16 Mei 1974 Presiden Suharto mendirikan Yayasan Supersemar dengan 11 anggota. Tujuan yayasan bermaksud membantu atau membina siswa dan mahasiswa yang cakap dan berbakat, yang kurang mampu membiayai kelangsungan studinya.
Presiden Soeharto mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 15/1976 yang menentukan 50 persen dari 5 persen sisa bersih laba bank negara disetor ke Yayasan Supersemar. Yayasan Supersemar sejak 1976 hingga Soeharto lengser, mendapatkan uang sebesar USD 420 juta dan Rp 185 miliar.
1 September 1998: Tim Kejaksaan Agung menemukan indikasi penyimpangan penggunaan dana yayasan-yayasan yang dikelola Soeharto, dari anggaran dasar lembaga tersebut.
Kalau tahu pelaku dan tempat kejadian perkara, plis jangan dibocorin. Penulis sudah janji dengan narasumber untuk tidak membocorkan detail kejadian.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Analisis Pola, Fungsi, Kategori, dan Peran Pakdhe Pakdhe Ngemut Rokok Dalam Konser Dangdut.
Sebuah utas.
Sebagai alumnus dangdutan THR Sriwedari dan sempat menyaksikan Via Vallen/Nella kharisma hanya dengan tarif 15 ribu, saya kerap bertanya-tanya tiap lihat insiden kelahi di acara dangdut. Kenapa selalu ada Pakdhe Pakdhe ngemut rokok di kerumunan?
Berdasarkan riset kecil-kecilan, saya mendapati hipotesis bahwa Pakdhe Pakdhe Ngemut Rokok ini punya peran penting dalam menjaga stabilitas massa. Pegang kendali penting untuk antisipasi huru hara.