#Lautmasadepanbangsa | Indonesian Movement for Our Ocean Our Legacy | Gerakan merawat laut masa depan bangsa | e: aku@pandulaut.org
May 18, 2022 • 4 tweets • 1 min read
Pemanasan global picu pemutihan 75 persen terumbu karang dunia.
Kian memanasnya suhu bumi menyebabkan banyak hewan laut, termasuk terumbu karang, mati.
Studi Universitas Negeri Ohio yang diterbitkan dalam jurnal Global Change Biologi menganjurkan agar diperbanyaknya cagar alam skala besar yang membentang ribuan mil. Konservasi berkelanjutan akan sangat bermanfaat bagi terumbu karang.
Apr 25, 2022 • 6 tweets • 2 min read
Laut Menghasilkan hingga 80 Persen Oksigen di Dunia
Hutan kerap disebut sebagai paru-paru dunia lantaran jadi penghasil utama oksigen yang dihirup manusia. Nyatanya, laut juga memiliki sumbangsih cukup besar terhadap keberadaan oksigen.
#lautmasadepanbangsa#pandulaut
Lautan diestimasikan menghasilkan 50-80 persen oksigen yang ada di bumi. Sebagian besar oksigen dari lautan dihasilkan oleh biota terkecil yakni plankton.
Cara plankton menghasilkan oksigen juga sama seperti pohon, berfotosintesis menggunakan klorofil dan cahaya matahari.
Apr 25, 2022 • 6 tweets • 2 min read
45.000 Spesies Laut Terancam Perubahan Iklim
Perubahan iklim dan berbagai aktivitas lainnya di lautan mengancam kelangsungan hidup puluhan ribu spesies laut.
Sekelompok peneliti dari Universitas Queensland dan pakar kelautan dunia mengembangkan kerangka kerja dan mengategorikan berbagai ancaman yang dihadapi lebih dari 45.000 spesies laut. Bahaya ini mulai dari perubahan iklim, polusi lautan, hingga aktivitas penangkapan ikan.
Jan 27, 2022 • 4 tweets • 2 min read
Siapa di sini yang sudah pernah makan ikan sidat?
Tingginya kandungan protein dan vitamin bikin ikan yang mirip belut ini jadi primadona terutama di Jepang.
Sayangnya, eksploitasi hingga penyelundupan benih sidat (glass eel) bikin ikan yang satu ini semakin langka.
Bahkan beberapa jenisnya yang cuma ada di Indonesia, masuk kategori spesies rentan hingga terancam punah versi Internasional Union for Conservation of Nature (IUCN) pada tahun 2019.