutan Hujan Kinipan/ Foto Ilustrasi: Legaleraindonesia.com

Untuk segera memenuhi hak konstitusional perempuan adat dan mengatasi situasi diskriminasi berlapis yang dialaminya, Komnas Perempuan, yang terdiri dari Dewi Kanti,Siti Aminah Tardi, Rainy Hutabarat,Andy Image Yentriyani, merekomendasikan:

1. DPR RI segera membahas dan mengesahkan RUU Masyarakat Adat sebagai payung hukum yang komprehensif bagi masyarakat adat, yang di dalamnya menegaskan hak-hak masyarakat adat dan keterlibatan perempuan adat dalam proses penentuan kebijakan
Sep 17, 2020 5 tweets 2 min read
Sebagian Hutan Hujan Kinipan/ Foto Ilustrasi: Legaleraindonesia.com

Komnas Perempuan juga terus memantau perjuangan perempuan penghayat kepercayaan, penganut agama leluhur dan pelaksana ritual adat dalam menghadapi pelembagaan intoleransi, kekerasan dan diskriminasi berbasis Image agama. Dalam pendokumentasian yang dilakukan dari tahun 2012 – 2014 terungkap 115 kasus dari 87 peristiwa kekerasan dan diskriminasi yang dialami 57 perempuan penghayat kepercayaan, penganut agama leluhur dan pelaksana ritual adat dari 11 komunitas yang tersebar pada 9 provinsi.