✨ Widas ✨ Profile picture
Dengan menulis, kamu akan banyak membaca. Dengan membaca, kamu akan irit bicara. Dengan irit bicara, lisanmu terjaga dari perkara yg sia-sia. #AyoMenulis 📖🖊

Apr 8, 2021, 17 tweets

[MINI THREAD]

INFRASTRUCTURE STIMULUS – Is It Playing An Important Role During Economic’s Recessions?

Thread ini kubuat menyikapi pro kontra project pemindahan ibu kota yg terus berjalan.

Disini aku pengen jelasin opiniku kenapa kok pemerintah bersikeras melanjutkan itu. 🍵

DISCLAIMER :

Sebelum thread ini dipelintir macem-macem sama si tangan jahil, aku perlu menegaskan sikapku menolak pemindahan ibu kota baru – setidaknya buat saat ini.

Aku melihat masih banyak sektor lain yg perlu perbaikan – seperti pemerataan fasilitas pendidikan di pelosok.

Lalu kenapa pemerintah bersikeras melanjutkan project ini meskipun kita masih dihantam krisis? Baik resesi ekonomi ataupun pandemi covid.

Disini kita akan ulas apa yg disebut dgn stimulus infrastruktur. Namun sebelum itu kita bedah dikit apa itu kebijakan moneter dan fiskal.

Kebijakan moneter dan fiskal merupakan dua tools dalam ekonomi makro yg sering digunakan untuk menjaga kestabilan dan menstimulus pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

Bank Sentral fokus pada kebijakan moneter dan pemerintah fokus pada kebijakan fiskal.

Menurut definisi yang dibuat oleh The Feds, bank sentral Amerika, kebijakan moneter merupakan serangkaian aksi atau langkah yang dilakukan bank sentral untuk mencapai tujuan tertentu.

Misal : stabilitas nilai tukar uang, monitoring peredaran uang, menjaga besaran inflasi, dll.

Sedangkan kebijakan fiscal menurut The Feds merujuk pada kebijakan terkait perpajakan dan government spending.

Kebijakan fiskal diputuskan oleh pemerintah yang bertujuan untuk stabilitas ekonomi, menjaga kesediaan komoditas barang, meningkatkan growth ekonomi, dll.

Project infrastruktur masuk ranah fiskal sebab dia merupakan salah satu komponen yg jd penyusun utama kebijakan fiskal, yaitu government spending.

Tadi disebutkan komponen penyusun kebijakan fiskal ada dua :

1. Pemasukan negara (pajak)
2. Pengeluaran negara (gov. spending)

Government Spending di Indonesia dimanifestasikan ke dalam bentuk APBN.

APBN mengatur segala kebutuhan belanja pemerintah mulai biaya operasional pemerintah, pembangunan infrastruktur, dana tanggap darurat bencana, dana desa, dll.

Lantas, apa itu stimulus infrastruktur?

Penjelasan dari artikel @McKinsey ini menunjukkan contoh penggunaan project pembangunan infrastruktur buat menstimulus ekonomi.

Seperti yg dilakukan Australia dengan invest $2,7 Milliar dollar buat project jalur cepat dan UK invest £2 milliar pounds buat Green Homes Grant.

Pembangunan infrastruktur sbg salah satu stimulus ekonomi berangkat dari teori yg dikemukakan oleh John Maynard Keynes pd tahun 1930 saat coba memahami Great Depression, krisis ekonomi yg melanda banyak negara selama 20 tahun (1919-1939).

Teori ini disebut Keynesian Economics.

Konsep Keynesian Economics ini berfokus pada upaya peningkatan belanja pemerintah dan mengurangi beban pajak dengan tujuan menggenjot demand yg lagi lesu.

Salah satu upaya peningkatan belanja pemerintah inilah yg kemudian diwujudkan ke dalam proyek infrastruktur.

Project infrastructure segede pemindahan ibu kota baru tentu akan menyerap BANYAK tenaga kerja. Apalagi waktu pembangunannya juga ndak sebentar.

Thus, upah tenaga kerja akan mendorong konsumsi rumah tangga mereka. Uang belanja mereka lalu muter ke pedagang kecil sampai retail.

Gak hanya dari sisi pekerja, proyek pembangunan pasti menyedot banyak material yg menguntungkan pabrik supplier.

Pabrik supplier kemudian menambah pekerja seiring melesatnya order. Menyerap tenaga kerja lagi. Menaikkan personal consumption lagi.

Ekonomi perlahan muter lagi.

Gak cuman serapan tenaga kerja dan material, jasa sewa alat berat pun akan rame lagi.

Jasa catering nasi bungkus buat pekerja rame lagi.

Safety gear buat kelengkapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) juga akan rame order seiring dengan banyaknya tenaga kerja yg terserap.

Jadi bisa dilihat gimana project infrastruktur punya efek berantai di banyak sector ekonomi.

Sehingga masuk akal aja sebenernya pemerintah "memaksakan" proyek itu tetep jalan sbg bagian dari kebijakan fiskal untuk mengeluarkan kita dari masa resesi.

Yg bisa jd perdebatan adalah worth it kah proyek itu?

Kenapa ndak dialihkan buat proyek infrastruktur lain yg secara urgensi lebih dibutuhkan?

Buat program pemerataan jaringan internet sampe pelosok, misalnya. Berkaca dari kesulitan belajar online anak sekolah selama pandemi.

Jadi singkatnya, aku setuju proyek infrastruktur pemerintah tetep dikuatkan sebagai bentuk kebijakan fiskal untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi.

Namun menurutku akan lebih baik jika fokusnya dialihkan untuk sektor yang lebih butuh perhatian pemerintah.

[THREAD – END]

Share this Scrolly Tale with your friends.

A Scrolly Tale is a new way to read Twitter threads with a more visually immersive experience.
Discover more beautiful Scrolly Tales like this.

Keep scrolling