Dua ketakutan besar dalam hidup:
- takut mengambil keputusan yg salah
- takut gagal

Dua hal ini bisa bikin overthinking sampai stress.

Ini mindset saya pakai untuk mengatasinya dan jadi nggak takut lagi: Mindsetnya:
"There's no failure, only learnings."

Nggak ada kegagalan,
nggak ada keputusan yg salah,
yg ada hanyalah pembelajaran.

Tahun ini gue berusia 38, dan sayangnya gue baru mulai belajar soal finansial setelah gue usia 30 tahun.

Kalau bisa balik ke masa lalu, ini 10 tips finansial yg pengin gue share ke gue di usia 20 tahun: 1. Bangun habit menabung. Semakin banyak yang ditabung, semakin banyak uang yang bisa dikembangin lewat investasi.

Bingung mau beli saham yang mana?

Nih gue kasih tahu cara gampang buat milih dan nyortir saham: Cari tahu dulu gaya yang cocok buat lo:
- nyari short term gain tiap hari: trader

- nggak punya banyak waktu untuk mantengin chart: investor

- mau cari saham murah dan bagus yang ga banyak dilirik orang: value investor

- mau pemasukan rutin tiap tahun: dividend hunter

Memang gimana sih situasi startup sekarang kok mulai ada yang phk banyak karyawan dan stop rekrutmen untuk sementara waktu?

Jadi begini analoginya: - Lo bikin bengkel dgn modal ortu

- Bengkel masih belum profit tapi lo santai hire orang banyak dan jor2an kasih promo karena pede ortu lo bakal ngasih duit lagi

- Ortu tiba2 bilang: ekonomi lagi susah, gue ga bisa ngasih duit lagi

*jeng jeng*

Kamus agen properti di iklan2 rumah:

"di selatan Jakarta"
= BUKAN di Jakarta Selatan

"selangkah menuju pintu tol"
= pintu tol masih 3-5 km dari rumah

"hanya 10 menit menuju"
= 10 menit kalau tengah malam jalan kosong naik mobil kecepatan 60 km/jam "jual tanah bonus rumah" / "jual rumah hitung harga tanah"
= rumah tua kondisi mengenaskan tidak layak huni

"100 m ke jalan besar"
= rumah di gang

"dekat dengan..."
= nggak dekat2 amat

Membahas goals-nya Wirda Mansur, apakah cukup SMART?

Mari kita bahas! Dalam membuat tujuan/goals, baiknya dibuat dengan metode SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time Based).

Metode SMART membuat tujuan jadi lebih jelas dan terarah sehingga lebih mudah tercapai.

Kita bedah per kriteria SMART:

Butuh pemasukan tambahan tapi bingung harus kerja apa?

Ini 3 langkah menambah pendapatan bulanan kamu: 1. Kenali potensi yang kamu punya

Untuk mengenali potensi diri, kita bisa mulai dengan pertanyaan, “Kegiatan apa yang gue enjoy saat ngelakuinnya?”

Misal kamu suka masak, jahit, atau melukis, atau hobi lain yang bisa menghasilkan suatu produk.

"Kamu harus bersyukur, banyak orang yang lebih susah dari kamu."

Lah masa perlu ada orang yang lebih susah dulu baru bisa merasa bersyukur?

Kalau nggak ada orang yang lebih sudah, masa jadi nggak bisa bersyukur? Mungkin karena masyarakat hobi membandingkan ya, jadinya untuk bersyukur saja perlu perbandingan.

Daripada bersyukur melihat ke luar (membandingkan diri dengan orang lain),

lebih baik kita bersyukur melihat ke dalam (perkembangan kita dan apa yang kita punya).

3 tanda hubungan pertemanan yang red flag:

🚩🚩🚩🚩🚩🚩🚩 1. Kita selalu ada buat dia tapi dia nggak pernah ada buat kita.

Kita udah nolong dia berkali-kali, tapi dia justru selalu punya alasan untuk nggak bantuin pas kita lagi butuh... ya kitanya cuma dimanfaatin aja kali. 💁‍♂️

Kalau penghasilan < 5 juta/bulan, nggak usah mikir investasi dulu. Nggak penting itu.

Yang lebih penting dipikirin: gimana caranya agar PENGHASILAN BERTAMBAH.

Earning power >>> investasi.

Gue jelaskan di bawah: Gue ambil patokan hidup di Jakarta ya.

Penghasilan 5 juta/bulan, bisa nabung 1 juta/bulan itu udah bagus banget.

Anggap aja bisa nabung 500 ribu sebulan. Setahun 6 juta.

Invest dapat return 10% / tahun itu udah bagus banget.

6 juta diinvest setahun = cuma nambah 600 ribu.

Apakah di zaman sekarang kamu wajib beli rumah dan mobil?

Satu faktor pertimbangan yang cukup penting tapi sering kita lewatkan, bukan harga tapi KONTEKS.

Gue jelaskan di bawah. Konteks 20 tahun lalu wajib punya mobil itu penting karena ongkos taksi super mahal + angkutan umum susah buat diandalkan.

Sekarang? Taksi online jumlahnya ribuan dengan ongkos jauh lebih murah, apakah konteks wajib punya mobil masih sekuat itu?

Yang gue bingung dari kasus affiliator binary option ini adalah persenannya.

👉 Kalau trader kena loss, affiliator binary option dapat 70-80% dari transaksinya.

Ini persenan gede banget. Biasanya affiliator dapat 10-20% aja udah sukur. Lah ini kok bisa 70-80%? 🙃 Kalau influencer collab sama brand dengan sistem bagi hasil juga paling mentok 30% udah oke, 70% buat brand.

Kalau buat affiliator 80%, brand cuma 20% ini apa brandnya ga mau duit? Apa jangan2 yang punya brandnya ya si affiliator2 juga? Atau kira-kira ada alasan lain? 🤔

Financial advice:
Kalau gaji 5 juta atau kurang, sebaiknya menghindari masuk di mall.

Sekali makan di mall: 100 ribu.
Misal gaji 5 juta, ini sudah 2%-nya.

Tiap Sabtu-Minggu ngemall, 8x makan bisa habis 800 ribu alias 16% gaji sudah kepake. Sebagai perbandingan, 1x makan di mall 100 ribu bisa buat 4x makan di warteg 25 ribu.

Budget 800 ribu bisa buat 8x makan di mall atau 32x makan di warteg.

Kalau sehari makan 2x, 8x makan di mall bisa buat jatah makan warteg 16 HARI.

Filsafat Stoic:

Saat delivery makanan, kita tidak bisa mengendalikan restoran akan kasih sendok plastik/tidak bahkan di saat kita sudah meminta untuk tidak perlu kasih sendok plastik.

Yang bisa kita kendalikan?

Emosi kita yg tidak perlu marah saat dikasih sendok plastik. 😄

https://twitter.com/dianparamita/status/1495597189355405314

"Saya sudah pesan ga pakai sendok plastik biar ramah lingkungan, tapi kenapa masih dikasih sendok plastik???"

Padahal banyak sekali kemungkinan alasan yang bisa jadi jauh lebih baik. Coba kita gali, misalnya:
1. Penjual sudah tua dan pikun

"Kok kerjaan gue gini-gini aja ya?"

"Kok karir gue stuck, nggak berkembang..."

Ya mau gimana, giliran budget traveling aja disisihkan sampai 10 juta per tahun tapi buat pengembangan karir (beli buku, ikut training & webinar) itu nggak ada alokasi budgetnya sama sekali. 💁‍♂️ Tahu apa yang bisa kamu dapat dengan budget 10 juta per tahun? A proper English course.

Dengan bahasa Inggris yg mumpuni:
- presentasi kerjaan jadi lebih lancar
- percaya diri & lebih kredibel dalam berkomunikasi
- membuka peluang bekerja di luar negeri
- bisa lolos aplikasi S2