How to get URL link on X (Twitter) App
Pramono adalah seorang penjual cilok keliling yang biasa berkeliling desa dengan sepeda ontelnya. Setiap hari, ia berangkat pagi dan pulang menjelang senja, berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya untuk menjajakan cilok buatannya yang terkenal lezat.
Sudah menjadi rutinitas harian bagi Marni dan suaminya, Joko, untuk berangkat ke pasar sebelum subuh. Sejak mereka menikah, kegiatan berdagang sayur-mayur ini telah menjadi mata pencaharian mereka.
Malam itu, hujan turun dengan deras. Kilat menyambar di langit, seakan-akan memperingatkan sesuatu yang tidak diinginkan. Di sebuah kafe kecil di pinggiran kota, dua sahabat, Ardi dan Bima, sedang menikmati kopi hangat mereka.
Joko baru saja tiba di Jakarta dengan harapan besar. Setelah bertahun-tahun membantu ayahnya di desa membuat bakso, ia memutuskan untuk merantau ke ibu kota. “Jakarta itu kota dengan sejuta peluang,” kata tetangganya ketika Joko berpamitan.
Di Desa Sukawani, malam tirakatan menyambut Hari Kemerdekaan selalu menjadi momen yang dinanti-nanti. Sejak pagi hari, seluruh warga desa, dari anak-anak hingga orang tua, bergotong royong menyiapkan segala hal untuk perayaan tersebut.
Malam sudah larut, dan udara dingin perlahan menyelimuti desa. Paijo, seorang penjual nasi goreng yang setia pada profesinya, memulai rutinitas malamnya. Setiap malam, ia mendorong gerobak kayu tuanya yang sudah setia menemaninya selama bertahun-tahun.
Pak Udin adalah seorang tukang becak yang sudah berpuluh tahun menarik becak di kota kecilnya. Ia dikenal sebagai sosok yang ramah dan pekerja keras, selalu berusaha menjemput rezeki hingga larut malam.
Di sebuah rumah kontrakan sederhana yang terletak di pinggiran kota, hiduplah tiga mahasiswa bernama Riko, Doni, dan Tono. Riko, dengan rambut gondrong dan kacamata tebalnya, adalah seorang mahasiswa jurusan sastra yang gemar membaca buku-buku horor.
Denting jam dinding tua di ruang istirahat markas memecah kesunyian malam. Bagas, seorang petugas pemadam kebakaran muda, terlelap di sofa usang, seragamnya tergeletak tak beraturan di lantai.
Pasar malam "Seribu Cahaya" adalah lautan manusia yang berdesakan di bawah langit malam kota. Suara tawar-menawar, jeritan anak-anak dari komidi putar, dan aroma sate yang menggoda bercampur menjadi satu simfoni hiruk pikuk.
Embusan angin malam yang dingin menusuk kulit Rendy, pemuda berusia 23 tahun yang sedang dalam perjalanan pulang. Ia baru saja menghabiskan malam yang menyenangkan bersama kekasihnya, Sarah, di desa tetangga.
Jarum jam di dashboard truk tua milikku menunjukkan pukul satu dini hari. Matahari sudah lama tenggelam, meninggalkan kegelapan yang menyelimuti jalanan. Hutan Jati yang terkenal angker membentang di kedua sisi jalan. Biasanya, aku selalu menghindari rute ini setelah senja.
Rani dan Sinta, dua gadis kecil yang dipertemukan oleh takdir di hari pertama mereka menginjakkan kaki di Sekolah Dasar. Rani, dengan rambut panjangnya yang diikat rapi dan senyum manisnya yang selalu mengembang, langsung menarik perhatian Sinta yang pemalu dan pendiam.
Jarum jam sudah menunjuk angka sembilan malam saat Marni melangkah keluar dari gedung perkantoran. Udara malam yang dingin khas pinggiran kota langsung menyergap tubuhnya. Marni merapatkan jaket tipisnya, berharap bisa menghalau hawa dingin yang menusuk tulang.
Pak Darmo, seorang pria paruh baya dengan senyum ramah yang selalu tersungging di wajahnya, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan malam di dekat rumah sakit selama tiga tahun terakhir.
Romi dan Yuli, dua sejoli yang sedang dimabuk asmara, memutuskan untuk menghabiskan malam Minggu mereka dengan menonton film di bioskop. Bioskop yang terletak di pusat kota itu selalu ramai di akhir pekan, apalagi dengan film terbaru yang sedang tayang.
Aldo, Joni , dan Mail, trio sahabat yang dikenal dengan konten prank horor dan petualangan di tempat tempat angker di channel YouTubenya, tengah merayakan kesuksesan terbaru mereka.
Mentari pagi menyinari jalan tol yang padat, memantulkan cahaya ke kaca depan mobil minibus putih yang melaju dengan kecepatan sedang.
Langit sore itu tampak muram, diselimuti awan kelabu yang tebal. Rintik hujan mulai turun, membasahi jalanan kota yang lengang.
Aji, seorang sopir taksi online yang rajin, memiliki kebiasaan memeriksa ponselnya setiap malam sebelum tidur. Bukan hanya karena ia berharap ada orderan tambahan yang masuk, tetapi juga karena ia ingin memastikan tidak ada pesan penting yang terlewat.
Mentari senja mulai terbenam, meninggalkan semburat jingga di langit barat. Angin sepoi-sepoi berhembus menerpa wajah empat sahabat yang sedang menikmati perjalanan malam mereka.