Diosetta Profile picture
Penulis Cerita Horror, Urban Legend, Misteri, Kisah leluhur. ( update tiap #malamjumat ) Business inquiry : 0882 0056 04288 (WA) index cerita di link di bawah
111 subscribers
Nov 13 18 tweets 23 min read
PURI JAGATSUKMA
Part 6 - Alas Kedaton

Pusaka pisau batu Linus ditemukan membuka celah Pagar Sembagi Wana. Kekacauan itu membawa mereka memasuki hutan yang menjadi pelataran Puri Jagatsukma... Alas Kedaton.

#bacahorror @bacahorror @IDN_Horor @ceritaht Image Link Part Sebelumnya

Part 1 : x.com/diosetta/statu…
Part 2 : x.com/diosetta/statu…
Part 3 : x.com/diosetta/statu…
Part 4 : x.com/diosetta/statu…
Part 5 : x.com/diosetta/statu…
Nov 6 17 tweets 21 min read
PURI JAGATSUKMA
Part 5 - Nyai Kunti

Saat Rizal memberi tahu keadaan ayahnya dan adiknya. Danan dan Cahyo segera bergegas menuju padepokan Mbah Widjan. dan yang menanti mereka adalah pasukan mayat yang kembali hidup...

@IDN_Horor @bacahorror
#bacahorror Image Part Sebelumnya

Part 1 : x.com/diosetta/statu…
Part 2 : x.com/diosetta/statu…
Part 3 : x.com/diosetta/statu…
Part 4 : x.com/diosetta/statu…
Oct 30 13 tweets 21 min read
PURI JAGATSUKMA
Part 4 - Klan Mayat Hidup

Makhluk tanpa nyawa itu bergerak dengan sendirinya, ia melintasi desa di malam hari saat semua orang sudah terlelap. Ia tak sendiri, di balik tanah hutan yg selalu basah terbaring ratusan mayat dari ratusan tahun yang lalu.
#bacahorror Image Part Sebelumnya :

Part 1 : x.com/diosetta/statu…
Part 2 : x.com/diosetta/statu…
Part 3 : x.com/diosetta/statu…
Oct 23 17 tweets 24 min read
PURI JAGATSUKMA
Part 3 - Jagad Putra Sambara

Kenangan akan masa kecil Jagad kembali, tentang sebuah desa yang memisahkan dirinya dengan keluarga Sambara...

@bacahorror @IDN_Horor @ceritaht Image Part Sebelumnya :
Part 1 - Kang Jawir : x.com/diosetta/statu…
Part 2 - Nyai Jambrong :
x.com/diosetta/statu…
Oct 16 16 tweets 22 min read
PURI JAGATSUKMA
Part 2 - Nyai Jambrong

Setelah tersegel selama ribuan tahun, Puri itu siap untuk membuka dirinya lagi. Dedemit, pusaka, hingga ilmu hitam turut tersegel di dalamnya.
Para penganut ilmu hitam pun terpanggil...

@bacahorror @IDN_Horor Image Part Sebelumnya :

Part 1 - Kang Jawir :
Oct 9 12 tweets 21 min read
PURI JAGATSUKMA
Part 1- Kang Jawir

Sebuah puri yang tersegel sejak ribuan tahun yang lalu muncul di desa misterius. Berbagai pusaka, dedemit, ilmu hitam tersembunyi di dalamnya.. dan ia memanggil orang-orang yang terpilih...

@bacahorror @IDN_Horor @ceritaht

#BacaHorror Image “Ribut wae! Ulah ulin di dieu?!” (Berisik! Jangan main di sini?!)

Kang Jawir, pria kurus dengan wajah tirus dan rambut awut-awutan, mengibaskan tangan gusar ke arah anak-anak yang berlarian di tanah lapang dekat gubuknya.

“Jangan galak-galak, Kang Jawir! Tanahnya kan luas, enak buat main!” teriak salah satu bocah.

“Luas-luas téh tanahnya Kang Jawir nu babat! Bukan buat main!” balas Kang Jawir, wajahnya masam namun nada suaranya lebih terdengar gugup daripada benar-benar marah.

Anak-anak bukannya takut, malah makin ribut. Gelak tawa mereka pecah, seolah tak mempedulikan omelan Kang Jawir. Pria itu mendengus, mengambil sandal usangnya, pura-pura hendak melempar. Namun sebelum sempat, dari dalam gubuk terdengar suara langkah goyah.

“Sudah, sudah… istirahat dulu mainnya. Nyai bikinin kue cucur…”

Seorang nenek tua berambut putih kusut muncul dengan susah payah, menenteng piring anyaman berisi cucur hangat. Ia adalah Nyai Runtak—sosok buta yang dulu kerap ditakuti anak-anak karena wajahnya yang suram. Tapi setelah mereka mengenalnya, ketakutan itu berganti jadi rasa hormat dan sayang.

“Tuh kan! Nyai Runtak baik, nggak kayak Kang Jawir!” seru seorang bocah, disambut sorakan teman-temannya yang langsung berlarian mengerubungi sang nenek.

Nyai Runtak tersenyum lembut, meski pandangannya tak pernah mengarah tepat ke wajah anak-anak. Ia tahu mereka ada di sekitarnya dari langkah, dari napas, dari kehangatan suasana.

“Kang Jawir téh bukan galak… Dia cuma khawatir. Ini sudah magrib. Orang tua kalian pasti mencari. Habis makan langsung pulang, ya.”

“Iya, Nyai!” jawab bocah-bocah kompak.
Salah satunya, Daru, menjulurkan lidah ke arah Kang Jawir, meledek. Kang Jawir refleks memelototinya, meski telinganya merah sendiri karena malu.

“Daru… jangan suka ngeledek Kang Jawir. Nggak sopan. Dia lebih tua dari kalian, dan hatinya sebenarnya baik,” ujar Nyai Runtak bijak.

“Hehe, kok Nyai tahu? Kan Nyai nggak bisa lihat?” sahut Daru polos.

Nyai Runtak tersenyum, suaranya lirih tapi penuh makna.

“Mata Nyai memang buta… tapi bukan berarti Nyai nggak bisa melihat.”

Anak-anak terdiam, saling berpandangan, bingung oleh ucapan itu. Tapi di hati kecil mereka, kata-kata Nyai Runtak terasa menenangkan.

Setelah menyantap cucur, mereka membereskan permainan dan bergegas pulang saat langit mulai merona merah. Dari kejauhan, Kang Jawir diam-diam mengikuti langkah kecil mereka. Gerakannya kikuk, tapi penuh kehati-hatian agar tidak ketahuan.

Tiba-tiba, suara Daru terdengar dari jauh, lantang tapi bernada usil.

“Sudah, Kang Jawir! Nggak usah ngikutin. Kami aman kok, udah dekat desa!”

Kang Jawir terperangah, wajahnya memerah. Ia menggaruk kepala, tersenyum canggung, lalu berteriak, entah untuk menutupi rasa malunya atau benar-benar tulus mengingatkan.

“Langsung ke rumah! Jangan mampir-mampir lagi!”
Suara itu mungkin terdengar, mungkin juga tidak. Tapi Kang Jawir tahu, di balik ledakan tawanya, anak-anak itu mengerti maksudnya.

***
Sep 19 27 tweets 6 min read
JEJAK PESUGIHAN NUSANTARA

Kenapa masih ada saja yang percaya dengan Pesugihan? Semanjur apa metode ini sampai manusia percaya bahwa sesuatu yang ‘gaib’ bisa membuat manusia menjadi kaya?

- A thread –

#bacahorror #pesugihan #pesugihansategagak Image Kata pesugihan memang sudah tidak asing di telinga pembaca kisah horror. Ada yang mengkaitkanya dengan tumbal, sesajen, jin, hingga ritual.

Secara sekilas mungkin tidak salah, namun siapa yang tahu bahwa ‘pesugihan’ awalnya bukanlah sesuatu yang buruk.
Sep 18 15 tweets 22 min read
JURANG PENARI
Part Akhir - Lampah Pati

- TAMAT -

Dendam yang terkubur ratusan tahun di dasar jurang akan kembali menuntut pembalasan. Mereka akan bertukar.. manusia di atas akan menjadi penghuni dasar jurang.

#bacahorror
@ceritaht @bacahorror @IDN_Horor Part Sebelumnya
Part 1 :
x.com/diosetta/statu…
Part 2 :
x.com/diosetta/statu…
Part 3 : x.com/diosetta/statu…
Sep 11 18 tweets 22 min read
JURANG PENARI
Part 3 - Gending Dari Dasar Jurang

Aku harus menuruni jurang malam ini juga, sang Danyang penunggu jurang menantiku.
Puluhan nyawa dipertaruhkan..

@bacahorror @IDN_Horor @bagihorror Image Part sebelumnya :
Part 1 :
x.com/diosetta/statu…
Part 2 : x.com/diosetta/statu…
Sep 4 18 tweets 19 min read
JURANG PENARI
Part 2 - Jeritan Mayat

Desa yang damai itu ternyata menyimpan masa lalu kelam. Desa itu pernah mati dengan tumpukan mayat yang memenuhinya dan jurang itu menjadi tempat pembuangan jasad tanpa identitas itu..

@bacahorror @IDN_Horor @bagihorror Image Part Sebelumnya :

Sep 2 18 tweets 3 min read
MARYAM

Namanya Maryam. Sejak lahir, ia terikat & terbelenggu oleh sosok yang bukan dari dunia ini.
Sosok terkutuk yang namanya pantang disebut lebih dari tiga kali. Jika itu dilakukan, malapetaka akan datang tanpa ampun.
Dia… Dimryat.

- a horror thread -

#Maryam #bacahorror Image Cerita ini agak sensitif. Kenapa? Karena sosok yang akan kuceritakan ini masih hidup… dan sampai detik ini, ia masih berurusan dengan makhluk yang menerornya sejak lahir.
Aug 21 16 tweets 21 min read
JURANG PENARI
Part 1 - Suara dari Alam Bawah

"Mereka ditimbun hidup-hidup, dan kini setiap mereka menari harus ada nyawa yang dipersembahkan..."

@IDN_Horor @bacahorror @bagihorror Image PROLOG

Suara mesin mobil tua meraung pelan, memecah sunyi malam yang dibasahi gerimis. Kijang keluaran lama itu berhenti di pinggir jalan tanah, tak jauh dari konstruksi jembatan yang baru saja dimulai. Lampu depannya memantulkan kilau pucat pada tiang-tiang besi dan kabel baja yang setengah tertancap di tanah.

“Pak Suryo, kenapa harus malam-malam gini sih? Besok siang juga bisa,” keluh Ucok, mencoba menyembunyikan rasa tak nyamannya.

Pak Suryo, mandor yang memimpin proyek pembangunan, menatap gelap jurang di depannya. “Nggak bisa. Aku mau lihat langsung, apa yang bikin anak-anak berhenti kerja. Mau setan, mau orang suruhan lawan, aku harus tahu malam ini juga.”

Payung dibuka. Senter dinyalakan. Keduanya melangkah melewati kerikil basah dan lumpur.

Di depan, menganga sebuah jurang besar, gelap pekat seperti menelan cahaya. Kabut tipis menggantung di dalamnya, bergerak pelan seolah bernapas. Di seberang jurang, samar terlihat jalan kecil menuju desa-desa terpencil, desa-desa yang kini terputus sejak jembatan lama ambruk.

Pak Suryo memeriksa salah satu pilar yang baru dipasang. Tiba-tiba langkahnya terhenti. Di atas tanah, sebuah nampan keciltergeletak. Di atasnya ada bunga kembang setaman, secangkir kopi hitam pekat, rempah kering, dan batang dupa yang telah padam.
Aug 7 21 tweets 25 min read
PUSAKAYANA
Part Akhir - Tembang Pamungkas
(Bagian 2 - TAMAT)

Wujud Asli Pusaka Sukma pun muncul, Wanatunggal meraung, dan Mantra keramat telah terukir.

Kekuatan terbesar memasuki peperangan...

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor #bacahorror #diosetta Image Di sisi lain langit, ratusan tiang cahaya yang membentuk anak panah menggantung, menanti satu komando. Mereka berpendar dalam warna merah darah, berkedip-kedip seperti detak jantung para makhluk di bumi yang mulai merasakan ancaman maut.

"Tempat ini... akan musnah," desah Arumbraja, hampir putus asa. Ia menatap langit dengan wajah pucat, rambut panjangnya tersapu angin badai yang mulai menggila.

Namun di sebelahnya, Jaya Wira berdiri tegak, menggenggam sebilah pedang sakti yang berdenyut dengan aura panas. "Walau tempat ini hancur, itu bukan alasan untuk berhenti melawan."

Dari kejauhan, terdengar teriakan yang memecah keheningan..
"Mas Arumbraja! Mas Jaya!"

Guntur berlari menembus kabut, bersama Nyai Jambrong yang masih kuat meski usianya telah menua. Debu dan tanah beterbangan saat keduanya tiba.

"Tempat ini terlalu berbahaya!" seru Jaya Wira, mencoba memperingatkan.

Namun Nyai Jambrong hanya terkekeh sinis. “Kekekeke... Memangnya ada tempat yang aman di hari kiamat seperti ini?”

Tanpa banyak bicara, Guntur mendorong sebuah busur besar ke dada Arumbraja. Busur itu bersinar saat menyentuh kulit pendekar itu.

"Ini! Gunakan ini!” seru Guntur.

Arumbraja terdiam, kedua tangannya bergetar saat memegang Busur Pasupati. Aura sakti menyelimuti tubuhnya.

"Darimana kalian dapatkan ini?” tanyanya, ternganga.

"Tak ada waktu menjelaskan! Busur itu takkan bertahan lama! Ki Arsa mempercayakan kalian untuk menggunakannya sebaik mungkin!” seru Nyai Jambrong, lalu menyerahkan Cakra Sudharsana pada Jaya Wira.

Begitu tangannya menyentuh cakra itu, mata Jaya Wira memancarkan harapan yang sebelumnya telah padam. "Dengan ini... kita bisa menandingi Cakram Bayulodra. Terima kasih...”

Namun kegembiraan mereka tak berlangsung lama.

"Masalahnya... di mana pemilik Cakram Bayulodra itu?” tanya Guntur, waspada.

Seketika terdengar suara dari dalam benak mereka. Suara Mbok Sar yang terdengar seperti angin yang menyusup ke celah jiwa.

"Setan-setan itu telah menyerang desa-desa di kaki gunung. Mereka menjadikan warga sebagai tumbal dan membawa wabah ular. Kita terkecoh....”

"Apa?!” Nyai Jambrong menggertakkan gigi. "Kurang ajar makhluk laknat itu!”

Guntur panik. "Terns kita harus bagaimana, Mbok Sar?!”

"Jagad telah pergi mendahului kalian. la menghadapi panglima dari Naga Antadurga— pemilik Cakram Bayulodra. Tapi ia membutuhkan bantuan Nyai Runtak untuk menenangkan warga yang kerasukan dan keracunan di sana...”

"Aing siap!!” seru Kang Jawir dari belakang, menyanggupi tanpa ragu.

"Gerbang gaib Jagad masih terbuka! Pergilah sekarang!”

“Berangkat!!” Kang Jawir menggendong Nyai Runtak dan melesat menembus kabut bersama kekuatan gaib yang membuka celah langit.

Guntur menatap kepergian mereka, hatinya semakin cemas.

“Mas Jagad pergi... Kang Jawir dan Nyai Runtak juga... Lalu bagaimana kita menghadapi makhluk-makhluk itu, Eyang?!”
Jul 31 16 tweets 18 min read
PUSAKAYANA
Part Akhir - Tembang Pamungkas
(Bagian 1)

Ingatan Prabu Arya Darmawijaya membuka rahasia tentang wujud sebenarnya dari Tiga Pusaka Sukma..

#bacahorror @bacahorror @IDN_Horor @ceritaht Image "Saat pusaka turun ke dunia, langit retak oleh takdir yang bergeser, bumi gemetar oleh beban warisan masa lalu, dan jagat pun berseteru seakan lupa makna harmoni. Tapi ingatlah..

Pusaka hanyalah saksi, bukan pembawa petaka. Ia tak berniat membawa kehancuran..

Kejahatan lahir dari tangan-tangan yang dipenuhi nafsu, dari jiwa-jiwa yang lupa bahwa kekuatan bukan untuk dikuasai, melainkan untuk dijaga. Maka bukan pusaka yang patut ditakuti, tapi mereka yang merasa paling layak memilikinya.”
Jul 24 30 tweets 24 min read
PUSAKAYANA
Part 9 - Jagat Menungso

Sudah tiga malam berturut-turut mimpi itu datang. Naya melihat desanya runtuh dalam asap dan api.

Ia melihat Danan pulang membawa kekalahan, dan bersamanya... bencana yang tak bisa dicegah.

@bacahorror @IDN_Horor @bagihorror @ceritaht Image Link Part Sebelumnya :
Part 1 : x.com/diosetta/statu…
Part 2 : x.com/diosetta/statu…
Part 3 : x.com/diosetta/statu…
Part 4 : x.com/diosetta/statu…
Part 5 : x.com/diosetta/statu…
Part 6 : x.com/diosetta/statu…
Part 7 : x.com/diosetta/statu…
Part 8 : x.com/diosetta/statu…
Jul 17 22 tweets 19 min read
PUSAKAYANA
Part 8 - Alam Pusaka

Paklek bukan lagi seseorang yang mereka kenal, sebagian tubuhnya berubah menjadi tubuh ular layaknya siluman yang mengabdi pada tuannya...

@bacahorror @IDN_Horor #bacahorror #jsd Image Link Part Sebelumnya :
Part 1 : x.com/diosetta/statu…
Part 2 : x.com/diosetta/statu…
Part 3 : x.com/diosetta/statu…
Part 4 : x.com/diosetta/statu…
Part 5 : x.com/diosetta/statu…
Part 6 : x.com/diosetta/statu…
Part 7 : x.com/diosetta/statu…
Jul 10 22 tweets 18 min read
SABDA PANGIWA 3
Part Akhir - Tamat

Tabu itu tak berarti di hadapan mereka. Ritual yang melanggar norma mereka percayai untuk menuju kesempurnaan.

#bacahorror @bacahorror Image Cerita Sebelumnya

Sabda Pangiwa - Keranda Tulah 1 - x.com/diosetta/statu…
2 - x.com/diosetta/statu…

Sabda Pangiwa - Warisan Jenazah 1- x.com/diosetta/statu…
2-x.com/diosetta/statu…
Jul 3 18 tweets 16 min read
SABDA PENGIWA III - Topeng Patih

Sabda Pangiwa bukan sekadar petuah. Ia adalah jalan terlarang, gelap & menggoda, yg konon bisa menuntun manusia pada puncak kesempurnaan. Namun, tak sedikit yg hancur sebelum sampai, tertelan oleh bayang-bayang jalur itu sendiri…”

#bacahorror Image “Bercintalah hingga tubuhmu lelah meraba gairah yang hampa, mabuklah sampai setiap tegukan menjadi sia-sia, bersenang-senanglah sampai tawa tak lagi meninggalkan gema. Lalui semuanya… hingga yang fana kehilangan maknanya, dan jiwamu terlepas dari jerat dunia. Itulah saat ketika kesempurnaan menampakkan wajahnya yang sunyi.

Sabda Pangiwa bukan sekadar petuah. Ia adalah jalan terlarang, gelap dan menggoda, yang konon bisa menuntun manusia pada puncak kesempurnaan. Namun, tak sedikit yang justru hancur sebelum sampai, tertelan oleh bayang-bayang jalur itu sendiri…”
Jun 26 20 tweets 19 min read
PUSAKAYANA
Part 7 - Sabda Pangiwa

Sosok pria misterius muncul dengan membawa sebuah keranda. Dengan tubuh yang penuh goresan mantra dan topeng bujang ganong menutupi wajahnya, ia menantang wahah terakhir Triyamuka Kala..

@bacahorror #bacahorror @IDN_Horor Image Beberapa saat sebelumnya…

Seorang pemuda berambut gondrong berjalan perlahan dengan ransel tergantung di satu pundak. Matanya menyapu sekeliling, mengamati jalanan tanah yang lengang dan rumah-rumah panggung yang tampak asing.

Di kejauhan, debur ombak terdengar samar, desa ini berada di pesisir timur, namun Tegar sama sekali tidak tahu namanya.

Seorang pria paruh baya dengan kulit legam baru saja menurunkan jaring dari sepeda motornya. Ia mengernyit saat melihat Tegar.

“Lho… jarang-jarang desa kami kedatangan orang baru,” sapa pria itu ramah.

Tegar menggaruk kepalanya, kebingungan. “Saya juga nggak niat ke sini, Pak. Tadinya numpang truk barang ke Surabaya… tapi ketiduran. Tahu-tahu diturunin di jalan besar sana.”

Pria itu tertawa pendek. “Bisa-bisanya nyasar sampai sini. Nama sampean siapa?”

“Tegar, Pak. Asal saya dari selatan Jawa Timur.”
“Wah, jauh juga. Saya Pak Unggul. Ayo duduk dulu. Jalanan sepi kalau siang begini.”

Tegar duduk di kursi panjang dari bambu di depan rumah Pak Unggul. Angin laut bertiup pelan membawa aroma garam dan sesuatu yang lain—bau amis, atau mungkin asap dari tungku pembakaran.

“Kalau mau balik, besok aja, Mas Tegar,” lanjut Pak Unggul. “Kendaraan umum cuma lewat sampai jam dua belas siang. Setelah itu, sepi.”

“Lho, nggak bisa nyegat bus di jalan besar?”

Pak Unggul tersenyum, matanya menatap kosong ke arah hutan. “Coba aja kalau mau nekad. Tapi masnya pasti lihat sendiri tadi, kan? Jalanan sepi, hutan kiri kanan. Malam... gelap total.”

Tegar terdiam. Ia tidak ingin bermalam di tempat asing, tapi kenyataan memaksanya.

“Sudahlah. Nginep aja di sini. Nggak usah sungkan,” ujar Pak Unggul sambil berdiri.
Jun 19 29 tweets 20 min read
PUSAKAYANA
Part 6 - Penjara Waktu

Paklek tiba di desa Ki Satmo. Kemunculan pusaka kadewatan disana membawa petaka yang mengerikan, namun hanya tempat itu yang bisa menghubungkan paklek dengan Pusakayana...

#bacahorror @bacahorror @ceritaht Image Link Part Sebelumnya :
Part 1 : x.com/diosetta/statu…
Part 2 : x.com/diosetta/statu…
Part 3 : x.com/diosetta/statu…
Part 4 : x.com/diosetta/statu…
Part 5 : x.com/diosetta/statu…
Jun 13 31 tweets 27 min read
PUSAKAYANA
Part 5 - Pusaka Para Raja

"Lambang mandala itu terhubung dengan hatimu, Cahyo. Bukan kepada tempat. Bukan kepada waktu. Tapi pada tujuan terdalam dalam dirimu..."

#bacahorror @bacahorror @ceritaht Image Link Part Sebelumnya :
Part 1 : x.com/diosetta/statu…
Part 2 : x.com/diosetta/statu…
Part 3 : x.com/diosetta/statu…
Part 4 :
x.com/diosetta/statu…