K. S. Denta Profile picture
Dokter Spesialis Anak. Isi twit bukan saran medis. CP: 081190001991 (Nabillah)

Jun 22, 2021, 24 tweets

Kalo belum betul-betul tau, wajar jadinya takut dan ragu. Termasuk soal vaksin covid19. Berikut paparan singkat saya tentang vaksin covid19. Saya kasih bonus endorsement saya terhadap vaksin asli buatan Indonesia di akhir thread (bukan yg itu tapi wkwk). Simak sampai habis yah!

Disclaimer 1. Penjelasan saya merupakan oversimplifikasi dari mekanisme cara kerja vaksin Covid 19. Jika ada diksi yang kurang tepat atau penggunaan ilustrasi yang kurang ilmiah, saya mohon maaf terlebih dahulu. Mohon dikoreksi buat bahan diskusi.

Disclaimer 2. Diskusi disini tidak bisa menggantikan keputusan dokter yang memeriksa langsung, jadi kalo saya bahas tentang prinsip umum boleh tidaknya vaksin di thread ini, bisa jadi akan berbeda dengan hasil pemeriksaan dokter langsung ke kamu. Oke lanjut.

Kenapa harus divaksin? Karena beban penyakit covid 19 ini besar sekali. Kemaren saya sudah ngomong soal tiga faktor terjadinya infeksi, nah vaksinasi ini salah satu upaya untuk memperkuat strategi kita biar covid19 bisa ter-eliminasi.

Vaksinasi menyiapkan tubuh kita agar dapat menghalau serangan virus/bakteri. Perlindungan tubuh akan serangan dari luar ada yang bersifat sporadis (innate), ada yang spesifik (adaptive), perlindungan spesifik ini yang menjadi target mekanisme vaksin memperkuat sistem imun kita.

Maksudnya perlindungan spesifik adalah, terdapat antibodi yang khusus untuk menghalau patogen secara khusus juga. Makanya antibodi untuk menghalau campak, itu tidak bisa menghalau cov19. Antibodi campak kalo disuruh ngadepin covid ya pasti gak mau lah karena bukan tupoksi mereka.

“Ohhh, jadi vaksin itu memberikan antibodi yah?” Bukaaaann..😭😭.. Vaksin isinya bukan antibodi. Vaksin adalah produk biologis yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia agar dapat melatih sistem imun kita untuk memproduksi antibodi spesifik terhadap penyakit tertentu.

“Ih ribet, kenapa gak kasih antibodinya langsung?”, Ya bisa aja dikasih antibodi langsung. Kayak terapi plasma pada covid itu kan harapannya adalah memberikan antibodi dari penyintas covid untuk menyerang cov19 yang ada pada pasien covid penerima donor.

Tapi ngasih antibodi ini sama aja kayak jaman2 timnas diisi sama pemain naturalisasi, gak sustainable.Antibodi ada purna tugasnya. Kalo mereka pensiun, dan tubuh gak bisa produksi antibodi sendiri, gimana kita bisa menjaga pertahanan kita? masak tiap hari harus transfusi plasma?

Untuk itulah vaksinasi dilakukan, dengan vaksinasi diharapkan tubuh kita secara paripurna dapat membuat sendiri antibodinya dan tentu saja yang bertahan lama, kalo bisa seumur hidup, atau sepanjang tubuh kita rentan dari serangan virus/bakteri tersebut.

Vaksinasi pada dasarnya kita nge-brief sistem imun kita, gini lho bentuk virus corona. Apalin betul ya. Dipelajarin betul ya. Nanti kalo coronanya beneran datang,dah pada tau kalo itu adalah musuh, langsung digebukin, jangan malah diajak masuk disuguhin teh ama goreng pisang.

Bagaimana cara sistem imun kita belajar? Ya dengan ngasih materi belajarnya berupa vaksin. Nah materi belajar ini yang bisa berbeda-beda tergantung jenis vaksinnya.. Berikut saya paparkan jenis vaksin yang tersedia saat ini untuk menghalau Covid19, cekidot..

Vaksin inaktif. Dengan metode ini, sistem imun tubuh akan belajar soal covid, dari virusnya langsung!! OMG kalo dikasih vaksin ini kita bisa terinfeksi covid doong.. Gak gitu maennya sob. Tubuh emang dikasih virusnya, tapi ini virus mati, gak bisa menginfeksi, gak bisa replikasi.

Dengan ngasih tubuh kita virus ini langsung, diharapkan sistem imun kita bisa unboxing virusnya sendiri, direview satu2 part by part, terus diapalin mati luar dalam. Jadi ketika virus benerannya datang, bisa dikenali oleh antibodi lalu digebukin rame2.

Vaksin mRNA. Vaksin ini berisi materi genetik yang dibungkus rapi biar gak rusak saat disuntikan ke tubuh manusia. mRNA ini bagaikan instruksi lego yang ketika dibaca oleh sel tubuh kita, tubuh lalu akan membuat susunan lego yang serupa dengan sebagian komponen dari virus.

Jadi ketika cov19 itu datang, walaupun tubuh kita belum pernah bertemu dengan virus itu “seutuhnya”, antibodi kita tetep bisa mengenali virus tersebut, gara2 ada bagian dari virus (spike protein), yg sudah pernah dibuat dan dipelajari oleh tubuh kita sebelumnya.

Kok bisa cuman dari mengingat sebagian kecil virus, antibodi tetep bisa mengenali cov19? Ya sama lah kayak kopdar tinder dengan match yang fotonya beda banget ama aslinya tapi kita tetep bisa ngenalin, just because tahi lalat gak bisa boong beib. (not my story, tau dari temen)💅🏻

Vaksin vektor virus. Ini mirip sama vaksin mRNA. Bedanya, pada vaksin ini kita gak ngirim mRNA-nya langsung. Tapi memakai jasa virus lain sebagai kurirnya.

Semacam kurir CoD gitu deh. Mereka yang nganter instruksi lego tadi ke dalam sel, lalu sel membuat spike protein yang kemudian dapat dipelajari oleh sistem imun tubuh kita. Virusnya sendiri sudah didesain untuk tidak mampu menginfeksi si penerima vaksin. Canggih gilak.😭

Vaksin sub unit. Ini teknologi lawas tapi masih cukup efektif juga. Instead of ngasih instruksi ke sel, kita langsung aja ngasih part dari virus yang bisa dipelajari oleh tubuh. Ini kayak belajar ujian pake soal dengan kunci jawabannya sekalian, hehe..

Yang dipake di Indonesia yang mana? Ada Coronavac dari Sinovac dan buatan astrazeneca. Bentar lagi masuk yang buatan sinopharm dan pfizer dll. Pilih yang mana? Pilih mana yang tersedia saja. Asli Indonesia ada? Ada lagi dibikin, buat program selanjutnya. Keren kan Indonesia. 😎.

Jadi kalo kamu usia 18 tahun ke atas, tidak ada kontraindikasi alias layak untuk divaksin, dan ada undangan vaksinasi di deket rumahmu, sikaat langsung, jangan ditunda-tunda. Gak usah nunggu vaksin A,B,Z, inget terus kata mas Rian. syukuri apaaa yang adaaa, vaksin adalah aanugrah

Kalo punya riwayat komorbid gimana? riwayat sakit jantung, DM, asma, infeksi HIV, autoimun,dll. Pada dasarnya bisa divaksin jika kondisi badan stabil atau penyakitnya tidak sedang flare (kumat). Jika ragu, periksa ke dokter yang merawatmu dan tanyakan apakah bisa divaksin/tidak.

Apapun kondisi atau riwayat sakitmu, spill semuanya ke petugas vaksinasi ya. Secara umum vaksin aman. Begitu di-vaksin, tetep protokol kesehatan, 3M. Bersabar dulu, sampai virusnya terkendali, baru kita bisa agak longgar. Semangat hantam corona! Merdeka!!

Share this Scrolly Tale with your friends.

A Scrolly Tale is a new way to read Twitter threads with a more visually immersive experience.
Discover more beautiful Scrolly Tales like this.

Keep scrolling