Menjernihkan Pikiran

Saya ingin berbagi pengalaman pribadi ketika mengelola depresi sambil mengelola perusahaan yang sedang dilanda krisis.

Ini sifatnya masih perjuangan dan perjalanan. Saya belum sukses juga sih dalam melakukannya.

Tapi ya getting better buat keduanya. 1. Sederhanakan masalah

Kalau masalah kita banyak dan terus bertambah, kita perlu mundur sejenak.

Analisis akar permasalahan.

Hingga ujungnya adalah kita pisahkan
- Keinginan
- Kebutuhan

Fokus ke kebutuhan yang mendasar dulu: terkait nyawa/kesehatan/kebutuhan primer

Dulu Bapak saya pernah di PHK. Selagi belum dapat pekerjaan, beliau tetap bersebaran di muka bumi, ke pasar dan mencoba menolong orang.

Ada paradigma alternarif tentang uang yang menarik di sebuah buku.

Money is a neutral indicator of value. Ada korelasi antara uang dan manfaat

https://twitter.com/Justmet12/status/1689936383216095232

Artinya kalau ada orang yang merasakan suatu manfaat yang besar, dia tidak segan mengeluarkan uang

Semakin gede skill dan pengalaman, semakin gede tarif.

Nah, gimana membuktikan bahwa kita bermanfaat? Ya kita coba aja memberi manfaat dulu.

James Altucher juga pernah

Problem solving masih akan menjadi skill penting untuk berkarir

sebab tidak semua orang punya skill dan karakter untuk tanggap melihat dan memecahkan masalah.

Di atas skill itu ada problem preventing. Orang dengan skill ini kadang gak ketahuan.

Pas dia gak ada, dirindukan. Untuk jadi problem preventer butuh:
■ simulasi beragam skenario di masa depan
■ pemetaan situasi dan titik vital yang memungkinkan terjadi masalah lebih banyak
■ siap untuk tidak dinotice orang (yang bisa notice cuman yang punya kecenderungan preventing problem juga)
■ hoki

Ketika Forbes meminta saya mengisi form untuk 30 Under 30 Asia..

Ditanya biggest achievement:
achievement2 yang saya raih, dilakukan sambil berjuang dengan depresi

Kemarin, saya dikabari, psikolog yang pernah menerapi saya berpulang

Mau share 3 lesson dari beliau

((Thread)) ■Growth Mindset
Sesi terakhir dengan beliau, saya justru sedang sehat (remisi) di '21, sebelum relapse '22

Saya ditanya: apakah merasa hidup sudah baik?

Karena baru keluar dari episode depresi, saya jawab: kayaknya udah bagus

Di situ saya diingatkan lagi tentang Johari window

Berhubung baru2 ini lagi heboh LinkedIn swindler, pengen bahas tentang topik:

Corporate Psychopathy alias kepribadian bermasalah yang merusak di dunia kerja

🧵a thread Corporate Psychopathy adl topik keilmuan tersendiri. Saya bukan ahlinya, tapi saya sempat mempelajari dr banyak sumber dan membahas topik ini di management meeting

Di thread ini saya coba rangkum esensinya, karena saya yakin dunia akan lebih baik kalau ilmu ini dipahami scr luas

Contoh cover letter pada saat apply ke perusahaan di luar negeri.. Tapi ini bukan contoh yang bener ya (gak review grammar bahkan karena deadliner).. Waktu itu gak lolos ke interview juga. 🥲

Ya, belajar ga melulu dari yang bener, bisa belajar juga dari kesalahan orang lain 🙏

TIPS MENGAMBIL KEPUTUSAN

Buat yg mau baca kesimpulannya aja ada di foto ini ya! kalo mau baca detailnya silakan lanjut ke threadnya. Sebelum memulai bagaimana proses pengambilan keputusan, perlu diketahui bahwa ada hirarki pengetahuan sebelum kita mencoba mengambil sebuah keputusan.

Gimanasih hirarkinya?

Tentang Doa

Bahas tentang doa tentunya ga lepas dari belief sistem. Nyambung ke spiritualitas dan atau agama yang tentunya ranahnya beda lagi.

Sulit bagi orang yang tidak memahami dengan cukup suatu belief system yang dimaksud untuk bisa nyambung dengan penganutnya. Bahas soal spiritualitas dan agama lalu kaitannya dengan kebenarannya gimana menempatkannya relatif terhadap sains tentunya bakal panjang lebar.

Kalo kita cuman ambil intisarinya, bisa ada makna atau alur berpikir yang hilang.

Kuncinya sebagai manusia adalah saling respek.

Mengatasi kekhawatiran menjelang UTBK

Mari kita buka thread ini dengan sedikit quotes

“do not feel bad about feeling bad” Nggak apa2 kalo sekarang merasa cemas/khawatir, itu wajar kok.

Kenapa saya bilang kecemasan itu wajar? Karena penyebab kecemasan adalah ketidakpastian x nggak punya kemampuan/nggak berdaya.

Ada banyak sekali uncertainty atau ketidakpastian yang akan muncul menjelang utbk.

Tentang Belajar Otodidak vs Belajar di Institusi Pendidikan Formal

Ini suatu penyederhanaan ya. Tapi biasanya, institusionalisasi atau ngeformalin sesuatu itu ada untuk menjaga/melanggengkan standar/nilai2 tertentu. Termasuk untuk belajar dan pendidikan. Pertanyaan 1.

Bedanya belajar otodidak vs di lembaga formal.

Pertama. Esensi.
Kalo otodidak tuh bergantung pada disiplin diri, kemampuan kita untuk jadi resourceful dalam mempelajari sesuatu.

Kemampuan kita untuk mendesain pembelajaran, cara kita ngelakuin deliberate practice.

Sering.

Saya pernah IP semesternya satu koma.

Ngulang lebih dari 20 sks.

Habis itu ngejar lagi.

Sebenernya masih bs lulus 4 taun.

Tapi terus teledor, lupa ngurus kuliah tugas akhir.

Ngulang lagi deh, nambah 1 semester ambil matkul Tugas Akhir. Cuman ya akhirnya IPK akhir saya masih di atas 3.2. Kalo di convert masih setara 2nd upper class sehingga masih bisa lanjut S3 tanpa S2.

Jadi pertama prinsipnya harus percaya dulu bahwa mau ketinggalan kayak apa, kalo kamu serius ngejar dengan strategi yang benar.. bakal bisa!

CARA MENGEMBANGKAN MINDSET SUPAYA MAU TERUS BELAJAR

SUPAYA TERUS PENASARAN

SUPAYA STAY HUNGRY STAY FOOLISH Mulai dari kesimpulan saya berdasarkan pengalaman pribadi dulu ya.

Entar dilanjut agak siangan.

Sekarang2 ini saya berkesimpulan bahwa ilmu tuh terlalu luas. Udah baca2 buku kayaknya masih kurang.

Satu kehidupan kayaknya gak cukup untuk mengarungi samudera ilmu pengetahuan.

Strugglingnya orang introvert.

Saya pun sampe sekarang kalo habis ngobrol sama orang

mau seseru apapun topiknya

nanti habis ngobrol bakal capek, pas kondisi mental lagi kurang fit, bahkan langsung butuh tidur.

Tapi ya sebagai pegiat startup itu hal yang gak terhindarkan. Dulu mentor saya pernah bilang.

Ketika seseorang punya tujuan yang sangat penting, dia akan melakukan hal2 yang nggak dia banget.

Kekuatan tujuan bisa membuat kita keluar dari zona nyaman dan melakukan hal2 yang tidak sesuai dengan karakter kita.

Jadi akhirnya, saya pun

Beragam mental block yang saya alami waktu dulu kelas XII SMA dan pola pikir/keyakinan yang saya install untuk menembusnya

hingga akhirnya diterima di STEI ITB dan Teknik Elektro UGM

A thread. 1. Ngerasa ga bisa masuk ITB karena berasal dari SMA yang minim sejarah masuk ITB

Taun sebelumnya dari SMA saya hanya ada 3 yang masuk ITB. 2 dari USM, 1 dari UTBK-nya.

Di sini adalah fokus bahwa ada kakak kelas yang pernah masuk ITB. Meskipun dikit.

Beberapa hari ini twitter dan tiktok cukup ramai dengan seorang selebriti “yang terlihat grogi” saat memandu sebuah acara award di salah satu stasiun TV.

Sebenarnya wajar nggaksih kita grogi saat harus bicara di depan banyak orang? Jawabannya adalah wajar banget kalo kita ngerasa grogi. Masalahnya kadang kita ga tau panggung kita bakalan besar atau nggak.

Selain itu, besar kecilnya panggung juga relatif ya

Jaman saya sekolah, presentasi di depan teman sekelas juga grogi kok.

Kunci Manajemen Waktu:

1. Petakan waktumu selama ini buat apa aja
2. Analisis dan evaluasi
3. Bikin jadwal yang baru
4. Balik lagi ke 1

Ini contoh time mapping saya

Saya review The Effective Executive (Peter Drucker) bagian Know Thy Time: Memetakan waktu, berbeda dengan membuat jadwal ya.

Dengan memetakan waktu, kita bisa tau perbedaan waktu yang kita rencanakan vs realisasinya.

Jadi fokus di langkah nomer 1 ini lebih ke backtracking your time, bukan planning your time/scheduling

https://twitter.com/inspirousyan/status/1349597273999564804?s=20

PERJALANAN MEMBANGUN YOUTUBE CHANNEL EDUKASI @hujantandatanya

Di thread kali ini saya mau ngeshare gimana perjuangan ngepromosiin channel youtube edukasi tanpa ngeluarin uang sepeserpun untuk marketing. Jadi awal2 tuh kan hutata emang weekend project dari saya, Kak Ikhsan, sama Kak Firman.

Saya sama Ikhsan lagi S3. Firman lagi kerja di Singapura.

Habis kita ikut hackathon, kita jadi pengen bikin sesuatu

https://twitter.com/inspirousyan/status/1340651809073860608?s=20

STUCK, PUTUS ASA, LELAH MENCOBA, GAK BERPROGRESS, LEARNED HELPLESSNESS

Dalam proses belajar, baik itu skill maupun pengetahuan, akan ada masanya kita mengalami kegagalan berulang2, stuck, gak bisa maju,

Lama2 energi tuh kekuras habis, dan bisa bikin kita malah burn out. Hal yang biasa saya lakukan kalo udah mendekati fase kayak gini adalah "RWH 1SW"

Rest/Recharge
clarify What
strategize How
generate One Small Win

Ketika kita udah mulai ngerasa lelah mencoba, kemungkinan ya kita emang beneran capek. Solusinya ya istirahat dulu.

OBSERVASI PRIBADI TENTANG KULTUR DISKUSI

Ya, sejauh yang saya alami setelah menuntut ilmu di beberapa negara dan berinteraksi dengan orang dari negara beda2, emang ada kecenderungan orang Indonesia agak nggak terbiasa berdiskusi secara aktif untuk topik2 yang bermakna. Hal sederhana kayak brainstorming nih, biasanya kalo kita orang Indonesia agak cincay. Dateng ke sesi brainstorming dengan kepala kosong.

Padahal idealnya sebelum brainstorming, udah ngerjain PR dulu. Sebelum rapat dah siap2. Dan sebelum ke kelas juga udah baca2 materi.

CARA MENULIS JURNAL REFLEKSI UNTUK MENGURAI KEKHAWATIRAN.

Berhubung makin lama makin banyak yang nanya masalah pribadi dan curhat ini itu dan saya bukan Avatar yang maha tahu tentang apa yang terbaik buat hidup kalian,

Saya mau ngasih tools yang dari dulu saya pake ketika galau Sejarahnya saya melakukan ini: ketika umur 15 ke bimbingan konseling ITB lalu disarankan menulis.

Lama2 saya nyari2 jg tentang meditative journal. Pas pertama kerja dapet referensi dari mentor saya @ivandeva buku Search Inside Yourself yg mix antara neuroscience+EI+mindfulness

All Roads Lead to Rome.

Jangan terpaku terhadap satu cara untuk sukses.

Dari TK sampai SMA, saya adalah tukang bolos. Sering dimarahi guru dan terkenal trouble maker walaupun saya ikut kelas percepatan yang SMP dan SMA hanya ditempuh 2 tahun.

(Makanya masuk ITB umur 15) Di SMA saya dulu, senior yang masuk ITB hanya 3 orang. Nilai TO saya ga pernah lewat passing grade, nyoba USM ITB nggak ketrima.

Tapi ternyata akhirnya bs masuk STEI ITB lewat jalur SPMB tanpa bayar uang sumbangan alias 0 rupiah (bisa bantu orang tua yang sedang krisis).