IR academic focusing on paradiplomacy | Assistant Professor @upnvjt_official | City diplomacy enthusiast | ariobimo.utomo@gmail.com
Nov 1 • 23 tweets • 4 min read
Halo, pejuang beasiswa!
Banyak yang bilang kalau menulis esai personal statement itu salah satu hal tersulit. Bener nggak?
Nah, kali ini saya mau bagi prinsip "hook, frame, and goal" yang sejak dulu saya pakai untuk esai aplikasi beasiswa, hibah, ataupun short course. Let's go.
Setiap tahunnya, ribuan orang mengajukan esai beasiswa dengan impian yang sama—termasuk kalian.
Namun, kita juga harus realistis bahwa hanya sedikit yang terpilih.
Bagaimana caranya agar kita bisa stand out dan langsung menarik perhatian reviewer?
Oct 30 • 8 tweets • 2 min read
Salah satu kesulitan umum mahasiswa belajar nulis adalah mbedain teori dan konsep.
Meski beda, keduanya sering dianggap sama. Padahal, ini adalah salah satu hal paling diuji dalam paper atau skripsi.
Biar mudah paham, saya kasih analogi sederhananya ya.
Jadi, sederhananya, konsep itu ibarat bahan dasar, sementara teori itu kayak resep untuk mengolah bahan dasarnya.
Contoh:
"Cinta" adalah konsep, tapi "orang kalau sudah jatuh cinta jadi bego" adalah teori, menjelaskan cinta dari perspektif tertentu.
Oct 28 • 13 tweets • 2 min read
Saya simak, masih banyak mahasiswa bingung gimana caranya nulis latar belakang penelitian.
Alhasil, yang sering muncul adalah kumpulan paragraf ngalor-ngidul dan nggak to the point.
Urgensi tulisan belum ketemu, word count udah meledak nggak karuan. Pernah ngalamin juga nggak?
Kalau di kelas, saya sering bilang kalau nulis skripsi itu kayak kalian lagi "ngrasani" seseorang.
Nah, latar belakang itu fase yang pelan-pelan nge-build up ke inti masalahnya.
Harus ada alur yang bikin pembaca mau kepo, tapi nggak kebanyakan detail yang bikin pendengar bosen.