Thread by @AfifFuadS

1. tirto.id/gp-ansor-tolak…
Menanggapi Adi Prayitno: Pengamat Politik UIN Syarif, menyoal ceramah Felix Siauw di Masjid Fatahillah yg didatangi GP Ansor

2. nasional.tempo.co/read/873420/pe…
Sebelum membahas apa yg ia katakan, mari kita kebelakang sebentar, ttg bagaiman statement Adi Prayitno ttg HTI. saat ada rencana dibubarkan

3. Ini kata dia “Kesan marjinalisasi terhadap aktivis Islam ckp kentara dg menjadikan sejumlah tokohnya sebagai tersangka. Ini menngingatkan kita pd trauma masa lalu dimana kelompok Islam selalu dituduh anti-Pancasila, anti-demokrasi, dan seterusnya,”

4. nasional.republika.co.id/berita/nasiona…
Namun berbeda lagi hasil pengamatannya pada maret 2019, dia puja2 jokowi yg bubarin HTI, haha

5. Tak apalah, suka2 dia sebagai pengamat, kali ini mari kita bahas sttement dia yg terbaru soal felix siauw diawali kta dia "Kita tak bisa merasa paling benar atau paling berhak atas segala sesuatu di Indonesia. Kebenaran di Indonesia itu menurut hukum, bukan menurut ormas,”

6. Saya hanya ingin mengatakan bahwa, pembubaran HTI yg dilakukan sesuai hukum itu, motornya adl GP Ansor, ketika HTI banding ke PTUN, siapa yg menjadi saksi ahli pemerintah? GP Ansor, kita bukan ormas bar bar yg suka eksekusi atas nama Agama

7. Jika kemudian yg dikatakan Adi prayitno, jangan halangi orng berdakwah, lalu balas dg dakwah, ini bukan soal sempit semacam itu, NU berdakwah dari jaman NKRI belum merdeka, tak usah ajari ikan berenang, ini soal semangat negara yg dicederai pemprov DKI, pengamat ko gt mkirnya

8. Bukan soal felix ceramahnya menyimpang ato engga, ini soal bagaimana komitmen kita bersama, bahwa tak ada tempat bagi eks HTI yg sudah dibubarkan, ga usah nanya dibubarinnya karna apa, yg malah mendapat karpet merah di masjid pemprov DKI,

9. Jangan kemudian dipandang bahwa felix ceramah ya lawan dg ceramah, HTI dan Felix ini sudah "wihdatul wujud" yg kata Adi Prayitno sendiri, HTI pintar menjaga agenda politiknya, dlu ngomong sendiri lo padahal dia, pengamat aneh,,,

10. Gini Mas Pengamat, HTI melakukan politik simbol dan politik identitas, sbg upaya penting mereka ditengah terhimpitnya eksistensinya karena dibubarin, dan kawannya kalah pilpres, oke aku jelasin, jadi gini...

11. Dimulai dari sekenario "Bendera Islam" yg setting rapi agar banser membakar, ingin membenturkan umat Islam dg Banser, hingga menuntut pemerintah mengakui bahwa bndera hitam putih itu bendera islam, ini diamati ga sama si Adi Prayitno? tapi gagal HTI

12. Lalu, mencoba menjelaskan identitasnya dlm kontestasi politik, Ismail yusanto duet dg Mardani, video" Ganti sistem, gantri presiden", ingat adi? ini juga bntuk bagiamana politik identitas itu dibangun

13. Kemudian, ucapan hari raya Islamail Yusanto, yg tetap menulis dia sebagai Jubir HTI kemarin, ini juga diamati ga sama si Adi? lagi2 ini untuk menunjukkan, HTI masih ada, dan akan tetap melakukan perlawanan pd pemerintah

14. Nah kemudian, si felix yg menawarkan diri utk berceramah di masjid pemprov dki, tujuannya apa? lagi2 sbg eksitensi perlawan HTI, ini loh, HTI masih diterima, masih bsa ceramah di msjid pemerintah, alasan ap lgi? cari uang? uda cukup dari endorse jilbab dia mah

15. Kenapa masjid fatahillah? satu, karena ini akan ramai di media, knra masjid pmprov DKI, kedua, karena Gubernurnya ramah sama HTI dan Islam kanan lainnya, masa ia harus dijelasin lagi, muslimat HTI aja diundang resmi malah

16. Nah ini yg kemudian kami ingin mintai penjelasan, sbgi aparat negara, pemprov DKI punya tanggung jawab moral utk mendukung negara yg sudah membubarkan HTI, nah ini malah dikasi mimbar, bukan soal ceramah felix an sich, wlpun disana ia jga mmbhas ttg HTI, diamati ga?

17. Jadi, persoalan Banser datang ke Fatahillah, jangan lantas dimaknai sempit, ko pengajian di bubarin, Adi Prayitno ini dosen loh, kenapa mikirnya macam Buzzer HTI yg narasinya cetek, semisal, pengajian kok dibubarin, banser lawan aja OPM, nda malu sama gelar akademisinya?

18. Tapi suka2 dia lah, mau mengamati model gimana, yg jelas, GP Ansor, Banser, punya tanggung jawab sejarah untuk menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila, itu saja. Suwun, Wallahul Muwafiq Ilaa aqwamith Thrieq...