Ada beberapa yang mensyen tulisan tangan korban bunuh diri.

Perhatikan dan bisa bantu jelaskan di reply bentuk dari:
1. Baseline
2. Margin
3. Spasi
4. Tekanan
dan beberapa trait lainnya?

Nanti malam aku coba sedikit jabarkan Pertama, aku mendoakan yang terbaik buat korban.

Semoga dilapangkan “perjalanannya” dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan hati dan jiwanya.

Kamu pernah ketika ngelamar pekerjaan ada tes diminta menggambar 3 objek atau salah satunya, "orang, pohon, rumah".

Aku kasih tips dan trik jika nanti kamu ngelamar pekerjaan ketemu tes semacam itu.

Nah, di sini aku jelasin gambar orang dulu ya. Sik, ntar malam ya.

Sambil nunggu coba aja gambar orang (diri sendiri) versi terbaikmu. Gak perlu mensyen ke sini hasil gambarnya.

LATIHAN MELARUTKAN POLARITAS atau DUALITAS

Premis bahwa segala sesuatu yang kita alami dalam hidup, baik yang nyata maupun yang dibayangkan, muncul berpasangan, polaritas, atau dualitas. Karena kesatuan yang mendasari kehidupan, jika kita ada "masuk", kita juga ada "keluar".

Jika kita memiliki "benar", kita juga memiliki "salah".

Jika kita punya "baik", kita juga punya "buruk".

Jika kita mengalami "suka", kita juga mengalami "duka".

Sedikit aku bedah dari tulisan tangan korban bunuh diri yang meninggalkan surat wasiat.

Aku harap ini bisa jadi pelajaran bersama untuk lebih aware terhadap kesehatan mental keluarga, kawan, maupun orang tercinta di sekitar kita. Ada beberapa poin yang bisa dijadikan catatan. Untuk identifikasi awal supaya kita lebih bisa memberi atensi terhadap orang di sekitar kita.

Apa pun (masalah) yang kita coba paksa singkirkan, kita simpan dalam pikiran dan dengan demikian artinya kita mempertahankannya untuk terus ada di dalam diri. Jadi, satu-satunya cara untuk memperbaiki masalah adalah melepaskannya.

Beri perhatian dan fokus bukan pada masalahnya, namun hanya pada apa yang kita inginkan.

Menarik memaknai surat Al Insyirah ayat 1-8 dalam konteks menghadapi permasalahan hidup ini.

Aku coba share dari sudut pandangku ya. Ayat pertamanya: "Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?"

Kelapangan dada.

Hanya terjadi ketika emosi kita berada di level POWER, seperti tabel David R. Hawkins

Bahas sedikit ya "informasi" apa yang disampaikan oleh tulisan tangan di bawah ini.

Mungkin ada manfaat yang bisa diambil dari uraian singkat ini. Hal pertama yang nampak jelas bagaimana base line tulisan tangannya menurun.

Base line itu ngasih tahu tentang apa?

Tentang garis realitas yang ada di pikiran dan emosi si penulis.

Aku mau cerita lagi pengalamanku tentang kekuatan doa.

Buatku pribadi ini bukan sebuah kebetulan, bisa dikreasikan untuk terjadi kembali di masa depan, tinggal menjalankan polanya aja. Dua hari yang lalu aku di pagi hari ngobrol sama tetangga depan rumah, seorang ibu yang tiap harinya jualan jamu keliling sepeda.

Aku nanya, "gak jual, Bu?"
Dijawab, "Gak, Mas, bulan puasa gak jualan"

Aku gak nerusin bertanya, karena di dalam kepala muncul bermacam pertanyaan.

Mari ngedongeng lagi, cerita dari Guru Budi. Judulnya tentang: Kecerdasan Rasa. Kalau kamu suka belanja sekaligus menguasai ilmu beberes (declutter), dijamin rumahmu akan rapih.

Nyari barang apa-apa akan mudah dan gampang.

Selamat malam...

Aku mau ngedongeng sebuah cerita dari Guru Budi dengan judul: Rasa Yang Berganti Rupa Rasa itu datang untuk dirasakan, bukan untuk diingkari atau direpress.

Mengingkari rasa yang datang tidak akan membawa kita pada pesan yang dibawa oleh rasa itu sendiri.